• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Pengertian Minat Belajar

HASIL PENELITIAN

F. Pembahasan Penelitian

Dari hasil angket yang telah disebarkan ke seluruh siswa kelas V pada ke dua MIN di Tangerang Selatan yaitu MIN Ciputat dan MIN Cempaka Putih dapat diketahui bahwa secara umum nilai presentase dari hasi angket adalah 79, 7%, angka presentase ini menunjukan bahwa minat siswa terhadap pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada kelas 5 (lima) MIN di Tangerang Selatan sudah baik. siswa kelas 5 (lima) MIN Ciputat sebagian besar selalu meberikan pendapat pada saat mengikuti pembelajaran PKn, sedikit berbeda dengan siswa di kelas 5 MIN Cempaka Putih yang sebagian besar siswanya menjawab hanya kadang-kadang saja memberikan pendapat pada saat pembelajaran PKn. Hal ini disebabkan kurangnya rasa percaya diri untuk menyampaikan pendapat didalam diri siswa, dari hasil observasi di kelas 5 (lima) MIN Cempaka Putih untuk mengatasi hal ini guru menunjuk siswa untuk menyampaikan pendapatnya dengan cara melakukan permainan.

Rasa percaya diri dalam diri siswa dapat muncul dari adanya minat dalam diri siswa, dengan adanya minat pada diri siswa dalam melaksansakan kegiatan ataupun pembelajaran, maka akan memunculkan rasa percaya diri siswa untuk aktif dalam suatu kegiatan pembelajaran. pernyataan ini diperkuat dengan pendapat William

James dalam Uzer usman dalam Ahmad Susanto, William menyatakan bahwa minat belajar merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa.1

Selain minat, motivasi juga turut menjadi faktor yang mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pernyataan ini diperkuat oleh Yudhi Munadi dalam bukunya yang berjudul Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Yudhi Munadi menyatakan bahwa motivasi merupakan usaha dari pihak luar dalam hal ini adalah guru untuk mendorong, mengaktifkan dan menggerakkan siswanyasecara sadar untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.2

Untuk soal nomor 2 (dua) baik siswa MIN Ciputat maupun MIN Cempaka Putih sebagian besar siswanya menjawab tidak pernah bosan dalam mengikuti pembelajaran PKn, namun dari kedua MIN tersebut ada dua siswa yang menjawab sering bosan dalam mengikuti pembelajaran PKn, hal ini disebabkan siswa kurang bisa memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, alasan ini

dapat diketahui dari jawaban siswa pada soal angket yang berbunyi “Saya mudah memahami materi pembelajaran PKn yang disampaikan oleh guru” dan satu siswa yang berasal dari MIN Ciputat menjawab “Tidak Setuju” sedangkan satu siswa yang

bersal dari MIN Cempaka Putih menjawab “Kurang Setuju”.

Elizabeth B. Hurlock, dalam bukunya menyebutkan bahwa suatu kegiatan yang tidak memuaskan, merangsang atau menantang individu disebut

“membosankan”, individu tidak mampu melihat bagaimana kegiatan itu dapat memberikan keuntungan pribadi atau kepuasan.3 Jadi, penyebab kedua siswa tersebut merasa bosan dengan pembelajaran PKn dapat dikatakan karena kedua siswa tidak merasa puas dengan hasil belajar yang mereka peroleh dari pembelajaran PKn.

Untuk soal nomor 3 (tiga) sampai dengan nomor 10 (sepuluh) jawaban siswa baik di MIN Ciputat maupun MIN Cempaka Putih hampir sama, sedangkan di soal nomor 11 (sebelas) jawaban siswa dari kedua sekolah tersebut hampir sama sebagian besar siswa merasa bersemangat pada saat mengikuti pembelajaran PKn, namun ada 1 (satu) orang siswa yang berasal dari MIN Ciputat menjawab tidak setuju bahwa siswa semangat pada saat mengikuti pembelajaran PKn, kemungkinan alasan siswa tersebut menjawab

1

Susanto, op. cit., h 66

2

Yudhi Muadi, Media Pembelajaran Sebua hPendekatan Baru (Jakarta: Gaung Persada Press Karya Jakarta, 2012), cet. Keempat., h. 29

3

tidak pernah bersemangat adalah siswa tersebut sering mendapatkannilai yang kurang bagus pada saat mengerjakan latihan PKn yang diberikan oleh guru. Alasan tersebut dapat diketahui dari jawaban siswa pada soal angket nomor 6 (enam) yaitu “Saya mendapatkan nilai bagus bila mengerjakan latihan PKn” dan siswa terseebut menjawab “Tidak Setuju”

Rasa semangat dalam diri siswa dapat diperoleh dari motivasi yang diberikan, baik dari orang tua, guru maupun teman-temannya, seperti yang

dikatakan oleh M. Dalyono dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Pendidikan” bahwa seseorang yang belajar dengan dengan motivasi kuat, akan

melaksanakan semua kegiatan dengan sungguh-sungguh, penuh gairah atau semangat. Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran.4 Begitu juga untuk soal nomor 12 (dua Belas) sebagian besar siswa dari kedua MIN merasa senang pada saat mengikuti pembelajaran PKn, namun ada 2 (dua) orang siswa dari kedua MIN tersebut yang menjawab tidak pernah senang, hal ini disebabkan karena kedua siswa tersebut merasa bahwa pembelajaran PKn sulit untuk mereka.hal ini dapat diketahui dari jawaban

siswa pada soal nomor 20 “Saya merasa pembelajaran PKn sulit bagi saya” dan kedua siswa tersebut menjawab“Sangat Setuju”.Pada soal no 13 (tiga belas) sebagian besar siswa merasa pengetahuan mereka semakin bertambah pada saat mengikuti pembelajaran PKn, namun terdapat dua orang siswa dari kedua MIN tersebut yang menjawab tidak setuju bahwa pengetahuan mereka bertambah pada saat mengikuti pembelajaran PKn, hal ini disebabkan kedua siswa tersebut kurang sungguh-sungguh dalam memperhatikan materi yang sedang dijelaskan oleh guru. Kemugkinan alasan tersebut, didapatkan dari jawaban siswa pada angket nomor 7 (tujuh) yaitu “Saya sungguh-sungguh dalam memperhatikan jawaban dari guru dan kedua siswa tersebut menjawab

“Kadang-Kadang”.

Dale Carnegie, penulis legendaris pernah menyatakan bahwa pekerjaan yang paling baik adalah pekerjaan yang dijalankan dengan penuh kegembiraan.5Rasa senang terhadap sebuah pekerjaan akan membuat orang tidak merasa enggan, malas, dan merasakan kejenuhan. Mungkin itulah yang

4

Dalyono, op. cit., h. 57

5

dirasakan oleh kedua siswa yang menjawab tidak senang dengan pembelajaran PKn dan merasa bosan pada saat mengikuti pembelajaran PKn, karena tidak ada rasa senang maka timbulah rasa bosan dan malas dan akhirnya berpengaruh dengan hasil belajarnya

Dari hasil angket yang penulis berikankepada siswa kelas 5 MIN Se Tangerang Selatan, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa dari kedua sekolah tersebut memiliki minat yang cukup tinggi dalam pembelajaran PKn. Walaupun minat siswa terhadap pembelajaran PKn di ke dua sekolah itu sama-sama tinggi, namun tetap memiliki kadar mina yang berbeda, minat siswa terhadap pembelajaran PKn di MIN Cempaka Putih terlihat memiliki minat yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa pada MIN Ciputat. hal ini sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di ke dua MIN tersebut. Sesuai dengan observasi penulis yang dilaksanakan pada hari senin, 23 Februari 2015, pukul 08.00 WIB – 09.30 WIB di MIN Cempaka Putih, Guru menggunakan metode diskusi dan presentasi untuk membahas materi organisasi, hasilnya para siswa menjadi lebih aktif dan semangat dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Selain itu, guru juga memberikan reward kepada kelompok yang menyelesaikan tugas paling cepat, hal ini menambah semangat dan suasana kompetitif dalam kegiatan pembelajaran. Walaupun masih terlihat beberapa orang yang kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran, namun hal tersebut tidak mempengaruhi minat siswa yang lain dalam mengikuti pembelajaran.6

Tidak jauh berbeda dengan MIN Cempaka Putih, hasil observasi yang penulis lakukan pada hari kamis, 26 Februari 2015, pada pukul 08.30 sampai dengan 10.00 WIB. di MIN 1 Ciputat. Memperoleh hasil bahwa sebagian siswa masih memiliki minat yang kurang terhadap pembelajaran PKn. Hal demikian dapat diketahui dari masih banyak siswa yang tidak memperhatikan pada saat guru menerangkan materi dan beberapa siswa yang terlihat bercanda pada saat pembelajaran berlangsung.7 Salah satu penyebab dari perbedaan tersebut adalah metode atau strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam menampaikan pembelajaran PKn, guru pada MIN Cempaka Putih

6

Hasil Observasi di Kelas V MIN Cempaka Putih (Jl. WR. Supratman) Pada tanggal 23 Februari 2015.

7

menggunakan metode yang lebih menarik minat siswa jika dibandingkan dengan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru pada MIN Ciputat. perbedaan metode tersebut di karenakaadan perbedaan fasilitas media pembelajaran yang ada pada ke dua MIN tersebut, salah satu perbedaanna adalah MIN Cempaka Putih telah memiliki proyektor di hampir setiap kelas sehingga memudahkan guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran yang menarik, sedangkan MIN Ciputat belum mempunyai proyektor di setiap kelasnya.

65

PENUTUP

A. Simpulan

Dari penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa, minat siswa di kelas V MIN se Tangerang Selatan yaitu MIN Ciputat dan MIN Cempaka Putih dalam pembelajaran PKn termasuk kedalam kategori tinggi yaitu 79,2%.

Faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam pembelajaran PKn antara lain metode dan media yang digunakan oleh guru yang membuat siswa semakin senang dan bersemangat pada saat mengikuti pembelajaran PKn. Hal ini diketahui dari hasil observasi dan wawancara dengan guru dan siswa pada kedua MIN tersebut. Selain itu, motivasi serta hadiah yang diberikan oleh guru juga menjadi faktor yang sangat mempengaruhi minat siswa pada pembelajaan PKn.

B. Saran

1. Pihak sekolah diharapkan mampu memberikan fasilitas yang memadai untuk menarik minat siswa, sehingga proses belajar dapat berjalan lebih baik.

2. Bapak/Ibu guru yang senantiasa memberikan materi pelajaran dengan maksimal. Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn.

Bahri, Syaiful Djamarah.2011. Pendidikan Kewarganegaraan Edisi Pertama. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Budiono. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung

Bungin, M. Burhan. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik erta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana.

Darmadi, Hamid. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Dimati dan Mudjono. Mudjono. 2010. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Djaali. 2006. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara B. Hurlock, Elizabeth, 1978, Perkembangan Anak, Erlangga

Elis Omroad, Jeanne. 2009. Psikologi Pendidikan Membentu Siswa Tumbuh dan Berkemang Edisi keenam. Erlangga

Erwin, Muhammad. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia. Jakarta: PT. Refika Aditama.

Junaedi, dkk. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan Edisi Pertama. Surabaya: Amanah Pustaka

Margono. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Mortado, Moh. Amin, 2009, Pembelajaran PKn MI Edisi Pertama, Jakarta: LAPIS PGMI

Munadhi, Yudhi, 2012. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Nurhayati, Lusi, 2008, Psikologi Anak, Jakarta: PT Indeks

Naim, Ngainun, 2011, Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan, Jakarta: Ar-Ruz Media

Sabri, Alisuf. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya

Sanjaya, Wina. 2011. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.

---. 2013. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta: Kencana.

Sardini, Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasi Belajar Pelajaran Ekonomi kelas XI IPS MAN Pontianak,Artikel Penelitian, 2013 Setyosari, Punaji. 2013. Metode Penelitian Pendidikan &

Pengembangan. Malang: Kencana

Sugiono. 2009. Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidika Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja RosdaKarya.

---. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Syaodih, Nana. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja RosdaKarya

Trianto. 2011. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Yamin, Muammad. Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran Disesuaikan

dengan kurikulum 2013. Jakarta: Kencana

Yudharwati, Ratna dan Dany Haryanto. 2011. Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya

Ubaedillah, A. dan Abdul Rozak. 2012. Pendidikan Kewarga {negara} an Pancasila, Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani

Pendidikan Kewarga {negara} an Pancasila, Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta & Prenada Media Grup

LAMPIRAN 1

Dokumen terkait