• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan a.Pengertian PKn

a. Pengertian Minat Belajar

2. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan a.Pengertian PKn

Menurut Trianto, Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran secara sederhana diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan adan pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (menarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diharapkan.19

Menurut pandangan Soemantri (1967) Pendidikan Kewarga Negara (PKN) identik dengan istilah civic yaitu mata peljaran yang bertujuan membentuk atau membina warga Negara yang baik, warga Negara yang tahu, mau, sadar akan hak dan kewajibannya. Tujuan PKN ini untuk mewujudkan pelksanaan demokrasi di Indonesia, sehingga lebih menekankan pada pemenuhan hak dan kewajiban sebagai warga Negara. Hal ini dapat diwujudkan dalam bentuk sikap, perilaku dan perbuatan yang baik.

Dalam pandangan Zamroni, pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokratis yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas memanamkan kesadaran bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat.20

Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelalajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. nilai luhur dan moral ini diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan siswa sehari-hari baik sebagai individu maupun anggota kelompok dan mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang merupakan usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hbungan antar

18

Ibid, h. 128-129 19

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran inovatif-Progresif,(Jakarta:Kencana. 2009), h. 17 20

Moh Murtado Amin, dkk. Pembelajaran PKN MI EdisiPertama.(Surabaya: LAPIS PGMI. 2009), hlm. 1-8

warganegara dengan negara srta pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi wara negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. Dengan pendidikan Keganegarawaraan mampu membina dan mengembangkan anak didik agar menjadi waraga negara yang baik (good citizen).

Edmoson (1958) menyatakan bahwa maka Civics (Pendidikan Kewarganegaraan) selalu didefinisikan sebagai sebuah studi tentang pemerintahan dan kewarganegaraan yang terkait dengan kewajiban, hak, dan hak-hak istimewawarga negara. Pengertian ini menunjukan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (Civics) merupakan cabangdari ilmu politik, sebagaimana tertuang dalam Dictionary of Education.

Menurut Azyumardi Azra, Pendidikan Kewarganegaraan (Civics) adalah pendidikan yang cakupannya lebih luas dari Pendidikan kan HAM karena mencakup kajian dan pembahasan tentang banyak hal seperti:pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, hak dan kewajiban warga negara, proses demokrasi, partisipasi aktif dan ketlibatan warga Negara dalam Masyarakat Madani, pengetahuan tentang lembaga-lembaga dan sistem yang terdapat dalam pemerintahan, politik dan sistem hukum, pengetahuan tentang HAM, kewarganegaraan aktif dan sebagainya.21

Menurut Mansoer, dalam Muhammad Erwin dengan bukunya yang berjudul Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia menyatakan bahwa pada hakikatnya kewarganegaraan merupakan hasil dari sintesis antara civic education, demokracy education, serta citzenship yang berlandaskan pada faktor filsafat Pancasila serta mengandung identitas nasional Indonesia serta materi muatan tentang bela negara.22

Dari pendapat para tokoh diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan kewargganegaraan adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari ilmu tata negara, demokrasi, Pancasila, masyarakat madani serta ilmu tentang bela negara dan cintat tanah air. Dengan memperlajri pendidikan kewarganegaraan diharapkan siswa dapat memahami

21

A. Ubaedillah & Abdul Rozak. Pendidikan Kewarga {negara} an Pancasila, Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani. (Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta & Prenada Media Grup. 2012), hlm. 15.

22

Muhammad Erwin, Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia, (Jakarta: PT Refika Aditama, 2010), h. 3

dan mengaplikasikan bagaimana cara menjadi warga negara yang baik, yang mencintai tdan berani membela tanah airnya.

Tujuan pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didikmenjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pebelajaran PKn di sekolah dasar dimaksudkan sebagai suatu proses belajar mengajar dalam rangka membantu peseeta didik agar dapat belajar dengan baik dan mebentuk manusia Indonesia seutuhnya dalma pembentukan karakter bangsa yang diharapkan mengarah pada peciptaan suatu masyarakat yang menempatkan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berlandaskan pada Pancasila, UUD, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Esensi pembelajaran PKn bagi anak adalah bahwa secara kodati mapun sosiokultural dan yuridis formal, keberadaaan dan kehidupan manusia selalu membutuhkan nilai, moral dan norma. Dalam kehidupannya manusia memiliki keinginan, kehendakdan kemauan (human desire) yang erbeda untuk selal membina, mempertahankan, mengembangkan dan meningkatkan aneka potensinya, berikut segalaperangkat pendukungna, sehingga mereka dapat menagrahkan dan mengendalikan dunia kehidupan ini dengan baik dan bermakna.23

b. Tujuan Pembelajaran PKn

Berdasarkan Permendiknas No. 22/2006 tentang standar isi kurikulum nasional, tujuan pembelajaran Pkn di MI agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan berbangsa, bernegara serta anti korupsi.

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

23

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Dengan demikian tujuan pembelajaran PKn MI adalah untuk menjadikan warga negara yang baik, yaitu warga Negara yang tahu, mau dan sadar akan hak dan kewajibannya. Dengan demikian diharapkan kelak dapat menjadi bangsa yang terampil dan cerdas, dan bersikap baik sehingga mampu mengkuti kemajuan teknologi modern.

Agar Pendidikan Kewarganegaraan mencapai tujuan maksimal, diperlukan beberapa persyaratan sebagai berikut: pertama, lingkungan kelas haruslah demokratis; kedua, materi tentang pendidikan kewarganegaraan tidak dapat diajarkan secara verbalistis, melainkan harus melalui situasi dan pengalaman yang dikenal oleh peserta didik, dan ketiga, model pembelajaran yang dikembangkan adalah model pembelajaran interaktif.

Menurut Muhammad Erwin dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Kewarganegaraan Reublik Indonesia, menyebutkan bahwa adanya Pendidikan Kewarganegaraan bagi bangsa Indonesiaa akan senatiasa diupayakan untuk membentuk manusia Indonesia seutunya, sebagaimana yang diamanahkan Pembukaan UUD 1945,yakni sebagai manusia Indonesia ang relgius,berkemanusiaan dan berkeadaban, yang memilki nasionalisme, yang cerdas, yang berkerakyatan dan ang adal terhadap lingkungan sosialnya.24

c. Ruang Lingkup PKn

Ruang lingkup pembelajaran PKn MI sebagaimana yang dinyatakan pada kurikulum nasional yang tercantum dalam Permendiknas 22/2006 tentang standar Isi adalaa sebagai berikut:25

1. Persatuan dan kesatuan angsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungankebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan Negara Persatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Repblik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan.

2. Norma, hukum, dan peraturan meliputi tertib dalamkehidupan keluarga, tatat tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat,

24

Erwin, op. cit., h. 6

25

peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistim hukum dan peradlan nasional.

3. Hak asasi manusia, meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.

4. Kebutuhan warga negara, meliputi hidup gotng royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisai, kemerdekaan mengekluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, kesamaan kedudukan warga negara.

5. Konstitusi negara, meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitsi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi.

6. Kekuasaan dan politik, meliputi pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi-pemerintahan pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalammasyarakat demokrasi.

7. Kedudukan Pancasila, meliputi kedudukan pancasila sebaga dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengalmalan nilai-nilai pncasila dalam kehidupan sehari-hari, pancasila sebagai ideologi terbuka

8. Globalisasi, meliputi globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan mengevalusai globalisasi.

Sebagai program pendidikan yang menyuarakan mengenai kebangsaan dan kewarganegaraan Indonesia yang berbasis pada filosofi bangsa, yakni Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan memiliki daya jelajah dalam ruang lingkup pembahaan tentang:

a. Filsafat Pancasila; b. Identitas Nasional;

c. Bangsa dan Negara Indonesia; d. Warga Negara Indonesia; e. Demokrasi Indonesia; f. Konstitusi Indonesia; g. Negara Hukum;

h. Hak Asasi Manusia; i. Geopolitik Indonesia; dan j. Geostrategi Indonesia.26

Dokumen terkait