• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

4.2 Pembahasan

4.2.4 Pembahasan Pengaruh Assurance Terhadap Kepuasan

memiliki nilai thitung 1,773 > nilai ttabel 1,669 pada signifikansi sebesar 0,081 atau lebih besar dari (0,05). Dapat disimpulkan bahwa variabel assurance secara

Tidak signifikannya variabel assurance terhadap kepuasan pengunjung menurut

penulis disebabkan oleh :

1) Pengunjung selalu menganggap bahwa pemeriksaan yang dilakukan

petugas Lembaga Pemasyarakatan pada saat berkunjung seperti

menghambat tujuan pengunjung dan sepertinya mempersulit serta berbelit-

belit.

2) Kondisi bangunan yang sedang direnovasi menyebabkan pengunjung

kurang merasa nyaman dan terganggu oleh bunyi orang yang sedang

bekerja, orang yang lalu lalang, dan ruangan yang tidak asri.

Hasil penelitian ini memiliki kemiripan dengan penelitian Badara, Mat,

Mujtaba1, Al-Refai1, Abdulkadir, Faruq (2013), dimana penelitian yang

dilakukan menggunakan analisis structural equation modelling (SEM) bahwa

pengaruh variabel assurance tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

Assurance merupakan salah satu dimensi kualitas pelayanan yang mengutamakan

adanya jaminan. Jaminan dan kepastian pelayanan yang ditunjukkan oleh petugas

ketika memberikan pelayanan hendaknya diimbangi dengan pengetahuan yang

memadai, kesopan santunan, dan kemampuan untuk menumbuhkan rasa percaya

pengunjung melalui komponen: komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi

dan sopan santun.

4.2.5 Pembahasan Pengaruh Empathy Terhadap Kepuasan Pengunjung Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel empathy secara parsial

memiliki nilai thitung 2,206 > nilai ttabel 1,669 pada signifikansi sebesar 0,047 atau lebih kecil dari (0,05). Dapat disimpulkan bahwa variabel empathy secara parsial

adalah kepedulian yang diberikan oleh petugas Lembaga Pemasyarakatan.

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Petugas Lembaga Pemasyarakatan memberikan perhatian kepada pengunjung

Dalam dimensi pelayanan bagian pertama yang tidak boleh luput adalah

perhatian individu petugas Lembaga Pemasyarakatan saat berlangsungnya

pelaksanaan kunjungan. Perhatian yang lebih dari petugas Lembaga

Pemasyarakatan akan memberikan kesan kepada pengunjung bahwa

keinginan dan tujuannya diperhatikan oleh pihak pelayan sehingga

pengunjung akan menilai bahwa petugas Lembaga Pemasyarakat memiliki

empathy yang baik.

2. Menurut saya petugas Lembaga Pemasyarakatan memiliki kepedulian terhadap kebutuhan pengunjung

Petugas Lembaga Pemasyarakatan selaku pelaksana dan penyelenggara

pelayanan publik sekaligus pemberi jasa diharapkan selalu peduli terhadap

kebutuhan- kebutuhan pengunjung selama berkunjung. Contohnya jika ada

pengunjung yang ingin berkomunikasi sementara handphone dilarang

dibawa ke ruang kunjungan, maka oleh petugas pengunjung diarahkan ke

warung telekomunikasi khusus Lembaga Pemasyarakatan. Demikian juga

jika ada pengunjung yang ingin berbelanja, maka diarahkan ke kantin

untuk memenuhi kebutuhan pengunjung yang ingin berbelanja.

3. Petugas Lembaga Pemasyarakatan ramah dan sopan kepada pengunjung

Perwujudan dimensi empathy dapat diukur dari sikap ramah dan sopan

yang ditunjukkan oleh petugas Lembaga Pemasyarkatan kepada

pengaruh kepada kepuasan pengunjung dimana empathy disini lebih

berfokus kepada sikap individu petugas Lembaga Pemasyarakatan itu

sendiri.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Munusamy,

Chelliah Mun (2010) dalam jurnal penelitian berjudul “Service Quality Delivery

and Its Impact on Customer Satisfaction in the Banking Sector in Malaysia

bahwa empathy memiliki korelasi positif terhadap kepuasan pelanggan. Sesuai

dengan pengertiannya variabel empathy dalam penelitian ini lebih

menggambarkan pelayanan individual petugas Lembaga Pemasyarakatan.

Pelayanan yang bersifat individual akan memberikan kepuasan pengunjung

dikarenakan tiap petugas memiliki sikap ramah, sopan, dan tulus semata- mata

untuk kepentingan berlangsungnya proses kunjungan.

4.2.6 Pembahasan Pengaruh Nilai Pengunjung Terhadap Kepuasan Pengunjung

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel nilai pengunjung secara

parsial memiliki nilai thitung 4,006 > nilai ttabel 1,669 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari (0,05). Dapat disimpulkan bahwa variabel nilai

pengunjung secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

pengunjung. Dari keseluruhan variabel independen, variabel nilai pengunjung

memiliki pengaruh positif dan signifikan paling dominan terhadap kepuasan

pengunjung. Faktor dominannya nilai pengunjung terhadap kepuasan pengunjung

1) Penyelenggaran pelayanan yang berkualitas oleh Petugas Lembaga Pemasyarakatan berjalan semestinya.

Pelayanan yang baik, bermutu, dan berkualitas dapat ditunjukkan melalui

pelaksanaan proses penyelenggaraan pelayanan publik secara fungsional,

maksudnya jika pelayanan yang dilakukan berdasarkan fungsinya, maka

pengunjung atau pengguna jasa akan mempersepsikan semua berjalan

dengan semestinya.

2) Terdapat kesesuaian pelayanan saat kunjungan dengan pengorbanan yang dikeluarkan

Sukses tidaknya suatu pelayanan dapat diukur dari kekecewaan yang

timbul dari pengguna jasa. Baik tidaknya Petugas Lembaga

Pemasyarakatan melaksanakan pelayanan, tentu didasari adanya penilaian

dari pengunjung bahwa pengunjung memperoleh haknya sesuai dengan

pengorbanan yang dikeluarkannya.

3) Selama berkunjung ke Lembaga Pemasyarakatan petugas senantiasa memberikan kemudahan

Penilaian pengunjung bahwa petugas Lembaga Pemasyarakatan

memberikan kemudahaan maksudnya adalah petugas selalu

menyampaikan pengumuman, pengarahan, petunjuk, dan himbauan

kepada pengunjung terkait prosedur untuk berkunjung ke Lembaga

Pemasyarakatan dan diharapkan pengunjung dapat mengerti dan

memahaminya. Prosedur dibuat sesederhana mungkin dengan persyaratan

yang mudah untuk dipenuhi pengunjung.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Wan dan Chi-Lung

(2011) dalam jurnal penelitian berjudul “An Innovative Information And

And Purchase Intention” dengan menggunakan analisis jalur menemukan nilai

pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

Istilah nilai digunakan dalam berbagai konteks berbeda, menciptakan dan

memberikan nilai yang superior kepada pengunjung bisa meningkatkan nilai

sebuah organisasi.

4.2.7 Pengaruh Secara Serempak Variabel Responsiveness, Reliability, Tangible, Assurance, Empathy, Nilai Pengunjung Terhadap Kepuasan Pengunjung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak variabel

responsiveness, reliability, tangible, assurance, empathy, nilai pengunjung

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengunjung

dikarenakan memiliki nilai Fhitung 7,376 > nilai Ftabel

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Oh (1998)

dalam jurnal penelitian yang berjudul ”Service Quality, Customer Satisfaction,

And Customer Value: A Holistic Perspective”. Penelitiannya menemukan

2,25 pada signifikansi

sebesar 0,000 atau lebih kecil dari (0,05).

bahwa

kualitas pelayanan dan nilai pengunjung berpengaruh terhadap kepuasan

pelanggan. Variabel independen secara serempak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan pengunjung dikarenakan petugas Lembaga

Pemasyarakatan memilih daya tanggap yang tepat dalam mengatasi keluhan

pengunjung, memberikan solusi, informasi yang jelas, melayani dengan tepat

waktu, adanya kepercayaan yang diberikan pengunjung kepada petugas Lembaga

Pemasyarakatan, ruang tunggu yang bersih dan nyaman, serta petugas Lembaga

Pemasyarakatan berpakaian rapi, memiliki kemampuan administrasi, memiliki

berkualitas sesuai dengan pengorbanan, dan senantiasa memberikan kemudahan.

Dapat disimpulkan bahwa pengunjung Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Anak

Medan merasakan adanya kesesuaian manfaat yang dirasakan pengunjung dengan

apa yang diharapkan untuk mendapatkan pelayanan kunjungan yang berkualitas

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, penulis memperoleh

kesimpulan dari penelitian ini antara lain :

1. Responsiveness secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan pengunjung Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Anak Medan,

dengan adanya daya tanggap atas keluhan pengunjung, segera memberikan

solusi, dan memberikan informasi yang jelas akan dapat memberikan

kepuasan kepada pengunjung.

2. Reliability secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

pengunjung, dengan memberikan pelayanan tepat waktu, handal, dan sesuai

yang dijanjikan akan dapat memberikan kepuasan kepada pengunjung.

3. Tangible secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

kepuasan pengunjung. dimana ruang tunggu pelayanan, ruang pelayanan

kunjungan, dan penampilan petugas belum mampu memberikan kepuasan

kepada pengunjung.

4. Assurance secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

kepuasan pengunjung, dimana jaminan dan kepastian pelayanan hendaknya

diimbangi dengan pengetahuan yang memadai, kesopan santunan, dan

kemampuan untuk menumbuhkan rasa percaya pengunjung melalui komponen

5. Empathy secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

pengunjung, dengan memberikan perhatian kepada pengunjung, memiliki

kepedulian terhadap kebutuhan pengunjung, dan sikap ramah dan sopan

kepada pengunjung akan memberikan kepuasan kepada pengunjung.

6. Nilai pengunjung secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan pengunjung. Kesesuaian manfaat yang dirasakan pengunjung

dengan pengorbanan yang dilakukan dominan berpengaruh terhadap kepuasan

pengunjung.

7. Responsiveness, reliabiliy, tangible, assurance, empathy, dan nilai pengunjung

secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

pengunjung. Bahwa kualitas pelayanan kunjungan dan nilai pengunjung

memberikan dampak yang nyata terhadap kepuasan pengunjung.

5.2 Saran

Dari hasil analisis, pembahasan, serta kesimpulan, penulis memberikan

saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya petugas Lembaga Pemasyarakatan meningkatkan pelayanan dalam

dimensi daya tanggap (responsiveness), yaitu tanggap terhadap keluhan

pengunjung. Hal yang perlu ditingkatkan adalah penggunaan sarana pelayanan

berbasis teknologi informasi, mengingat pengecekan dan pemanggilan

penghuni yang akan dikunjungi masih terlalu lama. Komputer yang ada di

Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) dikoneksikan

manangani data- data penghuni sehingga dapat dengan cepat dan akurat

memperoleh data penghuni yang akan dikunjungi.

2. Sebaiknya petugas Lembaga Pemasyarakatan meningkatkan pelayanan dalam

dimensi kehandalan (reliability), yaitu pelayanan yang diberikan oleh petugas

sesuai yang dijanjikan. Pelayanan yang cepat, tepat, ramah, sopan, tidak

dipungut biaya, dan tidak diskriminasi harus benar- benar diwujudkan.

3. Diharapkan petugas Lembaga Pemasyarakatan meningkatkan pelayanan

dalam dimensi bukti fisik (tangible) dengan cara melengkapi fasilitas ruang

tunggu, menciptakan ruang kunjungan yang nyaman dan bersih, dan

memperbaiki penampilan petugas pelayanan kunjungan.

4. Sebaiknya petugas Lembaga Pemasyarakatan memperhatikan pelayanan

dalam dimensi jaminan (assurance), dimana hal yang perlu ditingkatkan

dalam dimensi ini adalah melakukan sosialisasi peraturan yang berkaitan

dengan kegiatan kunjungan karena pengunjung selalu menganggap bahwa

pemeriksaan yang dilakukan petugas Lembaga Pemasyarakatan terhadap

badan dan barang bawaan pengunjung seperti menghambat tujuan

pengunjung, mempersulit, serta berbelit-belit, padahal untuk kepentingan

keamanan bersama demi kelancaran proses kunjungan.

5. Sebaiknya petugas Lembaga Pemasyarakatan meningkatkan pelayanan dalam

dimensi kepedulian (empathy) dengan cara memberikan perhatian yang lebih

baik kepada pengunjung. Petugas pelayanan kunjungan harus senantiasa

DAFTAR PUSTAKA

Anber dan Shireen. 2011. Service Quality Perspectives and Customer Satisfaction in Commercial Banks Working in Jordan. Middle Eastern Finance and Economics ISSN: 1450-2889 Issue 14 (2011) © EuroJournals Publishing, Inc. 2011 http://www.eurojournals.com/MEFE.htm

Badara, Mat, Mujtaba1, Al-Refai1, Abdulkadir, Faruq. 2013. Direct Effect of Service Quality Dimensions on Customer Satisfaction and Customer Loyalty in Nigerian Islamic Bank. Published online at http://journal.sapub.org/mm Copyright © 2013 Scientific & Academic Publishing. All Rights Reserved.

Bressolles, Gregory and Durrieu Francois. 2011. Service Quality, Customer Value And Satisfaction Relationship Revisited For Online Wine Websites. AWBR International Conference 9 – 10 June 2011. Bordeaux Management School – BEM – France.

Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif . Bandung: Pustaka Setia.

Diab, Balqis. 2009. Analisis Pengaruh Nilai Pelanggan dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam Meningkatkan Retensi Pelanggan (Studi Kasus Pada Gies Batik Pekalongan). Tesis Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro.

Dwiyanto, Agus. 2011. Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi Publik, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Khalid, Mahmood, Abbas dan Hussain. 2011. Customer Satisfaction With Service Quality In Conventional Banking In Pakistan: The Case Of Faisalabad. www.ccsenet.org/ijms International Journal of Marketing Studies Vol. 3, No. 4; November 2011.

Kotler, Phillip. 2005. Manajemen Pemasaran, Alih Bahasa: Hendra Teguh, Ronny A. Rusli dan Benyamin Molan, Jakarta: Prenhallindo.

Lovelock,and Wright. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Bahasa Indonesia. PT. Intermasa, Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa (Teori dan Praktek). Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Malik, Saif Ullah. 2012. Customer Satisfaction, Perceived Service Quality and Mediating Role of Perceived Value. Institute of Business Management, Karachi, Pakistan. International Journal of Marketing Studies Vol. 4, No. 1; February 2012.

McDougall, Gordon H. G. and Terrence Levesque. 2000. Customer Satisfactionwith Service: Putting Perceived Value into the Equation.

Journal of Services Marketing, Vol. 14 Iss: 5, pp.392 – 410.

Munusamy, Chelliah dan Mun. 2010. Service Quality Delivery and Its Impact on Customer Satisfaction in the Banking Sector in Malaysia. International Journal of Innovation, Management and Technology, Vol. 1, No. 4, October 2010 ISSN: 2010-0248.

Napitupulu, Paimin. 2007. Pelayanan Publik dan Customer Satisfaction. Bandung: Alumni.

Oh, Haemoon. 1998. Service Quality, Customer Satisfaction, And Customer Value: a Holistic Perspective. Journal Hospitality Management 18 (1999). 67 – 82.

Pasolog, Harbani.2007. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.

Pujihastuti, Isti dan Supadiyono, Agus. 2007. Pengaruh Nilai Konsumen

(Customer Value) Terhadap Keputusan Pembelian Produk Dengan

Kepuasan Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada Pelanggan Jangka Pendek Dan Jangka Panjang Kartu Prabayar Mentari, PT Indosat).

Journal Universitas Islam 45 Bekasi.

Rachmadi. 2008. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas III Di RSUD Kabupaten Karimun. Jakarta. Jurnal.Universitas Terbuka.

Reni. 2007. Studi Mengenai Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Nilai Pelanggan (Studi Kasus Pengguna Jasa Kesehatan Pada Rumah Sakit Telogorejo.

Tesis Program Pascasarjana Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Simandjuntak,Nofitri Anna Maria. 2009. Kualitas Pelayanan Kunjungan Bagi Keluarga Warga Binaan Pemasyarakatan Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tangerang-Banten. Tesis Program Pascasarjana Departemen Ilmu Administrasi Universitas Indonesia.

Sinambela, Lijan Poltak. 2008. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi Aksara.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2006. Metode Penelitian Survei (Editor). Jakarta: LP3ES.

Dokumen terkait