• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

4.6. Pembahasan

4.6.1. Pembahasan Pengaruh Regulasi pemerintah, Tekanan

Perusahaan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa regulasi pemerintah (X1) dan

tekanan organisasi lingkungan (X3) secara parsial tidak berpengaruh

terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (Y1), sedangkan tekanan

masyarakat (X2) secara parsial berpengaruh terhadap tanggung jawab sosial

perusahaan (Y1), sehingga hipotesis ke-1 ”Bahwa regulasi pemerintah,

signifikan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan” sebagian teruji kebenarannya. Berikut ini pembahasan masing-masing variabel penelitian :

1. Regulasi Pemerintah

Berdasarkan hasil regresi linier berganda menunjukkan bahwa koefisien regresi pada variabel ini adalah positif yang artinya semakin banyak regulasi pemerintah semakin tinggi tanggung jawab sosial perusahaan. Terbukti dari jawaban responden yaitu PT. Teja Sekawan Cocoa Industries Surabaya tanggap, mendukung dan mematuhi peraturan-peraturan yang mengatur tentang tanggung jawab sosial perusahaan yang dikeluarkan pemerintah, baik pusat maupun daerah. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap lingkungan dan sosial.

Namun, hasil uji t menyebutkan bahwa regulasi pemerintah secara parsial tidak berpengaruh terhadap tanggung jawab sosial perusahaan yang artinya tingginya regulasi pemerintah tidak memberikan dampak positif terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian ini tidak sependapat dengan penelitian-penelitian yang dilakukan oleh :

a. Coghill (1999) dalam Kholis dan Maksum (2003: 941) yang menyatakan bahwa regulasi pemerintah dapat dipahami sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari lingkungan perusahaan, sebab sebagai badan pembuat peraturan (regulator body) pemerintah memiliki peran signifikan terhadap kebijakan yang dibuat oleh perusahaan terhadap lingkungan eksternalnya.

b. Coghill, Hendriques dan Sadorsky (1999) dalam kholis dan Maksum (2003: 941) yang menyatakan bahwa regulasi pemerintah memiliki pengaruh terhadap pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan. Peran pemerintah menjadi sangat penting karena pemerintahan juga merupakan bagian salah satu komponen stokeholders perusahaan. Tanggung jawab sosial dan etika perusahaan di Indonesia

sebenarnya tidak perlu diragukan, hal ini terbukti dari keterlibatan perusahaan baik langsung maupun dari jalur pemerintah atau badan- badan sosial dalam mengatasi penyakit-penyakit sosial dan memperbaiki atau membantu sarana dan kegiatan sosial. UU No.4 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup yang bertujuan untuk mengatur pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan kebijakan nasional yang terpadu dan menyeluruh. UU ini kemudian diubah dan dituangkan dalam UU No.23 tahun 1997 dengan topik yang sama, bertujuan untuk mengatur pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan kebijakan nasional yang terpadu dan menyeluruh.

Penyebab regulasi pemerintah tidak berpengaruh terhadap tanggung jawab sosial perusahaan, kemungkinan disebabkan ulah sebagian perusahaan yang merugikan kepentingan sosial seperti, pengerusakan hutan, lingkungan, iklan palsu, jaminan palsu, kualitas produk yang tidak benar, kebisingan, keracunan dan produk yang merusak kesehatan.

2. Tekanan Masyarakat

Berdasarkan hasil regresi linier berganda menunjukkan bahwa koefisien regresi pada variabel ini adalah positif yang artinya semakin banyak tekanan masyarakat yang diperhatikan maka tanggung jawab sosial perusahaan semakin tinggi. Terbukti dari jawaban responden yaitu PT. Teja Sekawan Cocoa Industries Surabaya memiliki perhatian terhadap informasi-informasi yang disampaikan oleh masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap lingkungan dan sosial.

Hasil uji t menyebutkan bahwa tekanan masyarakat secara parsial berpengaruh terhadap tanggung jawab sosial perusahaan yang artinya perhatian perusahaan terhadap masyarakat yang tinggi memberikan dampak positif terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian ini sependapat dengan penelitian-penelitian yang dilakukan oleh :

a. Blair (1991) dalam Kholis dan Maksum (2003: 941) yang menyatakan bahwa masyarakat baik secara individu maupun kelompok dapat mempengeruhi arah dan kebijakan sebuah organisasi perusahaan. b. Hendriques dan Sadorsky (1999) dalam Kholis dan Maksum (2003:

941) menyatakan bahwa tekanan masyarakat memiliki pengaruh terhadap tentang pentingnya tanggungjawab sosial perusahaan.

Berpengaruhnya tekanan masyarakat terhadap tanggung jawab sosial perusahaan menunjukkan konsumen yang semakin sadar terhadap isu lingkungan akan mencari produk yang bersahabat dengan lingkungan.

Oleh karena itu, perusahaan harus memperhitungkan keberadaan masyarakat sebagai input berjalannya atau suksesnya perusahaan. Sesuai dengan pendapat Drucker dalam Harahap (2007:406) yaitu : “Tidak ada suatu lembaga yang hidup sendiri ataupun mati sendiri. Setiap orang/lembaga adalah unsur yang tidak terpisah dari masyarakat dan hidup demi kepentingan masyarakat. Perusahaan tidak terkecuali. Perusahaan yang bebas tidak dapat disebut sebagai baik untuk perusahaan, ia hanya dapat dikatakan baik jika untuk masyarakat.”

3. Tekanan organisasi lingkungan

Berdasarkan hasil regresi linier berganda menunjukkan bahwa koefisien regresi pada variabel ini adalah positif yang artinya semakin tinggi tekanan organisasi lingkungan maka semakin tinggi tanggung jawab sosial perusahaan. Terbukti dari jawaban responden yaitu PT. Teja Sekawan Cocoa Industries Surabaya memiliki perhatian terhadap aktifitas organisasi lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap lingkungan dan sosial. Namun, hasil uji t menyebutkan bahwa tekanan organisasi

lingkungan secara parsial tidak berpengaruh terhadap tanggung jawab sosial perusahaan yang artinya tingginya tekanan organisasi lingkungan tidak memberikan dampak positif terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian ini tidak sependapat dengan penelitian-penelitian yang dilakukan oleh :

a. Hunt dan auster (1990) dalam Kholis dan Maksum (2003: 941) menyatakan bahwa organisasi lingkungan memiliki peran sebagai wadah kontrol sosial yang fokus terhadap pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan aspek-aspek lingkungan hidup.

b. Romee (1992) dalam Kholis dan Maksum (2003: 941) menyoroti pentingnya dunia bisnis memperhatikan isu-isu lingkungan hidup dan sumber daya alam sebagai media untuk menjalankan fungsi-fungsi lingkungan yang ada pada perusahaan.

Penyebab tekanan organisasi lingkungan tidak berpengaruh terhadap tanggung jawab sosial perusahaan, kemungkinan disebabkan tuntutan masyarakat yang telah berubah secara drastis yaitu ketika lingkungan hidup semakin rusak dan tidak sehat, sumber-sumber alam semakin menipis, bumi semakin panas dan padat, serta pembagian pendapatan semakin timpang. Pada saat ini masyarakat menuntut masalah kerusakan lingkungan yang mengakibatkan perusahaan harus mampu bertanggung jawab terhadap kerusakan tersebut, dan bukan merupakan tanggung jawab masyarakat lagi sehingga harus dipertimbangkan dalam setiap pengambilan keputusan.

4.6.2. Pembahasan Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap

Dokumen terkait