• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Rancangan Perpres tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional (RTR KSN)

Bab3 Peraturan Perundang-Undangan Penataan Ruang

3.3 Pembahasan Rancangan Perpres tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional (RTR KSN)

Kawasan Strategis Nasional (KSN) adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan Negara, pertahanan dan keamanan Negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. 5 (lima) RTR KSN yang diharapkan dapat diselesaikan pada akhir tahun 2010 sesuai arahan Inpres No. 1 Tahun 2010 adalah RTR Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro), RTR Kawasan Bintan-Batam-Karimun (BBK), RTR Kawasan Metropolitan Makassar-Maros-Sungguminasa-Takalar (Mamminasata), RTR Kawasan Perkotaan Denpasar-Badung-Gianyar-Tabanan (Sarbagita), dan RTR Kawasan Perbatasan Negara di Kalimantan (Kasaba).

3.3.1. RTR Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo (Mebidangro)

Penataan ruang Kawasan Perkotaan Mebidangro bertujuan untuk: (a) mewujudkan Kawasan Perkotaan Mebidangro sebagai kawasan metropolitan yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan; (b) mewujudkan Kawasan Perkotaan Mebidangro sebagai pusat kegiatan nasional di bagian utara Pulau Sumatera yang berdaya saing secara internasional; (c) mewujudkan lingkungan perkotaan yang berkualitas serta menjaga keseimbangan tata air DAS; dan (d) mewujudkan fungsi pertahanan dan keamanan di Kawasan Perkotaan Mebidangro.

Status kemajuan penyusunan RTR Kawasan Perkotaan Mebidangro pada tahun 2010, adalah: (a) permohonan kesepakata substansi Kepala Daerah melalui Surat Dirjen Penataan Ruang selaku sekretaris tim pelaksana BKPRN No. 01/ BKPRN/ I/2010 perihal: Permohonan Kesepakatan Substansi dan Dukungan Proses Legalisasi Raperpres RTR Kawasan Perkotaan Mebidangro pada tanggal 12 Januari 2010; (b) penandatanganan kesepakatan substansi Raperpres RTR Kawasan Perkotaan Mebidangro Walikota Medan, Walikota Binjai, Bupati Karo, Bupati Deli Serdang dan Gubernur Sumatera Utara bulan Februari-April 2010; (c) penyepakatan substansi Raperpres RTR Kawasan Perkotaan Mebidangro di forum BKPRN tingkat Eselon I pada tanggal 23 April 2010; (d) Road Show ke Tim Pelaksana BKPRN (Eselon I) dan sekaligus menyampaikan permohonan

Persetujuan Naskah Kesepakatan dan Dukungan Proses Legalisasi Raperpres RTR Kawasan Perkotaan Mebidangro pada bulan Juli 2010; (e) menerima Persetujuan Naskah Kesepakatan dan Dukungan Proses Legalisasi Raperpres RTR Kawasan Perkotaan Mebidangro dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Dalam Negeri, Bakosurtanal, Bappenas, Kemenko Perekonomian, Kementerian Kehutanan, KLH, Badan Geologi ESDM dan Kemenhan bulan Juli-Oktober 2010; dan (f) penyampaian Surat Menteri PU Ke Presiden Tanggal 18 Oktober 2010, Nomor : HK.0104-Mn/542 perihal : Penyampaian 4 (empat) Raperpres tentang RTR KSN (Mamminasata, Sarbagita, Mebidangro, dan BBK).

3.3.2. RTR Kawasan Batam, Bintan dan Karimun (BBK)

Penataan ruang Kawasan BBK bertujuan untuk: (a) mewujudkan ruang Kawasan BBK yang aman, nyaman, produktif, berdaya saing, dan berkelanjutan; (b) mewujudkan penyelenggaraan fungsi-fungsi perekonomian yang bersifat khusus pada Kawasan BBK sebagai KPBPB; (c) mewujudkan pemantapan dan peningkatan fungsi pertahanan dan keamanan negara pada Kawasan BBK sebagai kawasan perbatasan; dan (d) mewujudkan peningkatan fungsi pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup sebagai satu kesatuan ekosistem kepulauan.

Status kemajuan penyusunan RTR Kawasan BBK pada tahun 2010, adalah: (a) permohonan kesepakatan substansi Kepala Daerah melalui Surat Dirjen Penataan Ruang selaku sekretaris tim pelaksana BKPRN No. 02/ BKPRN/ I/2010 perihal: Permohonan Kesepakatan Substansi dan Dukungan Proses Legalisasi Raperpres RTR Kawasan BBK pada tanggal 12 Januari 2010; (b) penandatanganan kesepakatan substansi Raperpres RTR Kawasan BBK oleh Walikota Batam, Walikota Tanjung Pinang, Bupati Bintan dan Bupati Karimun bulan April 2010; (c) penyepakatan substansi Raperpres RTR Kawasan BBK di forum BKPRN tingkat Eselon I pada tanggal 22 April 2010; (d) Road Show ke Tim Pelaksana BKPRN (Eselon I) dan sekaligus menyampaikan permohonan Persetujuan Naskah Kesepakatan dan Dukungan Proses Legalisasi Raperpres RTR Kawasan BBK pada bulan Juli-Oktober 2010; (e) menerima Persetujuan Naskah Kesepakatan dan Dukungan Proses Legalisasi Raperpres RTR Kawasan BBK dari Bakosurtanal, Kemen Perhubungan, Kemenko Ekuin, Kemen-LH, Bangda-Kemendagri, Bappenas, Kementerian Perindustrian, Ditjen Planologi-Kehutanan, Ditjen Strategi Pertahanan, Kementerian Pertahanan dan Kepala Badan Geologi, Kem ESDM bulan Juli-Oktober 2010; dan (f) penyampaian Surat Menteri PU Ke Presiden Tanggal 18 Oktober 2010, Nomor : HK.0104-Mn/542 perihal : Penyampaian 4 (empat) Raperpres tentang RTR KSN (Mamminasata, Sarbagita, Mebidangro, dan BBK).

3.3.3. RTR Kawasan Metropolitan Makassar-Maros-Sungguminasa-Takalar (Mamminasata)

Penataan ruang Kawasan Metropolitan Mamminasata bertujuan untuk mewujudkan: (a) kawasan Metropolitan Mamminasata sebagai salah satu pusat pertumbuhan dan/atau pusat orientasi pelayanan di kawasan timur Indonesia; (b) keterpaduan penyelenggaraan penataan ruang antara wilayah nasional, wilayah provinsi, dan wilayah kabupaten/kota di Kawasan Metropolitan Mamminasata; (c) sistem perkotaan Kawasan Metropolitan Mamminasata yang berhierarki dan terstruktur sesuai dengan fungsi dan tingkat pelayanannya; (d) pola ruang yang seimbang untuk mengurangi terjadinya peluberan (urban sprawl) Kota Makassar ke kawasan pedesaan disekitarnya; dan (e) keseimbangan fungsi lindung dan fungsi budi daya pada Kawasan Metropolitan Mamminasata.

Status kemajuan penyusunan RTR Kawasan Metropolitan Mamminasata pada tahun 2010, adalah: (a) penandatanganan Naskah Kesepakatan Kepala Daerah pada tanggal 12 Maret 2010; (b Forum pembahasan di tingkat Eselon 1 BKPRN pada tanggal 4 Mei 2010); dan (c) penyampaian Surat Menteri PU Ke Presiden Tanggal 18 Oktober 2010, Nomor : HK.0104-Mn/542 perihal : Penyampaian 4 (empat) Raperpres tentang RTR KSN (Mamminasata, Sarbagita, Mebidangro, dan BBK).

3.3.4. RTR Kawasan Perkotaan Denpasar-Badung-Gianyar-Tabanan (Sarbagita)

Penataan ruang Kawasan Perkotaan Sarbagita bertujuan untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang Kawasan Perkotaan Sarbagita yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan sebagai pusat perekonomian nasional melalui kegiatan pariwisata bertaraf internasional, yang berjati diri budaya Bali berlandaskan Tri Hita Karana.

Status kemajuan penyusunan RTR Kawasan Perkotaan Sarbagita pada tahun 2010, adalah: (a) perbaikan dan finalisasi rancangan (draft) kajian akademis RTR Kawasan Perkotaan Sarbagita pada bulan Desember 2009-April 2010; (b) penyusunan Raperpres RTR Kawasan Perkotaan Sarbagita pada bulan Desember 2009-April 2010; (c) pembahasan Raperpres RTR Kawasan Perkotaan Sarbagita di forum BKPRN, tahap I pada tanggal 9 Juni 2010 dan tahap II pada tanggal 8 Juli 2010; (d) perbaikan dan finalisasi Raperpres RTR Kawasan Perkotaan Sarbagita pada tanggal 9 Juni 2010-17 Oktober 2010; (e) penandatanganan kesepakatan di tingkat Eselon 1 BKPRN pada tanggal 7

September 2010; dan (f) penyampaian Surat Menteri PU Ke Presiden Tanggal 18 Oktober 2010, Nomor : HK.0104-Mn/542 perihal : Penyampaian 4 (empat) Raperpres tentang RTR KSN (Mamminasata, Sarbagita, Mebidangro, dan BBK).

3.3.5. Kawasan Perbatasan Negara di Kalimantan

Penataan ruang Kawasan Perbatasan Negara di Kalimantan bertujuan untuk: (a) menjamin keutuhan wilayah negara di perbatasan dengan menegakkan kedaulatan negara dan menjaga keamanan pada Kawasan Perbatasan; (b) mewujudkan 10 (sepuluh) PKSN sebagai pusat pertumbuhan Kawasan Perbatasan yang mandiri dengan fungsi utama koleksi, pengolahan, dan distribusi barang dan jasa, serta pusat promosi potensi kawasan; dan (c) mewujudkan kawasan berfungsi lindung sebagai paru-paru dunia dan perlindungan keanekaragaman hayati.

Status kemajuan penyusunan RTR Kawasan Perbatasan Negara di Kalimantan pada tahun 2010, adalah: (a) pembahasan teknis dengan Pemda (draft) kajian akademis RTR Kawasan Perbatasan Kasaba pada tanggal 12-14 Mei 2010; (b) penyusunan Raperpres RTR Kawasan Perbatasan Kasaba pada bulan Mei-November 2010; (c) pembahasan Raperpres RTR Kawasan Perbatasan Kasaba di forum BKPRN, tahap I pada tanggal 2 September 2010 dan tahap II pada tanggal 18 November 2010; dan (d) perbaikan dan finalisasi Raperpres RTR Kawasan Perbatasan Kasaba pada tanggal 12 Mei 2010-November 2010.