BAB V PENUTUP
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang perlu disampaikan yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Hendaknya guru mampu memberikan motivasi belajar kepada siswa agar memiliki self confidence yang baik sehingga siswa akan memiliki kemampuan penalaran yang baik dan dapat mempeoleh hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran
2. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur bagi siswa agar mampu memperbaiki diri dari segi self confidence dan kemampuan pemecahan masalah matematis
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti lain dapat menganalisis lebih lanjut mengenai kemempuan pemecahan masalah matematis siswa yang telah ditemukan pada penelitian ini atau bisa melakukan penelitian dengan konteks yang sama akan tetapi ditinjau dari sudut pandang yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran Terjemahan. Bandung: CV Darus Sunnah,2015
Aini, A N., M Mukhlis, A M Annizar, et al. “Creative thinking level of visual-spatial students on geometry HOTS problems”. Journal of Physics:
Conference Series 1456(2020).
https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1742-6596/1465/1/012054/pdf Aini, Novita Nurul., Mohammad Mukhlis. “Analisis Kemampuan Pemecahan
Masalah Pada Soal Cerita Matematika Berdasarkan Teori Polya ditinjau dari Adversity Quotient”. Alifmatika: Jurnal Pendididkan dan Pembelajaran
Matematika 2, No 1 (Juni 2020): 105-128.
https://journal.ibrahimy.ac.id/index.php/Alifmatika/article/view/105-128/674
Anisah, Hana., Mawaddah, Siti. “Kemampuan Pemecahan masalah matematis siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran generative (Generative Learning) di SMP”. EDU-MAT:
Jurnal Pendidikan Matematika 3, no 2 (Agustus 2015). http://dx.doi.org/10.20527/edumat.v3i2.644
Annizar, Anas Ma‟ruf., Moh Archi., Gusti Firda., Lailin, “ Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal PISA pada Topik Geometri”. Jurnal Elemen 6, no 1 (Januari 2020): 39-55.
https://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/jel/article/view/1688/pdf_33.
Apriyono, Fikri. “Profil Kemampuan Koneksi Matematika Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Gender”. Mosharafa:
Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut 5, No 2 (Mei 2016) https://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa/article/view/mv 5n2_13/276
Asnafiyah, Astriana. “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Dalam Menyelesaikan Soal Uraian Tingkatan Higher Order Thinking Skill(HOTS)”. Skripsi, Universitas Pancasakti Tegal, 2020.
Davita,P.W.C., Pujiastuti, H. “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau Dari Gender”. Jurnal kreo (Juni 2020).
https://doi.org/10.15294/kreano.v11i1.23601
Depdiknas, Undang-Undang RI Tahun No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional ,Bandung: Fokus media, 2003.
Dewi, Arsiana Kusuma. ”Pengaruh Self Confidence Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta Didik Kelas VII SMPN 7 Salatiga Tahun Ajaran 2021/2022”. Skripsi, IAIN Salatiga,2021.
Fardani, Zuhur., Surya, Edy., & Mulyono. “Analisis kepercayaan diri (Self-Confidence )siswa dalam pembelajaran matematika melalui model problem Based learning”. Paradigma jurnal pendidikan matematika, vol. 14, No.1, (1 Juni 2021). https://doi.org/10.24114/paradikma.v14i1.24809
Hayatullah. ”Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Tipe HOTS (Higher Order Thinking Skill) Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 24 Makasar”. Skripsi, UNMUH Makasar,2020.
Hidayah, Nur. ”Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau Dari Self Confidence Siswa Kelas X MA Al Asror Kota Semarang”.
Skripsi,UIN Walisongo Semarang, 2019.
Kemendikbud. Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Jakarta: Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018 Misbahudin, “Analisis Data Penelitian dengan Statistik Edisi Ke2”, Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2014
Nafi‟an, Muhammad Ilman., Pradani, Shimawaty Lutvy. “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Tipe Higher Order Thinking Skill”. Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif (Desember 2012). https://doi.org/10.15294/kreano.v10i2.15050
Nugrahani, F., Hum, M. Metode Penelitian Kualitatif. Solo: CakraBooks,2014) Nurkholifah, Siti., Toheri., Winarso, Widodo. “Hubungan Antara Self Confidence
Dengan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Matematika ”. Edumatica 08, No 01 (April 2018) https://doi.org/10.22437/edumatica.v8i01.4623
Polya, G. How To Solve It A New Aspect Of Mathematics Method. New Jersey:
Princeton University Press, 1988.
Saraswati, Putu M.S., Agustika, Gusti N. S. “Kemampuan Bepikir Tingkat Tinggi Dalam Menyelesiakan Soal HOTS mata pelajaran matematika”, jurnal ilmiah sekolah dasar, vol 4, no2 (Januari 2020) http://dx.doi.org/10.23887/jisd.v4i2.25336
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.2016.
Sukmawati, Susi. “Identifikasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Open Ended Ditinjau Dari Self Confidence ”. Skripsi, UIN Mataram, 2020.
Syahrudin. “Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Dalam Hubungannta Dengan Pemahaman Konsep Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Kelas VII SMPN 4 Biinamu Kabupaten Jeneponto”. Tesis,Universitas Negeri Makasar, Makasar, 2016.
Tim Pusat Penilaian Pendidikan , Panduan Penulisan Soal Hots-Higher Order Thinking Skills. Pusat Penilaian Pendidikan Jakarta, Desember 2019.
Wahyuni, Indah., Endah Alfiana., “Analisis Kemampuan Eksplorasi Matematis Siswa Kelas X Pada Materi Fungsi Kompoisi”. INSPIRAMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Matematika 8, No 1 (Juni 2022),.
http://www.e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/Inspiramatika/article/download/3074/2148
Lampiran 1 Matriks Penelitian
JUDUL VARIABEL INDIKATOR SUMBER DATA METODE
PENELITIAN
FOKUS PENELITIAN Analisis
Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis Dalam Menyelesaikan Soal Matematika
Tipe HOTS
(Higher Order Thinking Skill) Pada Siswa Kelas XI BIC 1 MAN 1 Jember Ditinjau
Dari Self
Confidence
1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
2. Soal Matematika
Tipe HOTS
(Higher Order Thinking Skill) 3. Self Confidence
1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis menurut Polya :
Memahami masalah
Merencanakan strategi pemecahan masalah
Melaksanakan perhitungan
Memriksa kembali hasil penyelesaian masalah
2. Self Confidence menurut Lauster :
Percaya pada kemampuan sendiri
1. Subjek
penelitian siswa kelas XI BIC 1
MAN 1
JEMBER : a. 2 siswa
dengan self confidence tinggi
b. 2 siswa dengan self confidence sedang
c. 2 siswa dengan self confidence rendah
1. Pendekatan penelitian:
Kualitatif 2. Jenis
penelitian;
Deskriptif kualitatif 3. Metode
pnentuan subjek:
Purposive Sampling 4. Metode
pengumpulan data :
a. Tes
kemampuan pemecahan masalah b. Wawancara
1. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaika n soal tipe hots siswa kelas XI BIC 1 MAN 1 Jember yang memiliki tingkat self confidence tinggi ? 2. Bagaimana
kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaika n soal tipe hots siswa kelas XI BIC
Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan.
Memiliki rasa positif
terhadap diri sendiri.
Berani
mengemukaka n pendapat.
tes
kemampuan pemecahan masaah c. Angket self
confidence 5. Uji keabsahan
data:
Tringulasi teknik dan sumber 6. Teknik analisis
data :
Miles and
Huberman
1 MAN 1 Jember yang memiliki tingkat self confidence sedang ? 3. Bagaimana
kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaika n soal tipe hots siswa kelas XI BIC 1 MAN 1 Jember yang memiliki tingkat self confidence rendah ?
Lampiran 2 Jurnal Penelitian
No Hari/ Tanggal Kegiatan
1 21 Agustus 2022
Validasi Instrumen Tes Soal HOTS Matematika ke validator 1
2 30 Agustus 2022 Validasi Instrumen Angket self confidence ke validator 3 08 September 2022
Validasi Instrumen Tes Soal HOTS Matematika ke validator 2
4 06 Oktober 2022 Penyerahan Surat Ijin Penelitian di MAN 1 Jember
5 10 Oktober 2022
Validasi Instrumen Tes Soal HOTS Matematika ke validator 3
6 17 Oktober 2022
Uji Coba Instrumen Penelitian di Kelas XI BIC 2 MAN 1 Jember
7 20 Oktober 2022
Penyebaran Angket self confidence di kelas XI BIC 1 MAN 1 Jember
8 24 Oktober 2022
Pemberian Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ke 6 subjek
9 26 Oktober 2022 Wawancara Ke subjek dengan self confidence tinggi
10 27 Oktober 2022
Wawancara Ke subjek dengan self confidence sedang dan rendah
11 01 November 2022 Pengambilan Surat Keterangan Selesai Penelitian
Jember,01 November 2022 Guru Mata Pelajaran Matematika
Iqbal Amirullah., S.Pd.
Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Strategi Penilaian Teknik
Penilaian
Bentuk Instrumen 3.2 Menjelaskan
program linear dua variabel dan metode
penyelesaiannya dengan
menggunakan masalah kontekstual 4.2 Menyelesaikan
masalah
kontekstual yang berkaitan dengan program linear dua variabel
Siswa mampu
menyelesaikan masalah nyata yang berkaitan dengan penerapan program linier
Tes tulis Soal uraian
Lampiran 4 Instrumen Tes Sebelum divalidasi
Lembar Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Nama :
Kelas :
Mata Pelajaran :
A. Petunjuk Pengerjaan Soal :
1. Kerjakan soal menggunakan bolpoin atau pensil
2. Tuliskan nama, kelas dan mata pelajaran pada lembar jawaban 3. Baca lalu kerjakan soal yang diberikan dengan benar dan tepat 4. Setelah selesai mengerjakan soal, lembar jawaban dikumpulkan B. Jawablah soal-soal berikut dengan tepat!
1. Setiap minggu siswa kelas keterampilan tata busana MAN 1 Jember memproduksi dua jenis tas. Modal untuk tas I adalah Rp20.000,00 dengan keuntungan 40%. Modal untuk tas II adalah Rp30.000,00 dengan keuntungan 20%. Jika modal setiap minggunya adalah Rp 1.000.000,00 dan paling banyak dapat memproduksi 40 tas keuntungan terbesar yang dapat dicapai pengrajin tas tersebut berapa persen ? 2. Suatu area parkir mempunyai luas 1.760 m2. luas rata-rata mobil kecil 1 : 5
dari luas rata-rata mobil besar. Luas mobil kecil dan mobil besar 24 m2. Daya tampung daerah parkir maksimum 200 kendaraan. Biaya parkir mobil kecil Rp1.000,00/jam dan mobil besar Rp2.000,00/jam. Jika dalam satu jam daerah parkir terisi penuh dan tidak ada kendaraan yang pergi dan datang, maka penghasilan maksimum tempat parkir itu sebesar ?
3. Bu Beatrix menjual dua jenis kue, yaitu kue sus kering dan kue nastar. Kue sus kering dibeli dengan harga Rp20.000,00 per stoples dan dijual dengan laba 40%. Kue nastar dibeli dengan harga Rp30.000,00 per stoples dan dijual dengan laba 30%. Jika Bu Beatrix memiliki modal Rp10.000.000,00 dan penjualan maksimum sebanyak 400 stoples per hari, maka keuntungan maksimum yang diperoleh Bu Beatrix adalah…..
Lampiran 5 Lembar Validasi Instrumen Tes Validator Lembar Validasi Validator 1
Lembar Validasi Validator 2
Lembar Validasi Validator 3
Lampiran 6 Perhitungan Validasi Instrumen Tes Validator
Perhitungan Validasi Instrumen Tes Validator 1, 2, dan 3 Validasi tes soal kemampuan pemecahan masalah
no aspek validasi aspek yang dinilai
Skor Validator
1 2 3
1 validasi isi
a. Kesesuaian antara kisi-kisi dengan butir pernyataan dalam tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
4 5 4
b. Kesesuaian antara butir-butir pernyataan dalam tes dengan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
4 5 2
2 Validasi konstruksi
a. Terdapat petunjuk cara mengisi angket tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
4 5 4
b. Petunjuk cara mengisi tes tidak
menimbulkan penafsiran gandaa 5 4 4 c. Kejelasan butir pernyataan dalam tes
kemampuan pemecahan masalah matematis belajar siswa
4 5 2
3 Validasi Bahasa
a. Bahasa yang digunakan pada tes sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar
4 5 2
b. Butiran pernyataan dalam tes tidak
menimbulkan penafsiran ganda 3 4 2
c. Butir pernyataan menggunakan kalimat
yang komunikatif 4 5 4
total 32 38 24
rata-rata 4 4,75 3
Total rata-rata 3,916666667
Berdasarkan tabel diatas, nilai rata-rata total dari ketiga validator (𝑉𝑎) adalah 3,91 dan pada interval 3 ≤ 𝑉𝑎 < 4. Sehingga kriteria validitas instrument tes pemecahan masalah dikatakan valid (dapat digunakan dengan revisi).
Lampiran 7 Instrumen Tes Sesudah divalidasi
Lembar Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Nama :
Kelas :
Mata Pelajaran :
A. Petunjuk Pengerjaan Soal :
1. Kerjakan soal menggunakan bolpoin atau pensil
2. Tuliskan nama, kelas dan mata pelajaran pada lembar jawaban 3. Baca lalu kerjakan soal yang diberikan dengan benar dan tepat 4. Setelah selesai mengerjakan soal, lembar jawaban dikumpulkan 5. Waktu mengerjakan : 45 Menit
B. Jawablah soal-soal berikut dengan tepat!
1. Setiap minggu siswa kelas keterampilan tata busana MAN 1 Jember memproduksi jenis tas ransel dan tote bag ( tas jinjing) . Modal untuk tas ransel adalah Rp20.000,00 dengan keuntungan 40%. Modal untuk totebag ( tas jinjing) adalah Rp30.000,00 dengan keuntungan 20%. Jika modal setiap minggunya adalah Rp 1.000.000,00 dan paling banyak dapat memproduksi 40 tas. Berapa persen keuntungan terbesar yang dapat dicapai siswa MAN 1 Jember ?
2. Suatu area parkir mempunyai luas 1.760 m2. Pebandingan luas area sepeda motor 1 : 5 dari luas area mobil. Luas area sepeda motor dan mobil 24 m2. Daya tampung parkir kedua kendaraan maksimum 200 kendaraan. Biaya parkir sepeda motor Rp1.000,00/jam dan mobil Rp2.000,00/jam. Jika dalam satu jam daerah parkir terisi penuh dan tidak ada kendaraan yang pergi dan datang. Berapa penghasilan maksimum yang diperoleh tempat parkir tersebut?.
3. Koperasi MAN 1 Jember menjual dua jenis kue, yaitu kue sus kering dan kue nastar. Kue sus kering dibeli dengan harga Rp20.000,00 per stoples dan dijual dengan laba 40%. Kue nastar dibeli dengan harga Rp30.000,00 per stoples dan dijual dengan laba 30%. Jika koperasi memiliki modal Rp10.000.000,00 dan penjualan maksimum sebanyak 400 stoples per hari.
Berapa keuntungan maksimum yang diperoleh koperasi MAN 1 Jember ?
Lampiran 8 Kunci Jawaban Instrumen Tes No.
Soal
Langkah Pemecahan
Masalah
Jawaban
1 Memahami
masalah
Diketahui :
Modal untuk tas ransel adalah Rp20.000,00 dengan keuntungan 40%
Modal untuk tas totebag adalah Rp30.000,00 dengan keuntungan 20%.
Modal setiap minggunya adalah Rp 1.000.000,00
Hanya dapat memproduksi 40 tas Ditanya : Persentase keuntungan ? Merencanakan
strategi pemecahan masalah
Jawab:
Misalkan x = banyaknya Tas ransel dan y = banyaknya Tas totebag .
Fungsi objektif ;
Tabel berikut digunakan untuk menentukan system pertidaksamaan linier.
x Y Batas
Modal 20.000 30.000
Banyak tas 1 1
System pertidaksaman linier yang sesuai untuk kasus ini
Melaksanakan
perhitungan
Dari gambar, diketahui ada 3 titik pojok yaitu A, B, dan C. Titik A merupakan titik potong kedua garis dan koordinatnya dapat dengan menggunakan metode penyelesaian SPLDV:
| | | | _
y = 20
substitusi y= 20 sehingga didapatkan x= 20. Jadi koordinat titik A (20,20)
sekarang, uji nilai pada fungsi objektif.
Titik Pojok A(20,20) 280.000
B(0, 100/3) 200.000 C(40,0) 320,000
40 tas ransel => Modal = 40 x 20.000 = 800.000 Persentase keuntungan =
Memeriksa
hasil
penyelesiana masalah
Jadi persentasi keuntungan maksimum yang diterima oleh siswa kelas keterampilan tata busana yaitu 40%
2 Memahami masalah
Diketahui :
Luas area parkir 1760 m2
Luas area sepeda motor1 : 5 dari luas area mobil
Luas rata-rata mobil kecil dan besae 24m2
Biaya parkir sepeda motor Rp 1.000/jam dan mobil Rp 2.000/jam
Ditanya : penghasilan maksimum tempat parkir sebesar…..
Merencanakan strategi
pemecahan masalah
Jawab :
Misalkan x= banyak sepeda motor dan y= banyak mobil.
Fungsi objektif ; Luas sepeda motor: luas mobil
1 ; 5
Luas sepeda motor = = 4m2 Luas mobil = = 20 m2
Tabel berikut digunakan untuk menentukan system pertidaksamaan linier.
X Y Kapasitas
Luas 4 20
Kuantitas 1 1
Melaksanakan perhitungan
Gambar daerah penyelesaiannya :
Daerah yang diarsir merupakan daerah penyelesaian dengan 4 titik pojok yaitu A (0,0), B(200,0),
C(140,60), dan D(0,88)
Untuk mencari koordinat titik C, dapat dicari melalui penyelesaian dari
_
4y = 240 y= 60
substitusi y= 60 sehingga didapatkan x= 140.
sekarang, uji nilai pada fungsi objektif.
Titik pojok
A(0,0) 0
(200,0) 200.000 C(140,60) 260.000 D(0,88) 176.000
Memeriksa hasil
penyelesian masalah
Dari table di atas, diketahui bahwa keuntungan maksimum yang dapat dicapai sebesar rp 260.000,00
3 Memahami masalah
Diket :
Kue sus kering di beli dengan harga RP 20.000 per stoples dan di jual dengan laba 40%
Kue nastar di beli dengan harga RP 30.000 per stoples dan di jual dengan laba 30%
Bu Beatrix memiliki modal Rp 10.000.000
Penjualan maksimum sebanyak 400 stoples perhari Ditanya: keuntungan maksimum yang diperoleh Merencanakan
strategi pemecahan masalah
Misalkan x= kue sus dan y= kue nastar.
Fungsi objektif ;
Tabel berikut digunakan untuk menentukan system pertidaksamaan linier.
X y Kapasitas
Harga beli 20.000 30.000
Banyak kue 1 1
System pertidaksaman linier yang sesuai untuk kasus ini
Melaksanakan
perhitungan Gambar daerah penyelesaian :
Dari gambar, diketahui ada 4 titik pojok yaitu A,
B, C dan D. Titik C merupakan titik potong kedua garis dan koordinatnya dapat dengan menggunakan metode penyelesaian SPLDV:
| | | | _
y = 200
subtitusi y = 200 sehingga dapat x = 200, jadi koordinat titik C adalah (200,200). Sekarang uji nilai fungsi objektif :
Titik pojok
A(0,0) 0
B(400,0) 3.200.000 C(200,200) 3.400.000 D(0,333) 2.997.000
Memeriksa hasil penyelesian masalah
Jadi, penghasilan maksimum yang dipeoleh Bu Beatrix sebesar Rp 3.400.000
Lampiran 9 Pedoman Penskoran Instrumen Tes No
Soal
Langkah Pemecahan
Masalah Skor Respon Siswa Pada Masalah
1-3
Memahami masalah
0 Tidak ada identifikasi unsur
1 Indentfikasi unsur kurang lengkap atau salah
2 Identifikasi unsur lengkap dan benar
Merencanakan strategi pemecahan
masalah
0 Tidak ada perencanaan penyelesaian 1 Perencanaan penyelesaian masalah ada
namun salah
2 Perencanaan penyelesaian masalah benar namun kurang lengkap
3 Perencanaan penyelesaian masalah benar dan lengkap
Melaksanakan perhitungan
0 Tidak melaksanakan perencanaan penyelesiaan
1 Melaksanakan rencana peneyelesaian masalah yang salah
2 Melaksanakan rencana peneyelesaian masalah namun kurang lengkap atau salah 3 Melaksanakan rencana peneyelesaian
masalah lengkap dan benar Memeriksa
kembali hasil penyelesaian
0 Tidak ada kesimpulan
1 Kesimpulan kurang lengkap 2 Kesimpulan lengkap dan benar Skor maksimal soal 10
Nilai =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟
Lampiran 10 Pedoman Instrumen Wawancara PEDOMAN WAWANCARA A. Tujuan Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui lebih dalam tentang Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) Pada Materi Program Linear Ditinjau Dari Self Confidence. Wawancara ini bertujuan untuk mengungkapkan apa yang tidak terlihat secara tertulis pada lembar jawaban siswa dan untuk mengetahui maksud dari jawaban yang telah diberikan oleh siswa.
B. Metode Wawancara
Metode wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara semiterstruktur, yaitu kalimat pertanyaan yang di berikan kepada siswa disesuaikan dengan kondisi siswa namun masih mengandung isi permasalahan yang telah ditetapkan. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
Wawancara dilakukan sebagai berikut.
1. Wawancara dilakukan secara face to face, yakni terjadi kontak langsung antara peneliti dan informan.
2. Wawancara dilakukan setelah informan selesai mengerjakan soal tes penyelesesaian masalah.
3. Pertanyaan yang diberikan tidak harus sama, tetapi memuat pokok permasalahan yang sama.
C. Pelaksanaan Wawancara
Siswa diminta untuk mengerjakan satu butir soal mengenai masalah barisan yang telah disiapkan oleh peneliti. Setelah itu siswa di wawancara berkaitan dengan pengerjaan masalah tersebut dengan pertanyaan sebagai berikut.
1. Pada awalnya, siswa diminta untuk menjelaskan proses pengerjaan yang dilakukan.
2. Untuk mengetahui aspek kemampuan pemecahan masalah siswa pada tahap memahami masalah.
Pertanyaan:
a. Apakah kalimat pada soal sudah jelas?
b. Apakah kamu memahami setiap permasalahan yang diberikan?
c. Apa saja yang diketahui dari soal?
d. Apa saja yang tidak diketahui dari soal?
e. Apa yang ditanyakan pada soal tersebut?
f. Apa kamu bisa menyatakan kembali permasalahan yang diberikan? Jika bisa coba nyatakan kembali permasalahan tersebut dengan bahasa sendiri?
3. Untuk mengetahui aspek kemampuan pemecahan masalah siswa pada tahap menentukan rencana penyelesaian masalah.
Pertanyaan:
a. Bisakah kamu menyederhanakan masalah tersebut? Atau coba jelaskan inti dari masalah tersebut. Jelaskan!
b. Langkah apa saja yang kamu lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut?
c. Apakah kamu punya banyak cara dalam menyelesaikan soal tersebut?
d. Mengapa kamu memilih cara ini untuk menyelesaikan soal?
4. Untuk mengetahui aspek kemampuan pemecahan masalah siswa pada tahap melaksanakan rencana Penyelesaian.
Pertanyaan:
a. Dapatkah kamu menyelesaikan soal sesusai langkah-langkah tadi?
b. Bisakah kamu menunjukkan proses penyelesaian masalah tersebut?
c. Bisakah kamu membuat model matematika dari masalah tersebut?
d. Apakah kamu mengalami kesulitan perhitungan dalam menyelesaikan masalah tersebut?
e. Apakah anda tidak takut apabila pekerjaanmu salah?
f. Apakah kamu tidak ingin menggunakan cara lain untuk menyelesaikan soal tersebut?
g. Apakah kamu sudah menggunakan semua data yang diketahui untuk menyelesaiakan masalah tersebut?
h. Apakah kamu dapat memastikan bahwa setiap langkah yang kamu lakukan untuk memecahkan masalah adalah benar?
5. Untuk mengetahui tahap melihat kembali.
Pertanyaan:
a. Setelah mengerjakan permasalahan tersebut, apakah kamu sudah tahu jawabannya benar atau salah?
b. Apakah setiap mengerjakan permasalahan, kamu selalu mengecek jawaban yang kamu buat?
c. Bagaimana kamu mengetahui kebenaran dari jawabanmu?.
Lampiran 11 Lembar Validasi Pedoman Instrumen Wawancara Validator 1
Validator 2
Validator 3
Lampiran 12 Perhitungan Validasi Instrumen Wawancara
Perhitungan Validasi Instrumen Wawancara Validator 1, 2, dan 3 Validasi pedoman wawancara
no aspek validasi aspek yang dinilai
Skor Validator
1 2 3
1 validasi isi
a. Pertanyaan sesuai dengan indikator kemampuan pemecahan masalah.
4 4 4
b. Maksud dari pertanyaan dirumuskan dengan singkat dan jelas.
4 4 4
2 Validasi konstruksi
a. Pertanyaan yang disajikan mampu menggali kemampuan pemecahan masalah matematis secara mendalam
4 4 4
3 Validasi Bahasa
a. Bahasa pertanyaan sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar.
4 4 4
b. Kalimat pertanyaan tidak
ambigu 4 4 4
c. Pertanyaan menggunakan bahasa sederhana dan mudah dipahami sisiwa.
4 4 4
total 24 24 24
rata-rata 4 4 4
Total rata-rata 4
Berdasarkan tabel diatas, nilai rata-rata total dari ketiga validator (𝑉𝑎) adalah 4, dan pada interval 4 ≤ 𝑉𝑎 < 5. Sehingga kriteria validitas instrument wawancara dikatakan sangat valid (dapat digunakan tanpa revisi).
Lampiran 13 Kisi-kisi Instrumen Angket self confidence Kisi-kisi Instrumen Angket self confidence
Indikator Butir Pertanyaan
Posistif Negatif
Percaya dan yakin terhadap kemampuan yang
dimiliki
1. Saya percaya dan yakin dengan kemampuan diri saya sendiri.
2. Saya mencoba mengerjakan tugas matematika dengan kemampuan saya sendiri.
3. Saya percaya akan berhasil jika terus mencoba mengerjakan tugas yang sebelumnya gagal.
4. Ketika saya tidak mampu memahami suatu materi, saya tidak mencoba memahami lagi.
5. Saya merasa ragu dengan kemampuan saya dalam memahami materi pelajaran.
6. Saya merasa tidak mampu menyelesaikan tugas yang menurut saya sulit walaupun belum mencobanya.
Memiliki kemandirian dalam melakukan sesuatu
7. Saya dapat mengatasi kemalasan tanpa bantuan orang lain
8. Saya belajar tanpa diminta orang tua.
11. Apabila ada soal yang sulit, saya berusaha memecahkan sendiri tanpa bantuan orang lain.
9. Ketika guru memberikan tugas, saya mencari jawaban di internet.
10. Ketika teman saya sedang malas maka saya ikut malas.
12. Saya meminta pendapat orang lain ketika menyelesaikan masalah
Bersikap positif terhadap dirinya.
13. Saya tidak memikirkan komentar orang lain tentang saya.
14. Saya percaya bahwa diri saya berharga
17. Saya bersyukur dengan keadaan fisik saya saat ini
15. Saya merasa penampilan saya tidak sebaik orang lain.
16. Saya merasa tidak senang jika penampilan orang lain lebih baik dari saya.
18. Saya merasa teman-teman Saya tidak menyukai saya.
Berani dan tidak malu dalam bertindak
19. Saya berani berpendapat ketika diskusi kelas.
21. Saya selalu bertanya kepada guru jika ada materi yang belum paham.
23. Saya menjawab ketika guru bertanya saat pembelajaran.
26. Saya merasa senang ketika guru meminta saya membacakan materi saat pembelajaran.
20. Saya takut menanyakan materi yang belum saya pahami kepada guru.
22. Saya merasa gugup ketika berbicara di depan banyak orang.
24. Saya malu berpendapat saat diskusi kelas.
25. Saya tidak mengikuti lomba-lomba yang diadakan sekolah.
Lampiran 14 Instrumen Angket self confidence Angket Self Confidence Petunjuk pengisian:
1. Tersedia 25 butir pernyataan. Baca dengan teliti dan pahami setiap butir pernyataan.
2. Pilihlah jawaban yang disediakan sesuai dengan kondisi yang Anda rasakan.
3. Pilihan jawaban yang tersedia yaitu:
a. Selalu b. Sering
c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
4. Hasil tidak mempengaruhi nilai Anda di sekolah.
5. Periksa kembali jawaban Anda supaya tidak ada yang terlewati.
6. Waktu mengerjakan : 15 menit Pernyataan:
1. Saya percaya dan yakin dengan kemampuan diri saya sendiri.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 2. Saya mencoba mengerjakan tugas matematika dengan kemampuan saya
sendiri.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 3. Saya percaya akan berhasil jika terus mencoba mengerjakan tugas yang
sebelumnya gagal.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 4. Ketika saya tidak mampu memahami suatu materi, saya tidak mencoba
memahami lagi.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 5. Saya merasa ragu dengan kemampuan saya dalam memahami materi
pelajaran.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 6. Saya merasa tidak mampu menyelesaikan tugas yang menurut saya sulit walaupun belum mencobanya..
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 7. Saya dapat mengatasi kemalasan tanpa bantuan orang lain
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 8. Saya belajar tanpa diminta orang tua.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 9. Ketika guru memberikan tugas, saya mencari jawaban di internet.