• Tidak ada hasil yang ditemukan

PembahasanTemuan

Dalam dokumen TAHUN PELAJARAN 2016/2017 (Halaman 102-130)

BAB III METODE PENELITIAN

C. PembahasanTemuan

Pada bagian ini akan membahas tentang keterkaitan antara data yang telah ditemukan dilapangan dengan teori yang relavan. Adapun pembahasan temuan sebagai berikut:

1. Implementasi Pengelolaan program sistem informasi sekolah terpadu (SISTER) dalam mengatur kehadiran dan ketidakhadiran disiplin peserta didik di SMK Negeri 01 Jember Tahun Pelajaran 2016/2017 Implementasi pengelolaan program sistem informasi sekolah terpadu (sister) merupakan suatu sarana penunjang untuk mempermudah pelayanan disekolah. Di SMK Negeri 01 ini, sudah menerapkan pengelolaan progrsm sistem informasi sekolah terpadu (sister) guna untuk memberikan informasi yang terdapat disekolah. Informasi merupakan data yang telah diolah yang siap untuk digunakan. Dalam pengelolaan sistem

126 Arina Robbyatul Maulida, Wawancara, Jember 06 Maret 2018.

diperlukan data-data yang sudah diolah, baik berupa data matematis yang dijadikan dasar bagi pimpinan dalam menentukan langkah kedepan.127

Program sistem informasi sekolah terpadu yang ada di SMK Negeri 01 Jember yaitu profil sekolah, program sekolah, data online, absensi online, pembayaran online, dan computer based test. Sedangkan dalam pedoman program sister terdapat 8 aplikasi sister yang salah satunya sudah diterapkan di SMK Negeri 01 Jember.

Salah satu program yang terdapat dalam pengelolaan program sister yaitu absensi online, absensi online merupakan suatu aplikasi untuk mempermudah pelayanan kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik disekolah. Temuan yang terdapat disekolah mengenai absensi online merupakan suatu kemudahan pihak sekolah atau pihak luar yang terkait dengan sekolah untuk mengatur disiplin peserta didik. Hal ini sesuai dengan pedoman program sister yang menjelaskan bahwasannya keuntungan absensi online yaitu bisa dilakukan dengan cepat dan mudah sehingga dapat mencetak arau merekap kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik disekolah.128

Dalam mengatur kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik di SMKN 01 Jember mengimplementasikan pengelolaan program sister yang diharapkan peserta didik untuk lebih berdisiplin. Disiplin merupakan suatu ketaatan kepatuhan terhadap tata tertib yang berlaku. Kedisiplinan merupakan kunci utama menuju kesuksesan, yaitu dengan cara melatih

127 Faisal, Sistem Informasi Manajemen. (Malang: UIN Malang Press, 2008), 27.

128 Suyitno, Pedoman Program Sistem Informasi Sekolah Terpadu SMK Negeri 01.

sikap dan tingkah laku untuk menjadi yang lebih baik. Disiplin terhadap ketaatan dan kepatuhan terhadap tata tertib, bisa dilihat dari kegiatan jam belajar disekolah, rapi dalam berpakaian, patuh dalam melaksanakan kegiatan disekolah. Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi peserta didik yaitu dengan meningkatkan disiplin peserta didik. Disiplin peserta didik disekolah bisa dilihat dari kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik.

Dengan demikian, dapat kita ketahui bahwasannya dengan adanya program sister di SMKN 01 sangatlah penting guna untuk mendisiplinkan peserta didik melalui absensi online tersebut. Begitu juga halnya yang dilakukan oleh waka humas yang sangat berperan aktif didalam program sister yang menyatakan bahwasannya program sister dalam absensi online ini guna untuk memberikan informasi kepada orang tua siswa tentang kehadiran atau ketidakhadiran peserta didik disekolah. Tujuannya agar para orang tua peserta didik mengetahui kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik disekolah. Program sister sangatlah mempermudah dalam mencatat peserta didik yang hadir dan tidak hadir.129 Hal ini penting, karena sering kali ada peserta didik yang tidak hadir disekolah, namun orang tua tidak mengetahuinya.

Penyebab ketidakhadiran peserta didik disekolah bisa bersumber dari lingkungan keluarga dan dirinya sendiri.130 Temuan yang saya dapat di SMKN 01 lingkungan keluarga merupakan salah satu penyebab

129 Suprayito, Pedoman Program Sistem Informasi Sekolah Terpadu SMK Negeri 01.

130 Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah (Jakarta : Bumi Aksara, 2012), 93.

ketidakhadiran peserta didik disekolah. Keluarga yang sangat mendukung anaknya untuk mencari ilmu, keluarga akan selalu mengontrol keefektifan anak disekolah. Bahkan jika keluarga acuh terhadap anaknya, hal ini akan menjadi penghambat terhadap kedisiplinan peserta didik disekolah.

Ketidakhadiran peserta didik juga disebabkan oleh dirinya sendiri. Hal ini terjadi kurangnya pengawasan dari orang tua atau keluarga. Seperti moral peserta didik kurang baik dan suka membolos. Hal ini dapat dijelaskan oleh waka kesiswaan yang menyatakan, peserta didik yang tidak hadir di sekolah bisa disebabkan dengan malas bersekolah, kurangnya motivasi dalam diri sendiri untuk selalu berdisiplin serta tidak adanya dukungan dari keluarga.

Penyebab ketidakhadiran peserta didik bisa bersumber dari sekolah maupun masyarakat.131 Di SMKN 01 semua sarana dan prasarana sudah memadai, dengan adanya program sister tersebut semua pelayanan dan masalah langsung tanggap ditangani. Hanya saja, jika dalam ketidakhadiran peserta didik bersumber dari masyarakat, seperti kemacetan jalan, dan terbatasnya sumber-sumber yang dipergunakan anak untuk hadir disekolah.

Jenis kehadiran peserta didik di SMKN 01 yaitu ijin meninggalkan sekolah, terlambat dan membolos sekolah. Hal ini sesuai dengan teori jenis kehadiran peserta didik bisa terjadi karena peserta didik terlambat saat

131 Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, 87.

masuk sekolah, izin meninggalkan sekolah dan membolos saat sekolah.132 Dengan adanya program sister melalui Absensi online, peserta didik yang melakukan hal terlambat sekolah, ijin keluar serta membolos sekolah.

Maka, akan adanya pemberitahuan melalui SMS yang terkirim kepada orang tua peserta didik.

Hal ini terdapat dalam teori yang menjelaskan bahwasannya sekolah perlu berkirim surat atau pemberitahuan kepada orang tua atau wali peserta didik. Dengan pemberitahuan demikian, orang tua atau wali peserta didik akan semakin memperhatikan mengenai kehadiran anaknya di sekolah dengan waktu yang tepat.133

Pendekatan peningkatan kehadiran peserta didik disekolah harus adanya perbaikan dari lingkungan keluarga, masyarakat lingkungan sekolah dan diri peserta didik sendiri.134 Perbaikan dari lingkungan keluarga bisa diawali dengan mengantar peserta didik ke sekolah tepat waktu, sehingga peserta didik bisa melatih dirinya untuk berdisiplin. Di SMKN 01, tempat penelitian yang saya temukan, masih ada otang tua peserta didik yang masih belum bisa memperbaiki kedisiplinan peserta didik, karena adanya keterbatasan dari dari keluarga. Misalnya dengan keadaan sepeda motor yang selalu menjadi kendala. Dan kurangnya kendaraan yang sehingga dalam satu keluarga tersebut masih bergantian untuk mengantarkan anaknya secara bergantian.

132 Eka Prihatin. Manajemen Peserta Didik. (Bandung: Alfabeta, 2011), 82.

133 Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta : Bumi Aksara, 2012), 89.

134 Ibid., 90.

Perbaikan terhadap kondisi masyarakat, bisa didukung dengan adanya kerjasama antara pihak sekolah dengan masyarakat. Misalnya dengan melarang peserta didik untuk memasuki tempat-tempat hiburan dan toko-toko pada saat jam-jam sekolah. Hal ini sangatlah mendukung dalam pendekatan peningkatan kehadiran peserta didik disekolah.

Perbaikan dilingkungan sekolah, sudah terlihat jelas dengan adanya program sister tersebut, dan semua fasilitas sudah mencukupi. Program sister melalui absensi online, ini sangat membantu sekolah untuk mengontrol berjalannya kegiatan disekolah. Karena program sistem informasi sekolah terpadu sangatlah mendukung untuk mendisiplinkan peserta didik disekolah.

2. Implementasi Pengelolaan program sistem informasi sekolah terpadu (SISTER) dalam memberi hukuman ketidak hadiran peserta didik di SMK Negeri 01 Jember Tahun Pelajaran 2016/2017

Pembahasan tentang disiplin maka tidak dapat lepas dengan hukuman.

Hukuman adalah suatu sanksi yang diterima oleh peserta didik sebagai akibat dari pelanggaran pada aturan-aturan yang telah ditentukan.135 Tujuan pemberian hukuman adalah upaya untuk mendisiplinkan peserta didik. Karena hukuman diberikan jika peserta didik tersebut melanggar tata tertib yang berlaku.

Di SMKN 01 Jember dalam memberi hukuman kepada peserta didik secara bertahap yaitu dengan memulainya teguran secara lisan, secara

135 Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik (Bandung: Alfabeta, 2011), 104.

fisik dengan lari lari mengelilingi sekolah, membaca lagu kebangsaan membaca surat-surat Alqur’an, membaca istigfar kegunaannya untuk meminta maaf atas perbuatan yang telah dilanggar, hal ini terdapat dalam firman Allah, dalam potongan surat Al- Baqarah Ayat 199 yaitu:















Artinya: dan memohon ampunlah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha penyayang. (Al-Baqarah, 199).136 Potongan ayat di atas menunjukkan bahwasannya keutamaan membaca istigfar itu sangatlah penting disaat manusia melakukan perbuatan yang salah. Peserta didik SMK Negeri 01 Jember yang terlalu sering melakukan pelanggaran maka sekolah akan memberi teguran secara tertulis, untuk memanggil orang tuanya dan akan di DO jika tidak ada perkembangan dalam disiplin peserta didik. Hal ini dapat terkait dengan teori yang menjelaskan bahwasannya, hukuman diberikan kepada peserta didik bertujuan untuk tidak berbuat salah lagi dan mengandung nilai positif. Macam-macam hukuman seperti hukuman badan yang dilakukan dengan berlari mengelilingi sekolah, penahanan dikelas yaitu dengan tidak masuk kekelas saat jam pertama dimulai.

Problematika hukuman yang dialami oleh peserta didik di SMKN 01 jember, rata-rata dalam keterlambatan sekolah. Dengan demikian, implementasi pengelolaan program sistem informasi sekolah terpadu (sister) yang tujuannya untuk memberi informasi kepada orang tua atau

136 Al- Qur’an, 2:199.

wali peserta didik akan mendapatkan pemberitahuan melalui SMS secara langsung, yang menjelaskan bahwasannya peserta didik telah terlambat ke sekolah.

Dengan demikian, hukuman di SMKN 01 Jember dibagi menjadi 2 bagian, yang pertama, hukuman ringan dan yang ke dua adalah hukuman berat. Hukuman ringan dalam teori dapat diperjelaskan melalui hukuman badan, dan penahanan dikelas.137 Jika hal tersebut sering dilakukan oleh peserta didik, maka akan mendapatkan hukuman berat, yaitu dengan pemanggilan orang tua atau wali peserta didik untuk kesekolah. Hukuman badan misalnya adalah hukuman memukul, menjewer, mencubit menyepak, menendang dan lain sebagainya. Hukuman demikian tidak boleh dipergunakan, karena terbukti sangat tidak efektif untuk mengubah perilaku peserta didik138, akan tetapi di SMKN 01 hukuman badan hanya berupa lari, mengelilingi sekolah, yang justru bisa memberi kesehatan pada tubuh peserta didik yang melanggar.

Hukuman yang diberikan kepada peserta didik harus bersifat mendidik, jika memang hal itu masih belum bisa membuat peserta didik berhenti untuk melakukan pelanggaran. Maka, pihak sekolah akan memberi surat pemberitahuan kepada orang tua untuk kesekolah. Dengan demikian, orang tua atau wali peserta didik akan mengetahui sikap dan prilaku peserta disekolah.

137 Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik (Bandung: Alfabeta, 2011), 99.

138 Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta : Bumi Aksara, 2012), 170.

Pengadilan peserta didik adalah suatu pengadilan yang dilakukan oleh pihak sekolah yang bertugas mengadili peserta didik yang mempunyai kesalahan atau tidak mentaati peraturan yang ada.139 Hal ini sudah di terapkan di sekolah SMKN 01, bahwasannya peserta didik yang melakukan pelanggaran, tidak serta merta menvonis secara langsung kesalahannya tersebut. Akan tetapi, pihak sekolah akan mencari penyebab dan asal usulnya mengapa peserta didik melakukan pelanggaran tersebut, jika memang terbukti jelas peserta didik telah melanggar, maka peserta didik sudah divonis melanggar tata tertib disekolah. Hukuman tersebut sesuai dengan apa yang dilanggar.

Mengadili peserta didik yang mempunyai kesalahan, tahap pertama yang akan terjun langsung yaitu oleh wali kelas peserta didik untuk mengambil tindakan pemeriksaan dan mendekati peserta didik yang telah melakukan pelanggaran tersebut. Hal ini terdapat pada teori yang menjelaskan bahwa, dalam pengadilan disiplin peserta didik harus ada tindakan pemeriksa.140 Dalam penjelasan tersebut aturan dalam menghukum peserta didik yang bersalah, harus dianalisis terlebih dahulu, agar dapat menemukan jalan keluar dan tidak salah dalam mengambil tindakan.

Dengan demikian, jika wali kelas sudah tidak bisa untuk menanganinya maka guru BK akan menangani kesalahan tersebut. Ketika pelanggaran yang dilakukan terlalu berat atau serius maka waka kesiswaan

139 Eka prihatin, Manajemen Peserta Didik (Bandung: Alfabeta, 2011), 103.

140 Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah (Jakarta : Bumi Aksara, 2012), 168.

beserta kepala sekolah yang akan menanganinya. Apabila dengan tahapan tersebut peserta didik masih melakukan pelanggaran kembali, maka pihak sekolah akan langsung menDO.

3. Implementasi Pengelolaan program sistem informasi sekolah terpadu (SISTER) dalam meningkatkan pembinaan disiplin peserta didik di SMK Negeri 01 Jember Tahun Pelajaran 2016/2017

Setalah mengatur kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik kemudian memberi hukuman kepada peserta didik, maka diadakan membina peserta didik untuk lebih disiplin. Pembinaan disiplin peserta didik merupakan suatu ketertiban. Ketertiban menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib yang didorong oleh sesuatu yang datang dari luar.141

Program sistem sekolah terpadu dalam absensi online merupakan salah satu program untuk mendorong perilaku peserta didik untuk lebih berdisiplin. Dengan demikian peserta didik akan selalu berhati-hati dalam berprilaku disekolah. Pembinaan disiplin peserta didik, tidak hanya dilakukan diluar kelas, akan tetapi guru juga menerapkan sikap disiplin didalam kelas, yaitu dengan disiplin untuk mengerjakan tugas disekolah dengan tepat waktu dan tata tertib lainnya dalam melancarkan proses belajar-mengajar dikelas.

Dalam pembinaan disiplin peserta didik ada teknik teknik tertentu, yaitu teknik external control merupakan teknik mengendalikan diri dari

141 Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik (Bandung: Alfabeta, 2011), 93.

luar yang berupa bimbingan dan penyuluhan.142 Dalam teknik ini peserta didik harus selalu disiplin, dan diikuti dengan punishmen bagi peserta didik yang melanggar dan reward bagi peserta didik yang berdisiplin tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat seorang guru SMKN 01 yang menyatakan bahwa peserta didik yang mempunyai disiplin yang tinggi, maka akan ada nilai plus yang tertera didalam raport. Peserta didik yang mempunyai nilai belajar minimal akan tetapi peserta didik tersebut mempunyai disiplin yang tinggi, maka nilai raport akan bisa tertolong dengan kedisiplinan peserta didik disekolah. Peserta didik yang selalu melanggar tata tertib disekolah, maka terdapat nilai minus diraport.

Teknik pembinaan disiplin yang selanjutnya yaitu teknik inner control, teknik ini merupakan teknik untuk membuat peserta didik sadar akan disiplin. Teknik ini menumbuhkan kepekaan dan kesadaran akan tata tertib yang pada akhirnya disiplin itu tumbuh dan berkembang dalam diri peserta didik itu sendiri (self dicipline).143 Dengan diimplementasikannya pengelolaan program sister melalui absensi online, ini sudah membuat peserta didik sadar akan tata tertib yang berlaku. Namun, di SMKN 01 masih terdapat beberapa peserta didik yang melanggar tata tertib sekolah seperti terlambat masuk sekolah, akan tetapi peserta didik sadar akan pelanggaran tata tertib yang dilakukan, hanya saja peserta didik masih belum percaya diri terhadap kedisiplinan dalam dirinya sendiri.

142 Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik (Bandung: Alfabeta, 2011), 96.

143 Ibid., 96.

Teknik yang terakhir dalam pembinaan disiplin peserta didik yaitu teknik cooperative control, teknik ini membina disiplin kelas yang dilakukan dengan kerjasama antara guru dengan peserta didik dalam mengendalikan situasi kelas kearah terwujudnya tujuan kelas yang bersangkutan.144 Teknik cooperative control, merupakan teknik saling mengontrol antara guru dan peserta didik. Guru ditugaskan untuk mengontrol sikap dan prilaku peserta didik dikelas. Sedangkan peserta didik dapat mengontrol guru dalam proses belajar mengajar. Biasanya terdapat guru yang terlambat masuk kelas hingga jarang masuk kelas.

Untuk itu, di dalam kelas harus ada kontrak belajar dengan peserta didik, yang berisikan tentang aturan kedisiplinan di kelas. Hal ini sependapat dengan teori yang menjelaskan bahwasannya guru dan peserta didik lazimnya membuat semacam kontrak perjanjian yang berisi aturan-aturan kedisiplinan yang harus ditaati bersama-sama. Sanksi atas pelanggaran disiplin juga ditaati dan dibuat bersama.145 Di SMKN 01, bagi guru yang tidak hadir tanpa keterangan dan tanpa memberi tugas pada saat jam mengajar, maka peserta didik wajib melaporkan pada guru piket. Akan tetapi, jika guru berhalangan untuk hadir pada saat jam mengajar, guru diharuskan untuk memberi tugas kepada peserta didik.

144 Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik (Bandung: Alfabeta, 2011), 96.

145 Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta : Bumi Aksara, 2012), 175.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dilakukan terhadap implementasi pengelolaan program sistem informasi sekolah terpadu dalam meningkatkan disiplin peserta didik di SMK Negeri 01 Jember tahun pelajaran 2016/2017, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Implementasi Pengelolaan program sistem informasi sekolah terpadu (SISTER) dalam mengatur kehadiran dan ketidak hadiran disiplin peserta didik di SMK Negeri 01 Jember Tahun Pelajaran 2016/2017 yaitu dengan menerapkan absensi online melalui program sister, yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang tua peserta didik secara langsung, tentang masuk tidaknya peserta didik disekolah. Sehingga dapat mengatur kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik disekolah.

2. Implementasi Pengelolaan program sistem informasi sekolah terpadu (SISTER) dalam memberi hukuman ketidakhadiran peserta didik di SMK Negeri 01 Jember Tahun Pelajaran 2016/2017 masih mempertimbangkan untuk pelanggaran ringan dengan pelanggaran berat, pelanggaran ringan dapat diberi sanksi dengan teguran secara lisan. Namun jika pelanggaran berat, maka akan ada pemberitahuan kepada orang tua peserta didik melalui program sister tersebut.

3. Implementasi Pengelolaan program sistem informasi sekolah terpadu (SISTER) dalam meningkatkan pembinaan disiplin peserta didik di SMK

101

Negeri 01 Jember Tahun Pelajaran 2016/2017 yaitu dengan meimplementasikan pengelolaan program sister melalui absensi online, adalah untuk membina disiplin peserta didik dengan menggunakan teknik ekternal control, inner control dan cooperatif control.

B. Saran – saran

Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SMK Negeri 01 Jember, ada beberapa hal yang mendorong peneliti untuk memberikan saran yang dapat dijadikan masukan terkait disiplin peserta didik

1. Dari penelitian ini diharapkan ada penelitian lebih lanjut mengenai program sitem informasi sekolah terpadu dalam meningkatkan disiplin peserta didik, karena disiplin merupakan sangat menentukan kesuksesan seseorang dalam mengelola waktu dengan efektif dan efisien. Dalam program sister diharapkan juga dapat menerapkan disekolah-sekolah lain apalagi dalam madrasah yang dikalangan pondok pesantren, sangat bermanfaat dan dapat mendukung kedisiplinan peserta didik.

2. Bagi lembaga pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 01 Jember, diharapkan terus meimplementasikan pengelolaan program tersebut untuk lebih meningkatkan disiplin peserta didik dan guna untuk meningkatkan kualitas lembaga yang lebih baik.

DAFRTA PUSTAKA

Ahwa, Fajar. 2013. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Jember : STAIN Jember Press.

Ariantara, Yosal. 2013. Community Relations konsep dan Aplikasinya.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto Suharsimi, dan Lia Yuliana. 2009. Manajemen Pendidikan.

Yogyakarta: Aditya Media.

. Suharsimi. 2010. Evaluasi Program Pendidikan: Prdoman Teoritis Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Baharuddin Dan Moh Makin. 2010. Manajemen Pendidikan Islam:

Transformasi Menuju Sekolah/Madrasah Unggul. Malang: UIN Maliki Press.

Departemen Agama RI. 2008. Al-Hikmah Alqur’an Dan Terjemahnya Bandung: Diponegoro.

Faisal. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Malang: UIN Malang Press.

Imron, Ali. 2012. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara

Islamuddin, Haryu. 2011. Psikologi Pendidikan. Jember: Stain Jember Press Mujib, Abdul. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.

Mukarom, Zainal dan Muhibudin. 2015. Manajemen Public Relation:

Panduan Efektif Pengelolaan Hubungan Masyarakat. Bandung:

Pustaka Setia.

Munir. 2010. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Bandung: PT Alfabeta

Nadzir, Moh. 2003 Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Prihatin, Eka. 2011. Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta.

Rochaety, Eti dkk. 2010. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Rohman Muhammad dan Sofan Amri. 2012. Manajemen pendidikan:

Analisis dan Solusi Terhadap Kinerja Manajemen Kelas dan Strategi Pengajaran yang Efektif. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.

Sugiono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatiff Kualitatif Dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sukarji, dan Umiarso. 2014. Manajemen Dalam Pendidikan Islam:

Konstruksi Teoritis-Filosofis Dalam Menemukan Kebermaknaan Pengelolaan Pendidikan Islam. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung PT Remaja Rosdakarya Offset.

Suyitno. 2013. Pedoman Program Sistem Informasi Sekolah Terpadu SMK Negeri 01. Jember: SMKN 01.

Tim Penyusun IAIN. 2015. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IAIN Jember.

Jember: IAIN Jember PRESS.

Tsauri, Sofyan. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jember: Stain Press.

Umam Khotibul. 2013. Paradigma Baru Manajemen Pendidikan Islam:

Sebuah Alternatif Dalam Mengelola Pendidikan Islam Untuk Lebih Maju. Jember: Stain Jember Press.

Undang-undang Republik Indonesia. Sistem Pendidikan Nasional. Nomor 20 tahun 2003.

Yasin, Fatah. 2003. Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam. Malang: UIN Malang Press.

Informasi Sekolah Terpadu

Di SMK Negeri 01 Jember

Gambar 4.2 Petugas Resepsionis Mengelilingi Kelas Untuk

Mengecek Kehadiran Dan Ketidakhadiran Peserta

Didik

Gambar 4.3

Laporan ketidakhadiran peserta didik di SMK Negeri 01 Jember

Gambar 4.4

Keterlambatan peserta didik

Gambar 4.5

Peneguran lisan peserta didik yang melakukan pelanggaran ringan serta mengisi surat pelanggaran

Gambar 4.5

Pemanggilan orang tua bagi peserta didik yang melakukan pelanggaran berat serta mengisi surat pernyataan melanggar tata tertib yang harus ditandatangani

oleh orang tua dan peserta didik

Gambar 4.6 petugas resepsionis

Gambar 4.6

Petugas Resepsionis Siap Mengentry Data Ketidakhadiran Peserta Didik Melalui Absensi Online Dalam Program SISTER

Gambar 4.8

Tampak dari depan SMKN 01 Jember

Gambar 4.9

Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan di SMKN 01

Gambar 4.10

Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Bagian Humas di SMKN 01

Dalam dokumen TAHUN PELAJARAN 2016/2017 (Halaman 102-130)

Dokumen terkait