Tiap pola pembangunan bagian pembiajaan harus mendjelaskan berapa hasil jang akan ditjapai dalam bentuk : perluasan ker-
66. Pembanguman industri dalam zaman peralihan tingkatan agraris
a. Indonesia pada zaman sekarang berada dalam struktur masja rakat jang umumnja masih agraris. Tingkatan agraris ini tidak mungkin menaikkan tingkatan hidup masjarakat dengan tjepat. Telah ternjata sedjarah ekonomi dunia, bahwa hanja negara2 jang sudah masuk dalam tingkatan struktur jang industrialistis dapat menaikkan tingkatan hidup masjarakatnja dengan tjepat. b. Industrialisasi sebagai pokok struktur ekonomi hanja dimung
kinkan dengan memiliki industri berat.
Pembangunan industri berat baru dapat dipertanggungdjawab kan djikalau didahujui oleh hasil2 penjelidikan (research) jang berentjana terhadap segala logam didalam tanah dan minjak bumi.
d. Sebelum Indonesia tiba pada phase berindustri berat, harus ditjiptakan satu zaman peralihan, sebagai pokok memenuhi ke butuhan sekarang supaja Rakjat dapat survive dan Pembangun an industri sandangpangan sebagai pengantar kezaman industri berat dengan melaksanakan penjelidikan bahan industri berat. Dalam zaman peralihan itu maka hak2 atas tanah serta keka jaan diatas dan didalam bumi harus disesuaikan. dengan ke tentuan U.U.D.1945 pasal 33, supaja industrialisasi dan me kanisasi pertanian mendjadi mungkin dan mendjadi suatu ke harusan mutlak. 87 j. luar negeri dari tahun ketahun, dan pemberantasan pengang guran.
Karena sebagian besar berhasilnja pembangunan terletak pada modal jang dapat disediakan untuk pembangunan, baik fonds rupiah maupun fonds devizen luar negeri, maka semua djalan untuk menambah pemusatan modal perlu ditempuh. Perhatikan lah paragraf 71 huruf a s/d o. Untuk menambah modal pembangunan perlu ditindjau kembali : 1 . sistim kredit, 2. sistim iuran, 3. sistim Iisensi, 4. sistim penjimpanan, 5. sistim lotere.
§ 67. Hubungan pembangunan industri dengan konsentrasi mo dal dan tenaga
a. Pembangunan industri dan chusus industri berat dalam negara jang masih berada dalam struktura agraris merupakan satu pengerahan jang luar biaja.
Hal itu harus diinsjafi sedalam2nja oleh pemimpin2 dalam Ma sjarakat dan Pemerintahan, serta masjarakat harus pula dapat dijakimkan atas perlunja pengerahan tersebut jang mempunjai akibat2 atas penghidupannja sehari2.
Pengerahan tersebut, agar dapat terlaksana pembangunan in dustri berat tersebut, berpokok pada dua lapangan jaitu : konsentrasi modal dan konsentrasi tenaga, dengan termasuk tenaga ahli kedalamnja.
b. Segala usaha untuk memusatkan kumpulan modal pembangunan diantaranja dengan djalan menjimpan, pembajaran iuran pem bangunan, pembelian obligasi2 harus ditempuh. Harus pula di tindjau melaksanakan persetudjuan "from G to G" dibidang per tukaran hasil bumi dan logam serta hasil bwmi Indonesia dengan mesin2 industri dan barang baku untuk melaksanakan Pemba ngunan SemestaBerentjana dari luar negeri. c. Usaha memusatkan tenaga, diantaranja tenaga pimpinan dan te naga rakjat,, perlu ditindjau dari sudut demokrasi terpimpin dan ekonomi terpimpin. Pemakaian tenaga kader jang sekarang sudah ada harus dipeladjari. Demikian djuga sistim pendidikan tenaga ahli di Sekolah Menengah dan Perguruan Tinggi harus dipusatkan pada pembangunan. Struktura pemerintahan desa harus diatur (diretool) sedemikian rupa hingga dapat memberi pimpinan jang tegas dan tjepat pada pelaksanaan konsentrasi tenaga rakjat tersebut dengan memberi bantuan bagi landreform bagi kepentingan industrialisasi dan mekanisasi menurut Pem bangunan SemestaBerentjana. Pertebaran industri diseluruh Indonesia hendakiah ditindjau dan diberi dasar jang kuat. § 68. Industri SandangPangan a. Sesuai dengan program Kabinet mengenai SandangPangan ma ka perlu diperkembang Industri SandangPangan, jang ditem patkan dalam Pembangunan Semesta,Berentjana. SandangPangan menurut program Kabinet dapat ditjukupi de ngan djalan mengimpor bahan2 tersebut sebagai tambahan hasil dalam negeri. Tjara demikian tidak memberi djaminan jang pasti karena selalu tergantung pada faktor2 jang berada diluar kekuasaan negara, apabila industri SandangPangan diarahkan kepada selfsupporting.
b. Pembangunan Industri SandangPangan jang bertudjuan men tjapai taraf selfsupporting adalah satu2nja djalan untuk me guasai persoalan SandangPangan seluruhnja dengan biaja se rendah2nja dan untuk mentjapai djaminan jang sebesar2nja. Tertjapainja sjarat selfsupporting dibidang Sadang Pangan
menghemat devizen jang berdjumlah tudjuh sampai delapan mil jar rupiah.
Oleh karena itu Industri SandangPangan jang meliputi industri tekstil, industri beras, ikan, ternak, pupuk dan industri obat2an harus diperkembangkan setjepat mungkin sampai Indonesia mendjadi selfsupporting dalam waktu empat/lima tahun.
c. Pembangunan Industri SandangPangan dengan memperguna kan hasil penanaman kapas dan rami, serta melandjutkan pro duksi paberik2 tekstil jang telah ada, mendjadi taraf selfsup porting jang hendak ditjapai.
d. Memperhatikan luas daerah, iklim politik dan alamiah, kesu buran tanah, luas laut dan tjukupnja penduduk, maka target selfsupporting sebagai fudjuan Industri SandangPangan ada
lah satu hal jang dapat direalisir.
Untuk menentukan luas, intensity dan kemungkinan Industri SandangPangan ini, perlu diketahui dengan sungguh2 trend2 dalam djumlah kenaikan penduduk (kelahiran), gerak penduduk (transmigrasi) dan berkurangnja penduduk (kematian). Suasana untuk survive dibidang SandangPangan dalam waktu pendek dan suasana mendjadi selfsupporting dibidang SandangPangan karena Pembangunan SemestaBerentjana harus mengisi dajaguna dan semangat membangun.
§ 69. Hubungan dan sangkutpautnja industri SandangPangan dengan bidang Kommunikasi, Distribusi dan Produksi
a. Industri SandangPangan akan memperoleh hasil baik dan men tjapai effek seluas2nja dikalangan masjarakat, djika produksi dapat dinaikkan dan djalan kommunikasi dapat berkembang. Produksi pertanian dapat dinaikkan dengan djalan menindjau kembali persoalan luas tanah, teknik dan mekanisasi pertanian serta stimulans pada kaum tani.
Produksi paberik2 jang bergerak dilapangan Industri Sandang Pangan dapat dinaikkan, djika ditindjau kembali penggunaan alat2nja dan diperhatikan djaminan bagi buruhnja.
b. Industri SandangPangan akan mentjapai effeknja, djika alat perhubungan dapat dipertinggi kemungkinannja, djalan perhu bungan diperkembang luas dan dalamnja mendjalar. Djalan dan tindakan tersebut akan merendahkan harga produksi, menghemat waktu dan memperbesar banjaknja produksi. Harga SandangPangan jang pantas akan terdjamin. Oleh karena itu sebagai usaha pertama perlu disediakan spare parts untuk mengaktiveer alat2 perhubungan jang lumpuh. c. Urat nadi perhubungan laut, urat nadi perhubungan darat perlu diperbaiki oleh negara, dan kepada rakjat diandjurkan menje diakan djalan2 jang menghubungkan merekakepusatz ketjil
rus ditindjau kembali dengan maksud untuk Iebih diperhebat, sehingga menambah lantjarnja pengumpulan dan ekspor hasil bumi dan mendjamin lalulintas produksi serta distribusi hasil industri SandangPangan pada hari depan.
§ 70. Pembangunan Industri berat dagt Penjelidikan (reaearch) Pembangunan
c. Pokok utama untuk membangun industri jang bersifat semesta ialah pembangunan industri berat.
Industri berat merupakan pokok menambah tenaga jang dapat digunakan oleh berbagai tudjuan produksi, kommunikasi dan distribusi.
Industri berat membuka kemungkinan memulai industri mesin, industri mesin induk dan industri paberik membuat paberik. d. Sebagai pokok utama jang harus dikerdjakan dalam industri
berat ini ialah mentjari dan mengolah :
badja, besi, timah, aluminium, nekel, batu arang dan minjak bumi.
Untuk dapat memperkembang lapangan industri ini dikemudian hari, maka perlu diadakan penjelidikan jang sistematis dalam menentukan tempat dapatnja dan besar volumenja.
e. Tenaga penjelidikan dan pelaksanaan harus segera disiapkan untuk tudjuan industri berat. Oleh sebab itu sistematis pendi dikan untuk menjediakan tenaga itu harus dibentuk. Penjelidikan bahan nasional untuk industri berat harus dimasuk kan kedalam Dasar Undang2 Pembangunan Semesta dan Beren tjana. § 71. Pelaksanaan Pembangunan SemestaBerentjana dan sjarat lantjarnja Yelaksanaan a. Pelaksanaan Pembangunan SemestaBerentjana hanja dapat di lakukan dengan persiapan jang saksama guna menjelesaikan suatu pola pembangunan jang memperhitungkan segala kenja taan jang dapat mempengaruhi pelaksanaan pembangunan itu. b. Pola tersebut harus diterima oleh instansi kekuasaan tertinggi
dalam Negara jaitu sebagai Putusan Madjelis Permusjawaratan Rakjat agar mendapat authority tertinggi, dan dengan demikian tidak dirobah2 oleh siapapun, sehingga terdjamin pula pelak sanaannja.
c. Dengan diterimanja pola tersebut oleh M.P.R. terdjaminlah usa ha dan pelaksanaannja, karena didukung dan dilindungi oleh masjarakat seluruhnja sebagai rnilik nasionalnja. Pola Nasional lalu mendjadi pendjelmaan Kedaulatan Rakjat.
d. Agar Pola Nasional dapat diterima mendjadi milik nasional maka pola tersebut harus mentjerminkan aspirasi2 bangsa In donesia sebagai penegak semangat dalam djangka pendek dan djangka pandjang, dan sanggup pula menghilangkan keluhkesah masjarakat dalam waktu singkat.
e. Pembangunan Semesta dan Berentjana akan berhasil djika ada pimpinan dalam perentjanaan, dalam pelaksanaan, dalam peng awasannja dan dalam pembagian hasilnja. Rakjat didaerah di seluruh Indonesia akan menikmati hasil perdjuangan kemerde kaan berkat Pembangunan badaniah dan mental.
f. Demokrasi terpimpin dan ekonomi terpimpin mendjadi sjarat
matlak dalam Pembangunan Semesta dan Berentjana. Karena itu soal produksi, kommunikasi dan distribusi, harus dikuasai, setidak2nja diawasi aleh Pemerintah.
g. Pembangunan Semesta dan Berentjana akan berhasil baik, djika semua sumber tenaga rakjat dan alam dapat diikut sertakan untuk tudjuan tersebut, serta dapat dilakukan setjara hemat, effisien dan bidjaksana dengan kegembiraan Rakjat bekerdja untuk kesedjahteraan Bangsa.
h. Untuk mendjamin hasil baik pembangunan, maka segala faktor penghambat dan penghalang pembangunan, berupa apapun harus diatasi atau ditiadakan.
Soal keamanan merupakan faktor penting dalam pembangunan, oleh karena itu soal ini harus diselesaikan setjepat mungkin. Dimana ada keamanan kita membangun.
i. Penggunaan potensi angkatan perang untuk Pembangunan akan memperbesar kepastian berhasilnja pembangunan.
Problem pegawai negeri jang menelan demikian banjaknja biaja dari Anggaran Belandja harus dapat diselesaikan.
j. Subsidi kepada daerah autonomi dimana mungkin harus di batasi, dan mereka diwadjibkan menutup kekurangan itu dari pendapatan sendiri dengan tidak mengganggu sumber2 Peme rintah Pusat.
k. Birokrasi dan korupsi dalam Public Administration dipusat dan didaerah harus dipeladjari untuk diatasi. Pemeliharaan (mainte nance) benda milik negara seperti kendaraan, peralatan dan rumah harus dilantjarkan sebagai national drive untuk meng hemat djutaan rupiah. Mengenai devisen harus diusahakan menutup kebotjoran2 ka rena : a. smokkel. b. korupsi administrasi. c. peraturan jang melambatkan dan jang mengurangi devizen. d. perbedaan kurs jang mengandjurkan smokkel. e. karena kurang pengertian tentang persetudjuan "from G. to G." mengenai pertukaran internasional berupa hasil bumi dengan mesin industri.
m. Soal meninggikan ekspor harus diusahakan setjepat mungkin agar mentjapai sebagai minimum tingkatan2 lama.
n. Koperasi dalam sektor produksi, rekonstruksi dan distribusi akan pasti mendjamin berhasilnja pembangunan. Bank Pemba ngunan dengan tjabang2nja dipusat swatantra I mendjamin lan tjarnja membajar biaja Pembangunan.
Setiap pembangunan harus ditbndjanz, diawasi dan dinilai se waktu2 oleh Depernas untuk mendjamin hasilnja bagi masja rakat dan mendorong Pembangunan dengan langkahsedjarah jang pasti menudju masjarakat AdilMakmur berdasarkan Pan tjaSila.
o. Untuk memperbesar kepastian berhasilnja pelaksanaan pem bangunan, maka masjarakat perlu dibawa dalam iklim mem bangun setjara hemat, tjepat dan tepat. Revolusi Pembangunan harus bergelora dengan mewudjudkan sembojan : Kita Mem bangun; We reconstruct.