Tadi saja hubungkan dengan persoalan transmigrasi Sekarang
RUMUSANNJA SEPERTI DIBAWAH IN
§ 63. Tudjuan dan sifat Pembangunan Semesta Berentjana ber dasarkan PantjaSila
a. Pembangunan Semesta dan Berentjana bertudjuan mentjiptakan masjarakat Indonesia jang adil dan makmur berdasarkan Pan tjaSila atau dengan perkataan lain masjarakat sosialis a la Indonesia.
Dengan masjarakat adil dan makmur dimaksudkan suatu masjarakat Indonesia Merdeka jang lepas daripada penindasan dan penghisapan oleh golongan Iain atau penghisapan orang oleh orang.
Dalam masjarakat adil dan makmur berdasarkan PantjaSila terdjamin bagi Rakjat
1. makanan, pakaian dan perumahan,
2. pemeliharaan kesehatan dan pendidikan anggota2nja, 3. terdjamin hari tua anggota2nja,
4. dapat menikmati dan memperkembang kebudajaan dan ke ruhanian,
5. dapat menjumbang pada penjempurnaan kebahagiaan umat manusia.
Adil dan Makmur berarti menghindarkan sifat masjarakat jang adiltetapitidakmakmur atau makmurtetapitidak adil.
Untuk mentjapai masjarakat adil dan makmur perlu diadakan pembangunan disegala lapangan penghidupan dan kehidupan masjarakat diseluruh tanah air Indonesia.
b. Pembangunan demikian jang disebut pembangunan semesta ti dak mungkin dikerdjakan dalam waktu singkat karena terben tur pada soal kekurangan tenaga dan modal, serta menghilang kan pengalaman karena latihan; oleh karena itu ia harus di kerdjakan berangsur2 setapak demi setapak tetapi dengan tjepat dan menurut rentjana2 tertentu.
Berentjana berarti pembangunan jang dilaksanakan menurut suatu rantjangan pola (blueprint) untuk waktu jang Iamanja lebih dari dua tahun.
Oleh karena itu sifat pembangunan adalah semesta dan beren tjana. Pembangunan SemestaBerentjana, karena mewudjudkan perubahan2 tjepat dalam masjarakat menudju Masjarakat Adil Makmur berdasarkan PantjaSila dengan melalui tingkat2 ke madjuan dengan tjepat dan tegas, adalah Pembangunan Revolu sioner.
d. Diharapkan supaja Rakjat Indonesia setelah beberapa kali membangun semesta dan berentjana akan masuk kedalam masjarakat Adil dan Makmur berdasarkan PantjaSila jang ditjita2kan itu.
§ 64. Atjara menjusun dasar Undangundang Pembangunan SemestaBerentjana
a. Amanat Presiden merupakan dan memuat dasar2 azasi pemba ngunan untuk mentjapai masjarakat adil dan makmur berdasar kan PantjaSila.
Berpokok pada dasar2 azasi tersebut, maka Depernas menun djukkan serta merintis djalan2 untuk melantjarkan pembangunan disegala bidang kehidupan dan penghidupan.
Pada tingkatan berikut Depernas harus menundjukkan program utama (priority) berisi mainprojects atau projek pokok jang dihubungkan satu dengan lain untuk menaikkan pendapatan na sional dan pendapatan perseorangan Bangsa Indonesia. Pendapatan nasional dan pendapatan perseorangan (national income dan individual standard of life) harus diselidiki dan di pertinggi untuk mentjapai tingkatan kesedjahteraan jang wa djar.
b. Pada tingkatan jang akan datang maka Depernas harus menun djukkan projek2 chusus (special projects) berdasarkan program berisi projek pokok atau jang harus dikerdjakan dalam sektor berbagai lapangan utama (mainprojects) sebagai phase perta ma untuk mentjapai Masjarakat AdilMakmur berdasarkan PantjaSila. Dari projek chusus harus disiapkan tripola untuk masing2 pro jek dan dalam masing2 lapangan utama (projek pokok), jaitu : 1. pola pembangunan bagian projek, 2. pola pembangunan bagian pendjelasan, 3. pola pembangunan bagian pembiajaan.
c. Usaha terachir dalam mendjalankan tugas Depernas ialah me njatukan segala pola jang diolah oleh Seksi dan Panitia dalam sebuah naskah berisi Rantjangam Dasar Undang2 Pembangunan Semesta Berentjana Republik Indonesia jang pertama, misalnja untuk tahun 1961 1965.
Rantjangan Dasar Undang2 Pembangunan SemestaBerentjana I akan dimasukkan ke Kabinet sebelum 17 Agustus.1960 untuk dipertimbangkan.
Sesudah dipertimbangkan oleh Kabinet maka selekas2nja se sudah 17 Agustus 1960 Rantjangan Dasar Undang2 Pembangun an SemestaBerentjana I disahkan oleh Madjelis Permusjawa ratan Rakjat (M.P.R.). M.P.R. djuga memutuskan tjara melak sanakan Dasar Undang2 Pembangunan' SemestaBerentjana I itu. Achirnja sesudah diterima oleh M.P.R. mendjadi Putusan M.P.R., maka Dasar Undang2 Pembangunan SemestaBerentjana I mulai dilaksanakan pada bulan Djanuari tahun 1961.
§ 65. Menjusun pola Pembangunan SemestaBerentjana
a. Untuk melaksanakan pembangunan, maka kesatuan tripola pembangunan SemestaBerentjana harus berisi : 84
1. Pola Projek Pembangunan,
2. Pola Pendjelasan Projek Pembangunan, 3. Pola Pembiajaan Pelaksanaan Pembangunan.
Penjusunan kesatuan Tripola harus memperhitungkan taraf keadaan negara sekarang dengan kenjataan2 dilapangan politik, statistikpembangunan, keuangan, transmigrasi, ekonomi, so sial, pengerahan Tenaga Rakjat, kulturil dan mental.
Tripola Pembangunan hendaklah memberi tjorak dan mewu djudkan Revolusi Pantja Muka (tjorak politik, ekonomi, sosial, kulturil dan mental).
Tripola tersebut harus memberi pimpinan tentang perubahan2 sistematis dan radikal dari ekonomi kolonial keekonomi na sional menudju ekonomi sosialistis a la Indonesia, serta men djamin perimbangan jang harmonis antara ekonomi nasional dengan ekonomi lokal.
b. Pola pembangunan dalam susunannja harus mempunjai sjarat2 dan dajatenaga untuk meruntuhkan dan membinasakan sisa2 imperialisme, kolonialisme dan feodalisme dalam ekonomi Indo nesia, serta setiara positif memuat faktor swadaja membangun Masjarakat AdilMakmur berdasarkan PantjaSila, sosialisme a la Indonesia.
A. POLA PEMBANGUNAN BAGIAN PROJEK
c. Penjusunan Pola Pembangunan bagian Projek harus dipimpin tingkatan priority jang ditentukan oleh faktor2:
1. adanja tenaga,
2. deradjat kekuatan meringankan beban masjarakat, 3. deradjat kekuatan memenuhi kebutuhan masjarakat,
4. intensity dan continue dan keuntungan (profit) bagi ma sjarakat,
5. tingkatan kepentingan pembangunan lokal atau segolongan masjarakat.
Penjusunan tripola Pembangunan harus mendjamin perubahan masjarakat sekarang mendjadi Masjarakat AdilMakmur ber dasarkan PantjaSila setelah melaksanakan satu rentengan Pem bangunan SemestaBerentjana, sehingga harus berisi unsur2 pe rubahan jang berdjalan tjepat menudju kearah tersebut.
d. 1. Titik berat pola Pembangunan bagian projek harus diletak kan pada usaha masjarakat banjak, kemudian pada usaha negara, seterusnja pada usaha partikelir jang dapat membantu usaha Negara, Perimbangan dan perhubungan antara Usaha Negara dan Usaha Partikelir Rakjat Indonesia hendaklah ditindjau dan diusulkan dengan tegas dan djelas.
2. Titik berat pola projek harus diletakkan pada produksi, kemudian pada kommunikasi dan distribusi. Projek chusus hendaklah mendjamin sjarat AdilMakmur bagi Rakjat, seperti dimaksud dalam paragTaf 63 huruf a.
3. Sedapat mungkin penjusunan Pola Pembangunan bagian 85