• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arah Pembangunan Jangka Panjang

5.2.1. Mewujudkan masyarakat Dairi yang semakin sejahtera.

Untuk Mewujudkan masyarakat Dairi yang kualitas dapat dilihat melalui peningkatan Nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Komponen masing-masing pendukung IPM adalah :

Aspek Kesehatan yang diukur melalui Angka Harapan Hidup (AHH) yang berdampak terhadap peningkatan Indeks Harapan Hidup, tahun 2007 angka harapan hidup di Kabupaten Dairi 65,7 tahun dan mengalami peningkatan pada tahun 2008 menjadi 66,5 tahun dan angka ini diharapkan akan terus meningkat dan tidak menurun.

Aspek Pendidikan yang diukur melalui Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-rata lama sekolah (RLS). Pembangunan aspek bidang pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan masyarakat dapat menjadi salah satu daya tarik daerah dalam membangun keunggulan kompetitif daerah terhadap daerah lain.

Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi 62 atau 5.571 orang, dan target kedepannya merupakan upaya penurunan angka tersebut setiap tahunnya, sehingga masyarakat yang Buta huruf semakin sedikit tahun ke tahunnya.

Selain itu dalam aspek pendidikan ini juga memuat tentang peningkatan ketaatan terhadap Tuhan Yang Maha Esa diarahkan melalui peningkatan pembangunan agama/kepercayaan yang ada. Peningkatan keimanan ditujukan untuk menumbuhkan rasa ketuhanan yang mendalam (taat) sebagai landasan moral dan etika, baik dalam pergaulan dan pekerjaan di lingkungan masyarakat. Tumbuh dan berkembangnya agama dan kepercayaan yang ada akan memberikan kontribusi besar bagi mewujudkan kehidupan masyarakat yang religius, berakhlak dan bermoral didalam penyelenggaraan Negara sejalan dengan pelaksanaan visi pembangunan Dairi.

Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama/kepercayaan akan menciptakan masyarakat Dairi (penyelenggara pemerintahan, swasta dan masyarakat sipil) yang berakhlak mulia, bermoral dan beretika, serta terwujudnya saling menghormati antar sesama pemeluk agama/kerpercayaan dalam kehidupan bermasyarakat dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Melalui peningkatan kualitas pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama/kepercayaan, kemungkinan berkembangnya potensi konflik didalam masyarakat dapat dicegah.

Aspek Ekonomi yang diukur melalui laju pertumbuhan ekonomi daerah dan PDRB perkapita berdasarkan harga konstan dan harga berlaku untuk semua ekonomi sektoral yang terdapat didaerah Kabupaten Dairi.

Pembangunan aspek kesehatan, pendidikan, keimanan/ketakwaan masyarakat dan ekonomi daerah dilakukan dengan tanpa meninggalkan norma-norma dan adat

istiadat daerah yang berlaku. Melalui peningkatan ketiga aspek tersebut diatas, diharapkan terwujudnya masyarakat yang sehat dengan pendidikan, moral dan akhlak masyarakat Dairi yang baik bertujuan untuk meningkatkan etos kerja dan kerukunan hidup umat beragama. Etos kerja yang tinggi dan kerukunan hidup umat beragama yang terjalin menjadi kekuatan pendorong guna mewujudkan pembangunan yang terus berkelanjutan.

5.2.2. Mewujudkan tata pemerintahan daerah yang baik.

Untuk mewujudkan masyarakat dan sistem pemerintahan yang berkualitas diwujudkan melalui langkah-langkah sebagai berikut ini :

1. Organisasi pemerintah secara keseluruhan membutuhkan upaya-upaya yang serius dalam memperbaiki kinerja melalui proses yang berkelanjutan dalam penetapan sasaran strategis. Penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik termasuk didalamnya menerapkan sistem manajemen kinerja instansi pemerintah yang meliputi perencanaan kinerja, implementasi rencana kinerja, pengawasan kinerja dan evaluasi dan pelaporan kinerja merupakan komitmen penyelenggara pemerintahan Dairi. Manajemen kinerja yang diterapkan ini, diharapkan dapat meningkatkan kinerja, efisiensi dan efektifitas dari pelaksanaan tujuan dan fungsi serta program didalam satu SKPD. Terciptanya penyelenggaraan pemerintahan yang berdaya melalui penerapan good governance dalam melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggungjawabnya, serta adanya masyarakat Dairi yang Civil

Society (masyarakat madani) merupakan masyarakat yang diberdayakan sehingga

mampu mengontrol pelayanan yang diberikan oleh penyelenggara pemerintahan. Dalam hal ini jika terjadi ketidakwajaran yang dilakukan oleh penyelenggara pemerintahan, masyarakat dapat memberi koreksi sehingga penyimpangan akan semakin berkurang. Dengan adanya kontrol dari masyarakat, aparatur pemerintahan (pejabat eksekutif dan legislatif) akan memiliki komitmen yang lebih baik dan lebih

Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi 64 peduli serta kreatif dalam memecahkan permasalahan yang ada serta penciptaan wilayah kerja yang bebas korupsi.

2. Implementasi kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999, yang kemudian direvisi menjadi UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memberikan wewenang yang lebih luas kepada daerah untuk menyelenggarakan pemerintahannya secara otonom. Penyerahan sebagian kewenangan pemerintah kepada pemerintah daerah dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat (publik), Pemerintah telah merubah orientasi pelayanan penyelenggara pemerintah dari melayani kebutuhan birokrasi menjadi melayani kebutuhan masyarakat. Perubahan orientasi pelayanan kebutuhan masyarakat ini akan menciptakan penyelenggara pemerintahan yang lebih berani membuat keputusan, lebih responsif dan fleksibel, lebih efektif, dan lebih inovatif sehingga menghasilkan semangat kerja yang lebih baik, aktif dan lebih produktif.

5.2.3. Mewujudkan pembangunan dan pengembangan wilayah pemerintahan dengan ketersediaan infrastruktur berdasarkan tata ruang wilayah kabupaten.

Salah satu sifat pembangunan adalah dinamis, sehingga perencanaan yang dilakukan harus mampu merespon perkembangan yang terjadi. Selain pemerintah, masyarakat juga berperan dalam penyelenggaraan penataan ruang berupa peningkatan kapasitas peran dan harmonisasi program. Peningkatan kapasitas peran masyarakat dalam penyelenggaraan keharmonisan program penataan ruang dilakukan melalui pembinaan kepada masyarakat agar memahami semua ketentuan operasional (aturan praktis) yang mengatur peran masyarakat sehingga mampu mewujudkan perannya dalam penataan ruang.

Untuk mewujudkan pengembangan wilayah dan pembangunan yang berkelanjutan melalui peningkatan ketersediaan infrastruktur berdasarkan rencana tata ruang wilayah kabupaten diwujudkan untuk pencapaian :

1. Peningkatan program pendukung kualitas kehidupan dan penghidupan masyarakat berupa pengembangan infrastruktur ekonomi yang didanai oleh pemerintah pusat dan daerah berupa kegiatan yang mencakup jalan, transportasi, sumber daya air, telekomunikasi, penerangan (listrik masuk desa), penataan ruang, serta perumahan dan permukiman penduduk.

2. Terciptanya permukiman dengan harga terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang semakin membutuhkan.

3. Terlaksananya sistem pengembangan pertanian modern (agribisnis) yang berkualitas dan berdaya saing meliputi subsistem mulai dari hulu, budidaya (on farm), hilir, pemasaran dan sarana pendukung lainnya.

 Subsistem hulu berupa menjamin ketersediaan sarana produksi pertanian berupa bibit, pupuk, obat-obat pertanian dan peralatan pertanian yang dibutuhkan petani.

 Subsistem budidaya berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan para petani dalam penerapan teknologi budi daya dan teknologi pascapanen yang tepat .

 Subsistem hilir berupa penyediaan sarana pengelola hasil pertanian.

 Subsistem pemasaran berupa penjaminan adanya pasar yang menyerap hasil produksi, sehingga ketakutan petani akan tidak lakunya produksi dapat dihindari.

 Subsistem sara pendukung berupa sarana pendukung yang ada yang mendukung perkembangan/kemajuan pertanian agribisnis misalnya bank, koperasi atau kebijakan pertanian yang dibuat pemerintah.

4. Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar kawasan budidaya untuk sektor unggulan pertanian untuk ketahanan pangan.

Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi 66 5.2.4. Mewujudkan pembangunan ekonomi untuk mengentaskan kemiskinan

dan penggangguran

Pembangunan ekonomi kerakyatan dimaksudkan untuk mengurangi kemiskinan dan penggangguran yang ada dilakukan melalui penggalian seluruh potensi sumberdaya daerah yang ada dengan cara :

1. Orientasi pembangunan yang lebih menekankan pada kesejahteraan sehingga dapat menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Daerah dengan cara meningkatkan akses masyarakat langsung kepada sumber-sumber permodalan, pasar, informasi dan teknologi serta meningkatkan kerjasama antar daerah dalam rangka percepatan pembangunan daerah.

2. Meningkatkan kapasitas usaha kecil dan menengah melalui pemberdayaan dan peningkatan investasi

5.2.5. Mewujudkan pengelolaan potensi daerah bidang industri pertanian rakyat, kepariwisataan dan sumber daya alam.

Perwujutan daya saing suatu daerah dimulai dari ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas, baik dari tingkat pendidikan, keterampilan serta keahlian yang diperoleh. Adanya sumber daya manusia yang berkualitas dan potensi lainnya yang ada di daerah dapat dimanfaatkan dalam upaya penciptaan daya saing daerah. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mewujudkan pembenahan diri berupa membangun daya saing dan penciptaan produk/jasa unggulan daerah adalah sebagai berikut ini :

1. Meningkatkan Kualitas SDM untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum melalui :

 Penciptaan pengangkatan pejabat untuk menduduki jabatan struktural organisasi berdasarkan penilaian objektif baik dari segi SDM, kemampuan serta ilmu yang dimiliki agar program kegiatan yang telah di programkan dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.

 Penciptaan optimalisasi pelayanan kesehatan yang dilakukan tenaga medis berupa memberikan pelayanan terbaik terhadap masyarakat dan kepedulian yang lebih tinggi, bertanggung-jawab dan bersikap professional terhadap profesinya.

2. Pelaksanaan revitalisasi kegiatan di bidang pertanian dan perikanan difokuskan pada peningkatan produksi dengan tetap melakukan upaya peningkatan mutu dan kegiatan optimalisasi pengelolaan produksi sejak dari on

farm (budidaya/penangkapan ikan) hingga pemasaran hasil produksi. Dan

revitalisasi bidang kehutanan berupa pengembangan pemanfaatan hutan alam, penertiban peredaran hasil hutan, pengembangan hutan tanaman produksi dan hutan tanaman rakyat

3. Meningkatkan Kualitas Produk dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan pasar sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Internasional (ISO). Penciptaan ini dilakukan dengan menggunakan ilmu pengetahuan, teknologi dan sumber daya manusia yang berkualitas.

Dokumen terkait