• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 14

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Kondisi Geografis

Kabupaten Dairi terletak pada gugus Dataran Tinggi Bukit Barisan, berada di Bagian Barat Daya Provinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.927,80 Km². Secara astronomi terbentang antara 98º00’- 98º30’ Bujur Timur (BT) dan 2º15’- 3º00’ Lintang Utara (LU), dengan batas-batas wilayah:

Sebelah Utara : Kabupaten Karo Sebelah Timur : Kabupaten Samosir Sebelah Selatan : Kabupaten Pakpak Bharat

Sebelah Barat : Provinsi Nangroe Aceh Darussalam Wilayah Kabupaten Dairi sebagian besar merupakan dataran tinggi dengan variasi ketinggian antara 400-1.700 meter di atas permukaan laut. Iklim sub tropis terjadi pada daerah ketinggian kurang dari 500 meter di atas permukaan laut, iklim tropis pada daerah ketinggian 500-1.000 meter di atas permukaan laut dan iklim dingin pada daerah ketinggian di atas 1.000 meter dari permukaan laut. Luas Kabupaten Dairi dengan Topografi yang variatif dengan kelerengan lahan sebagai berikut:

Datar : 26.319 Ha

Berombak : 23.416 Ha

Bergelombang : 27.124 Ha

Curam : 27.824 Ha

Sedangkan luas Kabupaten Dairi berdasarkan penggunaan lahan, terdiri dari: Pekarangan/Bangunan : 8.005 Ha Lahan Sawah : 10.225 Ha Tegalan/Kebun : 30.908 Ha Ladang/Huma : 18.641 Ha Perkebunan : 32.270 Ha Kolam : 87 Ha

Ladang yang tidak diusahakan : 7.913 Ha Padang rumput pengembalaan : 3.833 Ha

Hutan : 75.216 Ha

Lain-lain : 5.682 Ha

kondisi umum geografis wilayah kabupaten dalam masa 20 tahun kedepan akan mengalami perubahan jika pemerintah dan masyarakat tidak melakukan pemeliharaan terhadap lingkungan hidupnya. Kemungkinan yang terjadi adanya peningkatan suhu udara karena meningkatnya polusi udara akibat bertambahnya jumlah dan aktivitas penduduk, adanya penebangan hutan secara liar, pencemaran terhadap wilayah perairan oleh limbah industri maupun masyarakat yang dapat menyebabkan terjadinya krisis air bersih.

2.2 Pemerintahan Umum dan Aparatur

Reformasi birokrasi yang telah dilakukan melalui berbagai kegiatan dirasakan masih memerlukan penyempurnaan. Dari sisi internal, berbagai faktor seperti demokrasi dan desentralisasi dari segi internal birokrasi itu sendiri, masih berdampak munculnya berbagai permasalahan dan perlu solusi pemecahannya. Sedangkan dari sisi eksternal, faktor globalisasi, k e m a j u a n teknologi informasi juga akan kuat berpengaruh terhadap penetapan alternatif-alternatif kebijakan publik.

Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 16 Faktor demokratisasi berdampak dengan makin meningkatnya tuntutan akan p e n a t a a n k e l e m b a g a a n , kebijakan publik, yang bermuara kepada meningkatnya penerapan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance) seperti transparansi, akuntabilitas, kesetaraan gender, penegakan supremasi hukum, pelayanan prima kepada masyarakat, semua dinamika tersebut bermuara kepada pengambilan keputusan kebijakan publik yang berorientasi kepada peningkatan kualitas pelayanan menuju penerapan standar pelayanan yang semakin prima.

Dari sisi reformasi birokrasi, berbagai permasalahan yan g dihadapi menyangkut ; pelanggaran disiplin, rendahnya kinerja sumber daya aparatur; penataan kelembagaan, manajemen pemerintahan.

Faktor globalisasi dan perkembangan teknologi informasi merupakan tantangan tersendiri dalam penyelenggaraan Pemerintahan untuk upaya menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa (Clean and Good Governance). Hal tersebut terkait dengan meningkatnya dinamika hak-hak politik, ekonomi, sosial budaya, trend konsumerisme, teknologi tinggi, teknologi tepat guna, pemanasan global, pencemaan lingkungan h i d u p , d i n a m i k a t e r s e b u t s e o l a h m e n e m b u s batas d a e r a h d a n negara, y a n g b e r d a m p a k p o s i t i f d a n n e g a t i f .

F a k t o r - f a k t o r e k o l o g i s t e r s e b u t d i a t a s m e n g h a r u s k a n p e m e r i n t a h m e n g a d a k a n perubahan paradigma (Change), baik pada tataran kebijakan, program maupun penyelengaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan yang berorientasi kepada pelayanan publik yang semakin berkualitas.

Kebijakan yang diperlukan adalah membutuhkan penyempurnaan kualitas aparatur negara, yang berkemampuan keterampilan teknis, responsif, aspiratif, berdaya saing yang didukung oleh sarana prasarana pemerintahan untuk dapat menjawab tuntutan perubahan tersebut diatas, sedang kondisi sarana prasarana pemerintahan masih sangat terbatas mulai dari tingkat Kabupaten sampai dengan Desa / Kelurahan.

Dalam upaya memperlancar Administrasi Pemerintahan di Kabupaten Dairi telah dibentuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terdiri dari : 1 Sekretariat Daerah/Setwan, 3 Badan, 1 Inspektorat, 13 Dinas, 6 Kantor, 1 RSU, 1 Akedemi Keperawatan, 15 Kecamatan, 8 Kelurahan dan 161 Desa sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD, Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan, Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2008 tentang tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas – Dinas Daerah serta Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2008 tentang tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 02 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Akedemi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Dairi.

Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah Pemerintah Kabupaten Dairi sampai dengan tahun 2008 mencapai 5.676 orang dengan latar belakang pendidikan dan keteramp ilan sebagai mana disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1

Kondisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah Kab. Dairi Tahun 2008 Menurut Pendidikan

No Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah

(Orang) Laki-laki Perempuan 1 SD 90 4 94 2. SLTP 115 19 134 3. SLTA 981 1.634 2.615 4. D-I 41 47 88 5. D-II 316 639 955 6. D-III 199 297 496 7. S-1 685 579 1.264 8. S-2 28 2 30 9. S-3 - - -Total 2.455 3.221 5.676

Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 18 tabel dapat dilihat bahwa jumlah pegawai lebih banyak perempuan bila dibandingkan dengan laki-laki. Bila dilihat dari segi tingkat pendidikan maka perbandingann ya sangat bervariasi pada seluruh tingkat pendidikan.

Tabel 2.2

Kondisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Golongan No. Golongan Jenis Kelamin Jumlah (orang) Laki-laki Perempuan 1. I 55 4 59 2. II 575 791 1.366 3. III 1.299 1.838 3.137 4. IV 526 588 1.114 Jumlah 2.455 3.221 5.676 Tabel 2.3

Kondisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Eselon No. Golongan Jenis Kelamin Jumlah (orang) Laki-laki Perempuan 1. I - - -2. IIa 1 - 1 IIb 23 2 25 3. IIIa 41 11 52 IIIb 73 7 80 4. IVa 268 92 360 IVb 40 39 79 Jumlah 446 151 597

Dari tabel dapat dilihat bahwa pegawai negeri sipil yang menjabat jabatan struktural ada sebanyak 597 orang yang terdiri laki-laki sebanyak 74,71% dan perempuan sebanyak 25,30%.

Pemerintahan umum dan aparatur kabupaten dalam masa 20 tahun berupa terciptanya mekanisme pemerintahan yang lebih baik dengan penerapan tata kepemerintahan yang baik dan bersih serta didukung oleh aparatur yang berkualitas baik dari etika, kemampuan dan moral, sehingga roda pemerintahan yang dijalankan dapat fokus kearah penciptaan kemakmuran yang lebih menyeluruh merata disetiap wilayah kecamatan yang ada di dalam kabupaten.

2.3 Kondisi Sosial Budaya 2.3.1. Kependudukan

Penduduk yang bermukim di wilayah Kabupaten Dairi adalah heterogen, yang terdiri dari etnis Pakpak, Toba, Karo, Simalungun dan Mandailing, Nias, Minangkabau, Cina, Jawa, Aceh dan lain-lain. Penduduk tersebut tersebar pada semua kecamatan, sebagaimana disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.4

Jumlah Penduduk Per Kecamatan Tahun 2004 - 2007 No Kecamatan T a h u n 2004 2005 2006 2007 1 Sidikalang 53.701 54.684 44.004 44.202 2 Sitinjo - - 8.928 8.962 3 Berampu 7.838 7.979 7.723 7.754 4 Parbuluan 18.331 18.663 18.064 18.139 5 Sumbul 37.344 38.026 36.807 36.967 6 Silahisabungan 4.655 4.739 4.587 4.607 7 Silimapunggapungga 14.740 15.013 14.532 14.598 8 Lae Parira 15.013 15.290 14.800 14.865 9 Siempat Nempu 20.546 20.931 20.260 20.349 10 Siempat Nempu Hulu 19.613 19.973 19.333 19.414 11 Siempat Nempu Hilir 12.037 12.255 11.863 11.913 12 Tigalingga 22.713 23.129 22.388 22.484 13 Gunung Sitember 9.455 9.626 9.318 9.354 14 Pegagan Hilir 15.269 15.543 15.045 15.107 15 Tanah Pinem 20.266 20.638 19.977 20.065 J u m l a h 271.521 276.489 267.629 268.780

Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 20 Pertumbuhan penduduk pada empat tahun terakhir adalah fluktuatif sebagaimana dapat terlihat pada tabel tersebut di atas. Selanjutnya akan disajikan data jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 2.5

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Per Kecamatan Tahun 2007 (Tahun 2008)

No Kecamatan Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan 1 Sidikalang 22.120 22.082 44.202 2 Sitinjo 4.487 4.475 8.962 3 Berampu 3.914 3.840 7.754 4 Parbuluan 9.200 8.939 18.139 5 Sumbul 18.412 18.555 36.967 6 Silahisabungan 2.324 2.283 4.607 7 Silimapunggapungga 7.149 7.449 14.598 8 Lae Parira 7.382 7.483 14.865 9 Siempat Nempu 9.851 10.498 20.349 10 Siempat Nempu Hulu 9.615 9.799 19.414 11 Siempat Nempu Hilir 5.964 5.949 11.913

12 Tigalingga 11.095 11.389 22.484

13 Gunung Sitember 4.669 4.685 9.354 14 Pegagan Hilir 7.733 7.374 15.107

15 Tanah Pinem 10.088 9.977 20.065

J u m l a h 134.003 134.777 268.780

Sumber : BPS, Dairi Dalam Angka Tahun 2007

Perbandingan jumlah penduduk Kabupaten Dairi pada tahun 2007 antara laki-laki dan perempuan hampir sebanding, dimana laki-laki-laki-laki sebesar 49,85 persen sedangkan perempuan sebesar 50,15 persen. Pada saat ini laju pertumbuhan penduduk sekitar 0,01 sehingga jika diprediksikan pada tahun 2010 jumlah penduduk menjadi 276.620 jiwa, tahun 2015 menjadi 291.048 jiwa dan 2025 jumlah penduduk akan menjadi 321.498 jiwa.

2.3.2 Pendidikan

Potensi sumber daya manusia yang besar dapat menjadi faktor produksi yang efektif tetapi dapat pula sebagai beban pembangunan. Dikatakan sebagai faktor produksi yang efektif apabila dapat meningkatkan produktifitas. Produktifitas sumber daya manusia dapat meningkat apabila memenuhi syarat, antara lain tingkat pendidikan, keterampilan/keahlian, kreativitas, motivasi, berdisiplin yang tinggi dan derajat kesehatan yang baik. Sedangkan sumber daya manusia dapat menjadi beban pembangunan apabila sumber daya tersebut tidak dapat memanfaatkan kemampuannya untuk memberikan nilai tambah.

Kabupaten Dairi dengan jumlah penduduk yang besar telah memiliki modal sumber daya. Permasalahannya adalah bagaimana agar jumlah penduduk yang demikian besar itu dapat digerakkan menjadi sumber daya yang produktif. Manusia pembangunan yang produktif adalah manusia yang mempunyai etos kerja yang tinggi dan memiliki sikap, berbudi luhur, terampil, dan percaya kepada kemampuan diri sendiri dan selalu memandang hari esok dengan gairah dan optimis. Dengan demikian di antara Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Buatan (buatan manusia atau sumber daya hasil teknologi) dapat dipadukan dan manusia merupakan kunci keberhasilan.

Bila dilihat dari Angka Partisipasi Sekolah, pada tahun 2008 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD sebesar 111,11 %, SMP sebesar 99,69 % dan SMA/SMK sebesar 73.35 %. Sedangkan APM untuk SD sebesar 99,34 %, SMP sebesar 76,28%, dan SMA/SMK sebesar 63,62 %. Persentase kelulusan SD/MI sebanyak 99,00 %, SMP/MTs sebanyak 98,26 % dan untuk SMA/SMK sebanyak 96,20 %. Jumlah buta aksara pada usia 10 tahun ke atas sebanyak 6.190 orang.

Untuk melihat jumlah sekolah pada semua tingkatan, berikut ini akan disajikan tabel jumlah sekolah.

Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 22

Tabel 2.6.

Jumlah Sekolah SD, SLTP dan SLTA Negeri dan Swasta Kabupaten Dairi Tahun 2008

No Kecamatan SD / MI SLTP SLTA SD N SD S M I N M I S JLH S M P N S M P S M T s N M Ts S JLH S M A N S M A S M A N M A S S M K N S M K S JLH 1 Sidikalang 25 2 1 1 29 3 5 1 2 11 2 3 1 2 1 6 15 2 Sitinjo 3 1 - - 4 1 1 - - 2 - - - - 1 1 2 3 Berampu 7 - 1 1 9 1 - - - 1 - - - - - - -4 Parbuluan 16 2 - - 18 3 3 - - 6 1 - - - - - 1 5 Sumbul 36 3 - - 39 4 6 - - 10 1 5 - - - 2 8 6 Silahisabungan 6 - - - 6 1 1 - - 2 1 - - - - - 1 7 Silimapungga-pungga 19 - - - 19 2 - - - 2 1 - - - - - 1 8 Lae Parira 15 - - - 15 1 2 - - 3 1 - - - - - 1 9 Siempat Nempu 21 - - - 21 3 1 - - 4 1 1 - - - - 2

10 Siempat Nempu Hulu 17 - 1 - 18 3 - - - 3 1 - - - - - 1

11 Siempat Nempu Hilir 15 - - - 15 3 - - - 3 1 - - - - - 1

12 Tigalingga 24 - 1 - 25 3 3 - - 6 1 2 - - - - 3

13 Gunung Sitember 8 - - 1 9 1 - - - 1 - - - - - -

-14 Pegagan Hilir 16 - - 1 17 3 2 - - 5 1 1 - - - - 2

15 Tanah Pinem 23 - - 1 24 3 - - - 3 1 - - - - - 1

JUMLAH 251 8 4 5 268 35 24 1 2 62 13 12 1 2 2 9 39

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi

Dari tabel terlihat bahwa Sekolah Dasar Umum telah merata di seluruh Kecamatan, namun fasilitas pendidikan SLTP Umum masih sangat variatif di seluruh kecamatan, SLTP terbanyak berada di Kecamatan Sidikalang diikuti dengan Kecamatan Sumbul. Untuk ketersediaan sekolah pada tingkat SLTA juga demikian, terbanyak ada di Kecamatan Sidikalang dan diikuti dengan Kecamatan Sumbul.

Berikut ini akan disajikan tabel jumlah murid dan guru dari setiap jenjang pendidikan di lima belas kecamatan.

Tabel 2.7.

Jumlah Murid-Guru SD, SLTP dan SLTA Negeri dan Swasta Kabupaten Dairi

Tahun 2008

No Kecamatan SD/MI SLTP SLTA JUMLAH Murid Guru Murid Guru Murid Guru Murid Guru

1 Sidikalang 7.988 461 4.815 318 6.984 423 19.787 1.202 2 Sitinjo 1.209 66 103 22 23 90 1335 178 3 Berampu 1.448 91 472 34 0 0 1.920 125 4 Parbuluan 4.002 208 1.490 114 240 39 5.732 361 5 Sumbul 6.934 402 2.525 192 1.768 231 11.227 825 6 Silahisabungan 912 47 416 33 170 17 1.498 97 7 Silimapungga-pungga 2.086 175 866 53 391 45 3.343 273 8 Lae Parira 2.278 170 925 50 688 27 3.891 247 9 Siempat Nempu 3.272 250 1.484 97 196 26 4.952 373 10 Siempat Nempu Hulu 2.832 212 625 55 430 23 3.887 290 11 Siempat Nempu Hilir 2.011 143 814 61 453 18 3.278 222 12 Tigalingga 3.892 247 1.755 118 884 64 6.531 429 13 Gunung Sitember 1.392 98 226 17 0 0 1.618 115 14 Pegagan Hilir 2.616 149 1.132 62 221 35 3.969 246 15 Tanah Pinem 3.296 225 725 57 418 21 4.439 303

JUMLAH 46.168 2.944 18.373 1.283 12.866 1.059 77.407 5.286

Sumber : Dinas Pendidikan Tahun 2009

Catatan :

- Guru terdiri dari Guru PNS dan Non PNS - SD/MI Negeri/Swasta

- SMP/MTS Negeri/Swasta

- SLTA : SMA/SMK/MA Negeri/Swasta

Dari tabel diketahui bahwa perbandingan antara guru dengan jumlah siswa untuk tingkat Sekolah Dasar adalah 1 dibanding dengan 16, untuk tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama adalah 1 dibanding dengan 14 dan untuk tingkat Sekolah Lanjutan Atas adalah 1 dibanding dengan 15. Jumlah tenaga pengajar baik PNS maupun Non PNS untuk semua tingkatan tahun 2008 adalah: Guru SD 2.944 orang, Guru SMP sebanyak 1.283 orang dan Guru SLTA sebanyak 1059 orang. Diantara guru tersebut yang telah lulus sertifikasi sebanyak 182 orang.

Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 24 Dimasa yang akan data, semua anak usia sekolah yang ada mulai tingkat dasar sampai tingkat menengah atas dapat bersekolah dengan mutu pendidikan yang lebih baik serta adanya kemampuan siswa untuk menikmati kecanggian jaringan internet sebagai jendela informasi dunia, dan nilai ujian nasional siswa sekolah akan dapat semakin ditingkatkan lagi.

2.3.3. Kesehatan

Keadaan kesehatan penduduk merupakan salah satu modal bagi keberhasilan pembangunan bangsa, dengan penduduk yang sehat, pembangunan diharapkan dapat berjalan dengan baik. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain angka kesakitan, angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan dan usia harapan hidup. Di Kabupaten Dairi pada tahun 2008 angka kesakitan sebesar 212,6 per 1000 penduduk, angka kematian bayi sebesar 16,00 per 1000 kelahiran hidup, angka kematian ibu melahirkan sebesar 280,4 per 100.000 kelahiran hidup dan usia harapan hidup sebesar 66,1 tahun untuk itulah peningkatan pelayanan kesehatan serta fasilitas pendukung, obat-obatan, tenaga medis masih perlu ditingkatkan dari segi kuantitas dan kualitas dengan demikian berbagai jenis penyakit dan penyakit menular diupayakan untuk dicegah dan diobati (preventif dan curative).

Tabel 2.8

Sepuluh Jenis Penyakit Terbanyak di Kabupaten Dairi Tahun 2008

No. Jenis Penyakit Jumlah (Kasus)

1. SUSP Koch Pulmonum (TBC) BRONCO COPD

10.047 2 ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) 9.199

3 Diare 8.155

4 Hipertensi 4.385

5 Penyakit Jantung 3.975

6 Diabetes Melitus 2.913

7 Rematik, Penyakit Otot 2.211

8 Penyakit Kulit 2.015

9 Malaria Klinis 1.739

10 Kecacingan 1.514

JUMLAH 46.153

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari sepuluh jenis penyakit terbanyak di Kabupaten Dairi yang tertinggi adalah penyakit TBC , data ini berasal dari pasien yang berobat jalan dan rawat inap di Puskesmas maupun di RSUD Sidikalang.

T a b e l 2 . 9

F a s i l i t a s K e s e h a t a n T a h u n 2 0 0 8

N o Kecamatan RSU Puskesmas Pustu Poskesdes Posyandu

P r a k t e k / K l i n i k Toko Obat/ Apotik Berijin Dokter Bidan 1 Sidikalang 1 2 9 4 5 8 1 5 2 5 1 1 2 Sitinjo - 1 2 1 1 0 2 2 1 3 Berampu - 1 4 4 1 5 - 1 -4 Parbuluan - 1 5 5 2 6 - 1 2 1 5 Sumbul - 2 1 5 1 1 6 7 - 1 5 6 6 Silahisabungan - 1 2 1 9 - 3 2 7 Silimapungga-pungga - 2 1 2 3 3 7 3 1 4 2 8 Lae Parira - 1 8 1 3 2 - 3 -9 Siempat Nempu - 1 1 0 - 4 0 - 7 2

10 Siempat Nempu Hulu - 1 1 1 4 5 5 - 5

-11 Siempat Nempu Hilir - 1 8 - 2 9 3 7

-12 Tigalingga - 1 1 1 4 4 2 - 1 2 3

13 Gunung Sitember - 1 6 1 1 8 - 4

-14 Pegagan Hilir - 1 8 4 3 0 - 1 0 2

15 Tanah Pinem - 1 1 0 2 2 6 - 1 7

-J u m l a h 1 1 8 81 2 1 4 9 4 9 4 2 3 1 3 7 3 0

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa penyebaran fasilitas kesehatan telah cukup memadai di setiap Kecamatan, namun fasilitas pendukung masih dirasakan kurang.

Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 26

Tabel 2.10

Kondisi Tenaga Kesehatan Tahun 2008

Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Dairi dan RSUD Sidikalang.

Penyebaran tenaga kesehatan di Kabupaten Dairi di setiap kecamatan belum merata, terutama untuk dokter gigi, tenaga farmasi dan analis belum cukup dan masih ada yang belum tersedia di beberapa puskesmas, sedangkan jumlah tenaga kesehatan yang terbanyak terdapat di Kecamatan Sidikalang

Laju pertumbuhan penduduk sangat dipengaruhi tingkat fertilitas. Selain itu usia perkawinan juga berpengaruh terhadap stabilitas suatu keluarga, terhadap kesehatan diri sendiri dan terhadap anak yang dilahirkan. Usia perkawinan yang di bawah umur (di bawah umur 17 tahun) untuk wanita, di Kabupaten Dairi kasusnya lebih kecil bila dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Sumatera Utara (3,63 persen dan 9,32 persen). Pada umumnya wanita di Kabupaten Dairi kebanyakan kawin pada usia 19-24 tahun.

N o Kecamatan Dokter Bidan P e r a w a t Spesialis Umum Gigi Umum Gigi Gizi

1 Sidikalang 7 1 7 4 4 5 2 3 2 1 3 1 5 2 Sitinjo - 1 - 9 5 - 1 3 Berampu - 1 - 7 1 0 - -4 Parbuluan - 1 - 8 1 8 - 1 5 Sumbul - 4 1 7 4 2 - 1 6 Silahisabungan - 1 - 2 5 - 1 7 Silimapungga-pungga - 3 2 6 2 7 2 -8 Lae Parira - 1 - 8 1 6 1 1 9 Siempat Nempu - 1 - 1 8 1 8 - 1

10 Siempat Nempu Hulu - 1 - 1 5 1 5 - 1

11 Siempat Nempu Hilir - 1 - 6 1 4 1

-12 Tigalingga - 1 1 1 2 2 9 1 1 13 Gunung Sitember - 1 1 2 1 3 - 2 14 Pegagan Hilir - 1 - 8 1 5 - 1 15 Tanah Pinem - 1 1 1 4 2 2 - -16 RSU J u m l a h 7 3 6 1 0 1 6 7 4 8 1 1 8 2 6

2.3.4. Tenaga Kerja

Kabupaten Dairi termasuk daerah agraris, ini terlihat dari besarnya persentase pekerja di sektor pertanian (sekitar 83,53 persen), hal ini sebanding dengan pembentukan PDRB Kabupaten Dairi sebagai penyumbang terbesar adalah sektor pertanian. Sektor lain yang banyak menampung tenaga kerja adalah sektor perdagangan (sekitar 7,49 persen) dan sektor jasa (sebesar 4,31 persen). Sejalan dengan sektor pekerjaan yang ditekuni, maka tingkat ketrampilan dirasakan masih rendah.

Tingkat optimalisasi atau produktifitas seorang pekerja dalam bekerja dapat dilihat dari jam kerja dan ketrampilannya. Diasumsikan semakin banyak jam kerja yang dihabiskan seorang pekerja dalam seminggu akan berbanding lurus dengan besarnya produksi atau pendapatan yang diperolehnya. Rata-rata jam kerja pekerja di Kabupaten Dairi adalah 35,55 jam sedangkan untuk Provinsi Sumatera Utara mencapai 42,11 jam.

Jumlah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas yang termasuk angkatan kerja sebanyak 82,89 persen; penganggur sebanyak 1,907 persen; yang sekolah sebanyak 10,14 persen; mengurus rumah tangga sebanyak 2,26 persen dan yang lainnya sebanyak 2,74 persen. Sedangkan jumlah penduduk yang termasuk angkatan kerja berdasarkan pendidikan yang berumur di atas 15 tahun adalah yang tidak/belum pernah sekolah sebanyak 1,95 persen; Tidak/belum tamat SD sebanyak 13,77 persen; SD sebanyak 32,39 persen; SLTP sebanyak 27,66 persen; SLTA sebanyak 21,31 persen dan sisanya adalah angkatan kerja yang tamatan dari perguruan tinggi.

Jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan usaha utama terdiri dari, Pertanian sebanyak 83,53 persen; Pertambangan dan Penggalian sebanyak 0,60 persen; Industri Pengolahan sebanyak 1,49 persen; Listrik, gas dan Air Bersih sebanyak 0,07 persen; Bangunan sebanyak 1,07 persen; Perdagangan, Hotel dan Restoran sebanyak 7,49 persen; Pengangkutan dan Komunikasi sebanyak 1,44 persen dan Jasa-jasa sebanyak 4,31 persen.

Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 28 2.3.5. Angka Kemiskinan

Kabupaten Dairi merupakan salah satu daerah tertinggal diantara 199 Kabupaten tertinggal di Indonesia. Hal ini terkait dengan jumlah desa tertinggal di Kabupaten Dairi dari 169 desa terdapat 95 desa tertinggal sedangkan jumlah penduduk miskin berdasarkan jumlah penerima BLT sebanyak 30.255 kk, berdasarkan peserta Jamkesmas sebanyak 100.262 jiwa dan berdasarkan penerima Raskin sebanyak 27.816 kk.

Jumlah rumah tangga yang ada di Kabupaten Dairi pada tahun 2005 sebanyak 61.305 rumah tangga dan berdasarkan pendataan sosial ekonomi jumlah rumah tangga miskin sebanyak 30.311 rumah tangga sedangkan pada tahun 2007 jumlah rumah tangga miskin mengalami penurunan menjadi 27.816 rumah tangga sebagaimana disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.11

Jumlah Rumah Tangga Miskin per Kecamatan

No Kecamatan Pendataan Sosial Ekonomi

Tahun 2005 Tahun 2007 RT RT Miskin RT RT Miskin 1 Sidikalang+Sitinjo 11.038 3.720 11.292 2.816 2 Berampu 1.749 776 1.791 796 3 Sumbul 8.217 3.641 8.400 3.649 4 Parbuluan 3.829 1.895 3.986 1.627 5 Silahisabungan 1.175 602 1.201 560 6 Siempat Nempu 4.392 2.412 4.502 2.532

7 Siempat Nempu Hulu 4.457 2.367 4.585 2.038 8 Siempat Nempu Hilir 2.657 1.663 2.747 1.670 9 Silima Pungga-pungga 3.492 2.134 3.576 1.858 10 Lae Parira 3.379 1.662 3.464 1.641 11 Tigalingga 5.730 3.048 5.903 2.743 12 Gunung Sitember 2.278 1.674 2.326 1.517 13 Pegagan hilir 3.602 1.945 3.700 1.927 14 Tanah Pinem 5.292 2.772 5.422 2.442 Jumlah 61.305 30.311 62.886 27.816

2.4. Kondisi Perekonomian

2.4.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) selama 5 tahun terakhir mengalami kenaikan rata-rata per tahun 11,61% yaitu dari Rp 1,83 trilliun tahun 2003 menjadi Rp 2,86 trilliun pada tahun 2007. PDRB atas dasar harga konstan (ADHK 2000) mengalami kenaikan rata-rata per tahun 4,99% yaitu dari Rp 1,47 trilliun pada tahun 2003 menjadi Rp 1,79 trilliun di tahun 2007.

Tabel 2.12

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Dairi Tahun 2003-2007

(Jutaan Rupiah)

No PDRB 2003 2004 2005 2006 2007

1 ADHB 1.829.862,57 2.054.745,89 2.303.591,46 2.552.751,94 2.860.204,81 2 ADHK 1.456.781,05 1.551.234,58 1.634.143,37 1.704.131,24 1.789.802,45

Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Dairi (PDRB tahun 2003-2007).

2.4.2. Struktur Perekonomian Daerah

Selama periode tahun 2003-2007, kontribusi sektor primer cenderung terus mengalami penurunan yaitu dari 71,14% pada tahun 2003 menjadi 63,19% tahun 2007; sebaliknya kontribusi sektor sekunder terus mengalami kenaikan yaitu dari 4,62% pada tahun 2003 menjadi 5,18% pada tahun 2007; sedangkan kontribusi sektor tersier juga mengalami kenaikan yaitu dari 24,24% pada tahun 2003 menjadi 31,64% tahun 2007.

Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 30 Tabel 2.13

Struktur Perekonomian Kabupaten Dairi Tahun 2003-2007 No Kelompok Sektor Kontribusi Terhadap PDRB (%) 2003 2004 2005 2006 2007 1 Primer 71,14 69,92 67,89 65,35 63,19 a. Pertanian 71,06 69,84 67,81 65,27 63,11 b. Pertambangan & Penggalian 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08

2 Sekunder 4,62 4,69 4,82 5,01 5,18

a. Industri Pengolahan 0,35 0,36 0,37 0,39 0,41 b. Listrik, Gas & Air Bersih 0,42 0,42 0,42 0,41 0,40 c. Bangunan 3,85 3,91 4,03 4,21 4,37

3 Tersier 24,24 25,41 27,29 29,65 31,64

a. Perdagangan, Hotel & Restoran

12,57 13,18 13,76 14,45 15,09 b. Pengangkutan dan

Komunikasi

3,49 3,61 4,24 5,03 5,46 c. Keuangan, Persewaan dan

Jasa Perusahaan

1,33 1,39 1,46 1,55 1,66 d. Jasa-jasa 6,85 7,23 7,83 8,62 9,43 Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Dairi (PDRB menurut lapangan usaha tahun 2003-2007).

Sektor pendukung utama perekonomian Kabupaten Dairi selama periode tahun 2003-2007 adalah sektor pertanian, diikuti dengan sektor perdagangan, jasa-jasa dan pengangkutan-komunikasi.

2.4.3. PDRB Perkapita

PDRB perkapita menurut harga berlaku (ADHB) selama 5 tahun mengalami peningkatan, demikian juga dengan PDRB per kapita menurut Harga Konstan tetap mengalami peningkatan, sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.14

PDRB Perkapita Kabupaten Dairi Tahun 2003-2007 (Dalam Rupiah)

No PDRB 2003 2004 2005 2006 2007

1 ADHB 7.138.670 7.997.670 8.934.190 9.865.100 10.641.430 2 ADHK 5.718.310 6.037.860 6.337.820 6.585.600 6.658.980 Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Dairi.

2.4.4. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Dairi selama 5 tahun terakhir mengalami kenaikan berfluktuasi, sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Hal ini terjadi karena kondisi perekonomian, baik di tingkat nasional, regional maupun domestik belum menunjukkan adanya stabilitas perekonomian agregat.

Tabel 2.15

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dairi Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2003-2007

No Lapangan Usaha T a h u n

2003 2004 2005 2006 2007

1 Pertanian 3,76 5,50 4,80 3,04 2,91

2 Pertambangan 3,45 3,26 3,64 3,82 3,85

3 Industri Pengelohan 4,84 5,13 5,28 5,25 5,98

4 Listrik, Gas, Air Minum 6,80 8,36 6,96 3,27 4,48

5 Bangunan 2,88 3,11 3,70 3,90 5,25

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran

7,28 7,24 7,51 8,27 10,10

7 Pengangkutan, Komunikasi 6,12 6,94 5,96 6,56 7,68

8 Keuangan, Sewa, Jasa Perusahaan

3,34 3,73 3,23 3,58 5,76

9 Jasa-jasa 6,71 7,81 7,75 8,46 14,09

Laju Pertumbuhan 4,47 5,83 5,34 4,28 5,03

Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 32 Tabel 2.16

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dairi Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2003-2007

No Lapangan Usaha T a h u n 2003 2004 2005 2006 2007 1 Pertanian 8,79 10,35 8,85 6,67 8,33 2 Pertambangan 12,29 10,48 12,53 12,54 13,90 3 Industri Pengelohan 14,83 15,69 17,27 15,82 16,25 4 Listrik, Gas, Air Minum 27,03 11,19 12,63 8,73 7,67 5 Bangunan 13,98 14,11 15,40 15,70 16,32 6 Perdagangan, Hotel dan

Restoran

17,09 17,71 17,10 16,34 17,05

7 Pengangkutan, Komunikasi 14,97 16,17 31,78 31,39 21,73 8 Keuangan, Sewa, Jasa

Perusahaan

15,18 17,16 17,65 17,73 19,98

9 Jasa-jasa 15,31 18,41 21,54 21,88 22,63 Laju Pertumbuhan 10,78 12,29 12,11 10,82 12,04 Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Dairi

Pertumbuhan ekonomi berdasarkan harga berlaku pada tahun 2004 sampai tahun 2006 mengalami penurunan, penurunan ini terjadi pada lapangan usaha pertanian yang mengalami pengurangan hasil panen dikarenakan kondisi cuaca yang tidak baik yang akhirnya mempengaruhi hasil panen dan lapangan usaha listrik dan air yang mengalami defisit sumber sehingga dilakukan penghematan.

2.4. 5. Pertanian, Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Dairi dikaruniai oleh Tuhan Maha Pencipta tanah yang subur, alam yang indah dan iklim yang sejuk. Semua ini menyimpan potensi kekayaan alam yang besar terutama potensi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pertambangan dan pariwisata. Untuk kondisi saat ini, berbagai potensi yang tersedia belum terolah seluruhnya secara maksimal, sehingga masih perlu upaya kerja keras melalui program-program kerja yang jelas, sehingga potensi tersebut dapat diefektifkan.

Penduduk Kabupaten Dairi umumnya hidup dan ditopang dari Sektor Pertanian, hal ini didukung oleh faktor alam dan lingkungan yang ada, namun pengelolaannya masih secara tradisional.

Kesamaan agroklimat, kultur budaya dan komoditas menjadikan wilayah ini menjadi kawasan yang berperan penting dalam pembangunan ekonomi Sumatera Utara. Perannya yang cukup signifikan di sektor pertanian tidak terlepas dari adanya sinergis dan saling ketergantungan dengan wilayah lainnya, sehingga keterkaitan ini merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.

Komoditas pertanian yang tumbuh dan berkembang di wilayah Kabupaten Dairi sangat beragam dan memiliki komoditas tertentu sebagai andalan yang dikenal sebagai komoditas unggulan daerah. Konsep kawasan agropolitan yang didasarkan kesamaan agroklimat dan adanya komoditas unggulan tersebut merupakan dasar menjadikan Kabupaten Dairi sebagai Kawasan Agropolitan.

Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi 34 Tabel 2.17 Produksi Pertanian/Perkebunan Tahun 2004-2007 No Komoditi Tahun (TON) 2004 2005 2006 2007 1 Padi Sawah/Gogo 88.807,82 94.259,35 90.459,07 96.705,74 2 Ubi Kayu 3.376,40 2.773,60 2.458,40 2.630,60 3 Ubi Jalar 4.452,10 5.698,70 11.798,90 9.340,90 4 Jagung 111.057,20 126.099,90 116.066,05 113.847,20 5 Kacang Tanah 3.972,98 3.345,97 3.094,89 3.082,55 6 Kentang 4.388 2.574 2.826 4.994 7 Cabai 1.045,50 981,95 1.297,70 1.453,88 8 Tomat 1.001 1.254 1.243 1.651 9 Kubis 9.632 1.254 5.544 10.459,50 10 Bawang 234 120 816 1.192,50 11 Pepaya 15,64 15,68 2,66 16,41 12 Pisang 1.356,1 591,28 291,62 433,87 13 Jeruk 1.041,50 1.047,02 666,70 1.108,07 14 Durian 1.905,79 1.766,55 1.719,80 1.144,69 15 Gambir 549 285 341,99 354,4 16 Kopi 15.642 10.475,30 11.806,94 10.923 17 Kemiri 8.248 8.308 7.698,65 7.150 18 Kelapa 381 384,50 388,07 378,55 19 Lada 60,5 60,50 48 41,13 20 Jahe 522 827 832 920 21 Vanilli 140 34,74 37 13,95 22 Nenas 626,71 636,15 14,25 636,17 23 Alpukat 522,21 527,68 150,40 537,34 24 Coklat 19,25 48 99,20 154,5 25 Nilam 7,03 1,06 7,17 9,16

Dokumen terkait