• Tidak ada hasil yang ditemukan

DALAM PEMBANGUNAN KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP) MODEL KERINCI

Dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah (PS PWL), Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Saya melakukan penelitian untuk penyusunan tesis yang berjudul Analisis Kelembagaan dan Peranan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Kerinci dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Kerinci.

Berkenaan dengan penyusunan tesis tersebut, dengan ini saya menyusun kuisioner untuk mendapatkan gambaran mengenai kesiapan daerah dalam pelaksanaan KPHP Model Kerinci. Responden dalam kuisioner ini dipilih secara sengaja berdasarkan jabatan, profesi dan pengalaman. Responden merupakan para pakar yang dianggap memiliki pengetahuan menyeluruh terkait KPHP Model Kerinci.

Data dalam kuisioner ini akan digunakan dalam penyusunan tesis: Nama : Mika Lestaria

NRP : A156130254

Program Studi : Ilmu Perencanaan Wilayah (PWL)

Besar harapan saya, Bapak/Ibu dapat berpartisipasi dalam penelitian tesis saya ini. Atas kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu dalam menjawab kuisioner ini, saya ucapkan terimakasih.

Dalam rangka memperoleh gambaran mengenai kesiapan daerah dalam pembangunan KPHP Model Kerinci, maka dilakukan penelitian dengan menggunakan teknik Analytichal Hierarchy Process (AHP). Adapun yang menjadi tujuan, kriteria dan indikator dalam kajian ini adalah sebagai berikut : 1. Level 1 : Tujuan

Kesiapan daerah dalam pelaksanaan KPHP Model Kerinci 2. Level 2 : Kriteria

Kriteria yang digunakan dalam penilaian kesiapan daerah dalam pembangunan KPHP Model Kerinci adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan b. Dukungan Regulasi c. Pendanaan

d. Dukungan Expertise

3. Level 3 : Indikator

Indikator untuk masing-masing kriteria adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan : (1) Penyusunan Rencana Pengelolaan KPHP Model Kerinci, (2) Penyusunan Rencana Bisnis dan (3) Penyusunan Rencana Anggaran.

49 b. Dukungan regulasi : (1) Peraturan perundangan nasional terkait KPH, (2)

Peraturan Daerah/Peraturan Bupati dan (3) Peraturan Desa/Hukum Adat c. Pendanaan : (1) Pendanaan bersumber dari APBN, (2) Pendanaan

bersumber dari APBD dan (3) Pendanaan dari donatur.

d. Dukungan expertise : (1) Sosialisasi KPHP Model Kerinci, (2) Dukungan Tenaga/Tim Survei dan Pemetaan dan (3) Dukungan Tenaga/Tim Penelitian dan Pengembangan

Struktur hirarki untuk menganalisis kesiapan daerah dalam pembangunan KPHP Model Kerinci dengan menggunakan teknik AHP dapat dilihat seperti gambar berikut :

Selanjutnya pengisian kuisioner ini dilakukan dengan cara membandingkan faktor yang satu dengan faktor lainnya dan melihat faktor mana yang lebih berperan di antara faktor-faktor tersebut, sehingga diperoleh gambaran mengenai kesiapan daerah dalam pembangunan KPHP Model Kerinci.

Kesiapan daerah

dalam pembangunan KPHP Model Kerinci Perencanaan Penyusunan Rencana Pengelolaan Penyusunan Rencana Bisnis Penyusunan Rencana Anggaran Dukungan Regulasi Peraturan Perundangan Nasional Perda/Perbup Perdes/Hukum Adat Pendanaan APBN APBD Donor Dukungan Expertise Sosialisasi Survei dan Pemetaan Penilitian dan Pengembangan Level 2 : Kriteria Level 3 : Indikator

Sangat baik, baik, sedang, jelek, sangat jelek Level 1 :

Tujuan

Level 4 : Skala Intensitas

50

Skala yang digunakan dalam kajian ini adalah skala perbandingan berpasangan Saaty sebagai berikut :

Intensitas

Pentingnya Definisi Penjelasan

1 Kedua elemen sama penting

(equal) Sumber peran dua elemen sama besar pada sifat tersebut (dua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar terhadap tujuan. 3 Elemen satu sedikit lebih penting

daripada yang lainnya (moderate) Pengalaman dan pertimbangan sedikit menyokong satu elemen atas yang lain.

5 Elemen satu lebih penting

dibanding yang lain (strong) Pengalaman dan pertimbangan dengan kuat mendukung satu elemen atas yang lain.

7 Elemen satu jelas lebih penting

dari elemen yang lain (verystrong) Satu elemen dengan kuat dominasinya telah terlihat dalam praktek.

9 Elemen satu mutlak lebih penting

dari elemen yang lain (extreme) Bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap elemen lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan.

2,4,6,8 Nilai-nilai di antara dua

pertimbangan yang berdekatan Nilai ini diberikan bila dua kompromi di antara dua pilihan. Kebalikan jika untuk aktivitas i mendapat satu angka bila dibandingkan dengan aktivitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i

Contoh :

Jika faktor A mutlak lebih penting dari faktor B, maka diisi :

Faktor

A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Faktor B atau

Jika faktor B lebih penting dari faktor A, maka diisi :

Faktor

51

METODE PROFESIONAL JUDGEMENT

(PENDAPAT DARI PARA AHLI)

Nama :...

Pendidikan :...

Instansi :...

Bidang Keahlian :...

DAFTAR PERTANYAAN

1. Berikan penilaian terhadap kepentingan di antara kriteria kesiapan daerah dalam pembangunan KPHP Model Kerinci sebagai berikut

No. Kriteria Tingkat kepentingan yang dirasakan Kriteria 1. Perencanaan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Dukungan regulasi 2. Perencanaan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pendanaan 3. Perencanaan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Dukungan Expertise 4. Dukungan regulasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pendanaan 5. Dukungan

regulasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Dukungan Expertise

6. Pendanaan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Dukungan

Expertise

2. Berikan penilaian terhadap kepentingan di antara indikator dalam kriteria perencanaan, sebagai berikut :

No. Indikator Tingkat kepentingan yang dirasakan Indikator 1. Penyusunan Rencana Pengelolaan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Penyusunan Rencana Bisnis 2. Penyusunan Rencana Pengelolaan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Penyusunan Rencana Anggaran 3. Penyusunan Rencana Bisnis 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Penyusunan Rencana Anggaran

52

3. Berikan penilaian terhadap kepentingan di antara indikator dalam kriteria dukungan regulasi sebagai berikut:

No. Indikator Tingkat kepentingan yang dirasakan Indikator 1. Dukungan peraturan perundangan Nasional 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Perda/Perbup 2. Dukungan peraturan perundangan Nasional 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Perdes/ Hukum Adat 3. Perda/Perbup 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Perdes/ Hukum Adat 4. Berikan penilaian terhadap kepentingan di antara indikator dalam kriteria

pendanaan sebagai berikut :

No. Indikator Tingkat kepentingan yang dirasakan Indikator 1. APBN 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 APBD 2. APBN 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Donor 3. APBD 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Donor

5. Berikan penilaian terhadap kepentingan di antara indikator dalam kriteria dukungan expertise sebagai berikut :

No. Indikator Tingkat kepentingan yang dirasakan Indikator 1. Sosialisasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Survei dan

Pemetaan 2. Sosialisasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Penelitian dan

Pengembangan 3. Survei dan

53 Lampiran 3 Kriteria dan Indikator Kesiapan Daerah dalam Pembangunan KPHP Model Kerinci

No. Kriteria Indikator Nilai Skala Intensitas 1. Perencanaan Penyusunan

Rencana Pengelolaan KPHP Model Kerinci

5 Rencana Pengelolaan KPHP model Kerinci telah disusun dan disahkan 4 Rencana Pengelolaan KPHP Model

Kerinci telah disusun namun belum disahkan

3 Rencana Pengelolaan KPHP Model Kerinci sedang disusun (baru selesai sekitar 75%)

2 Rencana Pengelolaan KPHP Model Kerinci sedang disusun (baru selesai sekitar 50%)

1 Rencana Pengelolaan KPHP Model Kerinci belum disusun.

Penyusunan Rencana Bisnis KPHP Model Kerinci

5 Rencana Bisnis KPHP Model Kerinci sudah disusun (100%)

4 Rencana Bisnis KPHP Model Kerinci baru disusun (75%)

3 Rencana Bisnis KPHP Model Kerinci baru disusun (50%)

2 Rencana bisnis KPHP Model Kerinci baru disusun (25%)

1 Rencana bisnis KPHP Model Kerinci belum disusun Penyusunan Rencana Anggaran Kegiatan KPHP Model Kerinci

5 Rencana Anggaran Kegiatan KPHP Model Kerinci tahun 2015 sudah ada dan sudah disahkan

4 Rencana Anggaran Kegiatan KPHP Model Kerinci tahun 2015 sudah ada namun belum disahkan

3 Rencana Anggaran Kegiatan KPHP Model Kerinci tahun 2015

2 Rencana Anggaran Kegiatan KPHP Model Kerinci tahun 2015

1 Rencana Anggaran Kegiatan KPHP Model Kerinci tahun 2015

2. Dukungan

Regulasi Adanya Peraturan Perundangan Nasional terkait KPH

5 Peraturan perundangan nasional terkait KPH sudah ada dan memadai

3 Tersedia Peraturan Perundangan Nasional terkait KPH sudah ada namun belum memadai

1 Belum tersedia Peraturan Perundangan Nasional terkait KPH

Adanya Perda/Perbup terkait KPHP Model Kerinci

5 Sudah ada Perda dan Perbup terkait KPHP Model Kerinci

3 Sudah ada Perda terkait KPHP Model Kerinci, namun Perbup belum ada

54

Lampiran 3 (Lanjutan)

2 Sudah ada Perbup terkait KPHP Model Kerinci, namun Perda belum ada 1 Belum tersedia Perda maupun

Perbub Adanya Peraturan Desa/Hukum Adat terkait Pemanfaatan Hutan pada Lokasi KPHP Model Kerinci

5 Seluruh daerah di Kab. Kerinci yang berbatasan dengan lokasi KPHP Model Kerinci telah memiliki Peraturan Desa/Hukum Adat terkait pemanfaatan dan pengelolaan hutan

3 Baru sebagian daerah di Kab. Kerinci yang berbatasan dengan lokasi KPHP Model Kerinci yang memiliki Peraturan Desa/Hukum Adat terkait pemanfaatan dan pengelolaan hutan

1 Seluruh daerah di Kab. Kerinci yang berbatasan langsung dengan lokasi KPHP Model Kerinci tidak memiliki Peraturan Desa/Hukum Adat terkait pemanfaatan dan pengelolaan hutan 3. Pendanaan Pendanaan

yang bersumber dari APBN

5 Alokasi dana untuk pembangunan KPHP Model Kerinci telah ditetapkan dan dikucurkan serta memadai

4 Alokasi dana untuk pembangunan KPHP Model Kerinci telah ditetapkan dan dikucurkan namun belum memadai 2 Alokasi dana untuk pembangunan

KPHP Model Kerinci telah ditetapkan, namun belum dikucurkan

1 Alokasi dana untuk pembangunan KPHP Model Kerinci belum ditetapkan Pendanaan

yang bersumber dari APBD

5 Alokasi dana untuk pembangunan KPHP Model Kerinci telah ditetapkan dan dikucurkan serta memadai

4 Alokasi dana untuk pembangunan KPHP Model Kerinci telah ditetapkan dan dikucurkan namun belum memadai 2 Alokasi dana untuk pembangunan KPHP Model Kerinci telah ditetapkan namun belum dikucurkan

1 Alokasi dana untuk pembangunan KPHP Model Kerinci belum ditetapkan Pendanaan

yang bersumber dari Donor

5 Alokasi dana untuk pembangunan KPHP Model Kerinci telah ditetapkan dan dikucurkan serta memadai

4 Alokasi dana untuk pembangunan KPHP Model Kerinci telah ditetapkan dan dikucurkan namun belum memadai 2 Alokasi dana untuk pembangunan

KPHP Model Kerinci telah ditetapkan, namun belum dikucurkan

55 Lampiran 3 (Lanjutan)

1 Alokasi dana untuk pembangunan KPHP Model Kerinci belum ditetapkan 4. Dukungan

Expertise Adanya Tim/Tenaga Sosialisai KPHP Model Kerinci

5 Sosialisasi pembangunan KPHP Model Kerinci telah dilakukan kepada seluruh instansi pemerintah dan non pemerintah terkait di Kerinci

4 Sosialisasi pembangunan KPHP Model Kerinci baru dilakukan kepada seluruh instansi pemerintah dan non pemerintah terkait di Kerinci

3 Sosialisasi pembangunan KPHP Model baru dilakukan kepada seluruh instansi pemerintah terkait di Kerinci

2 Sosialisasi pembangunan KPHP Model Kerinci baru dilakukan kepada seluruh instansi non pemerintah terkait di Kerinci

1 Belum ada sosialisasi pembangunan KPHP Model Kerinci kepada instansi pemerintah dan non pemerintah terkait di Kerinci

Adanya Tim/Tenaga Survei dan Pemetaan

5 Survei dan Pemetaan sudah pernah dilakukan di lokasi KPHP Model Kerinci

1 Belum ada kegiatan survei dan pemetaan pada lokasi KPHP Model Kerinci

Adanya Tim/Tenaga Penelitian dan Pengembangan

5 Penelitian dan Pengembangan KPHP Model Kerinci telah banyak dilakukan 3 Penelitian dan Pengembangan KPHP

Model Kerinci baru sedikit dilakukan 1 Belum ada kegiatan penelitian dan

pengembangan terkait KPHP Model Kerinci

56

Lampiran 4 Hasil AHP Kesiapan Daerah dalam Pembangunan KPHP Model Kerinci dengan software expert choice 2000

57

RIWAYAT HIDUP

Mika Lestaria, lahir di Desa Tanjung Pauh Mudik Kabupaten Kerinci, pada tanggal 17 September 1982 merupakan anak kelima dari lima bersaudara pasangan S. Kardi dan Nurdiani. Pendidikan SMA ditempuh di SMA Negeri 2 Sungai Penuh dan lulus tahun 2000. Pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan sarjana (S1) di Institut Pertanian Bogor pada program studi Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan dan lulus pada tahun 2006. Pada Tahun 2009 sampai sekarang penulis bekerja pada instansi Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman tepatnya di Dinas Pertanian Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Padang Pariaman. Pada tahun 2013 mendapatkan beasiswa dari Pusbindiklatren Bappenas untuk melanjutkan sekolah pascasarjana (S2) pada Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Dokumen terkait