• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN BAHASA ANAK USIA DINI 1) Prinsip Pembelajaran Bahasa

Dalam dokumen 126 020 pendan materi guru kelas paud (Halaman 88-91)

DAFTAR PERKEMBANGAN BERBICARA ANAK

G. PEMBELAJARAN BAHASA ANAK USIA DINI 1) Prinsip Pembelajaran Bahasa

Prinsip pembelajaran bahasa untuk anak usia dini adalah interaksi aktif. Ada tiga hal penting yang menjadi sumber pembelajaran bahasa bagi anak di kelas, yaitu :

a) Anak

Anak perlu dirangsang untuk dapat saling bercakap-cakap satu dengan yang lainnya. Dengan interaksi aktif antar anak, maka bahasa anak akan berkembang dengan cepat. Karena itu di lembaga PAUD perlu menggabungkan anak dari berbagai usia. Harapannya adalah anak yang lebih tua dapat mencontohkan bahasa yang lebih kaya kepada anak yang lebih muda, demikian sebaliknya anak yang lebih muda akan banyak belajar dari anak yang lebih tua.

b) Orang dewasa (tutor/pendidik)

Orang dewasa yang hanya diam di dalam kelas kurang mendukung perkembangan bahasa anak. Segala sesuatu yang dilakukan anak dapat diperkuat oleh pendidik dengan ucapan-ucapan yang menggali kemampuan berpikir anak lebih tinggi yang tentunya akan terucap melalui percakapannya dengan pendidik. Pendidik menggali dengan pertanyaan- pertanyaan terbuka sehingga anak dapat berpikir aktif. Karena itu perlu pendidik yang aktif akan memberikan pengalaman pada anak dalam menggunakan bahasa yang tepat. Pendidik juga perlu mengucapkan kalimat dengan bahasa yang benar. Jika orang dewasa memberikan contoh kata-kata yang keliru, maka anak akan meniru kata-kata tersebut.

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang dewasa untuk memfasilitasi pembelajaran bahasa anak, antara lain:

• Pembelajaran bahasa bagi anak-anak menjadi mudah apabila mereka memiliki lingkungan dan stimulasi yang tepat.

• Bayi belajar dan mendapat ide untuk “bicara” dari mendengar orang- orang disekitarnya bercakap-cakap.

• Anak siap belajar untuk membuat suara dari bahasa yang ia pelajari. Bila seorang anak hidup dalam lingkungan dimana dua bahasa dipakai maka ia akan dapat membunyikan suara kedua bahasa tersebut.

• Pertama-tama kita harus menjadi pendengar yang baik. Bicaralah sebanyak mungkin dengan bayi dan mencoba membuat percakapan pribadi dengan mereka. Usahakan agar anak melihat bahasa tubuh anda.

• Biarkan anak memahami perkataan dan perasaan kita dengan cara mencocokkan apa yang kita katakan dengan apa yang kita lakukan atau yang kita katakan dengan ekspresi wajah kita.

• Sangatlah penting untuk mengaitkan antara perkembangan bahasa dengan perkembangan lingkungan dan sosial anak-anak. Kurikulum seharusnya diletakkan pada kerangka budaya.

• Belajar membaca dan menulis akan terserap jauh lebih cepat dan efektif oleh anak-anak yang sudah memiliki latar belakang pemahaman dan kemampuan verbal.

• untuk menambah kosa-kata anak, pendidik harus menggunakan kata- kata tersebut secara ekspresif. Penggunaan kosa-kata baru sebaiknya dilakukan berulangkali. Dan kata-kata tersebut hendaknya bermakna dan menyentuh perasaan anak-anak sehingga tidak mudah dilupakan.

c) Lingkungan

Lingkungan tempat anak itu berada juga harus merupakan lingkungan yang aktif, yaitu lingkungan yang kaya dengan bahasa. Orang dewasa bisa meletakkan banyak kata di lingkungan bermain anak. Di mana-mana anak dapat melihat tulisan sehingga menolong anak dalam mempelajari keaksaraan. Pendidik yang aktif akan membawa lingkungan di luar anak yang kaya dengan bahasa ke dalam pikiran anak dan juga mengeluarkan segala sesuatu yang ada di dalam pikiran anak ke luar melalui bahasa yang diucapkan anak. Dengan demikian pengetahuan anak akan terus bertambah.

2) Kegiatan Membaca dan Menulis a) Persiapan untuk membaca:

• Bagaimana cara membalik halaman, dari kiri ke kanan, membalik ke depan kembali)

• Istilah-istilah buku (halaman, cover, pengarang, gambar cetakan) • Persamaan dan perbedaan antara penyebutan dan bahasa dengan

tulisan.

• Dasar elemen cerita (tempat, karakter, alur cerita) • Bagaimana bertanya dan menjawab pertanyaan.

Saat mengevaluasi ilustrasi yang ada pada buku anak, lihatlah ilustrasi yang “dapat dimengerti, merangsang emosional dan respon emosional yang besar, dapat melatih imajinasi pembaca. Dalam buku bergambar, harus ada salah satu dari kelima elemen (garis, warna, tekstur, bentuk, dan penyusunan atau komposisi) untuk melengkapi cerita. Ajari anak untuk melihat ilustrasi sebagai bagian dari pengalaman mereka dalam membaca buku cerita. Salah satu tantangan dalam menggunakan kesusastraan adalah mencocokan buku dengan anak atau kelompok anak. Dibawah ini ada tips memilih buku untuk anak yang merujuk pada perkembangan karakteristik anak.

b) Tips memilih buku yang tepat untuk anak usia dini. (1) 0-2 tahun

Pengembangan karakteristik: menjelajahi dunia lewat sensorik input dan aktivitas motorik (Piaget); berhubungan dengan permasalahan membangun basic trust (Erikson); mempesona dengan kebiasaan baik/buruk dan pemberian hadiah/sanksi (Kohlberg). Buku yang tepat: Buku yang mudah didapat, awet, tidak asing, berwarna-warni, interaktif. (2) 2-4 tahun

Pengembangan karakteristik: melanjutkan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan memperoleh konsep dasar; umur dimana garis antara fantasi dan kenyataan tidak tergambar dengan jelas (Piaget); berhubungan dengan permasalahan kemerdekaan hak dan kenyataan diri

(Erikson); umumnya ingin menyenangkan orang lain (Kohlberg). Buku yang tepat: Buku yang ringkas, dan mempunyai alur cerita yang sederhana dengan akhir yang menyenangkan; irama, persamaan bunyi, pengulangan; dan prilaku baik/buruk.

(3) 4-7 tahun

Pengembangan karakteristik: menampilkan operasi mental dasar (Piaget); berhubungan dengan masalah memperoleh kompetensi dan keahlian baru yang dapat mengarahkan penyelesaian (Erikson); melihat perilaku yang menyesuaikan dengan ekspetasi peran perempuan/laki-laki. Buku yang tepat: Buku yang mempunyai imajinasi dan fantasi dan komedi; juga buku dongeng, buku yang berisi informasi.

(4) 7-9 tahun

Pengembangan karakteristik: mulai mengerti waktu; mulai menguasai ide- ide abstrak lainnya dan membangun sosial (pendapat) (Piaget); mulai mandiri (Erikson); mulai meneliti tentang aturan, hukum, dan mulai menghormati wewenang yang yang sudah tersusun dalam masyarakat (Kohlberg). Buku yang tepat: Buku yang memiliki fantasi yang tinggi dan petualangan dan dapat menjelajahi waktu lampau dan masa depan. Menari dengan misteri, memecahkan masalah dan mengidentifikasi karakter. Menikmati non fiksi, biografi dan petualangan.

Evaluasi

1. Buatlah perencanaan pembelajaran bahasa untuk anak usia 3 sampai 6 tahun. 2. Buatlah media pembelajaran bahasa yang sesuai dengan perencanaan yang anda

buat.

3. Persiapan draf pengaturan kelas yang akan disediakan untuk anak sesuai dengan perencanaan.

Daftar Pustaka

Brewer, Jo Ann, Introduction To Early Childhood Education, Allyn and Bacon : Boston, 2006

Bromley, Karen D’Angelo., Language Arts: Exploring Connections 2nd Ed, Allyn & Bacon:Boston, 1992

Gestwicki, Carol., Developmentally Appropriate Practice Curriculum and Development in Early Education 3rd Ed, Thomson Delmar : New York, 2007

Gordon, Ann Miles & kathryn W. Browne, Beginnings & Beyond Foundations in Early Childhood Education, Thomson Delmar : New York, 2004

Hohmann, Mary & David P. Weikart, Educating Young Children, High Scope : Michigan, 1995

Jalonggo, Mary Renck, Early Childhood Language Arts 4th Ed, Pearson Education : Boston, 2007

Morrison, George S, Early Childhood Education Today, Pearson Prentice Hall : New Jersey, 2007

Roopnarine, Jaipul L. & James E. Johnson, Approaches to EarlyChildhood Education 4th Ed, New Jersey : Pearson Prentice Hall, 2005

Sonawat, Reeta ang Jasmine M. Francis, Language Development for Preschool Children, Mumbay : Multi Tech Publishing, 2007

Warner, Laverne & Judith Sower., Educating Young Children, Boston : Pearson Education, 2005

Weaver, Constance., Understanding Whole Language, Irwin Publishing : Toronto, 1990

H. PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI ANAK USIA DINI

Dalam dokumen 126 020 pendan materi guru kelas paud (Halaman 88-91)