BAB I. PENDAHULUAN
B. Dasar Teori
2. Pembelajaran
2. Pembelajaran
Pembelajaran atau pengajaran yang benar adalah suatu proses
pendidikan yang menghasilkan pengalaman dua sisi (two sided
experience). Artinya, dua sisi itu adalah pengalaman belajar yang
menyulut perhatian, kognisi, motivasi peserta didik untuk menguasai dan
memperoleh pengetahuan, informasi, ketrampilan, ataupun sifat tertentu
dan karenanya menjadikan perubahan peserta didik (Drost:1999).
a. Macam Pembelajaran
1) Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran ini ditandai dengan tidak digunakan media
dalam sistem belajar mengajar, namun dewasa ini metode semacam
2) Pembelajaran Menggunakan Media
a) Arti Media Pembelajaran
Menurut latuheru (1988) sesuatu dapat dikatakan sebagai
media pembelajaran apabila media tersebutndigunakan untuk
menyampaikan pesan dengan tujuan-tujuan pembelajaran.
Natakusumah (dalam Latuheru 1988) media adalah semua
alat bantu atau benda yang digunakan dalam kegiatan
belajar-mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan pesan
pembelajaran dari seorang guru kepada siswa. Media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat sehingga proses belajar terjadi.
Pesan atau informasi tersebut haruslah dapat diterima siswa
dengan menggunakan salah satu atau gabungan beberapa alat
indera mereka.
Gagne dan briggs (dalam Latuheru, 1988) mengatakan
bahwa media pembelajaran adalah alat secara fisik untuk
menyampaiakan isi pengajaran. Media yang dimaksudkan
disini misalnya buku, tape-recorder, kaset, film, video,
komputer, televise, dan lain-lain.
Arti media berdasarkan beberapa pendapat maka dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat atau bahan
dalam proses tersebut siswa dapat lebih mudah menangkap
maksud dari pembelajaran tersebut.
b) Manfaat Media Pembelajaran
Nana Sudjana (1990) media pengajaran dapat
mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang
pada gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar yang
dicapainya. Ada beberapa alasan, mengapa media pengajaran
dapat mempertinggi proses belajar siswa. Alasan pertama yaitu
dari segi manfaat dipergunakan media.alasan kedua yaitu
berhubungan dengan taraf berpikir siswa. Dari tahap berfikir
konkret (nyata) ke berfikir secara abstrak, dimulai dari berfikir
sederhana menuju ke berfikir kompleks. Penggunaan media
erat kaitannya dengan tahapan berpikir tersebut sebab melalui
media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan
hal-hal kompleks dapat disederhanakan. Sebagai contoh
sederhana pemakaian globe, siswa akan mudah memahami
keadaan geografis daripada ketika siswa hanya membayangkan
bumi itu seperti apa.
Latuheru (1998:23) menyimpulkan pendapat beberapa
para ahli tentang manfaat dari penggunaan media pembelajaran
dalam suatu proses belajar mengajar sebagai berikut:
(1) Media pembelajaran menarik dan memperbesar perhatian
(2) Media pembelajaran dapat menghilangkan adanya
verbalisme
(3) Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman
belajar berdasarkan latar belakang sosial ekonomi dari
siswa.
(4) Media pembelajaran membantu membuat pengalaman
belajar yang sulit diperoleh dengan cara yang lain.
(5) Media pembelajaran dapat mengatasi batas-batas ruang
dan waktu. Misalnya objek yang berbahaya seperti
binatang buas yang tidak dapat dihadirkan di kelas ,
dapat menggunakan model, foto, slide, atau gambar dari
binatang tersebut.
(6) Media pembelajaran dapat membantu perkembangan
pikiran siswa secara teratur tentang hal yang mereka
alami, misalnya melihat film tentang suatu peristiwa.
Rangkaian dan urutan peristiwa yang mereka lihat itu
akan dapat mereka pelajari secara kontinu dan teratur.
(7) Media pembelajaran dapat membantu siswa dalam
mengatasi hal-hal yang sulit dilihat dengan mata
telanjang misalnya bakteri dan amuba. Siswa dapat
melihat bakteri dan amuba tersebut melalui foto atau
(8) Media pembelajaran dapat mengatasi peristiwa yang sulit
diikuti dengan indera mata. Misalnya mekarnya
setangkai bunga. Proses itu dapat diperlihatkan dengan
simulasi atau film.
(9) Media pembelajaran memungkinkan terjadinya kontak
langsung antara siswa dengan guru, masyarakat, maupun
dengan lingkungan alam sekitar mereka.
b. Metode Pembelajaran
Beberapa metode pembelajaran yang dipakai dalam pembelajaran
sains :
1) Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang paling tua dan masih
digunakan hingga kini. Menurut Ahsin (1980:2) metode ceramah
adalah suatu cara mengajar di mana seorang guru memberikan
penyajian pengajaran tentang fakta-fakta atau ide secara lisan baik
dengan ataupun tanpa alat bantu peraga pandang-dengar; sementara
yang diajar mendengarkan dan mencatat hal-hal yang mereka
anggap penting.
Menurut Gilstrap dalam Ahsin (1980:6) keuntungan dari metode
ceramah adalah:
b) Memperkenankan guru menggunakan pengalaman,
pengetahuan dan kebijaksanaan ketimbang membuat siswa
berjuang sendiri.
c) Memungkinkan guru menghadapi siswa dalam jumlah yang
banyak.
d) Membantu siswa mengembangkan kemampuan mendengar,
secara tepat, kritis dan dengan kesenangan.
e) Mengemukakan pengetahuan yang belum pernah ditemukan
oleh murid-murid dalam bacaan/pengalaman mereka.
f) Cocok untuk memberikan informasi.
Kelemaham metode ceramah:
a) Menempatkan siswa pada posisi belajar mendengar dan
mencatat
b) Proses satu arah dimana siswa pasif
c) Guru menyajikan materi dalam waktu yang relatif sama kepada
siswa yang mempunyai perbedaan kemampuan dalam
memahami.
d) Berlangsung menurut kecepatan guru dan bukan kecepatan
siswa
e) Metode yang membiasakan siswa untuk menghafal.
2) Demonstrasi
Ada banyak model metode dalam pembelajaran, metode
teknik-teknik yang dipergunakan untuk mengelola kelas (Cole&
Chan,1994). Demonstrasi merupakan salah satu metode yang dapat
memunculkan prediksi sekaligus sangat efektif dalam menolong
para pelajar mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan. Melalui demonstrasi dapat diberikan informasi
mengenai gambaran tentang sesuatu yang akan terjadi atau
memperlihatkan jawaban yang sesungguhnya (untuk menguji
jawaban). Dalam metode demonstrasi seorang pengajar atau
pemimpin, memperlihatkan sesuatu proses pada seluruh kelompok
anak didik dan dibantu oleh beberapa anak didik. Dengan metode
ini pengajar atau pelajar mencoba mengerjakan sesuatu serta
mengamati proses dan hasil percobaan itu. Dengan demonstrasi
kita dapat memperoleh jawaban tentang: “Bagaimana kita tahu
bahwa itu benar? Bagaimanakah prosesnya? Cara manakah yang
merupakan cara terbaik? Apakah yang akan terjadi? Terdiri dari
bahan apa?“, secara teliti dan ilmiah.
Keunggulan dari metode demonstrasi adalah:
a. Perhatian siswa dapat diarahkan pada hal-hal yang dianggap
penting sehingga hal-hal yang penting dapat menjadi perhatian
untuk diamati.
b. Dapat mengurangi kesalahan dibandingkan kegiatan
ceramah/membaca buku, karena siswa memperoleh gambaran
c. Masalah yang menimbulkan pertanyaan sebagian besar dapat
terjawab dengan teliti saat demonstrasi dilakukan.
d. Dengan demonstrasi dapat ditunjukkan:
• Suatu gejala Fisika/peristiwa Fisika secara langsung.
• Suatu gejala yang mungkin bertentangan dengan
intuisi/konsep yang dimiliki siswa sehingga menimbulkan
konflik kognitif dalam diri siswa.
e. Demonstrasi dapat digunakan sebagai variasi untuk mengurangi
kebosanan dalam kegiatan belajar mengajar
f. Siswa mempunyai peluang untuk melakukan proses.
g. Konsep lebih mudah dipahami dan tidak mudah untuk dilupakan
karena siswa punya pengalaman langsung.
Kelemahan metode demonstrasi:
a. Demonstrasi menjadi tidak wajar jika alat yang
didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan baik.
b. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan.
c. Pengajar harus membimbing siswanya selama melakukan
demonstrasi.
3) Eksperimen atau laboratorium
Secara umun metode eksperimen adalah metode mengajar
yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai
pembuktian, pengecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu
siswa semakin yakin dan jelas akan teorinya. Sering disebut
metode laboratorium karena percobaan biasanya dilakukan di
laboratorium. Biasanya metode eksperimen bukan untuk
menemukan teori, tetapi lebih untuk menguji teori atau hukum
yang sudah ditemukan para ahli. Namun pada praktek guru dapat
pula melakukan eksperimen untuk menemukan teorinya atau
hukumnya. Tentu guru sudah tahu teori atau hukum sebelumnya
dan bagi guru arah eksperimen jelas. Dengan metode ini siswa
dapat merasa bangga dan yakin karena seakan-akan menemukan
sendiri.
Metode eksperimen dibedakan menjadi dua, yaitu
eksperimen yang terencana atau terbimbing dan eksperimen bebas.
Dalam banyak pembelajaran SMA dan SMP, kebanyakan yang
dipilih yang terbimbing atau terencana. Alasan utama adalah
dengan model eksperimen terbimbing, hasilnya akan lebih cepat
selesai dan lebih teratur dan terarah, sehingga siswa tidah mudah
bingung.
4) Simulasi Komputer.
Model pembelajaran modern yang banyak digunakan dalam
pembelajaran fisika adalah simulasi komputer. Secara sederhana,
simulasi komputer adalah model pembelajaran menggunakan
fisika, dengan menggunakan monitor komputer dan siswa dapat
mempelajarinya dari simulasi tersebut.
Penggunaan simulasi komputer ini menguntungkan karena
siswa dapat mencoba berkali-kali tanpa harus ditunggui guru
seperti di dalam kelas. Siswa dapat mengulanginya di luar kelas
sehingga mereka lebih cepat mengerti konsep yang dipelajarinya
secara tepat.
Pembelajaran yang juga menggunakan komputer sebagai
medianya yaitu e-learning atau elektronik learning. Yaitu siswa
dapat belajar dari rumah atau dari internet. Guru juga bisa
memberikan tugas mencari bahan pelajaran sebaga tambahan buku
acuan yang digunakan, dengan begitu guru secara tidak langsung
sudah memperkenalkan internet kepada siswa. Selain itu guru juga
dapat memberikan tugas yang jawabannya dikirim lewat email.
Beberapa contoh metode pembelajaran diatas yang bisa di
jadikan pertimbangan bagi guru fisika tingkat SMA. Semua
metode itu bisa digunakan namun bagi seorang guru harus dapat
memilih mana metode yang cocok untuk materi tertentu. Dalam hal
iini kejelian dan kreativitas seorang guru menjadi sangat
dibutuhkan. Sedikit catatan bagi seorang guru maupun calon guru
baik dari tingka paling rendah (TK sampai perguruan tinggi) yaitu
bukan bagus tidaknya metode yang dipakai tetapi lebih cenderung
penting penggunaan metode yang bervariasi sehingga siswa tidak
bosan.