• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

5. Pembelajaran IPA di SD Kelas V Semester 2

Materi pembelajaran IPA di kelas V semester 2 merupakan materi yang digunakan dalam penelitian ini. Peneliti akan menguraikan materi yang digunakan yakni sebagai berikut:

a. Gaya

Gaya dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ada seseorang mengendari sepeda dan di depannya ada seekor kucing, seorang tersebut mengerem sepedanya dan berhenti. Sepeda tersebut dapat berhenti karena adanya gaya gesek. Haryanto (2004: 102) mengatakan bahwa benda bergerak karena ada gaya yang berkerja pada benda tersebut. Yousnelly dkk (2010: 78) menyampaikan macam-macam gaya yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari yaitu gaya

gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet. Ketiga gaya tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

1) Gaya Gravitasi

Gambar 2.1 Seorang anak sedang melempar bola ke atas

Sumber: Sulistyanto dan Wiyono (2008: 98)

Sulistyanto dan Wiyono (2008: 98) mengatakan bahwa gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Gravitasi menyebabkan benda bergerak ke bawah. Buah yang jatuh dari pohonnya, air yang mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, dan bola yang dilempar ke atas akan kembali jatuh ke tanah merupakan beberapa pristiwa yang menunjukkan bahwa gravitasi menyebabkan benda bergerak ke bawah.

2) Gaya Gesek

Gambar 2.2 Seseorang yang mendorong kardus terjadi gaya gesek

Sumber: Azmiyawati (2008: 84)

Azmiyawati dkk (2008: 84) menjelaskan gaya gesek merupakan gaya yang menimbulkan hambatan ketika dua permukaan

benda saling bersentuhan. Misalnya ketika kamu mendorong kardus terjadi gesekan antara permukaan kardus dengan lantai. Gaya gesekan tersebut akan menghambat gerakan kardus.

3) Gaya Magnet

Magnet dibedakan menjadi dua macam berdasarkan cara terbentuknya. Magnet tersebut yaitu magnet alam dan magnet buatan. Magnet alam terjadi secara alami, contohnya magnet bumi. Magnet buatan merupakan magnet yang sengaja dibuat. Ada beberapa bentuk magnet buatan, misalnya magnet batang, tabung (silinder), jarum, huruf U, dan magnet berbentuk ladam (tapal kuda).

Gambar 2.3 Bentuk-bentuk magnet

Sumber: Azmiyawati (2008: 91)

Gaya magnet dapat menyebabkan tertariknya benda-benda di sekitarnya. Magnet mempunyai dua kutub. Pada keadaan bebas, magnet akan selalu menunjuk ke arah utara dan selatan. Ujung magnet yang mengarah ke utara disebut kutub utara, sedangkan ujung magnet yang mengarah ke selatan disebut kutub selatan. Biasanya kedua ujung magnet diberi warna yang berbeda untuk membedakan kedua kutub magnet itu.

b. Pesawat Sederhana

Benda-benda yang digunakan manusia untuk

mempermudah pekerjaannya disebut pesawat sederhana (Haryanto, 2004: 102). Misalnya saja ketika seorang tukang kayu yang ingin mencabut paku menggunakan tang agar mudah untuk mencabut paku tersebut. Hal ini merupakan contoh alat yang sering digunakan manusia untuk memudahkan pekerjaannya. Yousnelly dkk (2010: 93) menyampaikan bahwa pesawat sederhana dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu pengungkit atau tuas, bidang miring, katrol, dan roda.

1) Pengungkit atau tuas

Pengungkit atau tuas termasuk pesawat sederhana yang digunakan untuk mengungkit benda yang berat (Yousnelly dkk, 2010: 93). Haryanto (2004: 120) menyampaikan tuas digolongkan menjadi tiga golongan yaitu golongan pertama, kedua, dan ketiga. Tiga golongan tersebut didasarkan pada tiga macam posisi dari kuasa, beban, dan tumpu.

a) Golongan Pertama

Gambar 2.4 Prinsip Kerja Pengungkit Golongan I

Tuas pada golongan pertama, posisi titik tumpu berada di antara beban dan kuasa. Contohnya: jungkat- jungkit, gunting, palu, linggis, dan lain sebagainya.

b) Golongan Kedua

Gambar 2.5 Prinsip Kerja Pengungkit Golongan II

Sumber: Azmiyawati (2008: 99)

Tuas pada golongan kedua, posisi titik beban berada diantara titik kuasa dan titik tumpu. Contohnya: gerobak pasir dan alat pemecah buah atau biji.

c) Golongan Ketiga

Gambar 2.6 Prinsip Kerja Pengungkit Golongan III

Sumber: Azmiyawati (2008: 100)

Tuas pada golongan ketiga, posisi kuasa berada di antara titik beban dan titik tumpu. Contohnya: sekop tanah, pinset, dan penjepit es.

2) Bidang Miring

Yousnelly dkk (2010: 93) mengatakan bahwa bidang miring merupakan salah satu pesawat sederhana, yaitu berupa

alat yang permukaannya dibuat miring. Tujuan bidang miring adalah untuk mempermudah seseorang memindahkan atau menggerakkan sesuatu benda. Contoh dalam kehidupan sehari- hari dengan memanfaatkan prinsip bidang miring yaitu jalan di pegunungan yang berliku-liku, papan yang dimiringkan, baji, sekrup, pisau, pahat, dan lain sebagainya.

3) Katrol

Gambar 2.7 Macam-macam katrol

Sumber: Azmiyawati (2008: 100)

Haryanto (2004: 127) menyampaikan bahwa katrol merupakan suatu roda berporos yang berputar pada porosnya. Menggunakan katrol benda-benda berat dapat terangkat dengan mudah. Katrol memiliki beberapa jenis yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.

4) Roda

Pesawat sederhana yang dapat membantu manusia dalam memindahkan suatu barang dengan mudah dapat menggunakan Roda. Penggunaan roda saat memindahkan benda sangat mengurangi gaya gesek sehingga lebih mudah untuk

dipindahkan (Haryanto, 2004: 129). Contohnya yaitu roda sepeda, kursi roda, roda gerobak, dan lain sebagainya.

c. Cahaya dan Sifat-sifatnya

Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan dari perpaduan medan listrik dan medan magnet (Yousnelly dkk, 2010: 104). Sumber cahaya dapat dibedakan menjadi dua yaitu buatan yang berasal dari alam yaitu berupa matahari, sedangkan sumber cahaya buatan yang berasal dari buatan manusia berupa lampu listrik, lampu minyak, lilin, dan lampu senter.

Cahaya juga memiliki sifat-sifat yaitu: 1) Cahaya dapat merambat lurus, misalnya pada malam hari kemudian menyalakan lampu senter sehingga cahaya dapat dilihat bahwa cahaya merambat lurus; 2) Cahaya dapat menembus benda bening, misalnya menyenteri air cahaya akan menembus air; 3) Cahaya dapat dipantulkan, contohnya sinar senter diarahkan ke cermin dan diarahkan ke dinding, cahaya tersebut akan terlihat memantul ke dinding; 4) Cahaya dapat membias, misalnya pensil dimasukan kedalam gelas yang terisi air akan terlihat patah. Hal tersebut terjadi karena cahaya dibiaskan mendekati garis normal; 5) Cahaya dapat diuraikan, misalnya peristiwa penguraian cahaya adalah matahari (Yousnelly dkk, 2010: 105-113).

Gambar 2.8 Pemantulan cahaya

Sumber: Azmiyawati (2008: 112)

Sifat-sifat cahaya dapat dimanfaatkan untuk membuat suatu alat-alat optik yaitu 1) Kaca pembesar atau biasa disebut lup. Kaca pembesar merupakan mikroskop yang paling sederhana untuk melihat benda-benda kecil; 2) Kamera adalah alat yang digunakan untuk membentuk suatu gambar; 3) Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-bendak renik; 4) Teropong adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang letaknya jauh; 5) Periskop adalah sejenis teropong yang biasa dipasang pada kapal selam untuk mengamati keadaan di permukaan laut; 6) Over Head Projector (OHP) digunakan pada gambar tembus cahaya untuk suatu media pembelajaran, rapat, atau seminar (Haryanto, 2004: 153-154).

d. Bumi

1) Batuan

Permuakaan bumi ini tersusun dari batuan. Batauan terdiri atas campuran antarmineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat menjadi padat (Yousnelly dkk, 2010: 125). Batuan dibedakan menjadi tiga jenis batuan berdasarkan cara pembentukannya yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.

a) Batuan Beku

Batuan beku terbentuk dari letusan gunung berapi. Ketika gunung meletus magma keluar ke permukaan bumi kemudian magma membeku karena suhu dipermukaan bumi lebih dingin daripada suhu di dalam bumi. Contoh batuan beku yaitu batu apung, batu granit, batu opsidian, dan batu basalt (Yousnelly dkk, 2010: 125).

b) Batuan Sedimen

Batuan sedimen atau bisa disebut batuan endapan. Batuan sedimen ialah batuan yang berbentuk karena pengendapan. Batuan endapan berawal dari hasil pelapukan dan pengikisan batuan yang dihanyutkan oleh air maupun tiupan angin kemudian mengendap menjadi keras karena tekanan atau kaena ada zat-zat yang merekat pada bagian-bagian endapan tersebut. Contoh batuan sedimen yaitu batu konglomerat,batu pasir, batu serpih, batu gamping (kapur), dan breksi (Haryanto, 2004: 173).

c) Batuan Metamorf

Batuan metamorf bisa disebut dengan batu malihan. Batu metamorf merupakan batuan yang berasal dari batuan sedimen dan batuan beku yang mengalami perubahan karena panas dan tekanan (Haryanto, 2004: 174). Contoh batuan metamorf adalah batu marmer, batu kuarsa, batu tulis, batu sabak, dan batu gneiss (Yousnelly dkk, 2010: 127).

2) Proses Terbentuknya Tanah

Tanah merupakan bagian permukaan bumi paling atas. Tanah terbentuk dari batuan yang mengalami pelapukan yang bercampur dengan bahan organik (Yousnelly dkk, 2010: 124). Berdasarkan sifatnya, pelapukan dibedakan menjadi tiga kelompok. Pertama, pelapukan fisis adalah pelapukanyang disebabkan oleh tenaga dari alam seperti suhu, angin, dan air. Kedua, pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang disebabkan bahan kimia yang bersifat melapukan. Ketiga, pelapukan biologis merupakan pelapukan yang terjadi karena adanya lumut dan lumut kerak yang melapukan batuan tersebut.

3) Struktur Bumi

Struktur Bumi dari dalam sampai luar adalah a) Lapisan inti dalam ini memiliki ketebalan 2.740 km, suhu ±4.500oC, kemudian lapisan ini terbentuk dari nikel dan besi; b) Lapisan inti bumi luar ini memiliki ketebalan 2.000 km, ±2.200 oC, kemudian lapisan ini terbentuk dari besi, nikel, dan zat lain; c) Lapisan mantel bumi ini memiliki ketebalan 2.900 km, suhu ±3.700 oC, kemudian lapisan ini terbentuk dari mineral silikat; d) Lapisan kerak bumi ini memiliki ketebalan 6-70 km, suhu ±1.050 oC, kemudian lapisan bumi tersusun dari batuan; e) Lapisan atmosfer memiliki ketebalan 640 km serta tersusun dari lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer (Haryanto, 2004: 170).

Dokumen terkait