BAB III METODE PENELITIAN
G. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu:
1. Indikator keberhasilan yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar membaca pemahaman murid minimal 75% telah memperoleh nilai minimal 65.
2. Indikator keberhasilan yang berkaitan dengan proses pelaksanaan pembelajaran yaitu minimal 75% skenario pembelajaran yang dibuat telah dilaksanakan dengan benar.
38 A. Hasil Penelitian
Dalam bab ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang memperlihatkan peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan menggunakan pendekatan reciprocal teaching. Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan menggunakan 2 Siklus, setiap siklus dilaksanakan 4 kali pertemuan setiap pertemuan keempat diadakan evaluasi.
Siklus I menguraikan tentang perjuangan melawan penjajah, siklus II menguraikan tentang usaha mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan republik indonesia.
Dalam penelitian ini data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis kualitatif adalah data yang diperoleh dari kegiatan belajar murid selama proses pembelajaran berlangsung. Dan hasil analisis kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil belajar murid yang berupa teks yang diberikan setiap akhir siklus.
Sebelum pelaksanaan siklus I dilakukan observasi terlebih dahulu, dari proses ini didapatkan data hasil belajar IPS dari 28 orang murid. Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil belajar IPS murid kelas V SDN 3 Lemba Kabupaten Soppeng sebelum pelaksanaan tindakan (penelitian) diperoleh data bahwa nilai
rata - rata murid dalam mata pelajaran IPS adalah 60 dari skor ideal 100 dengan nilai tertinggi 70 dan nilai terendah 50.
1. SIKLUS I
Tindakan siklus I dilaksanakan 4 kali pertemuan, yaitu pada tanggal 01 April sampai dengan 12 April 2014. Masing - masing pertemuan adalah 3 x 35 menit. Pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa 01 April 2014, pertemaun kedua dilaksanakan pada hari Sabtu 05 April 2014, dan pertemuan ketiga pada hari Selasa 08 April 2014 serta pertemuan keempat pemberian evaluasi pada hari sabtu 12 April 2014. Adapun tahapan -tahapan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan
Lie (2002: 62) mengemukakan bahwa sebelum pelaksanaan tindakan, dilakukan persiapan pelaksanaan pembelajaran dengan materi tentang perjuangan melawan penjajah dengan menerapkan pendekatan reciprocal teaching sebagai berikut :
1) Menelaah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) tahun 2006 sedemikian rupa sehingga pokok bahasan dapat diajarkan selama 3 kali pertemuan.
2) Membuat skenario pembelajaran untuk setiap pertemuan.
3) Membuat format observasi untuk melihat bagaimana kondisi murid pada saat proses belajar mengajar berlangsung selama diadakan tindakan.
4) Merancang dan membuat kisi - kisi soal, serta soal sebagai alat evaluasi.
b. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahapan ini guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.Berikut ini tahapan -tahapan yang dilakukan sebagai berikut :
1) Pertemuan I
Pertemuan I dilaksanakan pada hari selasa 01 April 2014.
Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan reciprocal teaching. Pembelajaran dimulai dengan mengucapkan salam dan berdo’a sebelum belajar. Setelah itu dilanjutkan dengan mengabsen murid. Selanjutnya mengapersepsi murid dengan penguatan tentang materi yang lalu dan mengaitkan dengan pokok bahasan sekarang melalui pertanyaan yaitu mengenai perlawanan terhadap penjajah melalui organisasi nasional. Setelah apersepsi selesai selanjutnya guru memberikan motivasi kepada murid agar lebih semangat mengikuti pelajaran. Dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang bersangkutan dengan materi pembelajaran yaitu untuk mengetahui tujuan diselenggarakannya BPUPKI.
Selanjutnya guru mulai memasuki kegiatan inti, menurut Lie (2002:
60) mengemukakan langkah pertama yang dilakukan pada pendekatan reciprocal teaching yaitu guru menyajikan pelajaran tentang ”persiapan kemerdekaan melalui badan penyelidik usaha - usaha persiapan kemerdekan Indonesia (BPUPKI), diantaranya menjelaskan tentang tokoh - tokoh yang
terlibat dalam usaha persiapan kemerdekaan serta tujuan dibentuk dan diselenggarakannya BPUPKI. Setelah itu guru memberi murid kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut dan setelah itu jawaban disajikan oleh murid dan jawaban yang salah diperbaiki, selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada murid untuk bertanya tentang materi yang belum dimengerti. Karena murid masih merasa malu untuk bertanya, hanya ada beberapa murid yang berani mengajukan pertanyaan. Setelah itu murid dibagikan LKS untuk dikerjakan. Selesai mengerjakan soal, guru mengajak murid untuk menyimpulkan materi, namun murid masih kurang memiliki kepercayaan diri dan rasa takut salah sehingga guru yang lebih mendominasi dalam memberikan kesimpulan.
Selanjutnya pada akhir pembelajaran murid diberikan PR yang dilanjutkan penyampaian pesan - pesan moral dan pembelajaran diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh ketua kelas.
2) Pertemuan II
Pertemuan II dilaksanakan pada hari Sabtu 05 April 2014.
Pembelajaran direncanakan dengan menerapkan pendekatan reciprocal teaching. Guru membuka proses pembelajaran ini diawali dengan mengucapkan salam dan berdoa sebelum belajar, dan dilanjutkan dengan guru mengabsen serta melakukan apersepsi tentang materi sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Apersepsi tersebut membahas tentang BPUPKI. Selanjutnya guru memotivasi murid, yang dilanjutkan
dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu untuk mengetahuai sidang pertama dan kedua BPUPKI serta tokoh - tokoh yang terlibat dalam BPUPKI.
Selanjutnya memasuki inti pembelajaran, menurut Lie (2002: 60) mengemukakan langkah pertama yang dilakukan pada model pendekatan reciprocal teaching yaitu guru menyampaikan materi tentang sidang pertama dan kedua BPUPKI serta tokoh - tokoh yang terlibat dalam BPUPKI. setelah guru selesai menjelaskan selanjutnya guru memberi murid kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut tentang isi gagasan dari 3 tokoh tentang dasar Negara Indonesia serta mencari peranan masing - masing tokoh pejuang yang terlibat dalam BPUPKI. Setelah selesai murid diperintahkan untuk menyampaikan hasil kerjanya di depan teman - temannya, jawaban yang salah diperbaiki bersama - sama. Sebelum guru membagikan LKS untuk diselesaikan, sebelumnya guru bertanya kepada murid untuk menanyakan tentang materi yang belum dimengerti. Setelah itu guru mulai membagikan LKS untuk dikerjakan dan murid yang telah selesai jawabannya dikumpulkan, setelah itu guru dan murid bersama - sama menyimpulkan pembelajaran. Karena masih banyak yang jawabannya salah oleh karena itu guru memberikan PR untuk dikerjakan dirumah dan dilanjutkan pemberian pesan - pesan moral agar sepulang sekolah pelajaran yang telah dipelajari tadi di sekolah dipelajari kembali di rumah.dan pembelajaran ditutup dengan doa dan salam.
3) Pertemuan III
Pertemuan III dilaksanakan pada hari Selasa, 08 April 2014.
Pembelajaran direncanakan dengan menerapkan pendekatan reciprocal teaching. Guru membuka proses pembelajaran ini diawali dengan mengucapkan salam, membaca doa, dan mengabsen murid. Setelah itu guru melakukan apersepsi dan bertanya tentang pelajaran lalu yang telah dipelajari yaitu isi gagasan dari 3 tokoh tentang dasar Negara Indonesia. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu untuk mengetahui tentang persiapan kemerdekaan melalui panitia persiapan kemerdekaan indonesia (PPKI).
Selanjutnya, menurut Lie (2002: 60) mengemukakan langkah pertama yang dilakukan pada pendekatan reciprocal teaching yaitu guru menyampaikan materi pembelajaran tentang tokoh - tokoh dalam usaha persiapan kemerdekaan yang dilakukan PPKI dan menjelaskan tugas PPKI.
Selanjutnya guru memberi murid kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut yaitu mengenai sidang pertama, sidang kedua, sidang ketiga PPKI. Setelah murid selesai mengerjakan murid menyampaikan hasil kerjanya secara bergantian, dan meminta tanggapan kepada teman yang lainnya apakah hasil jawaban yang sampaikan benar atau salah. Setelah itu jawaban yang salah diperbaiki bersama - sama. Selanjutnya murid diberikan tugas yaitu mengerjakan LKS,setelah selesai dikumpulkan oleh guru. Setelah itu pemberian pesan -pesan moral dan diakhiri dengan salam.
4) Pertemuan IV
Pertemuan IV dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 April 2014. Pertemuan keempat ini dimulai dengan mengevaluasi hasil kerja murid setiap pertemuan, setelah itu murid diberikan lembar soal untuk tes akhir pada siklus I.
c. Tahap Observasi
Pada tahapan ini peneliti melakukan pengamatan selama proses pembelajaran IPS berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar keaktifan murid kelas V SDN 3 Lemba dalam proses pembelajaran. Adapun hasil observasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Aktivitas dan Sikap Murid Kelas V SDN 3 Lemba pada Siklus I
No Aspek yang diamati
materi pembelajaran 10 12 18 13,33 47,62
Pada tabel di atas diperoleh bahwa pada siklus I dari 28 murid, yang hadir pada saat kegiatan pembelajaran sebesar 100%, persentase murid yang memperhatikan penjelasan guru pada saat proses pembelajaran sebesar 55,99%, persentase murid yang mampu membaca materi dengan baik dan benar sebesar 59,52%, persentase murid yang berani bertanya tentang materi yang belum dimengerti sebesar 46,43%, murid yang menyajikan hasil kerjanya sebesar 60,71%, dan persentase murid yang menyimpulkan materi pembelajaran sebanyak 47,62%.
Pada siklus ini dilaksanakan tes hasil belajar yang berbentuk tes essay ini dilaksanakan setelah materi pada siklus I selesai. Adapun gambaran dari hasil tes siklus I yang diberikan kepada murid setelah diterapkan pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan reciprocal teaching pada pokok bahasan perjuangan melawan penjajah. Adapun data skor hasil belajar murid dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini :
Tabel 4.2 : Statistik Skor Hasil Belajar IPS Murid Kelas V SDN 3 Lemba pada Siklus I
Dari tabel 4.2 menunjukkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) setelah diterapkan pendekatan reciprocal teaching pada siklus I adalah jumlah murid yaitu 28 orang, skor ideal yang dapat dicapai yaitu 100 dengan nilai maksimum yang diperoleh murid yaitu 95 dan skor minimum yaitu 40 dengan rentang skor 55 dengan nilai rata - rata 61,65. Dari skor rata - rata tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar IPS murid V SDN 3 Lemba pada siklus I sebesar 61,60 hal ini disebabkan karena masih kurangnya perhatian murid dengan melakukan kegiatan lain selama proses pembelajaran berlangsung.
Apabila skor hasil belajar murid dikelompokkan ke dalam 5 kategori maka diperoleh distribusi frekuensi nilai seperti yang disajikan pada tabel 4.3 :
Tabel 4.3 : Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar IPS melalui Penerapan Pendekatan Reciprocal Teaching pada Siklus I
Nilai Kategori Frekuensi Persentase
0-34 Sangat rendah -
-35-54 Rendah 9 32,14
55-64 Sedang 6 21,43
65-84 Tinggi 10 35,71
85-100 Sangat tinggi 3 10,74
Jumlah 28 100
Gambar 4.1 : Grafik Persentase Skor Hasil Belajar IPS melalui Penerapan Pendekatan Reciprocal Teaching pada Siklus I
Dari tabel 4.3 dan gambar 4.1 dikemukakan bahwa 28 murid kelas V SDN 3 Lemba menunjukkan bahwa tidak ada murid yang menempati kategori sangat rendah, kategori rendah yakni 9 murid atau sekitar 32,14% dan kategori sedang ada 6 murid atau sekitar 21,43%, sedangkan pada kategori tinggi 10 murid atau 35,71%, dan kategori sangat tinggi yaitu 3 murid atau 10,74%.
Apabila hasil tes akhir murid pada siklus I dianalisis, maka persentase ketuntasan belajar murid tes akhir siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut :
0
Tabel 4.4 : Distribusi Frekuensi Persentase Ketuntasan Belajar IPS melalui Penerapan Pendekatan Reciprocal Teaching pada Siklus I
Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)
0-64 Tidak tuntas 15 53,57
65-100 Tuntas 13 46,43
Jumlah 28 100
Dari tabel 4.4 dikemukakan bahwa dari 28 murid kelas V SDN 3 Lemba menunjukkan bahwa persentase ketuntasan belajar sebesar 53,57% atau sekitar 15 murid dari 28 murid termasuk dalam kategori tidak tuntas dan 46,43% atau sekitar 13 murid dari 28 murid termasuk dalam kategori tuntas. Ini berarti masih banyak murid yang perlu perbaikan karena belum mencapai kriteria ketuntasan individual yakni 15 murid.
d. Refleksi
Setelah melihat pada observasi dan hasil observasi dan hasil belajar murid, diadakan refleksi. Tujuan dari refleksi adalah untuk mengetahui kendala sekaligus solusi pelaksanaan pada siklus berikutnya. Hasil refleksi pada siklus I selengkapnya dapat diuraikan sebagai berikut :
Berdasarkan hasil dari pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus I pelaksanaan tindakan belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yakni 75% dari jumlah murid mendapatkan nilai ≥65. Hal ini dapat dilihat pada pelaksanaan tindakan pada siklus I yang masih jauh dari yang diharapkan. Menurut pengamatan observer, peneliti tidak menyampaikan tujuan
pembelajaran, peneliti pada saat memulai pelajaran kurang memotivasi murid sehingga murid belajar kurang terarah.
Demikian pula perhatian murid, tidak semua murid fokus dalam memperhatikan penjelasan dari peneliti karena suasana pembelajaran yang kurang kondusif, sebab dilaksanakan pada jam terakhir selain itu komunikasi antara murid dan peneliti yang kurang baik, disertai rasa malu - malu bertanya dari murid untuk mengemukakan pendapatnya dalam pembelajaran IPS melalui penerapan pendekatan reciprocal teaching kurang berhasil.
Adapun kegagalan dan keberhasilan dalam siklus I ini adalah :
a) Penyajian pada tahap persiapan dalam pembelajaran IPS melalui penerapan pendekatan reciprocal teaching berjalan sesuai yang direncanakan. Namun pada saat tahap pelaksanaan pembelajaran, dan tahap akhir/tindak lanjut pembelajaran masih terdapat kekurangan - kekurangan, yang disebabkan oleh situasi yang kurang mendukung olehnya itu pada tahap persiapan dan tahap akhir pembelajaran perlu ditingkatkan.
b) Murid merasa senang belajar IPS melalui penerapan pendekatan reciprocal teaching, karena mampu memberikan pengalaman yang bermakna bagi murid. Sehingga hal ini dapat menjadi motivasi bagi murid untuk lebih rajin membaca.
c) Penerapan pendekatan reciprocal teaching dalam IPS khususnya membaca pemahaman dalam pembelajaran sangat menarik perhatian murid dan memudahkan murid dalam menguasai isi bacaan.
d) Pada saat murid diminta untuk mengungkapkan kembali isi teks bacaan yang baru saja dipelajari di depan kelas, murid mengalami kesulitan karena masih kurangnya rasa percaya diri pada murid untuk mengemukakan pendapatnya.
e) Hasil tes untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS murid belum mencapai target yang peneliti tentukan.
f) Setelah dilakukan diskusi, seluruh murid beranggapan bahwa mereka sangat senang dan tertarik mengikuti pelajaran ini karena strategi yang digunakan guru merupakan hal yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya.
Dengan demikian nilai rata - rata murid yaitu 61,60 masih berada di bawah nilai KKM sehingga belum dapat dikatakan berhasil. Maka dari itu pembelajaran IPS perlu dilanjutkan untuk siklus II dengan berpedoman pada hasil refleksi siklus I.
2. SIKLUS II
Tindakan siklus II sama seperti pada tindakan siklus I yaitu dilaksanakan 4 kali pertemuan pada tanggal 15 April sampai dengan 26 April 2014. Masing -masing pertemuan adalah 3 x 35 menit. Pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 15 April 2014, pertemuan kedua pada hari Sabtu, 19 April 2014 dan pertemuan ketiga dilaksanakan 22 April 2014, serta pertemuan keempat pemberian evaluasi 26 April 2014. Adapun tahapan - tahapan yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan
Berdasarkan hasil observasi, evaluasi, dan refleksi pelaksanaan tindakan siklus I belum mencapai target indikator keberhasilan penelitian yang ditentukan oleh peneliti, sehingga peneliti bersama guru dan teman sejawat secara berkolaborasi merencanakan tindakan pada siklus II. Kelemahan dan kekurangan yang ada pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II, begitupun keberhasilan -keberhasilan pada siklus I akan dipertahankan dan ditingkatkan di siklus II.
Pada kegiatan perencanaan ini guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan materi pembelajaran tentang perjuangan melawan penjajahan dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan RI termasuk instrumen dan lembar observasi yang akan digunakan untuk pertemuan berikutnya. Peneliti menyiapkan lembar pelatihan persepsi dan lembar observasi.
Lie (2002: 62) mengemukakan bahwa sebelum pelaksanaan tindakan, dilakukan persiapan pelaksanaan pembelajaran dengan materi tentang perjuangan melawan penjajah dengan menerapkan pendekatan reciprocal teaching, hal - hal yang perlu dilakukan dalam rangka memperbaiki kelemahan dan kekurangan dalam siklus I yaitu :
a) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan, sehingga murid dapat terarah dalam belajar.
b) Memberikan motivasi kepada seluruh murid agar mereka lebih aktif dan semangat dalam belajar.
c) Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada jam pertama agar konsentrasi murid terhadap pembelajaran tetap terjaga.
d) Menghindari gangguan dari luar dan hal - hal lainnya yang dapat menggangu jalannya pembelajaran.
e) Menguasai kelas dan mampu mengendalikan situasi kelas apabila terjadi gangguan baik dari dalam maupun dari luar.
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini pada dasarnya hampir sama dengan pembelajaran siklus I, namun pada siklus II ini lebih ditekankan pada kekurangan - kekurangan yang terjadi pada siklus I.
Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran IPS dengan menerapkan pendekatan reciprocal teaching untuk meningkatkan hasil belajar murid. Adapun proses pembelajaran pada tahap pelaksanaan ini meliputi beberapa hal sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya, sebagai berikut :
1) Pertemuan I
Pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa, 15 April 2014. Guru mengawali pembelajaran dengan berdo’a bersama dan mengabsen murid. Seperti pada pertemuan sebelumnya, guru melakukan apersepsi dengan menanyakan pelajaran yang telah dipelajari. Murid dengan berebutan menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru. Yang tidak mengacungkan tangan, itu yang ditunjuk untuk menjawab.
Setelah itu, menurut Lie (2002: 60) mengemukakan langkah pertama yang dilakukan pada pendekatan reciprocal teaching yaitu guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang akan dicapai, selanjutnya guru menjelaskan materi yaitu dengan mengajak murid untuk mengamati dan mengidentifikasi gambar tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Guru memberi murid kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut yaitu mencari sikap apa saja yang dapat diteladani dari tokoh pejuang. Selanjutnya jika jawaban murid selesai, hasil pekerjaan disampaikan dan teman - teman lainnya menanggapi jawaban yang dibacakan oleh temannya. Setelah itu guru bertanya kepada murid apakah masih ada yang kurang dipahami dari materi yang dijelaskan tadi, karena semakin hari jumlah murid yang memperhatikan penjelasan guru meningkat, sehingga semakin sedikit jumlah murid yang tidak memahami pembelajaran sehingga guru melanjutkan dengan memberikan LKS untuk dikerjakan.
Setelah selesai pekerjaan dikumpulkan dan murid bersiap - siap untuk pulang, tapi sebelum pulang guru terlebih dahulu memberikan motivasi setelah itu diakhiri dengan salam dan doa setelah belajar.
2) Pertemuan II
Pertemuan II dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 April 2014. Proses pembelajaran diawali dengan berdoa bersama dan mengabsen murid. Setelah
itu guru melakukan apersepsi dengan menanyakan pelajaran yang telah dipelajari kemarin. Selanjutnya mengarahkan murid untuk membuka buku IPS dan melanjutkan materi tentang “detik - detik proklamasi”.
Setelah itu, menurut Lie (2002: 60) mengemukakan langkah pertama yang dilakukan pada pendekatan reciprocal teaching yaitu guru mulai menjelaskan materi tentang peristiwa menjelang proklamasi secara umum, setelah itu murid diberi kesempatan untuk berfikir tentang apa saja peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi, selanjutnya hasil kerja murid dipresentasekan. Dan setelah itu guru bertanya jawab tentang materi yang belum dimengerti.selanjutnya murid dibagikan lembar kerja untuk dikerjakan.murid yang selesai kemudian jawabannya dikumpulkan.
Selanjutnya guru memberikan pertanyaan kepada murid untuk mengetahui sejauh mana murid mengerti tentang materi tentang detik - detik proklamasi. Dan masih ada murid yang tidak menjawab, karena itu guru melanjutkan dengan memberikan PR. Dan memberikan pesan - pesan moral untuk berhati hati di jalan dan mengulang kembali pelajarannya jika sampai dirumah. Pelajaran diakhiri dengan doa.
3) Pertemuan III
Pertemuan ke III dilaksanakan pada hari Selasa, 22 April 2014. Guru membuka pembelajaran dengan memberi salam, meminta murid membaca doa belajar, dan mengabsen. Setelah itu guru menanyakan kabar murid dan meminta masing - masing murid mengumpulkan pekerjaan rumahnya. Untuk
memulai pembelajaran, sebelumnya guru mengulang pelajaran yang lalu dengan melakukan tanya jawab kepada murid tentang peristiwa menjelang proklamasi. Selanjutnya guru menghubungkan pembelajaran yang lalu dengan yang akan dipelajari selanjutnya dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Selanjutnya, menurut Lie (2002: 60) mengemukakan langkah pertama yang dilakukan pada pendekatan reciprocal teaching yaitu guru mulai menjelaskan materi proses terjadinya perumusan negara, setelah menjelaskan guru memberikan kesempatan kepada murid untuk bertanya materi yang belum dimengerti. Ada beberapa murid yang bertanya dan guru menjawab pertanyaan murid. Karena guru merasa murid telah mengerti, selanjutnya guru memberikan kesempatan untuk berfikir dan menganalisis masalah tentang siapa saja tokoh - tokoh yang terlibat dalam peristiwa menjelang proklamasi.
Guru mengamati dan membimbing murid yang mengalami kesulitan.
Selanjutnya membahas bersama tugas yang diberikan tadi dan dilanjutkan mengerjakan LKS.
Diakhiri pembelajaran guru dan murid menyimpulkan pembelajaran dan memberikan pesan - pesan moral dan berdoa bersama sebelum pulang.
4) Pertemuan IV
Pertemuan ke IV dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 April 2014. Guru mengevaluasi hasil belajar murid melalui lembar kerja soal.
c. Tahap Observasi
Seperti pada siklus I, peneliti kembali melakukan pengamatan selama proses pembelajaran IPS dengan menggunakan lembar observasi. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar keaktifan murid dalam proses pembelajaran. Secara umum hasil observasi dan evaluasi terjadi peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Hasil observasi pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini :
Tabel 4.5 : Distribusi Frekuensi Aktivitas dan Sikap Murid Kelas V SDN 3 Lemba pada Siklus II
No Aspek yang diamati
materi pembelajaran 20 19 24 21 75
Pada tabel di atas diperoleh bahwa pada siklus II dari 28 murid, yang hadir pada saat kegiatan pembelajaran sebesar 100%, persentase murid yang
memperhatikan penjelasan guru pada saat proses pembelajaran sebesar 84,53%, persentase murid yang mampu membaca materi dengan baik dan benar sebesar 96,43%, persentase murid yang berani bertanya tentang materi yang belum dimengerti sebesar 46,43%, murid yang menyajikan hasil kerjanya sebesar 89,29%, dan persentase murid yang menyimpulkan materi pembelajaran sebanyak 75%.
Pada siklus ini dilaksanakan tes hasil belajar yang berbentuk soal essay ini dilaksanakan setelah materi pada siklus II selesai. Adapun gambaran dari hasil tes siklus II yang diberikan kepada murid setelah diterapkan pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan reciprocal teaching. Adapun data skor hasil belajar murid dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini :
Tabel 4.6 : Statistik Skor Hasil Belajar IPS Murid Kelas V SDN 3
Tabel 4.6 : Statistik Skor Hasil Belajar IPS Murid Kelas V SDN 3