BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEOR
2.2 Landasan Teori
2.2.5 Pembelajaran Menceritakan Kembali Cerita Anak melalui Teknik
dengan Media Flash Card
Penerapan teknik story telling dengan media flash card dalam
pembelajaran menceritakan kembali cerita anak ini berkaitan dengan
media dan teknik yang diterapkan dalam pembelajaran serta tahapan
pembelajaran.
2.2.5.1 Teknik Story Telling dengan Media Flash card dalam Pembelajaran Menceritakan Kembali Cerita Anak
Permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran
menceritakan kembali cerita anak yang dibaca adalah siswa kurang
mampu bercerita secara runtut dan lancar serta siswa tidak memiliki
keberanian bercerita di depan kelas. Rendahnya kemampuan siswa dalam
bercerita secara runtut dan lancar tersebut dikarenakan masih rendahnya
minat baca di kalangan siswa. Sementara itu, rendahnya keberanian siswa
dalam bercerita di depan kelas dikarenakan siswa tidak terbiasa berbicara
di depan orang banyak. Untuk itu, diperlukan sebuah cara khusus dalam
hal pembelajaran yang dilakukan.
Teknik
story telling merupakan salah satu teknik bercerita.
Teknik story telling yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah teknik
story telling yang diterapkan Nurhayati dalam penelitian peningkatkan
keterampilan berbicara siswa kelas 5 SD Negeri 1 Inderalaya. Pada
dasarnya, teknik story telling tersebut melibatkan keempat standar
kompetensi berbahasa (integratif) yaitu membaca, menyimak, berbicara,
dan menulis. Oleh karena itu, teknik ini sesuai untuk pembelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia karena dalam pembelajaran keempat kompetensi
belajar sangat terkait.
Teknik story telling ini diterapkan dalam kelompok kecil masing-
masing terdiri atas 3-4 siswa. Tiap anggota kelompok memiliki tugas
masing-masing ada yang bertugas sebagai pencerita, penanya, pencatat,
dan penilai. Selain itu, pembelajaran ini menerapkan sistem bertukar
peran.
Dengan demikian, dalam pembelajaran semua siswa ikut
berpartisipasi sehingga tidak ada siswa yang berperilaku menjadi
penyimak saja. Selain itu, dengan pembagian kelompok akan mendorong
siswa untuk lebih berani bercerita karena hanya dihadapan beberapa teman
serta semua anak mendapatkan giliran bercerita.
Semantara itu, yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah
yang dibuat dalam bentuk kartu-kartu kecil dengan ukuran 8x12 cm atau
disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang disebut flash card. Media
tersebut dibuat sendiri oleh guru dan siswa dengan cara guru menyediakan
gambar-gambar yang sesuai dengan cerita yang dibaca siswa. Kemudian
siswa memberikan sedikit cerita dalam gambar tersebut sebagai kerangka
cerita atau garis besar cerita. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih
menguasai cerita dan mampu bercerita dengan runtut.
2.2.5.2 Tahap Pembelajaran Menceritakan Kembali Cerita Anak melalui Teknik Story Telling dengan Media Flash Card
Pelaksanaan pembelajaran menceritakan kembali cerita anak melalui teknik story telling dengan media falsh card ini sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa dan antusiasme siswa dalam pembelajaran menceritakan kembali cerita anak yang dibaca. Kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini adalah menceritakan kembali cerita anak yang dibaca. Dengan demikian, siswa harus melalui tahap membaca cerita anak terlebih dahulu kemudian menceritakan kembali cerita anak yang telah dibaca.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan teknik story telling serta memanfaatkan media flash card memiliki banyak manfaat, baik dari segi keaktifan siswa, motivasi siswa, maupun kekayaan yang diperoleh siswa setelah melakukan pembelajaran.
No. Fase Kegiatan
1. Pendahuluan Kegiatan pendahuluan dilakukan dengan memberikan apersepsi dan motivasi pada siswa. Apersepsi dilakukan dengan cara menggali pengetahuan awal siswa mengenai cerita anak dengan memberikan pertanyaan- pertanyaan yang dapat membangun skemata siswa, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti proses pembelajaran.
2. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran
Guru memberikan penjelasan kepada siswa mengenai tujuan pembelajaran serta manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
3. Mempresentasikan informasi
Guru memberikan informasi mengenai materi pembelajaran yang akan disampaikan. Pada kegiatan ini guru menjelaskan proses pembelajaran keterampilan menceritakan kembali cerita anak malui teknik story telling dengan media flash card.
4. Mengorganisasikan siswa ke dalam tim-
Pada proses pembelajaran, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri atas 3-4 siswa. Tiap anggota kelompok memiliki
tim belajar tugas dan tanggung jawab masing-masing. 5. Memberi pengakuan Guru mencari cara untuk mengakui usaha dan
prestasi individu maupun kelompok.
Pembelajaran menceritakan kembali cerita anak melalui teknik story telling dengan media flash card merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan keempat keterampilan berbahasa yaitu membaca, menyimak, berbicara, dan menulis. Selain itu, dalam pembelajaran ini menerapkan sistem kelompok. Siswa dikelompokkan dalam kelompok-kelompok kecil. Dalam tiap kelompok, masing-masing anggota kelompok memiliki tugas masing-masing serta bergiliran (menerapkan sistem bertukar peran).
Adapun penggunaan media flash card dipergunakan untuk mempermudah siswa dalam bercerita dan menyampaikan informasi. Media ini diproduksi sendiri oleh siswa dan guru. Guru hanya menyediakan gambar, sedangkan siswa membuat ringkasan cerita yang dibubuhkan dalam gambar. Pembuatan ringkasan ini dimaksudkan agar siswa lebih menguasai cerita yang dibaca. Berikut ini prosedur pembelajaran yang harus dilakukan dalam pembelajaran menceritakan kembali cerita anak melalui teknik story telling dengan media flash card.
No. Fase Kegiatan
1. Mengklasifikasikan tujuan
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran 2. Menyampaikan
informasi
Guru menyampaikan informasi kepada siswa mengenai cerita anak dan cara bercerita yang baik.
3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar
Untuk mempermudah proses belajar mengajar dan untuk menghemat waktu, satu kelas dibagi menjadi 10 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 3-4 siswa. Tiap-tiap anggota kelopok memiliki tugas dan tanggung jawab masing- masing serta mendapatkan materi cerita yang berbeda-beda pula (teknik story telling). 4. Melakukan apresiasi
cerita anak
Guru mengarahkan siswa untuk mengapresiasi cerita anak yang telah dibagikan.
5. Membuat media pembelajaran
Guru mengarahkan siswa membuat kerangka cerita yang akan dimodifikasi dengan gambar sehingga menjadi sebuah sederhana sebagai acuan bercerita.
6. Melakukan kegiatan bercerita dalam kelompok
Setelah dibentuk dalam kelompok-kelopok belajar siswa diarahkan untuk bercerita secara bergantian dalam kelompok dan mampu mengajukan pertanyaan kepada pecerita serta mencatat (teknik story telling).
7. Melakukan kegiatan bercerita di depan kelas
Setelah kegiatn kelompok selesai, perwakilan masing-masing kelompok unjuk kebolehan bercerita di depan kelas dengan memenfaatkan media yang telah dibuat.
8. Memberikan pengakuan
Guru mencari cara untuk mengakui usaha dan prestasi individu maupun kelompok.