• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Menurut M.Asrori Ardiansyah(2011), pembelajaran sebagai suatu proses kegiatan, terdiri atas tiga fase atau tahapan. Fase-fase proses pembelajaran yang dimaksud meliputi: tahap perencanaan, tahap pelaksanan, dan tahap evaluasi. Berikut adalah penjelasan pada tiap tahapnya menurut M.Asrori Ardiansyah (2011).

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan pembelajaran yang baik senantiasa berawal dari rencana yang matang. Perencanaan yang matang akan menunjukkan hasil yang optimal dalam pembelajaran.

Perencanaan merupakan proses penyusunan sesuatu yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pelaksanaan perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan. Namun yang lebih utama adalah perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.

Begitu pula dengan perencanaan pembelajaran, yang direncanakan harus sesuai dengan target pendidikan. Guru sebagai subjek dalam membuat perencanaan pembelajaran harus dapat menyusun berbagai program pengajaran sesuai pendekatan dan metode yang akan di gunakan.

Fungsi perencanaa sebagai berikut :

1) Menjelaskan secara tepat tujuan-tujuan serta cara-cara mencapai tujuan.

2) Sebagai pedoman bagi semua orang yang terlibat dalam organisasi pada pelaksanaan rencana yang telah disusun.

3) Merupakan alat pengawasan terhadap pelaksanaan program. 4) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan segala sumber

daya yang dimiliki organisasi.

5) Memberikan batas-batas wewenang dan tanggung jawab setiap pelaksanaan, sehingga dapat meningkatkan kerja sama/koordinasi. 6) Menetapkan tolak ukur (kriteria) kemajuan pelaksanaan program

setiap saat. b. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap implementasi atau tahap penerapan atas desain perencanaan yang telah dibuat guru. Hakikat dari tahap pelaksanaan adalah kegiatan operasional pembelajaran itu sendiri. Dalam tahap ini, guru melakukan interaksi belajar-mengajar melalui

penerapan berbagai strategi metode dan tekhnik pembelajaran, serta pemanfaatan seperangkat media.

Dalam proses ini, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh seorang guru, diantaranya ialah:

1) Aspek pendekatan dalam pembelajaran

Pendekatan pembelajaran terbentuk oleh konsepsi, wawasan teoritik dan asumsi-asumsi teoritik yang dikuasai guru tentang hakikat pembelajaran. Mengingat pendekatan pembelajaran bertumpu pada aspek-aspek dari masing-masing komponen pembelajaran, maka dalam setiap pembelajaran, akan tercakup penggunaan sejumlah pendekatan secara serempak. Oleh karena itu, pendekatan-pendekatan dalam setiap satuan pembelajaran akan bersifat multi pendekatan.

2) Aspek Strategi dan Taktik dalam Pembelajaran

Pembelajaran sebagai proses, aktualisasinya mengimplisitkan adanya strategi. Strategi berkaitan dengan perwujudan proses pembelajaran itu sendiri.Strategi pembelajaran berwujud sejumlah tindakan pembelajaran yang dilakukan guru yang dinilai strategis untuk mengaktualisasikan proses pembelajaran.Terkait dengan pelaksanaan strategi adalah taktik pembelajaran.Taktik pembelajaran berhubungan dengan tindakan teknis untuk menjalankan strategi.Untuk melaksanakan strategi diperlukan

kiat-kiat teknis, agar nilai strategis setiap aktivitas yang dilakukan guru-murid di kelas dapat terealisasi. Kiat-kiat teknis tertentu terbentuk dalam tindakan prosedural. Kiat teknis prosedural dari setiap aktivitas guru-murid di kelas tersebut dinamakan taktik pembelajaran. Dengan perkataan lain, taktik pembelajaran adalah kiat-kiat teknis yang bersifat prosedural dari suatu tindakan guru dan siswa dalam pembelajaran aktual di kelas.

3) Aspek Metode dan Tekhnik dalam Pembelajaran

Aktualisasi pembelajaran berbentuk serangkaian interaksi dinamis antara guru-murid atau murid dengan lingkungan belajarnya. Interaksi guru-murid atau murid dengan lingkungan belajarnya dapat mengambil berbagai cara. Cara interaksi guru-murid atau guru-murid dengan lingkungan belajarnya tersebut dinamakan metode.

Metode merupakan bagian dari sejumlah tindakan strategis yang menyangkut tentang cara bagaimana interaksi pembelajaran dilakukan. Metode dilihat dari fungsinya merupakan seperangkat cara untuk melakukan aktivitas pembelajaran. Ada beberapa cara dalam melakukan aktivitas pembelajaran, misalnya dengan berceramah, berdiskusi, bekerja kelompok, bersimulasi dan lain-lain.

teknis yang dimaksud adalah gaya dan variasi dari setiap pelaksanaan metode pembelajaran.

4) Prosedur Pembelajaran

Pembelajaran dari sisi proses keberlangsungannya, terjadi dalam bentuk serangkaian kegiatan yang berjalan secara bertahap. Kegiatan pembelajaran berlangsung dari satu tahap ke tahap selanjutnya, sehingga terbentuk alur konsisten. Tahapan pembelajaran yang konsisten yang berbentuk alur peristiwa pembelajaran tersebut merupakan prosedur pembelajaran.

c. Tahap Evaluasi

Pada hakekatnya evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi. Pada umumnya hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk:

1) Peserta akan mempunyai perspektif terhadap kekuatan dan kelemahannya atas perilaku yang diinginkan;

2) Mereka mendapatkan bahwa perilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik setahap atau dua tahap, sehingga sekarang akan timbul lagi kesenjangan antara penampilan perilaku yang sekarang dengan tingkah laku yang diinginkan.

Pada tahap ini kegiatan guru adalah melakukan penilaian atas proses pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi adalah alat untuk

mengukur ketercapaian tujuan. Dengan evaluasi, dapat diukur kuantitas dan kualitas pencapaian tujuan pembelajaran. Sebaliknya, oleh karena evaluasi sebagai alat ukur ketercapaian tujuan, maka tolak ukur perencanaan dan pengembangannya adalah tujuan pembelajaran.

Dalam kaitannya dengan pembelajaran, Moekijat mengemukakan

teknik evaluasi belajar pengetahuan sebagai berikut: “Evaluasi belajar

pengetahuan, dapat dilakukan dengan ujian tulis, lisan, dan daftar isian

pertanyaan”.

Apapun bentuk tes yang diberikan kepada peserta didik, tetap harus sesuai dengan persyaratan yang baku, yakni tes itu harus:

a) Memiliki validitas (mengukur atau menilai apa yang hendak diukur atau dinilai, terutama menyangkut kompetensi dasar dan materi standar yang telah dikaji);

b) Mempunyai reliabilitas (keajekan, artinya ketetapan hasil yang diperoleh seorang peserta didik, bila dites kembali dengan tes yang sama);

c) Menunjukkan objektivitas (perintah pelaksanaannya jelas dan tegas sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang tidak ada hubungannya dengan maksud tes);

2. Menurut Daryanto dan Muljo (2012) dalam bukunya yang berjudul

„Model Pembeajaran Inovatif‟, pembelajaran merupakan akumulasi dari konsep mengajar dan konsep belajar. Penekanannya terletak pada perpaduan antara keduanya, yakni kepada penumbuhan aktifitas subyek didik. Konsep tersebut dapat dipandang sebagai suatu system, sehingga dalam system belajar ini terdapat komponen – komponen siswa atau pesrta didik, tujuan, materi untuk mencapai tujuan, fasilitas atau prosedur serta alat atau media yang harus dipersiapkan. Daryanto dan Muljo mengungkapakan bahwa dalam pembelajaran terdapat empat unsur yaitu persiapan, penyampaian, pelatihan dan penampilan hasil. Empat unsur yang dikemukakan Daryanto dan Muljo sebagai berikut :

1) Persiapan

Tahap pesiapan berkaitan dengan mempersiapkan peserta belajar untuk belajar. Tujuan pada tahap ini yaitu untuk menimbulkan minat peserta belajar, memberi mereka perasaan positif mengenai pengalaman belajar yang akan datang dan menempatkan dalam situasi optimal untuk belajar. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan sugesti positif, memberikan pernyataan yang memberikan manfaat, memberikan tujuan yang jelas dan bermakna. Tahap ini bertujuan membangkitkan rasa ingin tahu, menciptakan lingkungan fisik, emosional, sosial yang positif.

2) Penyampaian

Tahap ini dimaksudkan untuk mempertemukan peserta belajar dengan materi belajar yang mengawali proses belajar secara positif dan menarik. Presentasi berarti pertemuan, dimana fasilitator dapat memimpin, tetapi peserta belajar yang harus menjalani pertemuan itu. Pembelajaran berasal dari keterlibatan aktif dan penuh seseorang peserta belajar dengan pelajaran dan bukan dari mendengarkan presentasi dari guru saja, belajar adalah menciptakan pengetahuan bukan menelan informasi, maka presentasi dilakukan semata – mata untuk menggawali proses belajar dan bukan untuk dijadikan fokus utama. Tahap penyampain dalam belajar bukan hanya sesuatu yang dilakukan fasilitator, melainkan sesuatu yang secara aktif melibatkan peserta belajar dalam menciptakan pengetahuan disetiap langkahnya. Sedangkan tujuan tahap penyampain adalah membantu peserta belajar nenemukan materi belajar yang baru dengan cara yang menarik, menyenangkan, relevan, melibatkan panca indra dan cocok untuk semua gaya belajar.

3) Pelatihan

Tahap latihan ini dalam siklus pembelajaran berpengaruh terhadap 70% atau lebih pengalaman belajar keseluruhan. Peranan instruktur atau pendidik hanyalah memprakarsai proses belajar dan menciptakan suasana yang mendukung kelancaran pelatihan. Dengan

kata lain tugas instruktur atau pendidik adalah menyusun konteks tempat peserta belajar dapat menciptakan isi yang bermakna mengenai materi belajar yang sedang dibahas.

Peranan instruktur adalah mengajak peserta belajar yang baru dengan cara yang dapat membantu mereka mmadukannya kedalam struktur pengetahuan makna dan ketrampilan internal yang tertanam didalam diri. Tujuan tahap ini adalah membantu peserta belajar mengintegrasikan dan menyerap pengetahuan dan ketrampilan baru dengan berbagai cara.

4) Penampilan hasil

Tujuan tahap penampilan hasil ini adalah untuk memastikan bahwa pembelajaran tetap melekat dan berhasil diterapkan. Tahap ini membantu peserta belajar menerapkan dan memperluas pengetahuan atau ketrampilan baru mereka sehingga hasil belajar akan melekat dan penampilan hasil akan terus meningkat.

Dari teori tentang pembelajaran yang telah disampaikan oleh Daryanto dan Muljo (2012) dan M.Asrori Ardiansyah (2011) , peneliti dapat menyimpulkan bahwa ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam pembelajaran, tiga tahap itu diantaranya adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.

Dokumen terkait