• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tipe Pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD) a Pengertian Tipe Pembelajaran Student Team Achievement Divisions

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN JIGSAW II DITINJAU DARI INTERAKSI SOSIAL SISWA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF

F. Manfaat Penelitian

4. Tipe Pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD) a Pengertian Tipe Pembelajaran Student Team Achievement Divisions

(STAD)

Tipe pembelajaran STAD adalah salah satu tipe pembelajaran yang dikemukakan oleh Slavin. Tipe pembelajaran ini merupakan teori belajar konstruktivisme yang berdasarkan pada teori belajar kognitif. Dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator belajar dan bertugas menciptakan situasi belajar yang kondusif bagi siswa, sedangkan siswa bekerja sama dalam kelompoknya dalam memecahkan masalah-masalah belajar yang berkaitan dengan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Tipe pembelajaran STAD terdiri atas lima komponen utama. Menurut Slavin (2008: 143-146), komponen tersebut adalah:

(1) Presentasi materi pelajaran (2) Kegiatan kelompok

commit to user

(4) Nilai perkembangan individu (5) Penghargaan kelompok

Presentasi materi pelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas. Kegiatan ini berupa penyampaian informasi, pengetahuan atau hal-hal lain yang berkenaan dengan materi yang akan dipelajari oleh siswa.

Dalam kegiatan kelompok, siswa ditempatkan dalam kelompok- kelompok yang masing-masing beranggotakan empat atau lima orang yang berbeda-beda menurut tingkat kemampuan, jenis kelamin atau ras (suku). Siswa bekerja dengan kelompok mereka dengan dipandu oleh Lembar Kegiatan Siswa (LKS) atau tugas yang diberikan oleh guru. Dalam hal ini jawaban tugas atau lembar kegiatan siswa didiskusikan oleh siswa bersama anggota kelompoknya. Bila ada siswa yang merasa kesulitan maka siswa yang mampu harus membantu kesulitan teman sekelompoknya. Jika kelompok tidak dapat mengatasi, maka perlu meminta bantuan guru. Guru harus selalu mengawasi para siswa saat kegiatan kelompok ini berlangsung, sehingga guru dapat mengetahui dan membantu siswa yang kesulitan dalam kelompok belajarnya.

Pelaksanaan kuis individual berlangsung kira-kira setelah satu atau dua periode penyampaian materi oleh guru dan setelah satu atau dua periode kerja kelompok. Selama kuis berlangsung setiap siswa harus mengerjakan sendiri dan tidak boleh bekerja sama dengan siswa lain meskipun dengan teman kelompoknya sendiri. Berdasarkan hal tersebut, siswa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri mengenai pemahaman materi pelajaran yang diterima. Hasil pekerjaan kuis diberi skor dengan cara dicocokkan bersama-sama atau dikumpulkan untuk dikoreksi oleh guru.

Komponen berikutnya adalah nilai perkembangan individu. Tujuan utama dengan adanya nilai perkembangan individu adalah untuk memberikan hasil akhir yang maksimal pada setiap peserta didik. Hal ini akan dapat diperoleh kalau peserta didik bekerja lebih keras dalam melaksanakan kuis. Nilai perkembangan individu didasarkan pada nilai awal pokok bahasan atau materi sebelumnya. Besarnya nilai perkembangan individu dapat dihitung dengan ketentuan sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Tabel 2.1. Nilai Perkembangan Individu

Nilai Kuis Nilai Perkembangan

Lebih dari 10 poin dibawah nilai awal 5

Turun dari 1 sampai 10 poin dibawah nilai awal 10 Sama dengan nilai awal sampai dengan 10 poin

diatas nilai awal 20

Lebih dari 10 poin diatas nilai awal 30

Betul semua (nilai sempurna) 30

(Sumber: Slavin, 2008:159) Komponen terakhir dalam model STAD adalah penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok ditentukan berdasarkan nilai rata-rata kelompok yang diperoleh dengan cara menghitung nilai perkembangan dari setiap anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota kelompok tersebut. Berdasarkan nilai perkembangan yang diperoleh kelompok, terdapat tiga tingkat penghargaan yang diberikan untuk prestasi kelompok:

(1) Super Team (Tim Istimewa), diberikan kepada kelompok yang memperoleh skor rata-rata lebih besar atau sama dengan 25 poin; (2) Great Team (Tim Hebat), diberikan kepada kelompok yang

memperoleh skor rata-rata antara 20 sampai dengan 25 poin;

(3) Good Team (Tim Baik), diberikan kepada kelompok dengan skor rata- rata 15 sampai dengan 20 poin.

Proses pembelajaran dengan model STAD dapat dibuat bagan sebagai berikut

commit to user

Gambar 2.1. Bagan Pembelajaran kooperatif STAD

Menurut Mohamad Nur (2005:23-27), dalam penggunaan model pembelajaran STAD, guru perlu mempersiapkan hal-hal berikut :

a. Bahan ajar

Bahan ajar dapat dibuat sendiri oleh guru berupa lembar keja atau lembar diskusi siswa (LKS/LDS) yang dilengkapi dengan kunci jawabannya. Selain dua hal tersebut, guru juga harus mempersiapkan kuis untuk tiap kompetensi dasar yang direncanakan untuk diajarkan. b. Penempatan siswa dalam tim

Tim siswa dalam STAD harus terdiri dari 4 sampai 5 siswa yang mewakili heterogenitas siswa dalam kelas.

c. Penentuan skor dasar awal

Skor dasar awal diperoleh dari nilai kuis atau nilai ujian sebelumnya.

b. Kelebihan dan Kelemahan Tipe Pembelajaran STAD

Setiap tipe pembelajaran tidak ada yang sempurna. Masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Beberapa kelebihan dari tope pembelajaran

STAD antara lain: (1) Siswa dan guru mendapatkan kemudahan untuk memahami

materi pelajaran; (2) Siswa secara kooperatif dapat menyelesaikan pokok-pokok materi yang dipelajari; (3) Siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan adanya kerja sama semua unsur yang ada dalam kelas; (4) Siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam berdiskusi dan menyelesaikan tugas.

Penghargaan Kelompok Nilai Perkembangan Individu

Pelaksanaan Kuis Individual Kegiatan Kelompok Presentasi Materi Pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Di samping kelebihan-kelebihan tersebut, tipe pembelajaran STAD juga memiliki kelemahan-kelemahan. Beberapa kelemahan dari tipe pembelajaran STAD adalah: (1) Apabila ada siswa yang tidak cocok dengan anggota kelompoknya, maka siswa tersebut kurang bisa bekerjasama dalam memahami materi; (2) Ada siswa yang kurang memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam kelompok belajar; (3) Apabila ada anggota kelompok yang malas, maka usaha kelompok dalam memahami materi maupun untuk memperoleh penghargaan kelompok tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Jadi, tipe pembelajaran kooperatif STAD merupakan tipe pembelajaran yang menekankan pada kegiatan belajar siswa secara bersama dalam suatu kelompok untuk saling membantu satu sama lain, sehingga terjadi interaksi antar siswa dalam kelompoknya untuk memecahkan masalah belajar. Penerapan tipe pembelajaran kooperatif STAD bertujuan agar siswa lebih termotivasi dalam belajar dan meningkatkan interaksi sosial siswa dalam kelompok belajarnya.

5. Tipe Pembelajaran JigsawII

Dokumen terkait