Informasi Dokumen
- Penulis:
- Chafidhoh
- Pengajar:
- Ibu Dra. Hj. Kus Sri Martini, M.Si
- Ibu Dra. Rini Budiharti, M.Pd
- Bapak Drs. Edy Wiyono, M.Pd
- Bapak Dwi Teguh Raharjo, S.Si, M.Si
- Sekolah: Universitas Sebelas Maret
- Mata Pelajaran: Pendidikan Fisika
- Topik: Pengaruh Pembelajaran Fisika Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Dan Jigsaw II Ditinjau Dari Interaksi Sosial Siswa Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa
- Tipe: Skripsi
- Tahun: 2011
- Kota: Surakarta
Ringkasan Dokumen
I. PENDAHULUAN
Bagian ini memberikan latar belakang pentingnya pendidikan dalam mengembangkan potensi siswa dan menekankan peran interaksi sosial dalam proses pembelajaran. Penelitian ini berfokus pada model pembelajaran kooperatif dan bagaimana model tersebut dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa dalam fisika. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi perbedaan pengaruh antara model pembelajaran STAD dan Jigsaw II serta interaksi sosial siswa terhadap kemampuan kognitif.
1.1. Latar Belakang Masalah
Latar belakang menekankan bahwa pendidikan yang berkualitas merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh interaksi antara guru dan siswa serta komponen pembelajaran lainnya. Model pembelajaran yang berpusat pada siswa diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa, terutama dalam pelajaran fisika yang dianggap sulit.
1.2. Identifikasi Masalah
Masalah yang diidentifikasi mencakup pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap keberhasilan belajar siswa, serta kecenderungan penggunaan model pembelajaran yang berpusat pada guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana interaksi sosial dan model pembelajaran kooperatif dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara model pembelajaran STAD dan Jigsaw II terhadap kemampuan kognitif siswa, serta pengaruh interaksi sosial siswa yang tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa.
II. LANDASAN TEORI
Bagian ini membahas teori-teori yang mendasari penelitian ini, termasuk teori belajar, pembelajaran fisika, dan model pembelajaran kooperatif. Teori-teori ini memberikan kerangka untuk memahami bagaimana interaksi sosial dan model pembelajaran dapat mempengaruhi kemampuan kognitif siswa.
2.1. Teori Belajar
Teori belajar menjelaskan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi melalui pengalaman. Perubahan ini mencakup penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Teori ini mendasari pemahaman bahwa interaksi sosial dalam kelompok dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.
2.2. Pembelajaran Fisika
Pembelajaran fisika bertujuan untuk mengembangkan sikap ilmiah dan kemampuan berpikir analitis siswa. Materi fisika yang kompleks memerlukan pendekatan yang tepat agar siswa dapat memahami konsep dengan baik. Model pembelajaran kooperatif diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi fisika.
2.3. Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif menekankan pada kerja sama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Dalam model ini, setiap anggota kelompok memiliki peran penting dalam membantu satu sama lain memahami materi. Keberhasilan model ini bergantung pada interaksi positif dan keterampilan bekerja sama.
III. METODELOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian menjelaskan desain penelitian yang digunakan, populasi dan sampel, serta teknik pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2 untuk mengevaluasi pengaruh model pembelajaran dan interaksi sosial terhadap kemampuan kognitif siswa.
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Madrasah Aliyah Al-Mukmin Sukoharjo selama tahun ajaran 2009/2010. Pemilihan lokasi dan waktu penelitian penting untuk memastikan relevansi dan validitas hasil penelitian.
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian terdiri dari siswa kelas X, dengan sampel diambil secara acak dari dua kelas yang berbeda. Kelas XC menggunakan model STAD dan kelas XD menggunakan model Jigsaw II, untuk membandingkan hasilnya.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui observasi, tes kemampuan kognitif, dan angket interaksi sosial. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data yang komprehensif mengenai pengaruh model pembelajaran dan interaksi sosial terhadap hasil belajar siswa.
IV. HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran STAD dan Jigsaw II terhadap kemampuan kognitif siswa. Selain itu, interaksi sosial siswa juga berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar, sedangkan tidak terdapat interaksi antara kedua model pembelajaran dengan interaksi sosial.
4.1. Deskripsi Data
Deskripsi data mencakup analisis frekuensi interaksi sosial dan kemampuan kognitif siswa dari kedua kelompok. Data menunjukkan bahwa siswa dengan interaksi sosial tinggi cenderung memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik.
4.2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan analisis variansi dua jalan. Hasil menunjukkan bahwa model STAD dan Jigsaw II memiliki pengaruh yang hampir setara terhadap kemampuan kognitif siswa, namun interaksi sosial siswa memberikan pengaruh yang lebih signifikan.
4.3. Pembahasan Hasil
Pembahasan hasil mengindikasikan bahwa meskipun kedua model pembelajaran efektif, interaksi sosial siswa merupakan faktor kunci dalam meningkatkan kemampuan kognitif. Oleh karena itu, peningkatan interaksi sosial dalam pembelajaran harus diperhatikan.
V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Kesimpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya penggunaan model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran fisika serta perlunya meningkatkan interaksi sosial siswa. Implikasi hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua model pembelajaran dapat diterapkan dengan baik dalam konteks pendidikan fisika.
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan menyatakan bahwa ada perbedaan pengaruh antara model STAD dan Jigsaw II terhadap kemampuan kognitif siswa, serta interaksi sosial siswa berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar. Namun, tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan interaksi sosial.
5.2. Implikasi
Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan model STAD dan Jigsaw II dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam fisika. Selain itu, interaksi sosial yang baik di antara siswa dapat meningkatkan kemampuan kognitif mereka.
5.3. Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah untuk mengeksplorasi lebih lanjut tentang faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, serta menerapkan model pembelajaran kooperatif dalam konteks yang berbeda untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif.