Halaman LEMBAR PERNYATAAN
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAKT ... ii
ABSTRAKSI ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
A. Identifikasi Masalah ... 3
B. Batasan Masalah ... 4
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Definisi Operasional ... 6
BAB II MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN KEMAMPUAN MEMBACA A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ... 7
B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 12
C. Membaca ... 20
D. Kerja Kelompok (Gruppenarbeit) dalam Pembelajaran Membaca ... 26
A. Metode Penelitian ... 30
B. Desain Penelitian ... 30
C. Populasi dan Sampel ... 31
D. Variabel Penelitian ... 31
E. Instrumen Penelitian ... 31
F. Teknik Pengolahan Data ... 31
BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Analisis Data ... 34
B. Uji Persyaratan Analisis ... 34
C. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran ... 37
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 43
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 47
B. Saran ... 48
Daftar Pustaka ... 49
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang
harus dikuasai oleh pembelajar. Keempat keterampilan tersebut yaitu berbicara,
menyimak, membaca dan menulis. Seorang pembelajar harus menguasai dengan
baik keempat keterampilan dalam berbahasa untuk memaksimalkan proses
pembelajaran bahasa Jerman.
Membaca adalah sebuah proses untuk mendapatkan informasi yang
terdapat dalam teks. Dengan membaca seorang pembelajar akan menemukan
kosakata atau ungkapan yang baru diketahui. Namun bagi pembelajar bahasa
Jerman khususnya siswa SMA Negeri 6 Bandung kelas XI keterampilan
membaca masih dirasakan cukup sulit. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata test
membaca yang kurang dari nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
Banyak faktor yang diduga mempengaruhi kemampuan membaca di
antaranya cara membaca, situasi membaca, penguasaan kosakata dan tata bahasa
(Grammatik), minat dan motivasi membaca, serta metode atau model
pembelajaran yang diterapkan oleh pengajar. Model pembelajaran dalam hal ini
merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pada
umumnya pengajar menyampaikan materi pelajaran dalam pembelajaran
ceramah dan tanya jawab. Kegiatan belajar mengajar diakhiri dengan penugasan
menjawab pertanyaan yang mengacu pada teks.
Penelitian mengenai perbandingan antara model pembelajaran
konvensional dengan model pembelajaran kooperatif pernah dilakukan oleh
Priyadi (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Perbandingan Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) Dengan Model Pembelajaran Konvensional Pada Mata Diklat
AutoCAD”. Dari hasil penelitian dapat dilihat adanya perbedaan nilai rata-rata
yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Selain itu dari hasil
angket diperoleh data bahwa kelas kontrol lebih termotivasi untuk belajar dengan
diterapkannya model pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dalam
kelompok yang membutuhkan kerjasama antaranggota kelompok. Salah satu
model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) yang diterapkan dalam
penelitian ini adalah model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions
(STAD) yang dikembangkan oleh Slavin pada tahun 1995.
Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD) dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa, karena
model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih menekankan pada aktivitas
siswa dalam kelompok yang heterogen, sehingga siswa dapat saling memotivasi
dan membantu memahami teks berbahasa Jerman.
Penggunaan model pembelajaran kooperatif STAD dapat memberikan
Jerman. Hal ini dapat dilihat dari penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh
Lima (2011) dalam skripsi yang berjudul “Belajar Kelompok Model Student
Teams Achievement Divisions (STAD) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa model pembelajaran kooperatif STAD
dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa dalam pembelajaran bahasa
Jerman.
Penelitian tentang model pembelajaran kooperatif STAD juga pernah
dilakukan oleh Nurhasanah pada tahun 2009 dengan judul “Penggunaan Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Pembelajaran Membaca Teks Bahasa
Jepang” hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe STAD memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
kemampuan membaca teks yang dapat terlihat dari meningkatnya nilai rata-rata
pada posttest yang diperoleh siswa. Selain dari meningkatnya nilai rata-rata pada
posttest, siswa juga lebih senang dan termotivasi untuk belajar.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas dalam penelitian ini
dibahas tentang keefektifan model pembelajaran kooperatif Student Teams
Achievement Divisisons (STAD) dalam meningkatkan kemampuan membaca teks
berbahasa Jerman.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan, identifikasi
1. Apakah kesulitan membaca siswa disebabkan oleh cara membaca yang
kurang tepat?
2. Apakah situasi membaca merupakan faktor penyebab kesulitan membaca
siswa?
3. Apakah penguasaan kosakata dan tata bahasa (Grammatik) merupakan
faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam membaca?
4. Apakah minat dan motivasi membaca siswa mempengaruhi kemampuan
membaca siswa?
5. Bagaimana kemampuan membaca teks berbahasa Jerman siswa ?
6. Apakah penggunaan model pembelajaran merupakan salah satu faktor untuk
meningkatkan kemampuan membaca siswa?
7. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD bisa
meningkatkan kemampuan membaca siswa ?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terfokus dan tidak meluas, maka masalah dalam
penelitian ini akan dibatasi pada efektivitas penggunaan model pembelajaran
kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam pembelajaran
membaca .
D. Rumusan Masalah
Masalah pada penelitian ini dirumuskan dalam beberapa pertanyaan
1. Bagaimana kemampuan membaca siswa sebelum penerapan model
pembelajaran kooperatif STAD ?
2. Bagaimana kemampuan membaca siswa sesudah penerapan model
pembelajaran kooperatif STAD ?
3. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif STAD efektif
diterapkan pada pembelajaran membaca ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Kemampuan membaca siswa sebelum penerapan model pembelajaran
kooperatif STAD.
2. Kemampuan membaca siswa sesudah penerapan model pembelajaran
kooperatif STAD.
3. Efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran
membaca.
F. Manfaat Penelitian
Secara teoretis model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
penelitian ini dapat digunakan untuk disiplin ilmu pendidikan karena dapat
memberikan alternatif penggunaan model pembelajaran dalam hal ini untuk
mengatasi masalah dalam pembelajaran membaca siswa, sehingga pembelajaran
tidak berpusat pada pengajar. Secara praktis penelitian ini juga dapat memberikan
1. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan
membaca teks berbahasa Jerman siswa karena siswa bekerja dalam kelompok.
Sehingga siswa termotivasi untuk memahami teks berbahasa Jerman.
2. Kajian teoretis mengenai model pembelajaran kooperatif yang terdapat pada
bab 2 dapat dijadikan sebagai salah satu referensi pengajar untuk mengajarkan
membaca teks berbahasa Jerman.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini bertujuan untuk menghindari
kesalahan penafsiran akan istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian.
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Efektivitas dalam penelitian ini adalah keberhasilan penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan kemampuan
membaca siswa yang terlihat dari perbandingan hasil pretest dan posttest .
2. Model pembelajaran kooperatif STAD adalah kegiatan pembelajaran
siswa dalam sebuah kelompok yang heterogen untuk meningkatkan
kemampuan membaca teks berbahasa Jerman.
3. Pembelajaran membaca dalam penelitian ini adalah proses kegiatan
belajar mengajar membaca teks bertema kehidupan keluarga.
4. Kemampuan membaca dalam penelitian ini adalah keterampilan siswa
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, digunakan metode penelitian quasi experiment
(eksperimen semu) dengan menggunakan one group pretest-posttest design (tes
awal dan tes akhir suatu kelompok).
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu desain
penelitian pretest-posttest satu kelompok (one group pretest-posttest design).
Desain ini adalah desain eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja
tanpa ada kelompok pembanding. Arikunto (2009: 85) menggambarkan desain
penelitian pretest-posttest satu kelompok (one group pretest-posttest design)
sebagai berikut:
Keterangan :
O1 = tes awal untuk mengetahui kemampuan membaca siswa sebelum diberi
perlakuan.
X = perlakuan, berupa pembelajaran membaca dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
O2 = tes akhir untuk mengetahui kemampuan membaca siswa setelah diberi
perlakuan.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6
Bandung.
2. Sampel
Samplel dalam penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 6
Bandung yang berjumlah 41 orang.
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas (X) adalah model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dan variabel terikat (Y) adalah kemampuan membaca siswa.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes dalam
penelitian ini digunakan untuk mendapatkan nilai pretest dan posttest siswa. Tes
ini berfungsi mengetahui kemampuan membaca siswa sebelum dan sesudah
digunakan model pembelajaran kooperatif STAD dalam pembelajaran membaca .
F. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data adalah kegiatan untuk mengolah dan menganalisis
1. Hasil tes awal dan tes akhir diperiksa dan dianalisis kemudian
ditabulasikan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil rata-rata nilai
siswa, standar deviasi, dan varians kelas yang dijadikan sample.
2. Penentuan uji statistik. Sebelum menentukan uji statistik yang akan
digunakan, maka dilakukan uji persyaratan analisis di antaranya : uji
normalitas dan uji homogenitas data, kemudian dilakukan uji signifikan
perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t melalui rumus sebagai
berikut :
Keterangan :
t = treatment atau perlakuan
Md = mean dari perbedaan pretest dengan posttest
xd = deviasi masing-masing subjek (d-Md)
∑x²d = jumlah kuadrat deviasi
N = subjek pada sampel
d.b. = ditentukan dengan N-1
3. Perumusan hipotesis statistik. Rumus hipotesis statistik dalam penelitian ini
adalah :
H0 : µSsP = µSbP berarti hasil posttest setelah perlakuan sama dengan hasil
pretest.
�2�
�(� −1)
H1 : µSsP > µSbP berarti hasil posttest setelah perlakuan lebih besar dari hasil
pretest.
Keterangan :
µSbP = kemampuan membaca siswa dalam membaca teks berbahasa Jerman
sebelum perlakuan (Pretest).
µSsP = kemampuan membaca siswa dalam membaca teks berbahasa Jerman
setelah perlakuan (Postest).
4. Pembahasan hasil penelitian.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Setelah dilakukan penelitian mengenai efektivitas penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran membaca, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada saat tes awal diperoleh nilai tertinggi sebesar 67 (dalam skala 10-100)
dan nilai terendah sebesar 16 , selain itu nilai rata-rata yang diperoleh adalah
sebesar 41,41. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kemampuan
membaca teks berbahasa Jerman siswa sebelum mendapat perlakuan masih
kurang (lihat lampiran 3).
2. Pada saat tes akhir diperoleh nilai tertinggi sebesar 92 (dalam skala 10-100)
dan nilai terendah sebesar 50 dengan nilai rata-rata sebesar 72,76. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa setelah diberikan perlakuan sebanyak
tiga kali kemampuan membaca teks berbahasa Jerman siswa menjadi baik
(lihat lampiran 3).
3. Berdasarkan hasil selisih rata-rata tes awal dan tes akhir diperoleh Gain
sebesar 1,684, dan dari hasil perhitungan uji-t diperoleh thitung > ttabel (13,11 >
1,684). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara hasil tes awal dan tes akhir. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif digunakan untuk
B. Saran
Dari seluruh kegiatan penelitian yang telah dilakukan, diajukan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Dalam mengajarkan bahasa Jerman khususnya dalam pembelajaran
membaca teks berbahasa Jerman, sebaiknya digunakan model pembelajaran
yang membuat siswa aktif dan termotivasi untuk belajar. Berdasarkan hasil
uji-t diketahui bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif
untuk digunakan dalam pembelajaran membaca. Oleh karena itu model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dijadikan alternatif bagi para
pengajar untuk melatih kemampuan membaca siswa.
2. Pengajar yang akan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD ini, sebaiknya tegas dengan cara menegur atau memberikan
peringatan terhadap siswa-siswa yang tidak berdiskusi dengan baik dan
melatih siswa untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan anggota
kelompoknya.
3. Peneliti lain yang mengkaji bidang yang sama sebaiknya menggunakan
sampel dan tes membaca dengan tingkat yang lebih tinggi seperti A2 atau
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual (Konsep dan Aplikasi). Bandung: Nusa Media.
Janke, Sylvia. (2006). Mit Erfolg zu Fit in Deutsch 1. Stuttgart: Klett.
Laveau, Inge. (1985). Sach und Fachtexte im Unterricht DaF Methodisch-
didaktische Vorschlage für den Lehrer. München: Goethe Institut.
Lie, Anita. (2007). Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Grasindo.
Lima, Putri Maha. (2011). Belajar Kelompok Model Student Teams Achievement
Divisions (STAD) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi pada
FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Nurhasanah, Emma. (2009). Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Pada Pembelajaran Membaca Teks Bahasa Jepang. Skripsi pada
FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Priyadi, Herman. (2010). Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Dengan Model Pembelajaran Konvensional Pada Mata Diklat AutoCAD. Skripsi
pada FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Rampillon, Ute. (1996). Lerntechniken im Fremdsprachen Unterricht. München: Max Hueber Verlag.
Schwerdtfeger, Inge C. (2001). Gruppenarbeit und innere Differenzierung. Berlin: Druckhaus Langenscheidt.
Westhoff, Gerard. (2005). Fertigkeit Lesen. Berlin: Druckhaus Langenscheidt.