• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa

Kewenangan daerah Kabupaten dalam Urusan Pemerintahan Bidang pemberdayaan Masyarakat dan Desa meliputi Penyelenggaraan penataan Desa, fasilitasi Kerja sama , pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan dan administrasi Desa dan pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan Desa. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014, pasal 126 ayat 1 merumuskan tujuan pemberdayaan masyarakat desa adalah untuk memampukan Desa dalam melakukan aksi bersama sebagai suatu kesatuan tata kelola pemerintahan desa, kesatuan tata kelola lembaga kemasyarakatan Desa dan lembaga adat, serta kesatuan tata ekonomi dan lingkungan. Sejalan dengan ditetapkannya Undangundang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, pemerintah memberikan kewenangan yang yang lebih luas kepada pemerintah desa untuk memberdayakan diri dan masyarakat dengan memberikan dana yang tidak sedikit kepada pemerintah Desa.

OCUMENT TITLE]

dengan perbedaan asal ADD menjadi minimal 10% dari DAU dikurangi DAK. Besarnya dana yang diterima oleh desa tersebut memungkinkan juga desa akan mengembangkan wilayahnya baik di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan khususnya dalam hal pemberdayaan desa. Dengan dana yang besar ini pula Pemerintah Desa diharapkan menjadi desa yang profesional, efisien dan efektif, terbuka serta bertanggung jawab. Desa juga harus memiliki perencanaan pembangunan sebagai strategi mengelola program dan keuangan untuk pemberdayaan masayarakat, mulai dari RPJMDes, RKPD sampai dengan APBDes. Kepala Desa beserta Perangkat Desa bersama BPD benar-benar harus dapat menjadi mitra sejati dalam hal penyelenggaraan pemerintahan Desa. Selain pembinaan dari Pemerintah Kabupaten, tidak kalah penting adalah mendorong partisipasi masyarakat dalam penyusunan kebijakan desa yang dilakukan melalui musyawarah desa. Kebijakan strategis desa, utamanya pengelolaan pembangunan desa harus dapat dipertanggungjawabkan melalui musyawarah desa.

Tabel 2.109 Kelompok Binaan LPM

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Minahasa Tenggara

N O URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015 Jumla h LPM Jumlah Kelompo k Binaan Rata-rata Jumla h LPM Jumla h LPM Jumlah Kelompo k Binaan Rata-rata Jumla h LPM Jumla h LPM Jumlah Kelompo k Binaan Rata-rata Jumla h LPM Jumla h LPM Jumlah Kelompo k Binaan Rata-rata Jumla h LPM Jumla h LPM Jumlah Kelompo k Binaan Rata-rata Jumla h LPM 135 0 0 135 0 0 135 0 0 135 0 5 135 1 0,74

Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kab. Minahasa Tenggara 2016

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) adalah lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra pemerintah Desa atau Kelurahan dalam menampung dan mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dibidang pembangunan.

Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga selanjutnya di singkat PKK, adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaanya dari, oleh dan untuk masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesejahteraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan.

OCUMENT TITLE]

Tabel 2.110 Kelompok Binaan PKK

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Minahasa Tenggara

NO URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah PKK Jumlah Kelompok Binaan Rata-rata Jumlah PKK Jumlah PKK Jumlah Kelompok Binaan Rata-rata Jumlah PKK Jumlah PKK J Jumlah Kelompok Binaan Rata-rata Jumlah PKK Jumlah PKK Jumlah Kelompok Binaan Rata-rata Jumlah PKK Jumlah PKK Jumlah Kelompok Binaan Rata-rata Jumlah PKK 144 144 1 144 144 1 144 144 1 144 144 1 144 144 1

Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kab. Minahasa Tenggara 2016

Dalam rangka pemberdayaan masyarakat khusunya perempuan dan anak peranan PKK sangat penting, dimana PKK banyak melakukan kegiatan pemberdayaan dan Posyandu.

Pelibatan Lembaga Kemasyarakatan Desa, yang meliputi LPMD, PKK, Karang Taruna, RT dan RW dalam perencanaan desa merupakan bentuk partisipasi masyarakat. Demikian pula peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Posyandu, lebih mendorong peran peran masyarakat dalam hal pembangunan daerah. Tidak hanya dalam hal perencanaan, Lembaga Kemasyarakatan Desa ini juga diharapkan juga membantu program pemberdayaan masyarakat Desa baik yang dilaksanakan oleh Desa, maupun tugas pembantuan dari kabupaten, provinsi maupun nasional.

Tabel 2.111

ASPEK FOKUS DAN INDIKATOR KINERJA MENURUT URUSAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH SATUAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

1 Posyandu aktif 144 144 144 144 144

2 Swadaya terhadap MasyarakatProgram pemberdayaan masyarakat

OCUMENT TITLE] NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH SATUAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015

3 Pemeliharaan Program pemberdayaanPasca masyarakat

100 100 100 100 100

Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kab. Minahasa Tenggara 2016

Pemberdayaan Masyarakat terus diperluas dan tingkatkan kualitasnya agar semakin efektif dalam mewujudkan kemandirian dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Upaya pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa dilaksanakan dalam bentuk pemberdayaan lembaga organisasi masyarakat pedesaan/kelurahan yang dijabarkan dalam kegiatan seperti lomba desa dan kelurahan.

Pada tahun 2014 telah dilaksanakan pelatihan Peningkatan Kapasitas Sekretaris Desa. Selain itu telah dilakukan fasilitasi Penanganan Kemiskinan dengan terbentuknya Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Minahasa Tenggara.

Dalam rangka pengurangan kemiskinan, pada tahun 2014 Minahasa Tenggara lewat Kecamatan Pusomaen menerima program Quick Wins dari Bappenas untuk pemberdayaan masyarakat miskin lewat proyek fisik/infrastruktur untuk penanggulangan kemiskinan

Untuk memperkuat aparatur pemerintahan desa dilakukan program peningkatan kapasitas Aparatur Pemerintah Desa yang terdiri dari Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam bidang pembangunan kawasan perdesaan (Profil Desa/Kelurahan) dan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Sekretaris Desa. Pelatihan perempuan di perdesaan dalam bidang usaha ekonomi produktif dilaksanakan dengan Pelatihan Keterampilan bagi Perempuan desa Lokasi P2W-KSS yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi dimana dengan peserta dari Minahasa Tenggara yaitu Kelurahan Lowu I Kecamatan Ratahan yang mendapat penghargaan sebagai Pelaksana Terbaik III.

Tabel 2.112

Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Minahasa Tenggara

NO Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah Kantor

OCUMENT TITLE]

baik

2. Jumlah SeluruhPemerintahan Desa 135 135 135 135 135

3.

Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik (1:2X 100)

32,59 50 57 63 68

Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kab. Minahasa Tenggara 2016

Pada tahun bulan Juni tahun 2015 di Minahasa Tenggara dilaksanakan Pemilihan Kepala desa di 34 Desa yang terlaksana dengan baik dilanjutkan dengan pembekalan kepada kepala desa yang terpilih. Kabupaten Minahasa juga mendapat prestasi sebagai desa terbaik se Sulawesi Utara dalam penilaian desa terbaik yaitu desa Molompar Kecamatan Tombatu Timur.

Dalam rangka melaksanakan pembangunan Kepala Kelurahan/Kepala Desa harus bekerjsama dengan LPM sebagai perwakilan masyarakat agar pembangunan dilaksanakan dengan baik dan adanya partisipasi dari masyarakat.

Statistik

Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa perencanaan pembangunan daerah harus didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan dan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah menyebutkan bahwa rangka meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah perlu didukung oleh ketersediaan data dan informasi pembangunan daerah yang akurat, mutakhir, dan dapat dipertanggungjawabkan;

Oleh karena itu pemerintah wajib menyediakan data dan informasi statistik yang berkualitas, akurat, mutakhir dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain untuk kebutuhan perencanaan pembangunan pemerintah data dan informasi juga dibutuhkan oleh kalangan swasta, perguruan tinggi dan masyarakat untuk pengembangan usaha, penelitian dan kebutuhan lainnya. Masyarakat menuntut ketersediaan data dan informasi yang beragam, rinci, akurat dan mutakhir. Tuntutan kebutuhan data dan informasi tersebut belum terpenuhi seluruhnya, namun secara bertahap terus diupayakan ketersediaannya. Data produk-produk statistik diantaranya adalah; buku Minahasa Tenggara Dalam Angka, buku PDRB kabupaten, buku indikator kesejahteraan rakyat, buku indeks pembangunan gender, Buku Kecamatan Dalam Angka, dan Buku

OCUMENT TITLE]

Tabel 2.113

Layanan Urusan Wajib Statistik

N0 URAIAN TAHUN

2011 TAHUN2012 TAHUN2013 TAHUN2014 TAHUN2015 1 Buku ”Kabupaten dalam

angka” Ada Ada Ada Ada Ada

2 Buku ”PDRB kabupaten” Ada Ada Ada Ada Ada

Sumber : Bappeda Kab. Minahasa Tenggara 2016

Sebagai bahan informasi capaian pembangunan dan bahan dalam penyusunan dokumen rencana pembangunan serta dasar dalam pengambilan kebijakan diperlukan dokumen Buku ”Kabupaten Dalam Angka dan Buku ”PDRB Kabupaten”

Arsip

Penyelenggaraan urusan kearsipan mempunyai fungsi strategis bagi perkembangan daerah karena menangani arsip-arsip aktif, arsip inaktif dan dokumentasi daerah. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan kearsipan diantaranya melalui pemberian bimbingan teknis pada pengelola kearsipan serta penerapan Sistim Kearsipan Pola Baru (SKPB) melalui kegiatankegiatan antara lain monitoring, dan pendampingan pengelolaan arsip. Penanganan arsip menjadi kebutuhan yang amat penting dalam upaya penyelamatan arsip-arsip aktif maupun inaktif. Untuk itu perlu ada upaya bersama dari para pejabat struktural untuk memulai dan melaksanakan secara optimal dalam penyelamatan arsip-arsip penting. Hasil-hasil yang dicapai selama lima tahun terakhir seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 2.114

Layanan Urusan Wajib Kearsipan Pengelolaan arsip secara baku

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Minahasa Tenggara

NO Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah SKPD yang telahmenerapkan Arsip secara baku

2. Jumlah SKPD

3. Pengelolaan arsip secarabaku (1:2 X100) 34,48 36,35 37,84 40 42

OCUMENT TITLE]

Dalam rangka tertibnya administrasi serta adanya ketersediaan arsip dokumen/surat yang baik perlunya Peningkatan SDM pengelola kearsipan agar supaya Pengelolaan arsip secara baku dapat dilaksanakan secara baik.

Keagamaan

Tabel 2.115 Rasio Tempat Ibadah

N0 BANGUNAN TEMPATIBADAH TAHUN 2012 TAHUN 2013

JUMLAH

UNIT PEMELUKJUMLAH RASIO JUMLAHUNIT PEMELUKJUMLAH RASIO

1 Mesjid 30 19.056 635 31 19.727 636 2 Gereja Kristen Protestan 231 82.060 355,2 233 82.166 352,6 3 Gereja Kristen Katolik 11 1.350 122,7 13 1.377 105,9

N0 BANGUNAN TEMPATIBADAH

TAHUN 2014 TAHUN 2015

JUMLAH UNIT

JUMLAH

PEMELUK RASIO JUMLAH UNIT JUMLAH PEMELUK RASIO 1 Mesjid 31 20.154 650 32 20.658 645 2 Gereja Kristen Protestan 238 84.603 355,4 238 85.213 358 3 Gereja Kristen Katolik 14 1.426 101,8 14 1.434 102,4

OCUMENT TITLE]

Dari data diats dapat dilihat bahwa dari tahun 2012 – 2015 jumlah tempat ibadah baik mesjid maupun Gereja Protestan dan Gereja Katolik senantiasa bertambah dibarengi jumlah dengan poenambahan jumlah pemeluk.