• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL

5 . 1. U R A I A N D A N CO NT O H

Pada bagian ini kita akan membahas pemberhentian dalam lingkup PNS menurut ketentuan yang berlaku terdiri dari :

a. Pemberhentian sebagai Pegawai Negeri sipil; b. Pemberhentian dari jabatan negeri;

c. Pemberhentian sementara.

5 . 1 . 1 . P E M B E R H E N T I A N S E B A G A I P E G A W A I N E G E R I S I P I L

Pemberhentian sebagai PNS adalah pemberhentian yang menyebabkan yang bersangkutan tidak lagi berkedudukan sebagai PNS atau yang mengakibatkan hilangnya status PNS. Menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 pada dasarnya pemberhentian PNS ada dua macam yaitu :

a. Pemberhentian dengan hormat

b. Pemberhentian tidak dengan hormat.

Apabila PNS tersebut diberhentikan dengan sebutan ”dengan hormat”, maka kepada yang bersangkutan diberikan hak-hak kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, contoh jika memenuhi syarat usia dan masa kerja yang ditentukan untuk pensiun yang bersangkutan diberikan pensiun, atau jika saat pemberhentiannya masih muda, dapat melamar menjadi pegawai negeri di instansi yang lain. Akan tetapi jika PNS diberhentikan dengan sebutan ”tidak dengan hormat”, maka hak-hak kepegawaian tersebut di atas tidak diberikan, bahkan untuk

melamar pekerjaan di kantor swasta akan sulit diterima.

Pemberhentian PNS diatur dalam pasal 23 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian PNS sebagai berikut : a. PNS diberhentikan dengan hormat karena meninggal dunia;

b. PNS dapat diberhentikan dengan hormat karena: 1). atas permintaan sendiri;

2). mencapai batas usia pensiun;

3). perampingan organisasi pemerintah; atau

4). tidak cakap jasmani atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai PNS.

c. PNS dapat diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat karena :

1). dihukum penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang ancaman hukumannya 4 (empat) tahun

PEMBERH EN TIAN SEBAGAI PN S

2). melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat. d. PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena :

1). melanggar sumpah/janji PNS dan sumpah/janji jabatan karena tidak setia kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah;

2). melakukan penyelewengan terhadap ideologi Negara, Pancasila, UUD 1945 atau terlibat dalam kegiatan yang menentang Negara dan Pemerintah; atau

e. PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan karena :

1). melanggar sumpah/janji PNS dan sumpah/janji jabatan selain pelanggaran sumpah/janji PNS dan sumpah/janji jabatan karena tidak setia kepada Pancasila, UUD 1 945, Negara dan Pemerintah; atau

2). dihukum penjara atau kurungan berdasarkar putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang ancaman hukumannya kurang dari 4 (empat) tahun.

Jenis pemberhentian dan alasannya dalam bentuk tabel dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Jenis dan Alasan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil

No. Jenis Pemberhentian Alasan Pemberhentian

1. Diberhentikan Dengan Hormat Meninggal dunia

2. Dapat Diberhentikan Dengan

Hormat

1. Atas permintaan sendiri.

2. Mencapai batas usia pensiun.

3. Perampingan organisasi pemerintah.

4. Tidak cakap jasmani atau rohani.

3. Dapat Diberhentikan Dengan

Hormat Tidak Atas Permintaan Sendiri atau Tidak Dengan Hormat

1. Dihukum penjara berdasarkan keputusan

pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang ancaman hukumannya 4 (empat) tahun atau lebih.

2. Melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat.

3. Melanggar peraturan perkawinan dan

perceraian.

4. Diberhentikan Tidak Dengan

Hormat

1. Melanggar sumpah/janji PNS dan sumpah/janji jabatan karena tidak setia kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah.

2. Melakukan penyelewengan terhadap ideologi

Negara, Pancasila, UUD 1945 atau terlibat dalam

kegiatan yang menentang Negara dan

Pemerintah.

5. Dapat Diberhentikan Dengan

Hormat atau Tidak Diberhentikan

1. Melanggar sumpah/janji PNS dan sumpah/janji jabatan selain pelanggaran sumpah/janji PNS dan sumpah/janji jabatan karena tidak setia kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah.

2. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkar

putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan

tindak pidana kejahatan yang ancaman

Adapun penjelasan tentang pemberhentian tersebut adalah sebagai berikut : 1). PNS diberhentikan dengan hormat sebagai PNS karena meninggal dunia

PNS yang meninggal dunia dengan sendirinya diberhentikan dengan hormat sebagai PNS. Untuk kelengkapan Tata Usaha Kepegawaian, maka pimpinan instansi yang bersangkutan serendah-rendahnya Kepala Sub Bagian atau pejabat lain yang setingkat dengan itu membuat surat keterangan meninggal dunia. Jika PNS tersebut telah beristeri/bersuami, maka kepada isterinya diberikan pensiun janda dan kepada suami diberikan pensiun duda.

2). PNS diberhentikan dengan homat karena : a). Atas Permintaan Sendiri

PNS yang meminta untuk berhenti dapat diberhentikan dengan hormat sebagai PNS atas permintaan sendiri. PNS yang meminta berhenti sebagai PNS diberhentikan dengan hormat sebagai PNS terhitung mulai akhir bulan dari yag bersangkutan meminta berhenti. Pemberhentian tersebut dapat ditunda untuk paling lama 1 tahun apabila kepentingan dinas mendesak. Permintaan berhenti PNS dapat ditolak, apabila PNS yang bersangkutan masih terikat pada ikatan dinas, sedang menjalankan wajib militer dan yang lain-lain yang serupa dengan itu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Permintaan berhenti sebagai PNS diajukan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang melalui saluran hierarki. PNS yang meminta berhenti dan memenuhi syarat usia sekurang-kurangnya 50 tahun dan masa kerja sekurang-kurangnya 20 tahun diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun.

b). Mencapai Batas Usia Pensiun

Pada dasarnya batas usia pensiun PNS adalah 56 tahun, kecuali bagi PNS yang menduduki jabatan tertentu, batas usia pensiun tersebut dapat diperpanjang. Kepada PNS yang mencapai batas usia pensiun dan memenuhi syarat usia 56 tahun dan masa kerja sekurang-kurangnya 10 tahun, diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan hak pensiun.

Dalam pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1994 selanjutnya diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2008, batas usia pensiun dapat diperpanjang bagi PNS yang memangku jabatan tertentu sebagai berikut :

 65 tahun bagi PNS yang memangku jabatan Ahli Peneliti dan Peneliti Utama yang ditugaskan

secara penuh di bidang penelitian, atau jabatan lain yang ditentukan oleh Presiden.

 60 tahun bagi PNS yang memangku jabatan struktural Eselon I dan II, dokter yang ditugaskan

secara penuh pada unit pelayanan kesehatan negeri, jabatan Pengawas Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Dasar, Taman Kanak-kanak atau jabatan lain yang sederajat; atau jabatan lain yang ditentukan oleh Presiden.

 58 tahun bagi PNS yang memangku jabatan Hakim pada Mahkamah Pelayaran, atau jabatan

lain yang ditentukan oleh Presiden.

 62 tahun bagi PNS yang memangku jabatan struktural Eselon I tertentu.

PNS yang akan mencapai batas usia pensiun, dapat dibebaskan dari jabatannya disebut juga dengan istilah Istirahat Besar/Bebas Tugas menjelang Pensiun, atau disebut Masa Persiapan Pensiun (MPP) untuk paling lama 1 tahun dengan mendapat penghasilan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kecuali tunjangan jabatan.

PNS yang menjabat jabatan tertentu sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat 2 PP No.32 Tahun 1979, apabila ia tidak menjabat lagi jabatan tersebut dan tidak ada rencana untuk diangkat dalam jabatan yang sama atau yang lebih tinggi kepada yang bersangkutan dapat diberikan istirahat besar/bebas tugas menjelang pensiun selama 1 tahun dan setelah menjalani istirahat besar/bebas tugas menjelang pensiun diberhentikan dengan hormat sebagai PNS karena telah mencapai batas usia pensiun.

Contoh kasus Amir adalah seorang PNS yang menduduki jabatan Eselon II sebagai Direktur/Kepala Biro di salah satu unit organisasi dalam lingkungan Kementerian Keuangan, yang bersangkutan diberhentikan dari jabatannya pada saat berusia 57 tahun dan kepadanya tidak ada rencana

untuk diangkat dalam jabatan yang sama atau lebih tinggi, sehingga pada saat berusia 58 tahun diberhentikan dengan hormat karena telah mencapai batas usia pensiun.

c). Perampingan Organisasi Pemerintah

Perampingan organisasi pemerintah/penyederhanaan organisasi pemerintah akan

mengakibatkan kelebihan tenaga di organisasi pemerintah. Apabila PNS yang kelebihan karena adanya penyederhanaan organisasi tidak mungkin disalurkan kepada instansi lain, maka PNS yang kelebihan itu diberhentikan dengan hormat sebagai PNS atau dari jabatan negeri dengan mendapat hak-hak kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan ketentuan sebagai berikut :

(1) Jika telah berusia sekurang-kurangnya 50 tahun dan masa kerja 10 tahun langsung diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan hak pensiun.

(2) Jika berusia kurang dari 50 tahun dan memiliki masa kerja 10 tahun diberhentikan dengan hormat dari jabatan negeri dengan hak uang tunggu selama-lamanya 5 tahun dan diberikan pensiun pada saat yang bersangkutan berusia 50 tahun.

(3) Jika belum berusia 50 tahun dan memiliki masa kerja kurang dari 10 tahun diberhentikan dengan hormat dari jabatan negeri dengan hak uang tunggu selama-lamanya 5 tahun dan diberikan pensiun pada saat yang bersangkutan berusia 50 tahun dan memiliki masa kerja 10 tahun.

(4) Jika telah diberikan uang tunggu selama-lamanya 5 tahun dan jumlah masa kerjanya ternyata kurang dari 10 tahun diberhentikan dengan hormat sebagai PNS tanpa hak pensiun. (5) Jika tersedia formasi bagi PNS yang menerima uang tunggu dapat dipekerjakan kembali

dalam jabatan negeri dan yang menolak dipekerjakan kembali diberhentikan dengan hormat sebagai PNS.

d). Tidak Cakap Jasmani Atau Rohani Sehingga Tidak Dapat Menjalankan Kewajiban Sebagai PNS

PNS diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun apabila berdasarkan surat keterangan Tim Penguji Kesehatan dinyatakan :

(1) tidak dapat bekerja lagi dalam suatu jabatan negeri karena kesehatannya;

(2) menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi diri sendiri atau lingkungan kerjanya; (3) setelah berakhirnya cuti sakit belum mampu bekerja kembali, dengan ketentuan sebagai

berikut :

(a) Tanpa terikat masa kerja, apabila tidak cakap jasmani atau rohaninya itu disebabkan oleh dan karena ia menjalankan kewajiban jabatannya.

(b) Jika telah memiliki masa kerja pensiun sekurang-kurangnya 4 tahun, apabila tidak cakap jasmani atau rohaninya itu bukan disebabkan oleh dan karena ia menjalankan kewajiban jabatannya.

Bagi Calon PNS/PNS yang mendapat kecelakaan karena dinas, dan yang bersangkutan oleh Tim Penguji Kesehatan dinyatakan tidak cakap jasmani atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai PNS diperlakukan sebagai berikut :

(1) Bagi Calon PNS diangkat sebagai PNS pada tanggal satu bulan Calon PNS dinyatakan cacat karena dinas.

(2) Bagi PNS diberikan kenaikan pangkat pengabdian pada tanggal yang bersangkutan dinyatakan cacat dan akhir bulan yang bersangkutan dinyatakan cacat diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun. Di samping pensiun, yang bersangkutan berhak atas tunjangan cacat.

Bagi Calon PNS/PNS yang mendapat kecelakaan tidak karena dinas dan yang bersangkutan oleh Team Penguji Kesehatan dinyatakan tidak cakap jasmani atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai PNS diperlakukan sebagai berikut :

(1) Bagi Calon PNS diberhentikan dengan hormat sebagai Calon PNS pada akhir bulan yang bersangkutan dinyatakan cacat.

(2) Bagi PNS diberhentikan dengan hormat sebagai PNS pada akhir bulan yang bersangkutan dinyatakan cacat dengan diberi hak pensiun apabila telah memiliki masa kerja 4 tahun. (3) Apabila belum mempunyai masa kerja 4 tahun, PNS diberhentikan dengan hormat dari

jabatan negeri dengan hak uang tunggu pada akhir bulan yang bersangkutan dinyatakan cacat. Lamanya uang tunggu adalah kurang dari 4 tahun (4 tahun dikurangi masa kerja yang telah dimiliki yang bersangkutan).

e). Pemberhentian Dengan Hormat Sebagai PNS Dan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai PNS Karena Melanggar Peraturan Perundang-Undangan Yang Berlaku

(1) Pemberhentian dengan hormat sebagai PNS karena melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Apabila PNS melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku, kemudian

diberhentikan dengan hormat, maka kepada yang bersangkutan diberikan hak-hak kepegawaian, di antaranya pensiun apabila memenuhi syarat usia sekurang-kurangnya 50 tahun dan masa kerja sekurang-kurangnya 20 tahun.

(2) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

Kepada PNS yang diberhentikan tidak dengan hormat sebagai PNS tidak diberikan hak-hak kepegawaian, diantaranya pensiun.

f). Pemberhentian Karena Meninggalkan Tugas

PNS yang meninggalkan tugasnya secara tidak sah dalam waktu 2 bulan terus-menerus diberhentikan pembayaran gajinya mulai bulan ketiga. Apabila meninggalkan tugasnya secara tidak sah lebih dari 2 bulan tetapi kurang dari 6 bulan melaporkan diri kepada pimpinan instansinya, maka ia dapat ditugaskan kembali jika ada alasan-alasan yang dapat diterima. Kalau ketidakhadirannya itu adalah kelalaiannya sendiri, dan menurut pendapat pejabat yang berwenang akan mengganggu suasana kerja kalau ia ditugaskan kembali, maka ia diberhentikan dengan hormat sebagai PNS. PNS yang meninggalkan tugas secara tidak sah terus-menerus selama 6 bulan diberhentikan tidak dengan hormat sebagai PNS.

g). Pemberhentian Karena Hilang

PNS yang hilang dianggap telah meninggal dunia pada akhir bulan ke- 12 sejak yang bersangkutan hilang. Berdasarkan berita acara atau surat keterangan dari pejabat yang berwajib, maka pejabat yang berwenang membuat surat pemyataan hilang. Surat pernyataan hilang itu dibuat selambat-lambatnya akhir bulan ke-2 sejak yang bersangkutan hilang. Pejabat yang membuat adalah Menteri yang memimpin departemen atau pejabat yang ditunjuk olehnya.

(1) PNS yang telah dinyatakan hilang yang sebelum melewati masa 12 bulan ditemukan kembali, masih hidup dan sehat, dipekerjakan kembali sebagai PNS. PNS yarg telah dinyatakan hilang yang belum melewati masa 12 bulan ditemukan kembali dan dinyatakan cacat, diperlakukan sebagai berikut :

(a) diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan hak pensiun apabila telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 4 tahun;

(b) apabila hilangnya dan cacatnya itu disebabkan dalam dan oleh karena ia menjalankan kewajiban jabatannya, maka ia diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan hak pensiun tanpa memandang masa kerja.

(2) PNS yang telah dinyatakan hilang ditemukan kembali setelah melewati masa 12 bulan diperlakukan sebagai berikut :

(a) apabila ia masih sehat, dipekerjakan kembali;

(b) apabila tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri berdasarkan surat keterangan Tim Penguji Kesehatan, diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan mendapat hak-hak kepegawaian sesuai dengan peraturan yang berlaku.

h). Pemberhentian Karena Sebab-Sebab Lain

PNS yang tidak melaporkan diri kembali kepada instansi induknya setelah habis menjalankan cuti di luar tanggungan negara, diberhentikan dengan hormat sebagai PNS. PNS yang terlambat melaporkan diri kembali kepada instansi induknya setelah habis menjalankan cuti di luar tanggungan negara, diperlakukan hal-hal sebagai berikut :

(1) Apabila keterlambatan melaporkan diri itu kurang dari 6 bulan, maka PNS yang bersangkutan dapat dipekerjakan kembali apabila alasan-alasan tentang keterlarnbatan melaporkan diri itu dapat diterima oleh pejabat yang berwenang.

(2) Apabila keterlambatan melaporkan diri itu kurang dari 6 bulan, tetapi alasan-alasan tentang keterlambatan melaporkan diri itu tidak dapat diterima oleh pejabat yang

berwenang, maka PNS yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat sebagai PNS.

(3) Apabila keterlambatan melaporkan diri itu lebih dari 6 bulan, maka PNS yang bersangkutan harus diberhentikan dengan hormat sebagai PNS.

5 . 1 . 2 . P E M B E R H E N T I A N D A R I J A B A T A N N E G E R I

PNS yang diberhentikan dari jabatan negeri (jabatan dalam bidang eksekutif), status pegawai negeri sipil yang bersangkutan tidak hilang. Pemberhentian PNS dari jabatan negeri yaitu pemberhentian yang menyebabkan PNS yang bersangkutan tidak bekerja pada suatu satuan organisasi negara tetapi masih tetap berkedudukan sebagai PNS, contoh PNS diberhentikan dengan hormat dari jabatan negeri dengan hak uang tunggu karena kelebihan tenaga di instansi yang bersangkutan. Kemudian karena tersedia formasi dan tenaganya masih dibutuhkan di instansinya, maka yang bersangkutan diangkat kembali dalam iabatan negeri di instansinya.

5 . 1 . 3 . P E M B E R H E N T I A N S E M E N T A R A

PNS yang dikenakan tahanan oleh pejabat yang berwajib karena disangka telah melakukan tindak pidana kejahatan sampai mendapat putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, dikenakan pemberhentian sementara. Pemberhentian sementara tersebut adalah pemberhentian sementara dari jabatan negeri, bukan pemberhentian sementara sebagai PNS.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966, kepada PNS yang dikenakan pemberhentian sementara maka berlaku ketentuan sebagai berikut :

1). Jika terdapat petunjuk-petunjuk yang cukup meyakinkan bahwa ia telah melakukan pelanggaran yang didakwakan atas dirinya mulai bulan berikutnya diberikan bagian gaji sebesar 50% dari gaji pokok yang diterima, dan jika belum terdapat petunjuk-petunjuk yang jelas tentang

telah dilakukannya pelanggaran yang didakwakan atas dirinya maka mulai bulan berikutnya ia diberikan bagian gaji sebesar 75% dari gaji pokok yang diterimanya terakhir.

2). Jika sesudah pemeriksaan oleh pihak yang berwajib PNS yang dikenakan pemberhentian sementara

tersebut ternyata tidak bersalah, maka PNS itu harus segera diangkat dan dipekerjakan kembali pada jabatan semula. PNS tersebut harus direhabilitasi dan kekurangan gaji selama diberhentikan sementara segera dimintakan pembayarannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam hal yang demikian maka selama masa diberhentikan sementara ia berhak mendapat gaji penuh serta penghasilan-penghasilan lainnya.

3). Jika sesudah pemeriksaan PNS yang bersangkutan ternyata bersalah, maka terhadap PNS yang dikenakan pemberhentian sementara harus diambil tindakan pemberhentian, dengan

sebutan ”dengan hormat” atau ”tidak dengan hormat” menurut pertimbangan

kesalahan yang bersangkutan, sedangkan bagian gaji berikut tunjangan-tunjangan yang telah dibayarkan kepadanya tidak dipungut kembali.

5 . 1 . 4 . U A N G T U N G G U

Yang berhak menerima uang tunggu adalah PNS yang diberhentikan dengan hormat dari jabatan negeri karena:

PEMB ERH EN TIAN DARI JABATAN

NEG ERI PEMBERH EN TIAN

SEMEN TARA

a. Sebagai tenaga kelebihan yang diakibatkan oleh penyederhanaan organisasi dan tidak dapat disalurkan kepada instansi lain serta belum memenuhi syarat-syarat pensiun.

b. Menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi diri sendiri dan atau lingkungan kerjanya serta belum memenuhi syarat-syarat pensiun.

c. Setelah berakhir cuti sakit belum mampu bekerja kembali dan belum memenuhi syarat-syarat pensiun. d. Tidak dapat dipekerjakan kembali setelah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan negara karena

tidak ada lowongan dan belum memenuhi syarat-syarat pensiun.

Uang tunggu diberikan paling lama 1 tahun dan dapat diperpanjang paling lama 5 tahun dan besarnya uang tunggu adalah :

 80% dari gaji pokok untuk tahun pertama

 75% dari gaji pokok untuk tahun-tahun selanjutnya.

Uang tunggu diberikan mulai bulan berikutnya dihitung dari bulan PNS diberhentikan dengan hormat dari jabatan negeri. Penerima uang tunggu masih tetap berstatus sebagai PNS oleh sebab itu kepadanya diberikan :

a. kenaikan gaji berkala;

b. tunjangan keluarga;

c. tunjangan pangan; dan

d. tunjangan-tunjangan lain berdasarkan perundang-undangan yang berlaku, kecuali tunjangan jabatan.

5 . 1 . 5 . P E N S I U N

Menurut Undang-undang Nomor 11 tahun 1969 pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai balas jasa terhadap PNS yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada negara. Setiap PNS yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan berhak atas pensiun. Untuk menetapkan jumlah pensiun pegawai perlu diketahui dasar pensiun ialah gaji pokok terakhir yang berhak diterima oleh pegawai sebelum ia diberhentikan sebagai PNS dengan hak pensiun.

5 . 1 . 5 . 1 . P E N S I U N P E G A W A I

PNS berhak atas pensiun apabila:

1). Telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 tahun, mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 20 tahun, dan telah diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai negeri. Pensiun ini disebut pensiun secara normal atau disebut juga pensiun dipercepat.

2). Telah mencapai batas usia pensiun, syarat usia 56 tahun dan masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 10 tahun.

3). PNS yang tidak cakap jasmani atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai PNS dapat terjadi dalam keadaan :

a). sedang dalam menjalankan tugas kewajiban sebagai PNS yang disebut kecelakaan karena dinas. Pensiun kepada yang bersangkutan tidak mensyaratkan usia dan masa kerja. Besamya pensiun pokok pegawai tersebut adalah 75% dari dasar pensiun/gaji pokok terakhir.

b). tidak dalam menjalankan tugas kewajiban sebagai PNS yang disebut kecelakaan tidak karena dinas. Pensiun kepada yang bersangkutan mensyaratkan masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 4 tahun dan tidak mensyaratkan usia. Besamya pensiun pokok pegawai tersebut adalah 40% dari dasar pensiun/gaji pokok terakhir.

Di samping diberikan pensiun pokok, kepada pensiun pegawai diberikan pula tunjangan keluarga dan tunjangan pangan serta tunjangan lain yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. a. Masa Kerja Pensiun

Berbeda dengan perhitungan masa kerja untuk penetapan gaji pokok PNS, masa kerja

yang dihitung untuk menentukan hak dan jumlah pensiun adalah seluruh masa kerja sebagai PNS termasuk masa kerja lainnya yang ditetapkan berdasarkan pasal 6 Undang-undang No.11 Tahun 1969, masa kerja pensiun itu adalah :

1). Waktu bekerja sebagai PNS.

PEN SIUN

PEN SIUN PEG AW AI

3). Waktu bekerja sebagai tenaga bulanan/harian dengan menerima penghasilan dari Anggaran Negara atau Anggaran dari BUMN/BUMD.

4). Waktu bekerja sebagai pegawai pada sekolah partikuler bersubsidi masa kerja tersebut di atas dihitung penuh.

5). Masa kerja swasta yaitu masa kerja pada perusahaan yang berbentuk badan hukum seperti PT, CV,

dan Yayasan, dihitung sebagai masa kerja swasta sebanyak-banyaknya 8 tahun, dengan ketentuan pada saat pemberhentian PNS tersebut telah berkedudukan sebagai PNS sekurang-kurangnya 10 tahun.

b. Yang Berhak Memberikan Pensiun

Dalam pasal 7 Undang-undang Nomor 11 Tahun 1969 ditetapkan bahwa Pensiun Pegawai/Pensiun Janda/Duda pegawai ditetapkan oleh pejabat yang berhak memberhentikan pegawai yang bersangkutan. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1989 memberikan wewenang kepada Kepala BKN untuk atau atas nama pejabat yang berwenang memberhentikan dengan hormat sebagai PNS yang berpangkat Pembina Tk.I golongan ruang IV/b kebawah yang mencapai batas usia pensiun dengan hak pensiun, menetapkan

Dokumen terkait