• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemberian FeSO 4 300 mg dalam Cangkang Kapsul Alginat Pada Penderita Anemia Defisiensi Besi dengan Gangguan Lambung

Pada proses perekrutan subyek penelitian, ditemukan 9 orang penderita defisiensi besi yang mengalami gangguan lambung, yang pada umumnya berupa gastritis antrum. Oleh karena itu sebagai tambahan dalam penelitian ini, dilakukan penilaian terhadap keluhan gejala pada saluran cerna pada saat kondisi defisiensi besi mereka diatasi dengan FeSO4 300 mg dalam cangkang kapsul alginat.

Pada kesembilan orang tersebut diberikan lansoprazol sehari satu kali yang diminum sebelum tidur untuk mengatasi kondisi gastritisnya. Sedangkan, kapsul alginat FeSO4 300 mg, yang diharapkan lebih aman bagi lambung dibandingkan

dengan sediaan–sediaan besi di perdagangan yang berprofil pelepasan segera, diminum pagi hari.

Setelah dievaluasi pada tiap akhir minggu, umumnya tidak ada keluhan yang nyata dirasakan oleh kelompok ini. Umumnya mereka dapat mentoleransi pemberian FeSO4 dalam kapsul alginat ini (Lampiran 11). Keluhan yang sempat dilaporkan sebatas mual. Kepatuhan rata-rata kelompok ini pun cukup baik yaitu 94,4% (Lampiran 12).

Terdapat 1-2 orang yang melaporkan tercium bau seperti amis ataupun bau metal saat menelan obat sehingga menimbulkan rasa mual. Hal ini dapat saja terjadi oleh karena kapsul alginat masih diproduksi secara manual yang dapat menyebabkan variasi ketebalan cangkang yang dibuat sehingga kapsul yang dihasilkan kurang rapat memberikan celah bagi isi kapsul untuk masuk di ruang antara badan dan tutup kapsul; memberikan bau yang kurang enak.

Pengamatan pada kelompok ini merupakan pengamatan tambahan yang perlu diteliti lebih lanjut dengan rancangan penelitian lain yang sesuai; termasuk pemeriksaan Hb dan feritin sehingga dapat dinilai efektivitas dan keamanan terapi FeSO4 pada penderita gangguan saluran cerna.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa :

1. sediaan FeSO4 300 mg yang dimasukkan dalam cangkang kapsul alginat dapat ditoleransi oleh penderita anemia defisiensi besi

2. keluhan efek samping saluran cerna secara umum lebih sering terjadi pada kelompok gelatin meliputi mual (dilaporkan oleh 93% penderita dari kelompok gelatin), lambung terasa penuh (69%), perut nyeri (69%), dan hilang selera makan (54%) pada tingkat keparahan level 1 di minggu pertama.

3. gambaran endoskopi lambung setelah pemberian FeSO4 300 mg yang

dimasukkan dalam cangkang kapsul alginat tetap normal; sedangkan setelah pemberian FeSO4 300 mg yang dimasukkan dalam cangkang kapsul gelatin menunjukkan adanya gastritis pada bagian antrum

4. skoring rata-rata keluhan efek samping setelah pemberian FeSO4 300 mg selama 4 minggu pada kelompok gelatin adalah 25 (kriteria sedang) dan 4 pada kelompok kapsul alginat (kriteria sangat ringan)

5. kepatuhan rata-rata kelompok alginat adalah 94,51% sedangkan kelompok gelatin adalah 83,79%.

6. rata-rata peningkatan Hb kelompok gelatin 0,46 ± 0,57 g/dL, sedangkan di kelompok alginat 0,51 ± 0,46

7. rata-rata peningkatan feritin serum kelompok gelatin 29,28 ± 18,90, sedangkan kelompok alginat 16,68 ± 12,95.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka disarankan :

1. dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah penderita yang lebih banyak pada kelompok usia lainnya, waktu yang lebih panjang, dan kondisi penelitian yang lebih terkendali; sehingga dapat diyakinkan bahwa peningkatan Hb dan feritin benar-benar disebabkan oleh konsumsi kapsul alginat FeSO4

2. penelitian lebih lanjut untuk memperoleh sediaan antianemia yang dapat digunakan untuk dosis Fe yang lebih tinggi untuk terapi anemia sedang hingga berat tanpa menimbulkan efek samping saluran cerna.

Anderson, G.J., Frazer, D.M., McKie, A.T., Wilkins, S.J., dan Vulpe, C.D. (2002). The Expression and Regulation of The Iron Transport Molecules Hephaestin and IREG1 : Implications for The Control of Iron Export from The Small Intestine. Cell Biochem Biophys. 36(2-3):137-146.

Andrews, C.N. (2005). Understanding Heme Transport. The New England Journal of Medicine. Boston. 353(23):2508-2509.

Anonim. (2006). Iron Transport and Cellular Uptake. Diperoleh dari http://sickle. bwh.harvard. edu/iron transport.html pada 25 Agustus 2006.

Arica, B., Calis, S., Atilla, P., Durlu, T.N., Cakar, N., Kas, S.H., dan Hincal, A.A. (2005). In Vitro and In Vivo Studies of Ibuprofen-Loaded Biodegradable Alginate Beads. Journal of Microencapsulation. 22(2):153 – 165.

ASHP. (2002). AHFS Drug Information. Bethesda : American Society of Health System Pharmacists, Inc.

Bangun, H. (2002). The Preparation of Indometacin Capsules without Gastrointestinal Side Effect. The 32nd Korean Society Annual Meeting, Seoul, Korea. The Korean Society of Pharmaceutics. Pharmaceutics in Asia. 28-29 Nov.

Bangun, H., Tarigan, P., Simanjuntak, M.T., dan Ismanelly, T. (2005). Pembuatan dan Karakterisasi Kapsul Alginat yang Tahan Terhadap Asam Lambung.

Media Farmasi. 13(1):70–79.

Barbaroux, O. (2007). Production, Properties, and Uses of Alginate, Carageenan, and Agar. FAO Corporate Document Repository. Diperoleh dari www.fao.org/ docrep/field/003/ AB728E/AB728E09.htm pada 5 Desember 2006.

Beard, L.J. (2000). Effectiveness and Strategies of Iron Supplementation During Pregnancy. American Journal of Clinical Nutrition. 71 (suppl)

Belitz, H.D dan Grosch, W. (1987). Food Chemistry. Edisi Kedua. Berlin : Springer Verlag

Berkow, R.(1997). The Merck Manual of Medical Information. New York : Pocket Books Health.

Cook, D.J., Carriaga, M., Kahn, G.S., Schalch, W., dan Skikne, S.B. (1990). Gastric Delivery System for Iron Supplementation. The Lancet. 335(8698):1136–1139. Delorme, M.A., Inwood, M.J., dan Gwadny-Shridar, F. (1990). Letter : Enteric

DepKes RI. (2005). Anemia Gizi Anak Salah Satu Masalah Gizi Utama di Indonesia. Artikel online.

deSouza, I.A., Filho, B.M., Fereira, CO.L., dan Figueiroa. The Effectiveness of Three Regimens Using Ferrous Sulfat to Treat Anemia in Pregnant Women. Rev Panam Salud Publica. 15(5).

Dhungana, S., Taboy, H.C., Zak, O., Larvie, M., Crumbliss, L.A., dan Aisen, B.(2004). Redox Properties of Human Transferrin Bound To Its Receptor.

Biochemistry. 43(205).

DitJen POM.(2001). Informatorium Obat Nasional (IONI). Jakarta : Departemen Kesehatan RI.

DitJen POM.(1995). Farmakope Indonesia. Edisi 4. Jakarta:Departemen Kesehatan RI.

FAO. (2006). Human Nutrition in The Developing World. FAO Corporate Document Repository. Diperoleh dari www.fao.org/docrep/W0073E/w007e05.htm pada 25 Agustus 2006.

FAO/WHO.(2002). Human Vitamin and Mineral Requirements. Report of a Joint FAO/WHO Expert Consultation, Rome. Diperoleh dari www.fao.org/ DOCREP/005/y8346m/ y8346m02.htm pada 23 Maret 2007.

Gasche, C., Lomer, E.C.M., Cavill, I., dan Weiss, G. (2004). Iron, Anaemia, and Inflammatory Bowel Disease : Review Article. Gut. 53:1190-1197.

Gastearena, I.A.M., Gil, G.A., Azqueta, A., Coronel, P.M., dan Gimeno, M. (2003). A Comparative Study on The Gastroduodenal Tolerance of Different Antianemics Preparations. Human & Experimental Toxicology. 22:137-141. Gennaro, R.A. (1990). Pharmaceutical Sciences. Edisi 18. Pennsylvannia : Mack

Publishing Company.

Gennaro, R.A. (2000). Remington : The Science and Practice of Pharmacy. Edisi 20. Pennsylvannia : Mack Publishing Company.

Gillman, A.G., Hardman, J.G., dan Limbird, L.E. (1996). The Pharmacological Basis of Therapeutics. Edisi 9. New York : Pergamon Press.

GPAC (Guidelines and Protocol Advisory Committee).(2004). Investigation and Management of Iron Deficiency. Victoria : British Columbia Medical Association. Diperoleh dari www.healthservices.gov.bc.ca/msp/protoguide. Groves, M.J. (1989). Drug Information for Healthcare Professional. Edisi 9. Volume

IA. USA : USP Convention, Inc.

Harvey, J.S.R., Reffitt, M.D., Doig, A.L., Meenan, J., Ellis, D.R., Thompson, H.P.R., dan powell, J.J. (1998). Ferric Trimaltol Corrects Iron Deficiency Anemia in

Patient Intolerant of Iron. Alimentary Pharmacology & Therapeutics. 12(9):845-848.

Hutabarat, R. (2006). Uji Antiagregasi Trombosit dan Uji Iritasi Lokal Terhadap Saluran Cerna dari Aspirin dalam Kapsul Alginat pada Kelinci. Tesis. Program Magister Ilmu Farmasi. Medan : Sekolah Pascasarjana USU.

Hyder, Z.M.S., Persson, A.L., Chowdhury, R.M.A., dan Ekstron, C.E. (2002). Do Side Effects Reduce Compliance to Iron Supplementation? A Study of Daily- and Weekly-dose Regimen in pregnancy. Journal of Health Population and Nutrition. 20(2):175-179.

Ibrahim, D. (2005). Oral Iron Supplements : A Review. Artikel Online dari University of Saskatchewan Pharmacy & Nutrition.htm.

Ivey, M. dan Elmer, G. (1986). Nutritional Supplement, Mineral, and Vitamin Products. Handbook of Nonprescription Drugs. Edisi 8. Washington D.C.: American Pharmaceutical Association.

Katzung, G.B. (2004). Basic & Clinical Pharmacological. Edisi 9. Singapore : McGraw Hill.

Kennedy, G., Nantel, G., dan Shetty, P. (2005). The Scourge of “Hidden Hunger” : Global Dimensions of Micronutrient Deficiencies. FAO Corporate Document Repository. Diperoleh dari www.fao.org/DOCREP/005/y8346m/y8346m02. htm pada 22 Maret 2007.

Kesehatan Reproduksi. (2004). Balita Antara Masa Emas dan Kritis. Diperoleh dari www.kesehatanreproduksi.com pada 30 Januari 2007.

Khusun, H., Yip, R., Dillon, H.S., dan Schultink, W. (1999). World Health Organization Hemoglobin Cut-Off Points for The Detection of Anemia are Valid for an Indonesian Population. The Journal of Nutrition. 129(9):1669 -1674.

Kolopaking, S.M. (2001). Pemeriksaan Endoskopi Saluran Cerna. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Lavinur. (2006). Uji Efek Analgetika dan Keamanan Terhadap Lambung dari Aspirin yang Diberikan dengan Cangkang Kapsul Alginat Tipe Matriks Dibandingkan dengan Kapsul Gelatin Yang Diberikan Pada Hewan Coba Kelinci. Tesis. Program Magister Ilmu Farmasi. Medan : Sekolah Pascasarjana USU.

Little, R.D.(1999). Ambulatory Management of Common Form of Anemia. Journal of Am. Fam. Physician. 59(6).

McDiarmid, T. dan Johnson, D.E. (2002). Are Any Oral Iron Formulations Better Tolerated Than Ferrous Sulphate?. Journal of Family Practice. 51(6).

Mukhopadhyay, D. dan Mohanambun, K. (2002). Iron Deficiency Anaemia in Older People : Investigation, Management, and Treaatment (Commentary). Age and Ageing. 31:87 -91.

Mumtaz, Z., Shahab, S., Butt, N., Rabb, A.M., dan deMuynck, A. (2000). Daily iron suplementation si More EFfective Than Twice Weekly Iron Supplementation in Pregnant Women in Pakistan in a Randomized Double-blind Clinical Trial. The Journal of Nutrition.

NAAC (National Anemia Action Council).(2005).Iron Deficiency Anemia. AS : National Anemia Action Council, Inc. Diperoleh dari www.anemia.org. pada 14 Sept 2006.

NIH/ODS (National Institute of Health/Office of Dietary Supplements). (2005). Dietary Supplement Fact Sheet : Iron. Diperoleh dari http://dietary-supplement.info.nih.gov pada 22 Maret 2007.

Provan, D.(2005). Iron deficiency Anemia. ABC of Clinical Hematology.

PSC (Protocol Steering Committee).(2005). Protocol for The Use of Serum Ferritin and Total Iron and Iron Binding Capacity. Diperoleh dari www.hlth.gov.bc.ca/ msp/images/ protoguides/gps/ferritin.htm.

Reksodiputro, H.A.(1994).Mekanisme Anemia Defisiensi Besi. Cermin Dunia

Kedokteran. No. 95.

Rouault, A.T.(2003). How Mammals Acquire and Distribute Iron Needed for Oxygen-Based Metabolism. PloSBiol. 1(3) : 326 – 328.

Rowe, C.R., Sheskey, J.P., dan Welker, J.P. (2003). Handbook of Pharmaceutical Excipients. Edisi Keempat. London : Pharmaceutical Press.

Rudinskas, L., Paton, W.T., Walker, E.S., Dotten, A.D., dan Cowan, H.D. (1989). Case Report : Poor Clinical Response to Enteric-Coated Iron Preparations.

Canadian Medical Association Journal. 141(6):543-547.

Samanta, Udaykumar, T., Suresh, B. (1995). Preparation and Evaluation of Sustained Release Preparations of Ferrous Sulphate. Indian Journal of Pharmaceutical Sciences. 57(5) : 189-193.

Simmons, et.al. 1993. Evaluation of A Gastric Delivery System for Iron Supplementation in Pregnancy. American Journal of Clinical and Nutrition.

58:622-626.

Sinurat, D. (2005). Studi Pelepasan, Ketersediaan Hayati, dan Efek Iritasi Terhadap Lambung dari Kapsul Alginat yang Mengandung Aspirin Dibandingkan dengan Tablet Ascardia. Tesis. Program Magister Ilmu Farmasi. Medan : Sekolah Pascasarjana USU.

Suartika, W.I. (1999). Prevalensi Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Bualemo Sulawesi Tengah. Cermin Dunia Kedokteran. 124:44 – 45.

Sumaiyah. (2006). Uji Pelepasan, Bioavailabilitas dan Iritasi Akut Terhadap Lambung Kelinci dari Fero Sulfat yang Diformulasi dalam Kapsul Alginat.

Tesis. Program Magister Ilmu Farmasi. Medan : Sekolah Pascasarjana USU. Susanti, E. (2006). Uji Efek Analgetika dan Keamanan Terhadap Lambung dari

Aspirin yang Diberikan dengan Cangkang Kapsul Alginat Dibandingkan dengan Kapsul Gelatin Yang Diberikan Pada Hewan Coba Kelinci. Tesis. Program Magister Ilmu Farmasi. Medan : Sekolah Pascasarjana USU.

Thom, D., Grant, G.T., Morris, E.R., dan Rees, D.A. (1982). Characterisation of Cation Binding and Gelation of Polyuronates by Circular Dichroism.

Carbohydrate Research. 100:29-42.

Timmcke, J.Q.(2005). A New Approach to Deliver Iron to A Deficient Population : Formulation Focus. Diperoleh dari www.

Tripathi, K.D.(2001).Essential of Medical Pharmacology. India : Jaypee Brothers Medical Publisher.

Troost, J.F., Saris, M.H.W., Haenen, G., Bast, A., dan Brummer, M.J.R. (2003).New Method to Study Oxidative Damage and Antioxidants in The Human Small bowel : Effects of Iron application. American Journal of Physiology - Gastrointestinal and Liver Physiology. 285:G354-G359.

USPDI. (1989). Drug Information for The Health Care Professional. Edisi 9. Vol. IA. United States Pharmacopeial Convention, Inc.

USPDI. (1995). Advice for Patient Drug Information in Lay Language. Edisi 15. Vol. II. United States Pharmacopeial Convention, Inc.

Viteri, E.F. (1997). Iron Supplementation for The Control of Iron Deficiency in Population at Risk. Nutrition Reviews. 55(6):195-209.

Wahyuni, A. S.(2004). Anemia Defisiensi Besi Pada Balita. USU Digital Library.

Walker, E.S., Paton, W.T., Cowan, H.D., Manuel, A.M., dan Dranitsarisa, G. (1989). Bioavailability of Iron in Oral Ferrous Sulfate Preparation in Healthy Volunteers. Canadian Medical Association Journal.141(6):543-547.

Yip, R. (1996). Iron Supplementation During Pregnancy : Is It Effective?. American Journal of Clinical and Nutrition. 63:853-855.

Zavaleta, N., Respicio, G., dan Garcia, T,. (2000). Efficacy and Acceptability of Two Iron Supplementation Schedules in Adolescent School Girls in Lima, Peru. The Journal of Nutrition. 130:462S-464S.

Zimmermann, M.B., Hurrell, R.F. 2007. Nutritional Iron Deficiency. The Lancet.

370(9586):511-520.

Zlotkin, S., Arthur, P., Antwi, Y.K., dan Yeung, G. (2001a). Randomized, Controlled Trial of Single versus 3-times-daily Ferrous Sulfat Drops for Treatment of Anemia. Pediatrics. 108(3):613-616

Zlotkin, S., Arthur, P., Antwi, Y.K., dan Yeung, G. (2001b). Treatment of Anemia with Microencapsulated Ferrous Fumarate Plus Ascorbic Acid Supplied as Sprinkles to Complementary (weaning) Foods. Am J Clin Nutr. 74.

http://sickle.bwh.harvard.edu/iron_trans-port.html www.cybercolloids.net/.../introduction.php www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=483&Itemid=2 www.drugs.com www.fmcmagenta.com www.pinehurstmedical.com/.../endoscopy.htm

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :………

No.KTP :………..

Alamat :………..

telah membaca, memahami dan telah diberi penjelasan tentang penelitian ini oleh Dwi Lestari P., S.Si., Apt. Dengan ini saya menyetujui untuk menjadi peserta tanpa paksaan dan tekanan dari pihak manapun dalam penelitian yang berjudul UJI TOLERANSI LAMBUNG TERHADAP SEDIAAN FERO SULFAT YANG DIBERIKAN DALAM CANGKANG KAPSUL ALGINAT PADA PENDERITA ANEMIA DEFISIENSI BESI termasuk pengambilan sampel darah dari vena dan endoskopi.

Nama Peserta : ……… Tanda Tangan : ………

Saksi : ……… Tanda Tangan : ...….

No. KTP Saksi: ………..

Tanggal : ………

Nama Peneliti : Dwi Lestari P., SSi, Apt

Alamat : Jl. Jermal VII gg. Murni III no.11 Medan Telp. 91156770/0811649500

Tanda Tangan : ………..

Saya konfirmasikan bahwa saya telah menjelaskan bentuk dan tujuan penelitian tersebut kepada yang bersangkutan. Untuk mendapatkan persetujuannya, telah dipahami resiko, maupun manfaat atas prosedurnya secara keseluruhan dan kemudian menandatanganinya di hadapan saya.

Kelompok Gelatin Kelompok Alginat Nama Usia (tahun) Hb (g/dL) Feritin (μg/L) Pendi-dikan Nama Usia (tahun) Hb (g/dL) Feritin (μg/L) Pendi-dikan Ro 50 13,6 22,80 2 Ar 25 12,6 25,30 3 Za 36 13,2 26,50 1 Su 39 12,5 26,50 2 Ru 22 13,1 28,70 3 La 53 11,9 9,37 3 El 41 5,7 2,51 3 Sp 48 13,1 29,30 1 Sy 52 13,2 27,50 1 Ta 27 5,83 1,42 1 Er 51 13,7 23,20 2 Nu 34 11,5 11,30 2 Ka 60 11,1 10,50 1 Wi 32 13,5 17,84 0 St 65 12,5 25,61 1 Sw 38 10,8 16,80 1 Sl 35 11,8 24,70 3 Rl 41 11,9 17,36 1 Swr 38 10,8 16,81 1 Ju 27 12,6 4,36 1 At 24 11,9 4,15 2 Si 22 12,2 22,76 1 Po 32 12,5 23,20 4 Vi 53 14,2 28,99 1 Tu 43 12,7 27,60 2 Sm 28 8,21 3,19 2 Rata-rata 42,15 11,98 20,29 - Rata-rata 35,92 11,60 16,50 - Simpangan Baku 12,99 2,09 8,99 - Simpangan Baku 10,50 2,26 9,87 - Keterangan : 0 = tidak sekolah 1 = SD 2 = SMP 3 = SMA 4 = Universitas

Dokumen terkait