INDIKATOR DAN TARGET KINERJA PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL PUSKESMAS TAHUN 2017-2019
100% Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil Ibu hamil yang selama kehamilannya mendapat 90 (sembilan
puluh) tablet Besi kumulatif di wilayah keija Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah ibu hamil dapat 90 (sembilan puluh) tablet Besi kumulatif dibagi jumlah sasaran bumil di wilayah keija
Puskesmas keija dikali 100%
Lampiran 1
4.1bu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)Ibu hamil yang hasil pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) nya kurang dari 23,5 cm di wilayah
keija Puskesams Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah ibu hamil dengan LiLA kurang dari 23,5 cm dibagi jumlah ibu hamil
diukur LiLA dikali 100%
2.I.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi
1. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja PutriRemaja Putri (SMP dan SMA) yang mendapat 1 (satu) tablet tambah darah per minggu sepanjang tahun
di suatu wilayah keija Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah remaja putri yang mendapat 1 (satu) tablet tambah darah per minggu dibagi
jumlah remaja putri di suatu wilayah keija dikali 100%
2.Pemberian PMT-P pada balita kurusBalita kurus yang ditemukan dan mendapat PMT pemulihan (PMT-P) di suatu wilayah keija pada kurun waktu tertentu.Balita kurus yaitu balita yang
secara antropometri berdasarkan berat badan dibagi tinggi badan di bawah -2 SD
(menurut Z-score)
Jumlah balita kurus yang ditemukan dan mendapat PMT pemulihan dibagi
jumlah balita kurus yang ditemukan di wilayah keija Puskesmas pada kurun waktu
tertentu dikali 100%
3. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT- PemulihanBumil KEK yang ditemukan dan mendapat PMT pemulihan di suatu wilayah keija Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
Jumlah bumil KEK yang mendapat PMT pemulihan dibagi jumlah bumil KEK di wilayah keija Puskesams pada kurun waktu tertentu dikali
100%
Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target (Dalam%)
Lampiran 1
1 ..Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk
Balita gizi buruk yang ditemukan dan mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk di wilayah keija Puskesams Puskesmas pada kurun waktu tertentu. Balita gizi buruk yaitu balita yang secara antropometri berdasarkan berat badan dibagi tinggi badan kurang dari
-3 SD (menurut Z-score)
Jumlah balita gizi buruk yang mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk dibagi jumlah balita gizi buruk yang
ditemukan dikali 100% 100%
2.Cakupan penimbangan balita D/S Balita yang ditimbang berat badannya di wilayah keija Puskesmas pada kurun waktu tertentud
Jumlah balita yang ditimbang berat badannya (D) dibagi jumlah balita yang ada ( S)
dikali 100% 3.Balita naik berat badannya (N/D) Balita yang naik berat badannya sesuai dengan standar di
wilayah keija Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah balita yang naik berat badannya sesuai dengan standar (N) dibagi jumlah
balita yang ditimbang (D) di wilayah keija Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100% 4.Balita Bawah Garis Merah (BGM) Balita yang grafik pertumbuhannya berada di bawah garis
merah pada Kartu Menuju Sehat (KMS) pada kurun waktu tertentu
Jumlah balita yang grafik pertumbuhannya berada di bawah garis merah pada KMS dibagi jumlah balita yang ditimbang di wilayah keija Puskesmas pada kurun waktu
tertentu dikali 100% 5.Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodiumRumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium di
wilayah keija Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium.dibagi jumlah rumah tanngga yang disurvei di wilayah
keija Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100%
Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target (Dalam%)
Lampiran 1
2.I.5.I. Diare
1. Cakupan pelayanan Diare balita Penemuan kasus Diare balita di sarana kesehatan dan kader di wilayah keija Puskesmas pada kurun
waktu tertentu
Jumlah balita Diare yang ditemukan dibagi target. Target = 20% dikali 843/1000 dikali jumlah balita di wilayah
keija Puskesmas
100%
2. Angka penggunaan oralit Penderita Diare balita yang berobat mendapat oralit di sarana kesehatan dan kader di wilayah keija
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah penderita Diare balita yang diberi oralit di sarana kesehatan dan kader dibagi total penderita Diare balita
dikali 100 %
100%
3. Angka Penderita diare balita yang diberi tablet ZincPenderita Diare balita yang diberi tablet Zinc di wilayah keija Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah penderita Diare balita yang diberi tablet Zinc dibagi jumlah penderita
Diare balita dikali 100 %
2.I.5.2. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)
Cakupan penemuan penderita Pneumonia balitaKasus Pneumonia balita yang ditemukan dan ditangani di wilayah keija Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
Jumlah penderita Pnemonia balita yang ditangani dibagi target dikali 100%. Target = (4,45 % x jumlah balita di wilayah kerja
Puskesmas) ...10%
Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target (Dalam%)
Lampiran 1
1. Cakupan pemeriksaan kontak dari kasus Kusta baruPemeriksaan kontak serumah dan tetangga sejumlah lebih kurang 10 (sepuluh) rumah disekitar penderita
Kusta baru yang diperiksa. Dengan asumsi jumlah kontak yang ada disekitar penderita sejumlah 25 orang di wilayah keija Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
Jumlah kontak dari kasus Kusta baru yang diperiksa dalam 1 (satu) tahun dibagi jumlah kontak dari kasus
Kusta baru seluruhnya dikali 100%
lebih
2. Kasus Kusta yang dilakukan PFS secara rutinPenderita Kusta yang diperiksa Pemeriksaan Fungsi Syaraf (PFS) yang masih berobat secara rutin (12 kali
untuk MB/Multi Basiler dan 6 kali untuk
PB/Pauci Basiler)diantara seluruh penderita dalam 1 (satu) tahun di wilayah keija Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
Jumlah penderita Kusta yang diperiksa PFS dalam 1 tahun secara rutin dibagi jumlah seluruh penderita dalam 1 tahun
dikali 100 %
lebih
3. RFT penderita Kusta Release From Treatment(RFT) bila penderita baru tipe PB 1 (satu) tahun sebelumnya dan tipe MB 2 (dua) tahun sebelumnya menyelesaikan pengobatan tepat waktu di wilayah keija Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
Jumlah penderita baru PB 1 (satu) tahun sebelumnya dan MB 2 (dua) tahun
sebelumnya menyelesaikan pengobatan tepat waktu dibagi jumlah penderita baru PB 1 (satu) tahun sebelumnya dan MB 2 (dua)
tahun sebelumnya yang mulai pengobatan dikali 100%
lebih
4. Penderita baru pascapengobatan dengan scorekecacatannya tidak bertambah atau tetap
Penderita Kusta tipe PB (dari 1 tahun sebelumnya) dan tipe MB (dari 2 tahun sebelumnya) yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu dengan scorekecacatan yang tidak bertambah/ tetap dari total penderita
baru tipe PB dan MB di wilayah keija Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah penderita baru PB dan MB yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu dengan scorekecacatannya
tidak bertambah / tetap dibagi jumlah penderita baru yang memulai Multi Drug Therapi (MDT) pada period kohort yang
sama dikali 100% lebih
Lampiran 1
5. Proporsi kasus defaulter Kusta Defaulter yaitu penderita Kusta yang tidak menyelesaikan pengobatan tepat waktu, meliputi penderita PB
tidak ambil obat lebih dari 3 (tiga) bulan, MB tidak ambil obat lebih dari 6 (enam) bulan, diantara kasus baru yang mendapat pengobatan
pada periode 1 (satu) tahun.
Jumlah kasus PB / MB yang tidak menyelesaikan pengobatan tepat waktu dibagi jumlah kasus baru PB/MB yang
mendapat pengobatan pada periode yang sama dikalikan
100%
Kura
6. Proporsi tenaga kesehatan di desa endemis Kusta tersosialisasi
Prosentase tenaga kesehatan yang ada di desa endemis telah tersosialisasi Program P2 Kusta dari seluruh tenaga kesehatan yang ada. Desa endemis kusta adalah desa yang selama 3 (tiga) tahun
berturut-turut ditemukan kasus baru kusta di wilayah keija Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah tenaga kesehatan di desa endemis Kusta telah mendapat sosialisasi dibagi jumlah seluruh tenaga kesehatan di desa endemis Kusta) dikali
100%
lebih
7. Proporsi kader kesehatan di desa endemis Kusta tersosialisasi
Kader kesehatan di desa endemis yang telah tersosialisasi Program P2 Kusta terutama untuk membantu
penemuan suspect Kusta di wilayah keija Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah kader kesehatan di desa endemis Kusta telah mendapat sosialisasi dibagi jumlah seluruh kader kesehatan di
desa endemis Kusta dikali 100% lebih
8. Proporsi SD/ MI di desa endemis Kusta dilakukan screening Kusta
SD/ MI yang ada di desa endemis Kusta telah dilakukan screening Kusta pada kurun waktu tertentu
Jumlah SD / MI di desa endemis Kusta telah dilakukan screening Kusta dibagi
jumlah seluruh SD / MI di desa endemis Kusta) dikali 100%
100%
2.1,5.4.Tuberculosis Bacillus (TB) Paru
Lampiran 1
1.Penemuan suspect penderita TBPenemuan suspek TB Paru atau penderita batuk berdahak yang lebih dari 2 (dua) minggu yang ditemukan diwilayah keija Puskesmas pada kurun waktu
tertentu.
Jumlah suspek TB yang diperiksa dibagi target suspek dikali 100%. Target suspek penderita TB = 326/100. 000 x
jumlah penduduk x 60% x 10
2.Penderita TB Paru BTA Positif yang dilakukan pemeriksaan kontak
Penderita TB baru dengan hasil pemeriksaan dahak positif yang dilakukan pemeriksaan kontak dibanding dengan jumlah total TB paru Basil Tahan Asam
(BTA) positif baru pada kurun waktu tertentu
Jumlah pasien baru BTA positif baru yang dilakukan pemeriksaan kontak serumah dibagi jumlah TB BTA positif baru yang ditemukan dikali
100%
100%
3.Angka Keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positifPasien TB paru baru BTA positif yang hasil akhir pengobatan dinyatakan sembuh dan pengobatan lengkap diantara seluruh pasien TB Paru baru BTA positif yang diobati dan tercatat didalam register
TB 03 Kabupaten/ Kota dalam periode tertentu