• Tidak ada hasil yang ditemukan

337986458-Buku-Pkp-Dinkes-2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "337986458-Buku-Pkp-Dinkes-2016"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

i

2016

(2)

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat

dan hidayahNya, sehingga revisi buku Penilaian Kinerja Puskesmas dapat diselesaikan

dengan baik. Buku ini merupakan penyempurnaan buku Penilaian Kineija Puskesmas

yang telah ada sebelumnya.

Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang

bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah keija,

mempunyai posisi yang strategis dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri

untuk hidup sehat, sehingga masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang

optimal.

Buku Penilaian Kineija Puskesmas ini merupakan acuan minimal yang diperlukan

untuk meningkatkan kesiapan Puskesmas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan

kepada masyarakat sehingga lebih bermutu, komprehensif dan berkesinambungan.

Diharapkan dengan adanya standar ini upaya kesehatan yang dilakukan dapat

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Jawa Timur setinggi-tingginya.

Dengan tersusunnya revisi buku Penilaian Kineija Puskesmas, kami mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan

kontribusi dalam penyusunan buku ini.

Kami sadari buku ini masih belum sempurna, oleh karenanya masukan dan saran

perbaikan sangat kami harapkan guna penyempurnaannya.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita

semua

Dr. KOHAR HkRI SANTOSO. Sp.An.KIC.KAP Pembina Tingkat I NIP. 19611203 198802 1 001

(3)

RTIM PENYUSUN

dr. Kohar Hari

Santoso,_Sp.An.KI

C,KAP

dr. Herlin Ferliana, M.Kes

drg. Lili Aprilianti

dr. Roestina Soehardi, M.M.Kes

dr. Dian Islami, M.Kes

dr. Setya Budiono, MKes

drg. MPS Mahanani, MKes

Gito Hartono, S.KM, MPPM

Drg.. Vitria Dewi, M.Si

Edi Basuki, SKM

Malik Afif,SKM, M.Kes

dr. Azizah Azis

Dr. Ayu Kusumayanti,MKes

Avie Sri Harivianti R, SKM,

M.Kes

Nurulaili, SKM

Yohana Rina Sunday, SKM,

MPH

Drg. Ida Shafiansyah

Edi Suroso, S.KM

Siti Fatimah, Amd.Keb

dra. Susilo Ari Wardani, Apt,

M.Kes

Evie Efendi Tri Cahyono, SKM,

M.Kes

Yuli Tri Suhartiwi, SKM,

M.Mkes

Heri Mulyanto, SKM

Faiza Indradewa, SKM, M.M

(4)

drg.Tri Andayani

Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa

Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

(5)

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timur Dinas

Kesehatan Provinsi

Jawa Timu

rKONTRIBUTOR

(6)

Dr. Suyanto Cipto A

Dinkes Kab. Nganjuk

Ida Nikmatul Ulfah, S.Pd, M.Kes

Dinkes Kab. Jombang

dr. Hexawan Tjahja Widada, MKP

Dinkes Kab. Jombang

Dr. Nurhayati Triasih

Dinkes Kab. Magetan

Dinik Ika Sari

Dinkes Kab. Magetan

Suryono, ST.S.Sos.MM

Dinkes Kab. Bondowoso

Yanti Nurhayati, S.Kep,Ns.MMR

Dinkes Kab. Bondowoso

Heri, ST.MMKes

Dinkes Kab. Trenggalek

Mimik Christiani, SST, M.Kes

Dinkes Kab. Trenggalek

Agus Sulistinah, Amd.Keb

Dinkes Kab. Jember

Arif Zulkamain, SKM

Dinkes Kab. Lumajang

Nurul Alfiayah, Amd.KL

Dinkes Kab. Lumajang

H. Moh. Soleh, ST, MM

Dinkes Kab. Bojonegoro

Dariningrum

Dinkes Kab. Banyuwangi

Muchamad Syaiful, SKM,Msi

Dinkes Kab. Situbondo

Rani Yunitasari

Dinkes Kab. Tuban

Tomi Sukamo, SKM,M.Ling

Dinkes Kota Malang

Erwanto, SKM

Dinkes Kota Kediri

Retno Enuryanti

Dinkes Kota Madiun

dr. Lolita Riamawati, M.Kes

Dinkes Kota Surabaya

dr. Atiek Tri Arini

Dinkes Kota Surabaya

dr. Faridah Mariana

Dinkes Kota Mojokerto

(7)

EDITOR

dr. Herlin Ferliana, M.Kes

drg. Lili Aprilianti

dr. Roestina Soehardi, M.M.Kes

(8)

Kata Pengantar...

i

Tim Penyusun...

ii

Kontributor dan Editor...

iii

Daftar Isi ...

iv

Daftar Tabel...

vi

Daftar Gambar...

vi

Daftar Lampiran...

vii

BAB 1 PENDAHULUAN...

1

1.1.

Latar Belakang...

1

1.2.

Tujuan...

4

1.3.

Manfaat...

4

1.4.

Ruang Lingkup...

5

BAB 2 INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS...

6

2.1 .UKM Essensial Puskesmas...

6

2.2.

UKM

Pengembangan...

6

2.3.

UKP...

6

2.4.

Manajemen...

6

2.5.

Mutu...

7

BAB 3 PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS...

9

3.1.

Pengumpulan Data...

9

3.2.

Pengolahan Data...

9

3.3.

Penghitungan, Rekapitulasi dan Interpretasi Data...

10

3.3.

1. Penghitungan Pen...

10

3.3.

2. Interpretasi Nilai...

11

3.4.

Penyajian Data Hasil PKP...

12

3.5.

Analisa Hasil Penilaian Kineija Puskesmas...

29

3.5.1.

Identifikasi Masalah...

29

3.5.2.

Menetapkan Prioritas Masalah...

30

3.5.3.

Mencari Akar Penyebab Masalah ...

30

3.5.4.

Menetapkan Cara Pemecahan Masalah...

30

3.6.

Laporan Kineija Puskesmas...

36

(9)

BAB 6 PENUTUP...

59

PENGERTIAN ...

60

DAFTAR PUSTAKA

60DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Jenis Upaya Kesehatan dan Program Puskesmas ...

10

Tabel 2 : Contoh Penetapan Prioritas Masalah dengan metode USG ...

31

Tabel 3 : Contoh Kriteria Matriks Cara Pemecahan Masalah ...

29

DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 1. Diagram sebab akibat (diagram Ichikawa/Fishbone) atau diagram

tulang ikan...

33

(problem tree)

34DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

26

Penghitungan Penilaian Kinerja Puskesmas Th. 2017...

Lampiran 2

Indikator dan Penilaian Kinerja Manajemen Puskesmas Th. 2017-2019 ...

41

Lampiran 3

Indikator Kinerja Puskesmas Program UKM Esensial Th. 2017-2019 ...

59

Lampiran 4

Indikator Kinerja UKM Pengembangan Puskesmas Th. 2017-2019 ...

93

Lampiran 5

Indikator dan Target Kinerja Upaya Kesehatan Perseorangan Th. 2017-2019 ...

101

Lampiran 6

Indikator dan Target Kinerja Mutu Puskesmas Th. 2017-2019 ...

110

Lampiran 7

Rekap Penilaian Kinerja Puskesmas Th. 2017-2019 ...

112

Lampiran 8

(10)

1

BABI

Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota Th. 2017-2019

115

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara

fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif

secara sosial dan ekonomis.

Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpenting dari pembangunan

nasional,.Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk

mewujudkan masyarakat yang:

a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu

c. Hidup dalam lingkungan sehat; dan

d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan berbagai upaya

kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Pembangunan kesehatan menjadi

komitmen global, dengan indicator Millenium Development Goals ( MDGs) dan dilanjutkan

dengan Agenda Sustainable Development Goals (SDGs). Dari sisi kesehatan hal pokok yang

belum berhasil adalah:

1. Penurunan prevalensi balita kekurangan gizi ( gizi buruk dan kurang)

2. Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita

(AKBa)

3. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)

4. Penurunan Prevalensi HIV dan AIDS.

5. Peningkatan pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS

pada penduduk

berusia 15-24 tahun

Hal baru yang diberi perhatian dalam SDGs adalah:

1. Masalah gizi diarahkan kepada solusi berkelanjutan, yakni terintegrasi dengan peningkatan

akses pangan dan produksi pertanian

2. Universal health coverage

3. Kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) dan pengendalian tembakau

4. Penyalahgunaan narkoba dan alkohol

5. Kematian dan cedera kecelakaan lalu lintas

6. Kontaminasi dan polusi air, udara dan tanah

7. Penanganan krisis dan kegawatdaruratan

8. Kesetaraan gender sebagai cross cutting issue

9. Remaja sebagai aktor penting kesehatan seksual dan reproduksi

Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, yang

melaksanakan pembangunan kesehatan di wilayah keijanya melalui penyelenggaraan UKM dan

(11)

UKP tingkat pertama. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Puskesmas akan

mengacu pada kebijakan-kebijakan pembangunan kesehatan antara lain :

1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ( RPJMN) Tahun 2015-2019

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK

02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia Tahun 2015-2019

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang

Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2015-2019

6. SDGs ( Sustainable Development Goals)

7. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019

8. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang disusun berdasarkan

ketentuan dan mengacu pada kebijakan-kebijakan pembangunan serta pembangunan

bidang kesehatan Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional/ Pusat.

Dalam menyelenggarakan fungsi UKM, Puskesmas berwenang untuk melaksanakan:

a. Perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis

kebutuhan pelayanan yang diperlukan;

b. Advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;

c. Komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang

kesehatan;

d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentikasi dan m enyelesaikan masalah

kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan

sektor lain terkait;

e. Pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis

masyarakat;

f. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;

g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;

(12)

1

h. Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan Pelayanan

Kesehatan

i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan

terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.

Dalam menyelenggarakan fungsi UKP, Puskesmas berwenang

untuk

menyelenggarakan:

a. Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan bermutu;

b. Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif;

c. Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat;

d. Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien,

petugas dan pengunjung;

e. Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan keija sama inter dan antar

profesi;

f. Melaksanakan rekam medis;

g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses

Pelayanan Kesehatan;

h. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;

i. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan

tingkat pertama di wilayah keijanya; dan j. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai

dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan.

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upaya, Puskesmas

dilengkapi dengan Pedoman Manajemen Puskesmas sebagaimana tercantum dalam dasar

hukum, dimana Puskesmas mempunyai instrumen manajemen yang terdiri dari:

1. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)

2. Lokakarya mini Puskesmas ( Lokmin)

3. Penilaian Kineija Puskesmas (PKP). yang mencakup penilaian kineija UKM esensial,

UKM pengembangan, UKP, manajemen dan mutu Puskesmas. Penilaian kinerja ini

(13)

Upaya kesehatan di Puskesmas dilaksanakan secara merata dan bermutu sesuai

standar akreditasi Puskesmas sebagaimana tercantum dalam dasar hukum, agar

pencapaian target kineija dan outcome/dampak dari pelayanan diwujudkan dengan bukti

adanya perbaikan, peningkatan mutu serta pencapaian target kinerja Puskesmas dalam

PKP

1.2.

Tujuan Penilaian Kineija Puskesmas

1.2.1.

Tujuan Umum:

Tercapainya tingkat kineija Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung pencapaian

tujuan pembangunan kesehatan Kabupaten/ Kota.

1.2.2.

Tujuan Khusus:

1. Mendapatkan gambaran tingkat kineija Puskesmas (hasil cakupan kegiatan, mutu

kegiatan dan manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.

2. Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di tahun yang akan

datang.

3. Dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab masalah di

wilayah keijanya berdasarkan kesenjangan pencapaian kineija.

4. Dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada

tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.

5. Mengetahui tingkat kineija Puskesmas berdasarkan urutan

kategori

kelompok penilaian.

1.3.

Manfaat Penilaian Kineij a Puskesmas:

1.3.1.

Bagi Puskesmas:

1. Mendapatkan gambaran kineija

serta tingkat pencapaian/

prestasi

Puskesmas

2. Mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan Puskesmas

dengan melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab masalah kesehatan di wilayah

keijanya berdasarkan kesenjangan

pencapaian kineija Puskesmas (output dan outcome)

(14)

1

4. Sebagai dasar untuk melakukan pembinaan kepada penanggung jawab dan pelaksana

Program serta jaringan Puskesmas, serta melakukan koordinasi dengan lintas sektor,

sehingga pembinaan dan dukungan yang diberikan lebih terarah‘

5. Sebagai dasar untuk melakukan

perencanaan berdasarkan

urgensi/

prioritasnya.

1.3.2.

Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota:

1. Mendapatkan gambaran tingkat perkembangan prestasi Puskesmas di wilayah

keijanya

2. Mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan Puskesmas.

3. Mendapatkan gambaran kemampuan manajemen Puskesmas.

4. Dapat dipergunakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai dasar untuk

melakukan pembinaan kepada Puskesmas. Sehingga pembinaan dan dukungan yang

diberikan lebih optimal/fokus, berdasarkan permasalahan dan kondisi Puskemas.

1.4.

Ruang Lingkup Penilaian Kineija Puskesmas meliputi:

1.4.1.

Indikator dan Penilaian Kineij a:

1. Pelayanan UKM Esensial Puskesmas

2. Pelayanan UKM Pengembangan

3. Pelayanan UKP

4. Manajemen

5. Mutu

(15)

BAB

2

Pelaksanaan Penilaian Kinerja Puskesmas, mulai dari pengumpulan data, pengolahan, penyajian

data, analisa kinerja, penentuan alternatif pemecahan masalah, survei, monitoring evalusi,

pelaporan kinerja Puskesmas ke Dinas Kesehatan kabupaten/Kota.

INDIKATOR KINERJA

PUSKESMAS

Penilaian Kinerja Puskesmas merupakan suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil keij a/prestasi Puskesmas

dengan cara menilai sendiri hasil kegiatan dan mutu pelayanan di Puskesmasnya, mencari

permasalahan dan solusinya serta sebagai dasar untuk penyusunan perencanaan tingkat Puskesmas,

dengan melakukan penilaian kineija maka pencapaian cakupan pelayanan kesehatan dapat diukur

keberhasilannya.

Tabel 1. Jenis Upaya Kesehatan dan Program Puskesmas terdiri dari:

Upaya Kesehatan

Program

UKM Esensial

1.Upaya Promosi Kesehatan

2.Upaya Kesehatan Lingkungan

3.Upaya Pelayanan KIA-KB

4.Upaya Pelayanan Gizi

5. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak

Menular

UKM

Pengembangan

1.Keperawatan Kesehatan Masyarakat

2.Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)

3.Upaya Kesehatan Jiwa

4.Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat

5.Upaya Kesehatan Tradisional dan Komplementer

6.Upaya Kesehatan Olahraga

7.Upaya Kesehatan Kerj a

8.Upaya Kesehatan Indera

9.Upaya Kesehatan Lanjut Usia

10. Upaya Kesehatan Matra

UKP

1.Pelayanan rawat j alan

2.Pelayanan gawat darurat

3.Pelayanan kefarmasian

4.Pelayanan laboratorium

5.Pelayanan rawat inap

(16)

1

Manajemen Keuangan

Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Pelayanan Kefarmasian

Manajemen Data dan Informasi

Manajemen Program UKM essensial

Manajemen Program UKM pengembangan

Manajemen UKP

Manajemen Mutu

Mutu

Survei Kesehatan Masyarakat

Survei Kepuasan Pasien

Penanganan Pengaduan Pasien

Sasaran Keselamatan Pasien

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Jenis kegiatan Puskesmas yang terdapat dalam lampiran buku pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas

ini merupakan jenis kegiatan yang memungkinkan dilaksanakan di seluruh Puskesmas

(sebagai “Daftar Menii“). Sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan, masing-masing

Kabupaten/Kota akan menetapkan jenis kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan,

dan kemudian hasilnya dinilai berdasarkan rencana yang telah disusun.

Hasil kegiatan Puskesmas yang diperhitungkan meliputi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan jaringannya di

wilayah kerja Puskesmas, baik itu kegiatan yang dilaksanakan di dalam gedung

maupun di luar gedung.

Variabel Penilaian Kineija Puskesmas seyogyanya mewakili fungsi, azas, dan upaya pelayanan

Puskesmas beserta jaringannya.

Setiap komponen terdiri dari kegiatan utama yang ditulis dengan 2.1 UKM Esensial, 2.2 UKM

pengembangan dst (lampiran). Masing-masing jenis kegiatan utama terdiri dari kelompok

pelayanan program yang ditulis 2.1.1 (Pelayanan promosi kesehatan) dst, selanjutnya

2.1.1.1 merupakan Variabel dari Pelayanan Promosi Kesehatan , yang meliputi beberapa

(17)

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas, Puskesmas harus melaksanakan manajemen umum

Puskesmas (Perencanaan, Penggerakan dan pelaksanaan, Pengawasan, Pengendalian dan

penilaian) secara efektif dan efisien. Siklus Manajemen Puskesmas yang berkualitas

merupakan rangkaian kegiatan rutin berkesinambungan, yang

(18)

1

BAB

3

dilaksanakan dalam penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan secara bermutu, yang harus

selalu dipantau secara berkala dan teratur, diawasi dan dikendalikan sepanjang waktu, agar

kineijanya dapat diperbaiki dan ditingkatkan dalam satu siklus “Plan - Do - Check - Action

(P-D-C-A)”. Siklus Manajemen Puskesmas harus menyesuaikan dengan siklus manajemen di tingkat

Kabupaten/Kota.

PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Penilaian Kinerja Puskesmas adalah Penilaian yang dilakukan oleh tenaga Puskesmas sebagai instrument mawas

diri untuk mengukur tingkat capaian kineija Puskesmas. Pelaksanaan Penilaian kineija Puskesmas

meliputi serangkaian kegiatan, sebagai berikut:

1. Pengumpulan data

2. Pengolahan data meliputi pengisian dan penghitungan capaian hasil PKP

3. Penyajian data PKP bulanan dan 3 (tiga) bulanan dalam bentuk grafik sarang laba-laba

4. Analisa kineija yang meliputi identifikasi masalah, menentukan prioritas masalah, menganalisa

penyebab masalah, menentukan alternatif pemecahan masalah.

5. Pelaporan hasil kineija Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

3.1. Pengumpulan data

a. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatanPuskesmas dan jaringannya

( Puskesmas Pembantu dan Pondok Kesehatan Desa) di wilayah keija Puskesmas pada bulan

Januari sampai dengan Desember .Penilaian Kineija Puskesmas merupakan rangkaian

kegiatan dalam manajemen Puskesmas.

b. Data yang diperoleh dari data program UKM esensial, UKM Pengembangan dan UKP, serta

data Manajemen dan Mutu Puskesmas

3.2. Pengolahan data

Pelaksanaan pengolahan data di tingkat Puskesmas dilakukan oleh Kepala Puskesmas bersama

jajarannya.

Kegiatan pengolahan data penilaian kineija puskesmas meliputi:

1. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data yang dikumpulkan (icleaning and

editing)

2. Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan nilai keadaan dan pencapaian hasil

kegiatan Puskesmas (calculating)

3. Kegiatan memasukan data dalam suatu tabulasi/grafik sarang laba-laba yang akan menjadi suatu

informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan (tabulating)

Untuk menghitung pencapaian kinerja Puskesmas, ada 5 upaya penilaian yang perlu diolah,

yaitu:

1. Hasil pelaksanaan kegiatan UKM esensial,

2. Hasil pelaksanaan kegiatan UKM Pengembangan

3. Hasil kegiatan UKP Puskesmas

4. Indikator Kineija manajemen Puskesmas

5. Indikator Kineij a mutu pelayanan Puskesmas

Untuk menghitung hasilnya dalam kelompoknya masing-masing, perlu dihitung hasil reratanya

secara bertingkat, terlampir format pengolahan data dan perhitungannya. Cara perhitungkan

(19)

cakupan adalah angka target (T) merupakan pembagi (denominator) terhadap pencapaian

hasil kegiatan (H) dalam proses pengolahan data. Cakupan diperoleh dengan menghitung

pencapaian hasil kegiatan dibagi dengan target (H/T) untuk setiap variabel.Hasil

penilaian dikalikan dengan bobot, kemudian dijumlahkan

Penetapan target tersebut berdasarkan kesepakatan antara Dinas Kesehatan Provinsi

dan Dinas Kesehatan Kabupaten, ditentukan mulai Tahun 2017 sd 2019.

Penetapan besar target setiap kegiatan yang akan dicapai masing-masing Puskesmas

sifatnya spesifik dan berlaku untuk Puskesmas yang bersangkutan berdasarkan

pembahasan bersama antara Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan Puskesmas pada

saat penyusunan rencana kegiatan.

Penetapan target Puskesmas dilakukan dengan mempertimbangkan:

1. Besarnya masalah yang dihadapi Puskesmas dan Kabupaten/Kota

2. Keberhasilan tahun lalu

3. Kendala maupun permasalahan dalam penanganannya

4. Ketersediaan sumberdaya, termasuk pemetaan sumberdaya manusia tahun yad

5. Lingkungan fisik ( geografis, iklim, transport dll) dan non fisik ( sosial budaya,

tingkat pendapatan ekonomi rakyat, pendidikan masyarakat dll)

3.3. Tata Cara Penghitungan, Rekapitulasi dan Interpretasi Data:

3.3.1. Penghitungan Penilaian Kineija Puskesmas

1. Satuan Sasaran adalah satuan kegiatan program seperti orang, ibu hamil,bayi, balita

dan lainnya sesuai dengan NSPK masing-masing program

2. Target Sasaran (TS) adalah jumlah dari sasaran yang akan diberikan pelayanan oleh

Puskesmas, dihitung berdasarkan faktor koreksi kondisi geografis, jumlah sumber

daya, target indikator kineija dan pencapaian terdahulu, dengan rumus target tahun

berjalan dikali sasaran (S).TS=TxS

3. Total Sasaran (ToS) adalah sasaran target keseluruhan (100%)

4. Pencapaian(P) diisi dengan hasil yang dicapai masing -masing kegiatan selama kurun

waktu tertentu

(20)

2

6. Cakupan riil (CR) adalah cakupan yang sebenarnya, dibandingkan dengan total

sasaran,diperoleh dengan menghitung pencapaian hasil kegiatan (P) dibagi Total

Sasaran (ToS) dikali 100%.

7. % Cakupan variabel /CV ( kegiatan dan upaya Kesehatan) adalah % cakupan

dibandingkan dengan Target Sasaran (TS), diperoleh dengan

menghitung pencapaian hasil kegiatan (P) dibagi Target Sasaran ( TS) dikali 100%, contoh:

% cakupan Variabel Pelayanan Gizi Masyarakat terdiri darisub variable :

a. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan: 95 %

b. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 1259 bulan 2 (dua) kali

setahun : 97 %

c. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil: 90%

d. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK): 90 %.

Jadi % cakupan variabel = (95+97+90+90) dibagi 4 = 93

Capaian Variabel diperoleh dengan menghitung rerata dari masing-masing sub variabel, sedangkan

hasil upaya program dihitung dari rerata variabel.

8. Total Nilai Kineija Puskesmas adalah jumlah nilai upaya program

9. Analisa adalah evaluasi terhadap capaian target (CT) (Tercapai/tidak tercapai)

10. Rekomendasi/Tindak Lanjut adalah tindak lanjut dari capaian kineija yang tidak

terpenuhi target. Berupa narasi dan Rencana keija perbaikan, sebagai tindak lanjut

dari analisa masalah .

3.3.2.Interpretasi Nilai PKP:

Penilaian Kineija ditetapkan menggunakan nilai ambang untuk tingkat kelompok Puskesmas, yaitu:

A. Rata- rata nilai UKM Esensial, UKM Pengembangan, UKP dan Mutu

1. Baik bila tingkat pencapaian hasil

:

> 9 1 %

2. Cukup bila tingkat pencapaian hasil

:

8 1 - 9 0 %

3

Kurang bila tingkat pencapaian hasil

:

<80 %.

B. Manajemen Puskesmas

1. Baik bila nilai rata-rata

:

>8.5

(21)

3. Kurang bila nilai rata-rata

: < 5 , 5

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk mengetahui tingkat kineija Puskesmas di wilayahnya, maka

kinerja Puskesmas akan dikelompokkan menjadi 3 kelompok Puskesmas.

1. Kelompok I

:

Puskesmas dengan tingkat kineija baik

2. Kelompok II

:

Puskesmas dengan tingkat kineija cukup

3. Kelompok III

:

Puskesmas dengan tingkat kineija kurang

3.4.

Penyajian Data Hasil PKP

Perhitungan hasil kegiatan diharapkan dapat memberikan gambaran kepada

masing-masing penanggung jawab dan pelaksana di Puskesmas tentang tingkat pencapaian hasil

dari jenis-jenis kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan sebagai bahan

evaluasi/penilaian prestasi keijanya yang diperhitungkan sendiri

Untuk memudahkan melihat capaian hasil kinerja Puskesmas, maka cakupan kegiatan

UKM esensial, UKM Pengembangan, UKP, Manajemen dan Mutu Kineija Puskesmas

disajikan dalam bentuk grafik sarang laba-laba yang disajikan secara periodik bulanan,

tribulanan dan tahunan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pemantauan dan

identifikasi masalah sedini mungkin.

Cakupan hasil (out-put) dan hasil mutu dari kegiatan yang telah ditetapkan pada akhir

tahun, dilakukan analisis masalah, mencari penyebab dan pemecahan masalah, sebagai

bahan Perencanaan tahun yang akan datang.

Hasil Penilaian Kineija Puskesmas ditindak lanjuti dengan merumusan bentuk

Rencana Usulan Tahun depan, dengan tahapan:

1. Identifikasi masalah dengan menggunakan tabel 5 W 1 H ( What, Who, When, Where,

Why, How)

2. Menetapkan prioritas masalah dengan tabel USG(Urgency,Seriousnes, Growth),

CARL, dan lain-lain.

3. Mencari akar penyebab masalah dengan menggunaan diagram Ichikawa/Fishbone

atau pohon masalah ( Problem Trees).

Tabel 1. Contoh Tabel Identifikasi Masalah

(22)

2

UKM Esensial

a. Promosi Kesehatan

5W1H

b. Kesehatan Lingkungan

UKM Pengembangan

UKP

Manajemen

Mutu

No

Kriteria

Nilai

Nilai Total

Ranking/Prioritas

( UxSxG)

Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap

60

1

Bayi dipantau pertumbuhannya

48

2

Penderita Hipertensi melakukan

pengobatan secara teratur

32

3

Metode USG (Urgency,Seriousnes, Growth) adalah salah satu alat untuk menyusun

urutan prioritas masalah yang harus diselesaikan dengan cara menentukan nilai tingkat

urgensi, keseriusan dan perkembangan masalah pada masing-masing masalah pokok

dengan memberikan skala

Penentuan prioritas masalah dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor

berikut:

1. Tingkat Urgensi ( U) yaitu apakah masalah tersebut penting untuk segera diatasi

2. Tingkat Keseriusan (S), yaitu apakah masalah tersebut cukup parah,seberapa dampak

masalah, pengaruh terhadap keberhasilan dan bahaya terhadap sistem.

3. Tingkat Perkembangan (G), yaitu apakah masalah tersebut akan segera menjadi besar

dan atau menjalar, apabila tidak ditanggulangi akan semakin meluas, mendapatkan

nilai yang lebih tinggi

(23)

1 = sangat kecil). Buat urutan prioritas berdasarkan urutan nilai total ( U x S x G)dari yang

terbesar sampai terkecil. Atas dasar contoh tersebut maka isu yang merupakan prioritas

adalah isu 1 dengan nilai total tertinggi

Gambar 1. Diagram sebab akibat ( diagram Ichikawa/Fishbone) atau diagram tulang ikan

Metode

Penyebab masalah

Tenaga gizi tidak ada Penyuluhan kurang

Peran LS kurang

Manusia

Media Promosi tdk ada

Sarana / Alat

Transport pefcjagas tidak ada

lum ada SOP

Tingkat ekonomi

Tdk ada dacin di posy

rendah

Lingkungan

Contoh masalah : cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan rendah (misal 40%) Langkah-langkah

penyusunannya:

1. Tuliskan “masalah” pada bagian kepala ikan, buat garis mendatar dengan panah

menyentuh kepala ikan, buat garis horizontal dengan anak panah menunjuk kearah

(24)

2

kepala ikan, tetapkan kategori utama dari penyebab, Buat garis dengan anak panah

menunjuk ke garis horizontal.

2. Lakukan brainstorming (curah pendapat) dan fokuskan pada masing-masing kategori.

Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk kategori utama yang

lain. Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat daftar sub

penyebab dan letakkan pada cabang yang lebih kecil.

3. Setelah semua ide/ pendapat dicatat, lakukan klarifikasi data untuk menghilangkan

duplikasi, ketidaksesuaian dengan masalah, dll.

4. Buatlah kesimpulan dari hasil yang menentukan akar masalah

Gambar 2. Pohon Masalah (problem tree)

t

Masalah utama Kasus gizi buruk meningka

t

T

T

r

i

i

e

i

a SPD b

/■---\ Dana Manusia Metode Lingkungan Sarana

SSD

(25)

Langkah-langkah penyusunannya:

1. Tuliskan “masalah” pada kotak di puncak pohon masalah, buat garis panah vertikal

menuju kotak tersebut,

2. Tetapkan kategori utama dari penyebab dan tuliskan pada kotak dibawahnya dengan

arah panah menuju ke kotak masalah. Setiap format pohon masalah untuk 1 (satu)

jenis kegiatan.

3. Lakukan curah pendapat (brainstroming) dan fokuskan pada masing-masing kategori.,

setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk kategori utama yang

lain. Teknik curah pendapat ( brainstroming) digunakan atau disebutkan masalah yang

diidentifikasikan dengan pertanyaan berikut ini:

□ Apayang menjadi masalah utama

□ Apayang menjadi akibat masalah ini

□ Apayang menjadi masalah pokok dari masalah utama

□ Apayang menjadi masalah spesifik dari masalah pokok

4. Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat daftar sub penyebab

dan letakkan pada kotak yang ada dibawahnya. Ulangi hal yang sama pada kategori

utama yang lain

5. Setelah semua pendapat/gagasan dicatat, lakukan klarifikasi untuk menghilangkan

duplikasi, ketidak sesuaian dengan masalah tersebut

6. Buatlah kesimpulan dari hasil menentukan akar masalah tersebut

Untuk menetapkan cara pemecahan masalah dapat dilakukan dengan kesepakatan

diantara anggota tim. Bila tidak teijadi kesepakatan diantara tim dapat digunakan

kriteria matriks. Untuk itu harus dicari alternatif pemecahannya

.

Prioritas

Masalah

Penyebab

Masalah

Alternatif

Penyebab

Masalah

Pemecahan

Masalah

Terpilih

Ket

(26)

2

Cara pengisian tabel, sebagai berikut:

1) Prioritas masalah: ditulis sesuai dengan hasil urutan prioritas masalah

2) Penyebab masalah: ditullis berdasarkan hasil mencari akar penyebab masalah

3) Alternatif pemecahan masalah diperoleh berdasarkan hasil brainstorming (curah

pendapat) anggota tim, tentang alternatif pemecahan masalah yang diusulkan, ada

beberapa alternatif.

4) Pemecahan masalah terpilih: dapat diperoleh melalui hasil kesepakatan anggota tim

atau menggunakan matriks USG, metode MCUA dll. Menetapkan prioritas alternatif

pemecahan masalah dengan menggunaan metode efektifitas dan perbandingan atau

metode sejenis

5) Untuk setiap prioritas masalah harus dapat ditentukan pemecahan masalah

terpilih.Pemecahan masalah terpilih akan menjadi bahan penyusunan RUK (Rencana

Usulan Kegiatan)

3.5.

Laporan Kinerja Puskesmas

1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaporkan Capaian Kineija Puskesmas, ke

Dinas Kesehatan Provinsi setiap semester, tanggal 5 bulan berikutnya.

2. Verifikasi PKP di tingkat Kabupaten/Kota dilakukan oleh Tim kecil yang ditugaskan

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setiap bulan.Pada awal tahun dibentuk Tim

Verifikasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang terdiri dari lintas program,

kegiatan ini bertujuan untuk verifikasi data, evaluasi capaian program serta

pembinaan program-program yang ada di Puskesmas.

3. Data perhitungan hasil kineija Puskesmas diverifikasi oleh Tim Kabupaten/Kota

untuk memperoleh informasi tentang kebenaran data dan mendapatkan gambaran

tentang tingkat Kineija Puskesmas se Kabupaten/ Kota.

Pada Akhir tahun, Kepala Puskesmas melaporkan Capaian Kineija Puskesmas ke Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota, sebagai lampiran laporan tahunan.Format laporan tahunan, sesuai

Standar Laporan Tahunan 2014, dengan susunan sbb:

1. Kata Pengantar

(27)

2. Daftar Isi

3. Daftar Tabel

4. Daftar Gambar

5. Bab I: Pendahuluan

6. Bab II: Gambaran Umum dan Khusus Puskesmas:

a) Gambaran Umum

b) Gambaran Khusus

c) Data Dasar Puskesmas

7. Bab III: Struktur Organisasi Puskesmas

a) Struktur Organisasi

b) Tugas Pokok dan Fungsi

8. Bab IV: Pelaksanaan Program

a) Anggaran Puskesmas ( Rencana Pelaksanaan Kegiatan?)

b) Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas beserta grafik sarang laba-laba

c) Analisa Data PKP

9. Bab V: Identifikasi Penyebab Masalah,

10. Bab VI: Analisa Penyebab Masalah,

11. Bab VII: Prioritas Masalah dan Pemecahannya/Rencana Tindak Lanjut

12. Bab VIII: Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Tahun n+2 (lampiran 1-12)

13. Bab IX: Kesimpulan dan Saran

14. Lampiran: hasil survei SKM, Hasil SMD/MMD dan Survei Kepuasan Pelanggan, 21

Pelaporan SIP

Format buku Profil Puskesmas sesuai Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun

2013, dengan susunan sebagai berikut:

1. Kata Pengantar

2. Daftar Isi

3. Bab I: Pendahuluan

4. Bab II: Gambaran Umum Wilayah Puskesmas

Keadaan geofrafis

(28)

2

Sarana dan Prasarana

Visi dan Misi

Motto dan janji layanan

Persyaratan Pelayanan

g) Gambaran Umum Puskesmas

1) Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial

2) Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan

3) Upaya Kesehatan Perorangan

4) Mutu Puskesmas

9. Bab V: Analisis Situasi awal tahun per program

1. Hambatan Program Tahun n-1

2. Data Kesehatan dan 10 Penyakit terbanyak

3. Situasi Upaya/Pelayanan Kesehatan

4. Situasi Sumber Daya Kesehatan (Sarana Kesehatan dan Sumber Daya Manusia)

10. Bab VI: Hasil Kineija

11. Bab VII: Masalah dan Pemecahan Masalah

12. Bab VIII: Kesimpulan dan Saran

Bab IX: Penutu

p

BAB 4 PENUTUP

Buku Penilaian Kineija Puskesmas ini merupakan revisi terhadap buku Penilaian

Kineija Puskesmas cetakan tahun 2012, diharapkan dapat menjadi acuan dan dapat

membantu penyelenggaraan dan menilai kineija Puskesmas, baik rawat jalan maupun

rawat inap agar pelayanan kesehatan dapat beijalan dengan baik sehingga dapat

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal melalui pelayanan kesehatan

yang terukur dan berkualitas.

Buku Penilaian Kineija Puskesmas menjadi acuan Kabupaten/Kota dalam

mengembangkan kebijakan operasional setempat sesuai dengan kondisi dan situasi

daerah masing- masing. Diharapkan standar ini bermanfaat dan dapat membantu Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan secara rutin

(29)

terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas . Pada akhirnya,

diharapkan agar kualitas dan efektivitas pelayanan kesehatan di Puskesmas meningkat.

Jika dalam batas waktu yang sudah ditentukan dalam penentuan indicator keija

program sudah berakhir, kami mohon Penangung jawab Program Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota melakukan koordinasi dengan Penanggung Jawab Program Dinas

Kesehatan Provinsi untuk menyusun indicator baru, sambil menunggu Pedoman/Acuan

terbaru dari Pemerintahan Pusat.

Penyusunan buku Penilaian Kineija Puskesmas ini telah diusahakan dengan sebaik-

baiknya dengan melibatkan beberapa unsur terkait. Namun demikian tentu masih terdapat

kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan buku ini, untuk itu saran perbaikan dan

penyempurnaan Buku Penilaian Kinerja Puskesmas ini kami harapkan dari berbagai

pihak yang terkait dengan pelayanan dan pendidikan kesehatan demi kesempurnaan buku

ini

(30)

3

.

PENGERTIAN

1. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih

mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah keijanya

2. Jaringan Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang melaksanakan sebagian

tugas puskesmas di wilayah keija Puskesmas.Jejaring pelayanan Puskesmas terdiri dari

Puskesmas Pembantu, Puskesmas keliling, Ponkesdes dan bidan desa (Bidan yang

ditempatkan dan bertempat tinggal pada desa dalam wilayah keija Puskesmas)

3. Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah Klinik, Rumah Sakit, Apotek,

Laboratorium,dan fasilitas pelayanan kesehatan lain

4. Penilaian Kineija Puskesmas adalah suatu proses yang obyektif dan sistematis dalam

mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan informasi untuk menentukan seberapa

efektif dan efisien pelayanan Puskesmas disediakan, serta sasaran yang dicapai sebagai

penilaian hasil kinerja/prestasi Puskesmas

5. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah

kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat

6. UKM Esensial adalah UKM yang meliputi pelayanan promosi kesehatan, kesehatan

lingkungan, kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana, pelayanan gizi, pelayanan

pencegahan dan pengendalian penyakit yang harus diselenggarakan oleh setiap

Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota

bidang Kesehatan

7. UKM Pengembangan adalah upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan

upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan,

disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi

sumber daya yang tersedia di masing- masing Puskesmas

8. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan

pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan

penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan

memulihkan kesehatan perseorangan

9. Pelayanan Rawat Jalan adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnostik, pengobatan,

rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa menginap.

(31)

10. Pelayanan gawat darurat adalah pelayanan kedaruratan medik yang harus diberikan

secepatnya untuk mencegah/ menanggulangi resiko kematian dan kecacatan

11. Pelayanan rawat sehari ( One day care) adalah pelayanan pasien untuk observasi,

diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik dan atau upaya pelayanan kesehatan lain dan

menempati tempat tidur kurang dari 24 ( dua puluh empat) jam

12. Pelayanan rawat inap adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosa, pengobatan,

rehabilitasi medik dan atau upaya pelayanan kesehatan lainnya dengan menginap.

13. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, pengendalian, penilaian dan pertanggungjawaban yang secara sistematik

dilaksanakan Puskesmas dalam rangka menyelenggarakan tugas dan fungsi sehingga

menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.

14. Registrasi adalah proses pendaftaran Puskesmas yang meliputi pengajuan dan pemberian

kode Puskesmas

15. Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasikan atau memberi petunjuk tentang

suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan untuk mengukur perubahan.

16. Variabel adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga mempengaruhi

peristiwa.

17. Instrumen adalah alat/sarana yang digunakan untuk membantu mengerjakan sesuatu untuk

tujuan pengumpulan data sebagai bahan pengolahan

18. Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan

19. Manajemen Peralatan yang dimaksud adalah peralatan medis dan non medis dan non

kesehatan seperti furnitur dan meubelair

20. Prasarana adalah segala sesuatu yg dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai tujuan

( gedung, listrik, air).

21. Sarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu

proses ( bangunan, jalan, proyek, kendaraan)

22. Pemberdayaan adalah upaya untuk memberikan kesempatan dan kemampuan kepada

kelompok masyarakat ( miskin) untuk mampu dan berani bersuara ( voice) atau

menyuarakan pendapat, ide, atau gagasan-gagasannya, serta kemampuan dan keberanian

untuk memilih ( choice) sesuatu ( konsep, metode, produk, tindakan dan lain-lain)yang

terbaik bagi pribadi, keluarga dan masyarakatnya

(32)

3

24. Informasi adalah pernyataan atas kondisi, situasi dan atau keadaan yang didukung oleh

segenap data yang terkait

25. Manajemen Data adalah fungsi organisasi yang bertanggung jawab terhadap

pengembangan kontrol sistematis dalam rangkaian kegiatan pengelolaan data mulai dari

kegiatan pencatatan, pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian atau pelaporan..

26. Sistem Informasi Puskesmas (SIP) adalah suatu tatanan yang menyediakan informasi

untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan manajemen

Puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya.

27. Indonesia Sehat adalah suatu gambaran kondisi Indonesia pada masa depan yakni

masyarakat, bangsa dan Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan

dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu secara adil dan merata, serta mencapai derajat kesehatan yang

setinggi-tingginya.

28. Pendekatan Keluarga adalah pendekatan pelayanan oleh Puskesmas yang

mengintegrasikan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan secara

berkesinambungan, dengan target keluarga, melalui kunjungan rumah yang didasarkan

pada data dan informasi dari profil kesehatan keluarga

29. Program Pengelolaan Penyakit Kronis yang selanjutnya disebut Prolanis adalah suatu

sistem yang memadukan antara penatalaksanaan pelayanan kesehatan dan komunikasi

bagi sekelompok peserta dengan kondisi penyakit tertentu melalui upaya penanganan

penyakit secara mandiri. Peserta

30. Prolanis adalah peserta yang terdaftar dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis untuk

penyakit Diabetes Melitus dan Hipertensi, atau diagnosa lain dalam Program Rujuk Balik

(Jantung, Asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), epilepsi, stroke, schizophrenia,

dan Systemic Lupus Erythematosus (SLE)) yang kemudian dinyatakan termasuk dalam

Prolanis.

31. 14. Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan.

32. 15. Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah

langkah-langkah yang harus dilakukan. Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan,

sehingga dapat diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya

(33)

33. Pedoman eksternal adalah peraturan perundangan dan pedoman-pedoman yang

diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota dan organisasi profesi

34. Pedoman internal adalah pembakuan sistem manajemen mutu, sistem pelayanan, dan

sistem penyelenggaraan upaya Puskesmasyang harus dipersiapkan oleh Puskesmas

35. Pedoman/ Manual Mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke

dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu

36. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah suatu perangkat instruksi/langkah- langkah

yang dibakukan untuk menyelesaikan proses keija rutin tertentu

37. Audit adalah kegiatan mengumpulkan informasi faktual dan signifikan (dapat

dipertanggung jawabkan) melalui interaksi (pemeriksaan, pengukuran dan penilaian yang

berujung pada penarikan kesimpulan) secara sistematis, objektif, dan terdokumentasi yang

berorientasi pada azas penggalian nilai atau manfaa

38. Rapat Tinjauan Manajemen adalah pertemuan yang dilakukan oleh manajemen secara

periodik untuk meninjau kineija system manajemen mutu, dan kineija pelayanan/upaya

Puskesmas untuk memastikan kelanjutan, kesesuaian, kecukupan, dan efektifitas sistem

manajemen mutu dan sistem pelayanan.

39. Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) adalah pengukuran secara komprehensif kegiatan

tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran atas pendapat

masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari penyelenggara pelayanan publik

(Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat

Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik)

40. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah musyawarah yg dihadiri oleh perwakilan

masyarakat untuk membahas masalah-masalah(terutama yang erat kaitannya dengan

kemungkinan Kejadian Luar Biasa (KLB), Kegawat-daruratan dan Bencana) yang ada di

desa dan merencanakan penanggulangannya

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan

Pembangunan Keluarga

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

(34)

3

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Klinik

Sanitasi

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 pasal 37 tentang

Pusat Kesehatan Masyarakat

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16

Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan

Pelayanan Publik

7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 pasal 37 tentang

Pusat Kesehatan Masyarakat

8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang

Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat

Praktik Mandiri Dokter Gigi

9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman

Manajemen Puskesmas.

12. Peraturan Bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Dan Direktur Utama

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor Hk.02.05/Iii/Sk/089/2016 Nomor

3 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembayaran Kapitasi Berbasis

Komitmen Pelayanan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 560/MENKES/ SK/TV/2003

tentang Pola Tarif Peijan Rumah Sakit

14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 857/Menkes/SK/IX/2009

tentang Pedoman Penilaian Kineija SDM Kesehatan di Puskesmas

15. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010

tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

16. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK 02.02/MENKES/52/2015

tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2015-2019

17. Keputusan Kementerian Kesehatan Nomor HK 02.02/MENKES/514/2015 tentang

Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat I

18. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2015- 2019

(35)

19. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2012) ,Pedoman Pelaksanaan Manajemen

Puskesma

(36)

Lampiran 1

48% 36%

s

PENGHITUNGAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2017

% Cakupan Target Tahun 2017 (T) dalam

%

Jumlah Variabel dan Total nilai Program Total Sasaran (ToS) Satuan Sasaran

(S)

Target Sasaran (TS) Rencana Tindak Lanjut

S Sub Variabel (terhadap target sasaran )

Pencapaian

(P)

Upaya Kesehatan Kegiatan Analisa No Riil 12 13

1

10 11 2.1. UKM ESSENSIAL

2.1.1. Upaya Promosi Kesehatan 2.1.1.1 Pengkajian PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)

l.Rumah Tangga yang dikaji 20%

RT 1.000

2.1nstitusi Pendidikan yang dikaji

50%

70% 40% 50% 70%

(37)

Lampiran 1

48% 37%

3. Institusi Kesehatan yang dikaji

4. Tempat-Tempat Umum (TTU) yang dikaji 5. Tempat Tempat Keija yang dikaji 6. Pondok Pesantren yang dikaji

2.1.1.1.2.Tatanan Sehat

l.Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS 56%

68%

2. Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS (klasifikasi IV) 3.Institusi Kesehatan yang memenuhi 6 indikator PHBS (klasifikasi IV) 100%

4. TTU yang memenuhi 6 indikator PHBS (klasifikasi IV)

(38)

38%

10

11

12 13

100% 6.Pondok Pesantren yang memenuhi 16-18 indikator PHBS Pondok Pesantren (Klasifikasi IV)

2.1.1.3.Intervensi/ Penyuluhan

1.Kegiatan intervensi pada Kelompok Rumah Tangga

2. Kegiatan intervensi pada Institusi Pendidikan

3. Kegiatan intervensi pada Institusi Kesehatan

4. Kegiatan intervensi pada TTU 5. Kegiatan intervensi pada Tempat Keija 6.Kegiatan intervensi pada Pondok Pesantren 6 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2.1.1.4. Pengembangan UKBM 1.Pembinaan Posyandu 100% 100% 70% 100%

2.Pengukuran Tingkat Perkembangan Posyandu

3. Posyandu PURI ( Purnama Mandiri) 4.Pengukuran Tingkat Perkembangan Poskesdes

2.I.I.5. Penyuluhan NAPZA ( Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif)

1. Penyuluhan Napza 23%

96% 12%

12%

2.1.1.1.6 Pengembangan Desa Siaga Aktif

l.Desa Siaga Aktif

2.Desa Siaga Aktif PURI ( Purnama Mandiri) 3.Pembinaan Desa Siaga Aktif

2.I.I.7. Promosi Kesehatan

1 .Sekolah Pendidikan Dasar yang mendapat Promosi kesehatan

(39)

39%

10

11

12 13

74% 2.Promosi kesehatan di dalam gedung Puskesmas dan jaringannya (Sasaran masyarakat)

3..Promosi kesehatan untuk pemberdayan masyarakat di bidang kesehatan ( kegiatan di luar gedung Puskesmas)

100%

2.1.1.8 Program Pengembangan

1 .Poskesdes beroperasi dengan strata Madya, Purnama dan Mandiri 96%

28% 28% 90% 13%

2. Pembinaan tingkat perkembangan Poskestren 3. Pembinaan tingkat perkembangan PosUKK 4..Poskestren Purnama dan Mandiri

5. Pembinaan tingkat perkembangan Posbindu PTM

2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan 2.1.2

2.1.2.1.Penyehatan Air

1 .Pengawasan Sarana Air Bersih ( S A B )

40% 83% 85%

2.SAB yang memenuhi syarat kesehatan

3.Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap SAB

2.1.2.2.Penyehatan Makanan dan Minuman

1.Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM ) 80%

57%

2.TPM yang memenuhi syarat kesehatan

2.1.2.3.Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar

1..Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar 2.Rumah yang memenuhi syarat kesehatan 71,5%

(40)

59%

10 11 12 13

89% 1 .Pembinaan sarana TTU

87%

2.TTU yang memenuhi syarat kesehata n2.1.2.5.Yankesling (Klinik Sanitasi) 10% 20% 1. Konseling Sanitasi 2. Inspeksi Sanitasi PB

L3.Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS

2.I.2.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan Masyarakat

l.Rumah T angga memiliki Akses terhadap jamban sehat

2.Desa/kelurahan yang sudah ODF 3.Jamban Sehat 20% 77% 77% 82% K) 68% 4.Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesma s2.1.3

Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana 2.1.3.1.Kesehatan

(41)

59%

10 11 12 13

89% Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil

(42)

96% 96% 42% 10

11

12 13 90% 90% 1. )Pelayanan Persalinan oleh

tenaga kesehatan (Pn)

2. Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan

3. Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF)

80%

Penanganan komplikasi kebidanan (PK 2.I.3.2. )Kesehatan Bayi 1.Pelayanan Kesehatan neonatus pertama ( KN1)

2.Pelayanan Kesehatan Neonatus 0 ■ 28 hari (KN lengkap)

3.Penanganan komplikasi neonatus 4.Pelayanan kesehatan bayi 29 hari ■ 11 bulan

98% 96% 80% 96%

2.I.3.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah

84% 80% 100% 90% 90% 100%

1. Pelayanan kesehatan anak balita (12 - 59 bulan)

2. Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah (60 - 72 bulan) 2.I.3.4. Kesehatan Anak

Usia Sekolah dan Remaja

1. Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan

2. Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan

3. Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan

4.Murid kelas I setingkat SD/MI/SDLB yang diperiksa penjaringan kesehatan 4.Murid kelas VII setingkat SMP/MTs/SMPLB yang diperiksa penjaringan kesehatan

Murid kelas X setingkat

SMA/MA/SMK/SMALB yang diperiksa penjaringan kesehata

(43)

43%

10

11

12 13

65%

100% n3. Pelayanan kesehatan remaja

67%

2.I.3.5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

1 .KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate/ CPR) 2. Peserta KB baru

10%

kurang dari 10

%

3. Akseptor KB Drop Out

4. Peserta KB mengalami komplikasi 3,5 %

12,50% 80% 60% 90%

5. Peserta KB mengalami efek samping 6. PUS dengan 4 T ber KB

7. KB pasca persalinan 8. Ibu hamil yang diperiksa HIV

2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat

Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan 85%

85% 90% 21,1%

Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil

4.1bu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)

2.I.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi

1. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri

20%

85%

2.Pemberian PMT-P pada balita kurus

3. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan

2.I.4.3. Pemantauan Status Gizi

(44)

44%

10

11

12 13

100% 2.Cakupan penimbangan balita D/S

79% 60% 1,9%

3.Balita naik berat badannya (N/D) 4.Balita Bawah Garis Merah (BGM)

5.Rumah T angga mengkonsumsi garam beryodium

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2.1.5

2.I.5.I. Diare

1. Cakupan pelayanan Diare balita 100%

100%

80%

2. Angka penggunaan oralit

3. Angka Penderita diare balita yang diberi tablet Zinc

2.I.5.2. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)

Cakupan penemuan penderita Pneumonia balita 80%

2.1.5.3 .Kusta

1. Cakupan pemeriksaan kontak dari kasus Kusta baru lebih dari 80% lebih dari 90% lebih dari 90% lebih dari 97% Kurang dari 5% lebih dari 90% lebih dari 90% 100%

2. Kasus Kusta yang dilakukan PFS secara rutin 3. RFT penderita Kusta

4. Penderita baru pasca pengobatan dengan score kecacatannya tidak bertambah atau tetap 5. Proporsi kasus defaulter Kusta

6. Proporsi tenaga kesehatan di desa endemis Kusta tersosialisasi 7. Proporsi kader kesehatan di desa endemis Kusta tersosialisasi 8. Proporsi SD/ MI di desa endemis Kusta dilakukan screening Kusta

2.1.5.4.Tuberculosis Bacillus (TB) Paru

1.Penemuan suspect penderita TB 75%

(45)

45%

10

11

12 13

> 85% 3. Angka Keberhasilan pengobatan

pasien baru BTA positif 2.1.5.5. Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS 100% lebih dari 95% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 92% >95% >98% >98% >98%

Anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang sudah dijangkau penyuluhan HTV/AIDS

2.1.5.6. Demam Berdarah Dengue (DBD)

1. Angka Bebas Jentik (ABJ) 2. Penderita DBD ditangani 3. Cakupan PE kasus DBD 2.I.5.7. Malaria

1. Penderita Malaria yang dilakukan pemeriksaan SD 2. Penderita positif Malaria yang

diobati sesuai standar (ACT) 3. Penderita positif Malaria yang

di follow up

2.I.5.8. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies

l. Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR

2. Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi 2.I.5.9. Pelayanan

Imunisasi

l.IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) 2. UCI desa

3 Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD

4 Imunisasi Campak pada anak kelas

1 SD

.5 Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3

(46)

> 85%

10

11

12 13

46% )7.1munisasi TT2 plus bumil (15-49 th)

8 Pemantauan suhu lemari es vaksin 9.Ketersediaan catatan stok vaksin

10. Laporan KIPI Zero reporting / KIPI Non serius 100%

100% > 90%

2.1.5.10. Pengamatan Penyakit (Surveillance Epidemiology)

>80% > 90% >80% > 90% >80% > 90% 100% 100%

1. Laporan STP yang tepat waktu 2. Kelengkapan laporan STP 3. Laporan Cl tepat waktu 4. Kelengkapan laporan Cl

5. Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu 6. Kelengkapan laporan W2 (mingguan)

7. Graf5k Trend Mingguan Penyakit Potensial Wabah

8. Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam

2.1.5.11.Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

30% 30% 46%

1. Desa/ Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM

2. Perempuan usia 30 — 50 tahun yang di deteksi dini kanker cervix dan payudara . 3.Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas melaksanakan KTR

(47)

47%

10

11

12 13

100% 40% 4. hPenduduk usia lebih dari 18

tahun yang melakukan pemeriksaan gula darah 30%

6,Obesitas/IMT pada penduduk usia lebih dari 15 tahun yang melakukan pemeriksaan IM T2.2. UKM PENGEMBANGAN 2.2.1. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas) 8,33 30% 60% 25% 40% 25% 25%

1.Rasio Kunjungan Rumah (RKR) 2.1ndividu dan keluarganya dari keluarga rawan yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat ( Home care)

3. Kenaikan tingkat kemandirian keluarga setelah pembinaan 2.2.2. Pelayanan

Kesehatan Jiwa

1. Pemberdayaan kelompok masyarakat terkait program kesehatan jiwa

2. Penanganan kasus jiwa ( gangguan perilaku, gangguan jiwa, gangguan psikosomatik, masalah napza dll) yang datang berobat ke Puskesmas

3. Penanganan kasus kesehatan jiwa melalui rujukan ke RS / Specialis

Kunjungan rumah pasien jiwa 2.2.3. Pelayanan

Kesehatan Gigi dan Mulut 2.2.3.1.UKGS

1. Murid kelas 1 yang dilakukan penjaringan

(48)

2.2.3.2.UKGM

10

11

12 13

35% 48% n3. SD/MI dengan UKGS Tahap III

1. APRAS yang dilakukan penjaringan di UKBM (Posyandu dan PAUD) 2. UKBM yang melaksanakan UKGM

30% 40% 15%

2.2.4. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

1. Penyehat Tradisional ramuan yang memiliki STPT 2. Hatra denganketrampilan yang memiliki STPT 3. Fasilitas Yankestrad yang berijin

4. Pembinaan ke Penyehat Tradisional 65%

65% 55% 30%

2.2.4. Pelayanan Kesehatan Olahraga

1.Kelompok /klub olahraga yang dibina 2.Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji 3 .Pengukuran Kebugaran j asmani pada anak sekolah 30%

60% 25%

2.2.6. Pelayanan Kesehatan Indera 2.2.6.1.Mat

a1. Penemuan dan penanganan Kasus refraksi.

2.Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas 3.Penemuan kasus buta katarak pada usia diatas 45 tahun 4.Penyuluhan Kesehatan Mata

5.Pelayanan rujukan mata 70%

90% 30%

(49)

12%

2.2.6.2.Telinga

10

11

12 13

1 .Penemuan kasus yang rujukan ke spesialis di Puskesmas melalui pemeriksaan fungsi pendengaran 2.Penemuan kasus penyakit telinga di puskesmas

35% 55%

3.Penemuan Kasus Serumen prop

2.2.7. Pelayanan Kesehatan Lansia

Lansia umur lebih atau sama dengan 60 tahun yang mendapat pelayanan kesehatan lansia di fasilitas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .

56%

2.2.8. Pelayanan Kesehatan Ker

l.Pekeija formal yang mendapat konseling 60%

60% 60%

2. Pekerja informal yang mendapat konseling

3. Promotif dan preventif yang dilakukan pada kelompok kesehatan keija

2.2.9. Kesehatan Matra

1.Hasil pemeriksaan kesehatan jamaah haji 3 bulan sebelum operasional terdata. 70%

100%

2,Terbentuknya Tim TRC [Tim Reaksi Cepat]

2.3.Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) 2.3.1. Pelayanan rawat jalan

1. Angka Kontak 150%

(50)

50%

10

11

12 13

100%

50% 2.Rasio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik

3.Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP (RPPB) 4.Penyediaan rekam medis rawat jalan kurang dari 10 menit 5.Kelengkapan pengisian rekam medik

6. Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi yang dicabut 7.Bumil yang mendapat perawatan kesehatan gigi kurang dari 5%

100% 100% 100%

60%

2.3.2. Pelayanan Gawat Darurat

1 .Kompetensi SDM memenuhi standar

2. Ketersediaan peralatan, sarana prasarana dan obat memenuhi standar

3.Kelengkapan pengisian informed consent dalam 24 jam setelah selesai pelayanan

100% 100% 100% 2.3.3. Pelayanan Kefarmasian 80% 80%

1. Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Fomas Kesesuaian ketersediaan obat dengan pola penyaki

2.3.4. tPelayanan laboratorium

100%

1. Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan standar

2. Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan laboratorium <120 menit Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu internal (PMI

Gambar

Gambar 1. Diagram sebab akibat ( diagram Ichikawa/Fishbone) atau diagram tulang ikan

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah ODGJ berat (psikotik) di wilayah kerja kab/kota yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa promotif preventif sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun.. x 100%

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah pembelajaran antara tenaga Pendidik dan Peserta Didik yang dilakukan secara jarak jauh dalam berbagai bentuk, modus, dan

Dari pemaparan singkat tersebut, muncul permasalahan untuk diangkat menjadi sebuah penelitian yaitu bagaimana bentuk organisasi informasi yang terjadi dalam wacana

Dari hasil perhitungan, bahan yang digunakan rangka adalah baja karbon untuk konstruksi mesin (S40C) mempunyai tegangan tarik 62 kg/mm 2 dengan dimensi profil

(Jumlah balita 0-59 yang mendapat pelayanan kesehatan balita sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun/ Jumlah balita 0-59 bulan yang ada di kota Yk dalam kurun waktu satu

Jumlah pengunjung usia 15-59 tahun mendapat pelayanan skrening kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun/Jumlah seluruh penduduk kota usia 15-59 dalam kurun waktu

Dengan latar belakang pendidikan sebagai seorang biologis, Rudi Putra menghentikan perkebunan kelapa sawit liar yang menyebabkan deforestasi yang masif di Ekosistem Leuser di

Tidak hanya itu, penggunaan aplikasi geogebra dalam materi geometri khususnya pada permasalahan jarak antara titik ke bidang merupakan suatu upaya yang efektifuntuk memberi