BAB II PERAN DAN TANGGUNG JAWAB NOTARIS TERHADAP
A. Pemberlakuan Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH)
Dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat untuk memperoleh layanan yang cepat, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas mengatur tata cara :
1. Pengajuan permohonan dan pemberian pengesahan status badan hukum;
2. Pengajuan permohonan dan pemberian persetujuan perubahan anggaran dasar;
3. Penyampaian pemeberitahuan dan penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar atau pemberitahuan dan penerimaan pemberitahuan perubahan data lainnya.50
Selanjutnya Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, khususnya Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, mempunyai unit kerja yang mempunyai tugas untuk menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan administrasi hukum umum. Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum terdiri dari :
1. Sekretariat Direktorat Jenderal;
2. Direktorat Perdata;
3. Direktorat Pidana;
4. Direktorat Tata Negara;
5. Direktorat Otoritas Pusat dan Hukum Internasional, dan;
6. Direktorat Teknologi Informasi.51
50Penjelasan Umum Atas Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Direktorat yang berperan dalam Sistem Administrasi Badan Hukum, yaitu:
a. Direktorat Perdata yang mempunyai fungsi sebagai pelaksana kebijakan, menganalisa, pertimbangan, dan penyusunan struktur akses.
b. Direktorat Teknologi Informasi yang mempunyai fungsi sebagai pengelola teknis perangkat keras dan perangkat lunak, jaringan dan fasilitas akses seperti log ini, password, dan open-close acces.52
Direktorat Perdata berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, terdiri dari :
1. Subdirektorat Hukum Perdata Umum;
2. Subdirektorat Badan Hukum;
3. Subdirektorat Jaminan Fidusia;
4. Subdirektorat Harta Peninggalan dan Kurator Negara;
5. Subdirektorat Notariat.
Subdirektorat badan hukum mempunyai unit kerja yang memberikan pelayanan jasa hukum kepada masyarakat di bidang badan hukum yang salah satunya berbentuk Perseroan Terbatas. Pelayanan tersebut dilaksanakan dalam suatu sistem yang disebut dengan Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH).
Sistem Administrasi Badan Hukum yang dahulu disebut dengan SISMINBAKUM memiliki berbagai macam pengertian. SISMINBAKUM adalah sistem komputerisasi dalam proses pengesahan dan/atau persetujuan pendirian
51Pasal 284 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
52EDITED_Paparan-Direktur-acara-PPATK-versi-tambahan-2.pdf, diakses pada tanggal 6 Februari 2017.
suatu badan hukum oleh Direktorat Jendral Administrasi Badan Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia.53
SISMINBAKUM merupakan jenis pelayanan jasa hukum yang diberikan kepada masyarakat dunia usaha dalam proses pengesahan badan hukum Perseroan Terbatas, pemberian persetujuan dan perubahan anggaran dasar Perseroan Terbatas, penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar Perseroan Terbatas dan perubahan data Perseroan Terbatas serta pemberitahuan informasi lainnya secara elektronik melalui jaringan komputer dan internet yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum disingkat dengan DITJEN AHU pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.54
Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan aktivitas di berbagai sektor kehidupan, khususnya di bidang sosial dan ekonomi, berkembang semakin cepat dan pesat. Bahkan hubungan-hubungan di internasional, boleh dikatakan telah memasuki suatu masyarakat yang beriorentasi kepada informasi.
Hubungan-hubungan melalui teknologi informasi tersebut tidak lagi secara fisik sebagaimana yang terjadi selama ini, namun interaksi tersebut sudah secara virtual atau cyberspace.55
Keseluruhan informasi yang dikomputerisasikan tersebut perlu dikembangkan menurut standar tertentu, sehingga perangkat sistem yang
53Muhammad Azhari dan Rudi Indrajaya, Mengenal Sisminbakum, Cetakan II, (Bandung : Cv Dinamikan Putra, 2001), hal.17
54Iswi Hariyani, R.Serfianto Dibyo Purnomo, Cita Yustisia Serfiyani, Panduan Praktis SABH, (Jakarta : Pustaka Yustisia, 2011), hal.13.
55E.Saefullah Wiradipraja, Perspektif Hukum Internasional Tentang Cyberlaw, (Jakarta : ELIPS, 2002), hal.89.
dikembangkan bersifat computable satu sama lain dan dapat saling terkait dalam jaringan sistem informasi yang integritas secara nasional melalui sistem otomatis elektronik.56
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pemberlakuan SABH atau SISMINBAKUM dimulai pada pada tanggal 4 Oktober 2000 berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor M-01.HT.01.01 Tahun 2000.
Pemberlakuan SABH didasarkan atas pertimbangan untuk mengantisipasi perkembangan bisnis yang sangat cepat dan kompetitif di era globalisasi ini.
Dalam era globalisasi ini diperlukan peningkatan fungsi pelayanan jasa hukum di lingkungan DITJEN AHU guna mendukung kemajuan dunia usaha di tanah air.
Dengan adanya sistem online melalui SABH, pengurusan badan hukum Perseroan Terbatas diharapkan dapat lebih cepat, lebih mudah, lebih murah dan lebih terbuka.57
Perubahan SISMINBAKUM menjadi Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) merupakan bentuk optimalisasi pelayanan hukum oleh pemerintah kepada masyarakat yang dilakukan dengan menggunakan jejaring teknologi informasi online. Dimana Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia khususnya Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum terus bergerak memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.58
Menurut Daulat Pandapotan Silitonga, SH, M.Hum menyatakan bahwa Sistem Adminitrasi Abdan Hukum adalah pelayanan jasa hukum pengesahan
56Asri Sitompul, Hukum Internet, Pengenalan Mengenai Masalah Hukum di Cyberspace, (Bandung : Citra Aditya Bakti, 2001), hal.89.
57Ibid., hal.14.
58SABH-NG Menjawab Tantangan Zaman, Diapresiasi Banyak Negara, Majalah Renvoi Nomor 7/79, Desember, Th 07/2009.
badan Perseroan, Yayasan, dan Perkumpulan dengan menggunakan sistem teknologi informasi secara elektronik dan dapat diakses melalui secara online yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.59
Sistem Administrasi Badan Hukum ini dipergunakan sebagai pengelolaan, baik di dalam pengurusan akta perusahaan sampai pengesahannya maupun perubahan anggaran dasar Perseroan Terbatas. Sistem ini akan terus berkembang dengan pengembangan ke aplikasi keseluruh instansi yang terkait, sehingga pada akhirnya seluruh proses yang berhubungan dengan pengurusan dan eksistensi perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan pelayanan satu atap yang akan mempermudah para Notaris dalam proses pengadministrasian dan pendaftaran badan hukum.
Sistem online bukan saja untuk meningkatkan pelayanan Notaris dalam pengesahan perseroan terbatas tetapi juga untuk membantu kinerja Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam mengadministrasi dan mengembangkan suatu penyimpanan data-data tentang Perseroan Terbatas, agar lebih tertib administrasi dan lebih mudah untuk melakukan penelusuran data serta badan hukum lainnya.
B. Anggaran Dasar dan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas