• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBIAYAAN KESEHATAN

Bab V – Situasi Sumber Daya Kesehatan

ANGKA/UMUR HARAPAN HIDUP

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan. Dalam UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 170 disebutkan bahwa pembiayaan kesehatan bertujuan untuk menyediakan anggaran kesehatan secara berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, dan termanfaatkan.

Dalam melaksanakan upaya pembangunan kesehatan diperlukan pembiayaan yang bersumber dari pemerintah, masyarakat maupun swasta. Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari pemerintah terdiri atas 1) APBD Kesehatan yang meliputi APBD Propinsi (APBD I) dan APBD Kota (mulai Tahun 2017 pendanaan DAK dan BOK sudah melekat pada APBD Kota); 2) APBN Kesehatan (Dekonsentrasi); 3) Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN), serta 4) Dana dari sumber pemerintah lain.

Dalam UU Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 juga disebutkan bahwa besar anggaran kesehatan pemerintah daerah propinsi, kabupaten/kota dialokasikan minimal 10% dari APBD diluar gaji. Alokasi anggaran kesehatan yang ada di Kota Palu selama Tahun 2020 tersebar di

| Profil Kesehatan Kota Palu Tahun 2020 121 beberapa instansi yaitu Dinas Kesehatan Kota Palu termasuk Puskesmas dan Gudang Farmasi, serta Rumah Sakit Umum Anutapura. Besar total anggaran APBD kesehatan Kota Palu yang digunakan di sektor kesehatan pada Tahun 2020 adalah 13,55%. Adapun rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.9

Rincian Anggaran Kesehatan Kota Palu Tahun Anggaran 2020

No. Sumber Dana Alokasi( Rp.) %

1. APBD Kesehatan (DAU, DDL, PAD,DAK) 296.179.864.037 94,93

2. APBD Propinsi 0 0

3. APBN Kesehatan 0 0

4. Sumber Pemerintah Lain 15.817.365.050 5,07

Dana Kapitasi JKN pada FKTP Puskesmas 15.817.365.050

Jumlah 311.997.229.087 100

Sumber : Subbag. Perencanaan & Keuangan Dinkes Kota Palu Tahun 2020

Anggaran kesehatan perkapita selama Tahun 2020 dapat dihitung dengan membandingkan jumlah penduduk dengan total anggaran kesehatan pada Tahun 2020. Dari jumlah penduduk yang ada di Kota Palu sebanyak 371.365 jiwa dan anggaran untuk pembangunan kesehatan pada Tahun 2020 sebesar Rp. 311.997.229.087,- maka anggaran kesehatan perkapita per tahun untuk Kota Palu pada Tahun 2020 adalah Rp. 840.136,-.

Sedangkan untuk melihat gambaran anggaran kesehatan perkapita dan persentase anggaran kesehatan dari total APBD Kota Palu selama lima tahun terakhir sebagai berikut:

94,93%

0,00%

0,00% 5,07%

Gambar 5.5

Persentase Anggaran Kesehatan menurut Sumber Anggaran di Kota Palu Tahun 2020

APBD Kota APBD Provinsi APBN LAIN-LAIN

| Profil Kesehatan Kota Palu Tahun 2020 122 Gambar 5.6

Persentase Anggaran Kesehatan dari Total APBD dan Anggaran Kesehatan /Kapita Per-Tahun Kota PaluTahun 2016 s/d 2020

Sumber : Subbag. Perencanaan & Keuangan Dinkes Kota Palu Tahun 2020

0 125.000.000.000 250.000.000.000 375.000.000.000

2016 2017 2018 2019 2020

Total APBD Kesehatan 312.417.132.557 291.184.564.771 298.206.989.234 328.261.366.116 311.997.229.087

Jumlah Penduduk 360.171 361.343 366.650 369.614 371.365

Pembiayaan perKapita 867.413 805.840 813.328 888.119 840.136

| Profil Kesehatan Kota Palu Tahun 2020 123

| Profil Kesehatan Kota Palu Tahun 2020 124 erdasarkan uraian bab-bab sebelumnya tentang situasi derajat kesehatan, situasi upaya kesehatan dan situasi sumber daya kesehatan di Kota Palu pada Tahun 2020, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Situasi derajat kesehatan Kota Palu dengan tolak ukur angka kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat relatif tidak berbeda dengan apa yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya dimana penyebab terbanyak kematian ibu maternal adalah perdarahan, sedang kematian bayi sebagian besar diakibatkan oleh BBLR dan Asfiksia.

Untuk angka kesakitan berdasarkan laporan kunjungan rawat jalan pada Puskesmas, penyakit menular seperti ISPA, gastritis dan penyakit lain pada saluran pernapasan bagian atas dan masih berada di peringkat tiga besar dari sepuluh peringkat terbanyak pada pola penyakit yang terjadi pada Tahun 2020. Sedangkan untuk laporan kunjungan rawat jalan pada RS didominasi oleh infeksi saluran pernafasan bagian atas akut lainnya, hipertensi esensial, dan pharyngitis.

2. Untuk situasi upaya kesehatan yang dapat dilihat dari hasil pencapaian program kesehatan pada Tahun 2020, menunjukkan bahwa capaian Dinas Kesehatan rata-rata mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Tahun 2019 meskipun masih ada beberapa indikator yang mengalami peningkatan sebagaimana berikut:

- Pelayanan kesehatan ibu dan anak dimana indikator cakupan K1 mengalami peningkatan sebesar 2,35% dan K4 juga meningkat sebesar 1,45%, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan meningkat sebesar 0,02%, kunjungan nifas (KF) meningkat sebesar 0,35%, untuk cakupan kunjungan neonatal (KN) dan KN lengkap mengalami peningkatan sebesar 0,09%, cakupan penanganan komplikasi kebidanan juga meningkat sebesar 8,13% namun penanganan komplikasi neonatus mengalami penurunan sebesar 1,95%. Untuk cakupan kunjungan bayi meningkat sebesar 7,76%

dan pelayanan anak balita juga menurun sebesar 9,59%. Untuk pelayanan KB dengan jumlah kepesertaan KB baru mengalami peningkatan sebesar 2,78%, kontras dengan kepesertaan KB aktif yang menurun sebesar 13,14% jika dibandingkan dengan cakupan Tahun 2019. Diluar dari penurunan yang terjadi pada program ibu dan anak, pada program gizi masyarakat, cakupan pemberian tablet Fe1 dan Fe3 mengalami

B

| Profil Kesehatan Kota Palu Tahun 2020 125 penurunan masing-masing sebesar 3,11% dan 0,75%, serta pemberian Vitamin A pada ibu nifas juga meningkat sebesar 2,34% dari Tahun 2019.

- Kegiatan program penyehatan lingkungan diantaranya adalah cakupan akses air minum layak menurun sebesar 11,7%, cakupan rumah tangga yang memiliki akses sanitasi layak meningkat sebesar 22,96%, dengan jumlah jamban yang ada sebanyak 115.519. Cakupan jumlah rumah sehat juga meningkat sebesar 4,19%. Untuk cakupan TUPM yang memenuhi syarat menurun sebesar 9,19%, dimana cakupan TTU memenuhi syarat menurun sebesar 3,49% dan cakupan TPM memenuhi syarat menurun sebesar 6,58%.

- Pemberdayaan masyarakat melalui sarana UKBM pada Tahun 2020 mengalami peningkatan jika dibanding Tahun 2019 yaitu sebanyak 303 sarana UKBM, dengan 7,69% berada pada tingkat mandiri, 31,44% berada pada tingkat purnama, 33,78%

berada pada tingkat madya, dan 28,43% berada pada tingkat pratama.

- Cakupan UCI Tahun 2020 tidak mencapai 100% karena ada 14 Kelurahan yang tidak UCI, namun target UCI nasional >90% sudah tercapai di Kota Palu. Penemuan kasus AFP juga sudah melebihi dari target nasional yaitu ≥1

- Pemanfaatan fasilitas kesehatan di Puskesmas Kota Palu juga mengalami kenaikan yaitu pada poli pelayanan umum, poli gigi, poli pelayanan KIA dan poli KB, sedangkan untuk kunjungan lain-lain sedikit mengalami penurunan. Pemanfaatan fasilitas Rumah Sakit mengalami peningkatan kunjungan dengan rata-rata kunjungan 1.002 orang/hari, kunjungan tertinggi berada di RS. AnutapuraPalu

- Untuk pemakaian obat terbanyak di Puskesmas pada Tahun 2020 yaitu tablet tambah darah kombinasi.

3. Sumber daya kesehatan di Kota Palu pada Tahun 2020 sudah cukup memadai jika ditinjau dari sisi sarana kesehatan dan tenaga kesehatan, sedangkan untuk pembiayaan kesehatan mengalami peningkatan, dengan anggaran kesehatan per-kapita yaitu Rp.840.136-.

Demikian Buku Profil Kesehatan Kota Palu Tahun 2020 ini disusun sesuai dengan Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2020. Buku ini masih memerlukan penyempurnaan lebih lanjut di masa mendatang, oleh karena itu saran/masukan positif bagi penyempurnaan buku ini tetap diperlukan agar penyusunan Profil Kesehatan Kota Palu dapat lebih baik lagi di tahun yang akan datang.

| Profil Kesehatan Kota Palu Tahun 2020 126

KABUPATEN/KOTA PALU TAHUN 2020

L P L + P Satuan

I GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 395 Km2 Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 46 Desa/Kel Tabel 1

3 Jumlah Penduduk 187.000 184.365 371.365 Jiwa Tabel 2

4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,34 Jiwa Tabel 1

5 Kepadatan Penduduk /Km2 940,02 Jiwa/Km2 Tabel 1

6 Rasio Beban Tanggungan 42,36 per 100 penduduk produktif Tabel 2

7 Rasio Jenis Kelamin 101,43 Tabel 2

8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3

9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi

a. SMP/ MTs 17,57 % Tabel 3

b. SMA/ SMK/ MA 41,14 % Tabel 3

c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 % Tabel 3

d. Diploma I/Diploma II 0,98 % Tabel 3

e. Akademi/Diploma III 2,78 % Tabel 3

f. Universitas/Diploma IV 13,00 % Tabel 3

g. S2/S3 (Master/Doktor) 2,00 % Tabel 3

II SARANA KESEHATAN II.1 Sarana Kesehatan

10 Jumlah Rumah Sakit Umum 10 RS Tabel 4

11 Jumlah Rumah Sakit Khusus 0 RS Tabel 4

12 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 3 Puskesmas Tabel 4

13 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 10 Puskesmas Tabel 4

14 Jumlah Puskesmas Keliling 13 Puskesmas keliling Tabel 4

15 Jumlah Puskesmas pembantu 28 Pustu Tabel 4

16 Jumlah Apotek 230 Apotek Tabel 4

17 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 6

II.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

18 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 131,04 148,57 139,74 % Tabel 5

19 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 20,37 28,23 24,28 % Tabel 5

20 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 25,88 24,11 24,98 per 1.000 pasien keluar Tabel 7

21 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 11,62 11,10 11,35 per 1.000 pasien keluar Tabel 7

22 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 26,91 % Tabel 8

23 Bed Turn Over (BTO) di RS 16,75 Kali Tabel 8

24 Turn of Interval (TOI) di RS 15,93 Hari Tabel 8

25 Average Length of Stay (ALOS) di RS 5,64 Hari Tabel 8

RESUME PROFIL KESEHATAN

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No.

Lampiran

Dokumen terkait