• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

F. Pembuatan Gel Masker Peel-Off Antiacne Ekstrak Etanol Daun Sirih

Proses pembuatan gel masker peel-off dilakukan dalam beberapa langkah. Langkah pertama, polivinil alkohol yang berfungsi sebagai film agent

direndam dalam aquadest biasa (±25ºC) selama ±10 menit. Tujuan dari perendaman ini adalah untuk membasahi partikel polivinil alkohol sehingga lebih mudah larut. Polivinil alkohol kemudian dilarutkan dalam aquadestpanas (90ºC) sambil dibantu dengan pengadukan dan pemanasan menggunakan hot plate. Penggunaan suhu tinggi ini bertujuan agar polivinil alkohol lebih cepat larut. Larutan polivinil alkohol kemudian didiamkan hingga suhu ruangan sambil sesekali diaduk.

Langkah kedua, Carbopol 940® dikembangkan dalam aquadest hangat dengan bantuan pengadukan yang kuat. Langkah ketiga, metil paraben yang berfungsi sebagai pengawet dilarutkan dalam polietilen glikol 400. Langkah keempat, ekstrak etanol daun sirih dilarutkan dalam etanol 70%. Fungsi etanol 70% adalah untuk membantu ekstrak etanol daun sirih terdistribusi merata.

Apabila tidak dilarutkan dalam etanol terlebih dahulu, ekstrak sulit terdistribusi merata dalam sediaan sehingga efek gel sebagaiantiacnejuga akan menurun.

Langkah terakhir adalah mencampur semua bahan dengan menggunakan

mixer. Carbopol 940® ditambah dengan trietanolamin (TEA). TEA merupakan agen pembasa yang berfungsi untuk menaikan pH carbopol 940® (pH 2-3) menjadi 5-6. Kemudian ditambahkan PVA yang berfungsi sebagai film agent. Penambahan PVA meningkatkan viskositas sediaan yang dapat mempengaruhi sifat fisis dan stabilitas sediaan. Selanjutnya ekstrak yang sudah dilarutkan etanol 70% ditambahkan ke dalam campuran. Penambahan ekstrak dilakukan setelah terbentuk sistem gel dimana carbopol 940® membentuk house of card dengan bantuan agen pembasa. Humectant ditambahkan dalam campuran. Humectant

yang digunakan adalah gliserin dan polietilen glikol 400. Gliserin memiliki masa yang lebih kental daripada polietilen glikol 400. Selain itu gliserin dan polietilen glikol 400 juga dapat berfungsi sebagai plasticizer yang dapat meningkatkan elastisitas dari film yang terbentuk (Tamaela dan Lewerissa, 2007). Gel masker

peel-off antiacne ini rentan dengan pertumbuhan mikroba karena sebagian besar mengandung air. Sehingga ditambahkan pengawet yaitu metil paraben. Metil paraben cenderung larut dalam air sehingga sesuai digunakan untuk sediaan yang mengandung air dalam jumlah besar.

G. Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Gel MaskerPeel-Off AntiacneEkstrak Etanol Daun Sirih

Tabel X. Sifat fisis dan stabilitas gel maskerpeel-off antiacne Formula Daya sebar

(cm) Viskositas (d.Pa.s) Lama pengeringan (menit) Pergeseran viskositas (%) 1 5,69±0,17 83,33±16,07 23,67±0,58 11,53±4,06 a 5,00±0,03 212,22±19,32 20,67±0,58 7,71±6,70 b 5,95±0,35 65,00±17,32 22,00±2,65 10,83±2,55 ab 5,27±0,26 170,00±17,32 23,33±2,31 1,11±1,92

1. Uji daya sebar

Uji daya sebar dilakukan untuk mengetahui kemampuan pemerataan dan penyebaran gel masker peel-off antiacnesaat diaplikasikan ke kulit. Daya sebar merupakan salah satu karakteristik yang penting karena bertanggung jawab dalam banyaknya dosis obat yang dihantarkan, kemudahan saat diaplikasikan ke kulit, dan pengeluaran dari wadah. Pengukuran daya sebar dilakukan dengan menggunakan lempeng kaca bundar dan dengan penambahan beban hingga 125 g selama 1 menit (Garg et al, 2002). Nilai daya sebar semakin besar, pengolesan dan pemerataan gel maskerpeel-off antiacne juga semakin mudah, sehingga efek yang ditimbulkan juga merata.

Nilai daya sebar yang diinginkan untuk gel masker peel-off antiacne

adalah antara 5,0-7,0 cm. Nilai ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Arvouet-Grand et al (cit., Garget al, 2002), dimana sediaan semicair (semifluid) memiliki daya sebar lebih dari 50 mm tetapi tidak lebih dai 70 mm, sedangkan sediaan semikaku (semistiff) memiliki daya sebar kurang dari 50 mm. Dipilih sediaan semicair karena gel maskerpeel-off antiacneyang dibuat dalam penelitian ini dibuat untuk diaplikasikan ke kulit wajah, sehingga diharapkan sediaan yang

dihasilkan tidak terlalu kaku dan nyaman digunakan. Hasil pengukuran daya sebar gel masker peel-off antiacne pada tabel X menunjukkan bahwa semua formula memiliki daya sebar yang diinginkan.

Tabel XI. Perbandingan daya sebar pada 48 jam dengan daya sebar setelah penyimpanan selama 14 hari Formula Daya Sebar (cm) p-value Keterangan 48 jam 14 hari 1 5,69±0,17 5,60±0,22 0,099 Tidak signifikan a 5,00±0,03 4,91±0,07 0,263 Tidak signifikan b 5,95±0,35 5,98±0,40 0,730 Tidak signifikan ab 5,27±0,26 5,11±0,19 0,487 Tidak signifikan

Ket. : Signifikan jikap-value< 0,05

Tabel XII. Perbandingan daya sebar pada 48 jam dengan daya sebar setelah penyimpanan selama 30 hari Formula Daya Sebar (cm) p-value Keterangan 48 jam 30 hari 1 5,69±0,17 5,75±0,14 0,468 Tidak signifikan a 5,00±0,03 4,97±0,02 0,189 Tidak signifikan b 5,95±0,35 6,02±0,30 0,626 Tidak signifikan ab 5,27±0,26 5,10±0,07 0,378 Tidak signifikan

Ket. : Signifikan jikap-value< 0,05

Uji daya sebar juga dilakukan pada gel masker peel-off antiacne setelah penyimpanan selama 14 hari dan 30 hari. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi perubahan nilai daya sebar dari gel maskerpeel-off antiacnesetelah penyimpanan selama 14 hari dan 30 hari. Dari hasil analisis statistik dengan menggunakan program R 2.9.0 (tabel XI dan XII) didapatkan hasil bahwa keempat formula tidak mengalami perubahan daya sebar setelah penyimpanan selama 14 hari dan 30 hari. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji statistikpaired t-test

1, a, b, dan ab diterima, dimana tidak ada perbedaan yang signifikan antara daya sebar 48 jam dengan daya sebar 14 hari maupun 30 hari.

2. Uji viskositas

Viskositas merupakan parameter yang penting dalam sediaan semipadat. Semakin tinggi viskositas suatu sediaan, meningkatkan waktu retensi pada tempat aplikasi, tetapi juga menurunkan daya sebar. Besar viskositas suatu sediaan tergantung pada tujuan penggunaan sediaan tersebut. Sediaan yang digunakan untuk pengobatan biasanya lebih lembut dan tidak terlalu kaku. Sedangkan sediaan yang digunakan untuk melindungi kulit, memiliki karakter yang lebih kaku (Garget al, 2002).

Pengukuran viskositas gel masker peel-off antiacne dilakukan 48 jam setelah pembuatan dengan menggunakan alat viscotester seri VT 04 (RION-JAPAN). Pendiaman 48 jam ini dilakukan agar hasil pengukuran tidak terpengaruh oleh gaya (shearing) yang diberikan dalam pengadukan saat proses pembuatan. Gaya dari proses pembuatan akan menyebabkan gel menjadi kehilangan konsistensi dari struktur tiga dimensinya. Selain itu dalam waktu 48 jam matriks tiga dimensi gel diasumsikan sudah tertata baik dan stabil. Viskositas yang diharapkan adalah 60-240 d.Pa.s. Hasil pengukuran viskositas pada tabel X menunjukkan bahwa semua formula memiliki viskositas yang diharapkan. Hubungan antara daya sebar dan viskositas dari gel masker peel-off antiacne

sesuai dengan teori, dimana semakin tinggi viskositas, daya sebar akan semakin kecil.

Tabel XIII. Perbandingan viskositas pada 48 jam dengan viskositas setelah penyimpanan selama 14 hari Formula Viskositas (dPa.s) p-value Keterangan 48 jam 14 hari 1 83,33±16,07 83,33±16,07 NA Tidak signifikan a 212,22±19,32 208,33±17,56 1,000 Tidak signifikan b 65,00±17,32 63,33±18,93 1,000 Tidak signifikan ab 170,00±17,32 176,11±31,55 0,5862 Tidak signifikan

Ket. : Signifikan jikap-value< 0,05

Tabel XIV. Perbandingan viskositas pada 48 jam dengan viskositas setelah penyimpanan selama 30 hari Formula Viskositas (dPa.s) p-value Keterangan 48 jam 30 hari 1 83,33±16,07 73,33±11,55 0,250 Tidak signifikan a 212,22±19,32 195±5,00 1,000 Tidak signifikan b 65,00±17,32 58,22±17,14 0,250 Tidak signifikan ab 170,00±17,32 171,67±14,43 1,000 Tidak signifikan

Ket. : Signifikan jikap-value< 0,05

Uji viskositas gel masker peel-off antiacne juga dilakukan setelah penyimpanan selama 14 hari dan 30 hari. Pada tabel XIII dapat dilihat bahwa formula 1 tidak mengalami perubahan viskositas setelah penyimpanan selama 14 hari. Dari hasil analisis statistik dengan menggunakan program R 2.9.0 (tabel XIII dan XIV) didapatkan hasil bahwa keempat formula tidak mengalami perubahan setelah penyimpanan selama 14 hari dan 30 hari. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji statistikpaired t-testdimanap-valueyang diperoleh lebih dari 0,05. Hal ini berarti hnull untuk formula 1, a, b, dan ab diterima, dimana tidak ada perbedaan yang signifikan antara daya sebar 48 jam dengan daya sebar 14 hari maupun 30 hari.

3. Uji lama pengeringan

Dalam penelitian ini dilakukan uji lama pengeringan untuk mengetahui waktu yang diperlukan oleh gel masker peel-off antiacneuntuk mengering setelah

diaplikasikan ke kulit. Uji lama pengeringan ini dilakukan karena gel masker peel-off antiacne diharapkan akan membentuk lapisan film dalam waktu tertentu setelah diaplikasikan. Lama pengeringan yang diharapkan dari gel maskerpeel-off antiacne yang dihasilkan adalah antara 15-30 menit (Nurrochmach, 2011). Pada rentang waktu tersebut, gel masker peel-off antiacne sudah mengering dan membentuk lapisan film. Selain itu, zat aktif dalam sediaan juga diharapkan sudah dilepaskan. Dari hasil uji lama pengeringan, keempat formula memiliki lama pengeringan antara 15-30 menit.

4. Uji pergeseran viskositas

Hidrogel termasuk sediaan farmasi yang cukup stabil dimana struktur tiga dimensi dari sistem gel dapat menjerat medium air dan menghasilkan struktur yang kaku dan menurunkan energi kinetik dari medium. Tetapi hidrogel dapat mengalami ketidakstabilan, yaitu syneresis. Syneresis adalah suatu peristiwa dimana air (pelarut) dalam matriks gel diekspresikan keluar dan berkumpul di permukaan gel (Zatz dan Kushla, 1996). Ketidakstabilan fisis gel dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan kondisi lingkungan (suhu dan kelembaban), inkompatibilitas antar bahan yang digunakan, dan adanya bakteri yang memungkinkan mengakibatkan degradasi komponen gel. Penyimpanan suatu sediaan selama 2 bulan pada suhu 40ºC menyebabkan perubahan viskositas 15% atau lebih. Suhu udara ini biasanya ditemukan pada area tropis (Zatz, Berry, and Alderman, 1996), misalnya Indonesia. Dalam penelitian ini, pergeseran viskositas diketahui dengan membandingkan viskositas sediaan 48 jam dengan viskositas sediaan setelah penyimpanan selama 30 hari. Sehingga pergeseran

viskositas yang diharapkan dari sediaan gel masker peel-off antiacne adalah kurang dari 7,5%. Hasil perhitungan pergeseran viskositas (tabel X) menunjukkan bahwa hanya formula ab yang memenuhi kriteria yang diharapkan.

H. Efek Polivinil Alkohol, Gliserin, dan Interaksi Keduanya dalam

Dokumen terkait