• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN MEDIUM

Dalam dokumen LAPORAN TETAP PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UMUM (Halaman 34-45)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba. Selain untuk pembuatan mikroba, medium dapat pula digunakan untuk melakukan isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan mikroba. Sehingga pembuatan medium itu harus sesuai komposisi dan tujuan penanamannya, serta cara pembuatan medium iru harus dengan baik agar medium yang dihasilkan sesuai dengan yang diingikan. Semua makhluk hidup membutuhkan nutrien untuk pertumbuhan dan reproduksinya. Nutrien merupakan bahan baku yang digunakan untuk membangun komponen-komponen baru dan untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan dalam proses kehidupan sel. Untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroba diperlukan suatu substrat yang disebut medium. Sedangkan medium itu sendiri sebelum digunakan harus dalam keadaan steril, artinya tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak diharapkan. Agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik didalam medium, maka diperlukan persyaratan tertentu yaitu diantaranya bahwa di dalam medium harus terkandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba. Oleh karena hal tersebut, maka diadakan praktikum ini guna menambah keterampilan dan pengetahuan mengenai pembuatan medium pertumbuhan mikroba.

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuat medium dasar jamur, untuk membuat medium dasar bakteri dan untuk medium dasar khamir

TINJAUAN PUSTAKA

Mempelajari pertumbuhan bakteri merupakan faktor terpenting dalam mengetahui beberapa aspek fisiologis. Hal itu karena karakteristik pertumbuhan mencerminkan kejadian fisiologis suatu bakteri. Oleh karena itu dalam melakukan penelitian biasanya para peneliti melakukan manipulasi pertumbuhan (misalnya menggunakan kultur yang baru) untuk dapat mempelajari suatu aspek fisiologis (Tjahjadi, 2007).

Media adalah suatu substrat untuk menumbuhkan bakteri yang menjadi padat dan teap tembus pandang pada suhu inkubasi. Medium adalah suatu bahan nutrisi tempat menumbuhkan bakteri di laboratorium (Tortora, 2007).

Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media (Anonim, 2009).

Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba. Selain untuk menumbuhkan mikroba, medium dapat digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan mikroba (Dwyana, 2009).

Media dibedakan menjadi dua menurut komposisi kimiawinya yaitu medium sintetik dan medium non-sintetik atau kompleks. Medium sintetik dibuat dari bahan kimia dengan kemurnian tinggi dan ditentukan dengan tepat, sedangkan medium non-sintetik tidak diketahui dengan pasti (Hadioetomo, 2010).

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makananan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikrooorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Indra, 2008).

Berdasarkan konsistennya atau kepadatannya, medium dibagi menjadi tiga jenis , yaitu : medium cair/broth/liquid medium, medium setengah padat (semi solid medium) dan medium padat (solid medium) (Anonimous, 2008).

Untuk menelaah mikroorganisme dilaboratorium, kita harus dapat menumbuhkan mereka. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia dilaboratorium melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang disyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya (Label, 2008).

Nutrien Agar (NA) digunakan untuk budidaya bakteri dan untuk pencegahan organisme dalam air, limbah, kotoran dan lainnya. Komposisinya terdiri dari ekstrak daging, pepton, agar dan aquades (Ruly, 2009).

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 29 November 2012 di Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Mataram.

Alat dan Bahan Praktikum a. Alat-alat praktikum

Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah timbangan, erlenmeyer, hot plate, kapas, kain saring, gelas kimia, pisau dan pengaduk. b. Bahan-bahan praktikum

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ekstrak daging, pepton, agar NA, aquades, kentang dekstrose, tauge, agar PDA dan sukrosa.

Prosedur Kerja

a. Pembuatan Medium Nutrien Agar (NA)

1. Dipanaskan air hingga mendidih diatas hot plate.

2. Dituangkan ekstrak daging kedalam air yang sudah mendidih, lalu diaduk rata dan direbus beberapa menit.

3. Ditambahkan pepton, lalu diaduk rata dan direbus kembali beberapa menit. 4. Ditambahkan agar sedikit demi sedikit sambil diaduk.

5. Dipanaskan beberapa menit.

7. Diamati.

b. Pembuatan Medium Potato Dekstrose Agar (PDA)

1. Dikupas kentang dan dipotong-potong kecil seperti kubus, lalu ditimbang sebanyak 40 gram.

2. Direbus dengan aquades sampai kentang menjadi lunak.

3. Disaring dengan kain saring dan atur volumenya hingga menjadi 200 ml. 4. Ditmabahkan dekstrose dan aduk sampai larutan homogen. Dipanaskan

hingga larutan tersebut mendidih.

5. Diturunkan dari hot plate, kemudian ditambahkan agar sedikit demi sedikit sambil diaduk.

6. Dipanaskan hingga agar mencair dan larut.

7. Ditutup mulut erlenmeyer dengan kapas dan didiamkan. 8. Diamati.

c. Tauge Cair (TC)

1. Ditimbang tauge sebanyak 10 gram dan direbus tauge dengan aquades sampai lunak.

2. Disaring dan diambil ekstraknya sebanyak 100 ml.

3. Ditambahkan sukrosa dan direbus kembali sampai semua sukrosa larut. 4. Diturunkan dari hot plate dan ditutup mulut erlenmeyer dengan kapas, lalu

HASIL PENGAMATAN

Tabel 3. Hasil Pengamatan Pembuatan Medium

Media Bahan Keterangan

Potato Dekstrose Agar (PDA)

Kentang 40 gram Berwarna putih keruh Dekstrose 4 gram Warna tetap, larutan

menjadi lebih kental Agar 3 gram Warna lebih jernih,

larutan semakin kental Nutrient Agar (NA) Ekstrak daging 0,6 gram Berwarna orange

Pepton 1 gram Warna tetap, larutan menjadi lebih kental Agar 4 gram Warna tetap, larutan

sekamin kental Tauge Cair (TC) Tauge 10 gram Berwarna putih keruh

Sukrosa 6 gram Warna lebih jernih, larutan menjadi lebih kental

PEMBAHASAN

Media adalah substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh dan sesuai dengan lingkungannya. Kehidupan mikroorganisme tergantung pada nutrisi dalam substrat/medium dan faktor lingkungan yang baik, karena tidak semua medium untuk pertumbuhan mikroorganisme sangat bervariasi, tergantung dari apa yang dijadikan dasar penanaman. Mikroba dapat tumbuh dengan baik jika dalam suatu medium tersebut memenuhi syarat-syarat, yaitu harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba, harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang ditumbuhkan, tidak mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, dan harus berada dalam kondisi steril sebelum digunakan (Hafrah, 2009).

Medium Nutrien Agar (NA) berdasarkan susunan kimianya merupakan medium non-sintetik/semi alamiah, berdasarkan konsistensinya merupakan medium padat. Medium ini dibuat dalam dua jenis, yaitu NA miring dan NA tegak. NA miring digunakan untuk membiakkan mikroba sedangkan NA tegak digunakan untuk menstimulir pertumbuhan bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen. NA digolongkan pada medium umum sebab dapat digunakan untuk menumbuhkan beberapa jenis bakteri. Nutrien Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA dibuat dari campuran ekstrak daging dan pepton dengan menggunakan agar sebagai pemadat, karena sifatnya yang mudah membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktan sehingga tidak

mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Dalam hal ini ekstrak daging dan pepton digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein, nitrogen, vitamin serta karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang. Aquades berfungsi sebagai pelarut dan untuk menghomogenkan larutan. Nutrien Agar (NA) merupakan medium untuk menumbuhkan bakteri (Waluyo, 2007).

Medium Potato Dekstrose Agar (PDA) menurut konsistensinya termasuk medium padat, berdasarkan susunan kimianya termasuk non-sintetik/semi alamiah. Berdasarkan fungsinya, medium PDA ini termasuk medium umum karena dapat digunakan untuk menumbuhkan satu atau lebih kelompok jamur. Medium PDA digunakan untuk menumbuhkan jamur (kapang). Komposisinya terdiri dari dekstrose yang berfungsi sebagai sumber karbon, kentang sebagai sumber karbohidrat, agar berfungsi memadatkan medium dan aquades berfungsi sebagai pelarut dan sumbert oksigen.

Medium Tauge Cair (TC) merupakan medium yang bersifat non-sintetik. Sedangkan berdasarkan konsistensinya, termasuk medium cair. Medium ini digunakan untuk pertumbuhan dan pembiakan khamir. Komposisi medium tauge cair terdiri dari tauge yang berfungsi sebagai sumber-sumber zat organik yang dibutuhkan oleh khamir, sukrosa merupakan sumber karbohidrat bagi khamir, dimana setelah mengalami fermentasi, sukrosa akan berubah menjadi glukosa dan fruktosa yang juga dibutuhkan oleh khamir, aquades digunakan untuk melarutkan bahan pada medium tersebu. Pada medium ini tidak ada penambahan agar untuk

konsistensinya. Oleh karena pada komposisinya tidak terdapat agar sehingga medium ini disebut medium cair.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Mikroba dapat tumbuh dengan baik jika dalam suatu media tersebut memenuhi syarat-syarat, yaitu harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba, harus mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang ditumbuhakan.

2. Nutrien Agar (NA) merupakan medium untuk menumbuhkan bakteri. 3. Medium Potato Dekstrose Agar (PDA) digunakan untuk menumbuhkan

jamur.

4. Medium Tauge Cair (TC) digunakan untuk pertumbuhan dan pembiakan khamir.

5. Ekstrak daging dan pepton merupakan sumber protein, nitrogen, vitamin serta karbohidrat.

6. Agar berfungsi sebagai pemadat, karena sifatnya yang mudah membeku dan mengandung karbohidrat.

ACARA IV

Dalam dokumen LAPORAN TETAP PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UMUM (Halaman 34-45)

Dokumen terkait