• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV IMPLEMENTASI

C. Implementasi Sistem

2. Pembuatan User Interface

User interface pada sistem ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu user interface untuk input dan user interface untuk output. Pembuatan user interface pada sistem ini menggunakan sintak HTML.

a. Input

1. Login

Gambar 4.18 Login

Gambar 4.18 di atas merupakan halaman login untuk karyawan dan admin agar dapat masuk ke dalam sistem sesuai dengan hak akses yang dimilikinya.

Dalam proses login ini dilakukan pengecekan kebenaran data-data login yang dimasukkan, yaitu username dan password.

Pengecekan yang dilakukan adalah dengan melakukan query ke dalam database yang menyimpan data user account dengan data-data login yang dimasukkan. Jika query memberikan hasil maka data-data login tersebut valid dan user dapat menuju halaman selanjutnya sesuai dengan hak akses yang dimilikinya. Jika query tidak memberikan hasil maka sistem akan memberikan pesan peringatan kesalahan kepada user.

Hal aman utama admin dan halaman utama karyawan akan ditunjukkan pada gambar 4.19 dan gambar 4.20 berikut ini.

Gambar 4.20 Halaman Utama Karyawan

2. Input Karyawan

Gambar 4.21 Input Data Karyawan

Gambar 4.21 di atas merupakan user interface yang digunakan untuk melakukan input data karyawan, yang meliputi Nomor Induk Pegawai (NIP), kode kecamatan tempat karyawan bekerja, level akses, username, password, dan NIK. NIK ini digunakan untuk mengetahui informasi biodata karyawan selengkapnya yang juga merupakan

penduduk Negara Republik Indonesia. NIP tersusun atas 9 digit angka yang bersifat unik dan diambil dari database Pegawai Negeri Sipil. Namun, sistem ini tidak membahas tentang pengambilan NIP dari database Pegawai Negeri Sipil tersebut, melainkan hanya mengasumsikan saja.

3. Input Propinsi

Gambar 4.22 Input Data Propinsi

Gambar 4.22 di atas merupakan user interface yang digunakan untuk melakukan input data propinsi, yang meliputi kode propinsi dan nama propinsi. Kode propinsi secara otomatis akan melakukan increment sehingga admin tidak perlu memasukkan kode propinsi, cukup memasukkan nama propinsi saja. Adanya proses increment ini dirasa cukup efektif untuk mengurangi kesalahan pengetikan kode propinsi.

4. Input Kabupaten

Gambar 4.23 di atas merupakan user interface yang digunakan untuk melakukan input data kabupaten, yang meliputi nama propinsi, keterangan, kode kota/kabupaten, dan nama kota/ kabupaten. Keterangan di atas menunjukkan apakah daerah tersebut merupakan kota atau kabupaten. Keterangan ini akan digunakan untuk menentukan kode kota/ kabupaten tersebut sesuai dengan ketentuan yang ada. Tombol generate kode kota/ kabupaten digunakan untuk menampilkan kode kota/ kabupaten sebanyak 4 digit, 2 digit pertama menunjukkan kode propinsi dimana kota/ kabupaten tersebut berada, sedangkan 2 digit terakhir merupakan urutan kota/ kabupaten tersebut.

5. Input Kecamatan

Gambar 4.24 Input Data Kecamatan

Gambar 4.24 di atas merupakan user interface yang digunakan untuk melakukan input data kecamatan, yang meliputi nama propinsi, nama kabupaten, kode kecamatan, dan nama kecamatan. Tombol generate kode kecamatan digunakan untuk menampilkan kode kecamatan sebanyak 6 digit, 4 digit pertama merupakan kode kota/ kabupaten dimana kecamatan tersebut berada, sedangkan 2 digit terakhir merupakan urutan kecamatan tersebut.

6. Input Kelurahan

Gambar 4.25 Input Data Kelurahan

Gambar 4.25 di atas merupakan user interface yang digunakan untuk melakukan input data kelurahan, yang meliputi nama propinsi, nama kabupaten, nama kecamatan, kode kelurahan, dan nama kelurahan. Tombol generate kode kelurahan digunakan untuk menampilkan kode kelurahan sebanyak 8 digit, 6 digit pertama merupakan kode kecamatan dimana kelurahan tersebut berada, sedangkan 2 digit terakhir merupakan urutan kelurahan tersebut.

7. Input Penduduk

Gambar 4.26 Input Data Penduduk

Gambar 4.26 di atas merupakan user interface yang digunakan untuk melakukan input data penduduk. Setelah data penduduk disimpan ke dalam database maka penduduk tersebut telah memiliki NIK sebanyak 16 digit dengan format 6 digit pertama berupa kode wilayah kecamatan, 6 digit kedua berupa tanggal lahir, dan 4 digit terakhir berupa nomor urut penerbitan NIK.

8. Input Kartu Keluarga

Sebelum melakukan proses pembuatan Kartu Keluarga baru, dilakukan terlebih dahulu pengecekan status penduduk yang akan membuat Kartu Keluarga tersebut, apakah masih aktif atau sudah tidak aktif pada Kartu Keluarga yang lama. Hal ini dilakukan untuk mencegah kepemilikkan lebih dari satu Kartu Keluarga yang masih berstatus aktif. User interface untuk pengecekan status penduduk dapat dilihat pada gambar 4.27 di bawah ini.

Gambar 4.27 Pengecekan Status Penduduk Untuk KK

Jika NIK pemohon yang dimasukkan berstatus aktif = 1, maka sistem akan memberikan pesan peringatan bahwa status penduduk tidak valid dan tidak dapat membuat Kartu Keluarga. Jika berstatus tidak aktif = 0, maka sistem akan menuju ke halaman pembuatan Kartu Keluarga baru. Berikut adalah user interface untuk pembuatan Kartu Keluarga baru yang akan ditunjukkan pada gambar 4.28.

Gambar 4.28 Buat Kartu Keluarga Baru

Pada halaman buat Kartu Keluarga baru ini, data NIK dan nama pemohon sudah ditampilkan dan bersifat readonly. Karyawan tinggal mengisikan data-data lain yang diperlukan. Pada saat tombol anggota KK ditekan maka akan muncul tabel untuk set anggota KK dengan jumlah baris sesuai dengan jumlah anggota KK yang dimasukkan. Tabel ini dapat dilihat pada gambar 4.29 berikut.

Gambar 4.29 Set Anggota Kartu Keluarga

Untuk mendapatkan data-data anggota Kartu Keluarga maka dilakukan terlebih dahulu proses pencarian untuk mendapatkan anggota Kartu Keluarga yang dimaksud. Link Set Anggota KK akan

menuju ke halaman pencarian calon anggota Kartu Keluarga baru yang dapat dilihat pada gambar 4.30 berikut.

Gambar 4.30 Pencarian Anggota Kartu Keluarga

Setelah proses pencarian memberikan hasil, kemudian dilakukan pemilihan data anggota Kartu Keluarga yang dimaksud dengan menekan link Pilih. Link ini akan menuju ke halaman yang menampilkan data anggota Kartu Keluarga tersebut, yang meliputi data NIK, agama, hubungan keluarga, pendidikan dan pekerjaan. Data NIK bersifat readonly, sedangkan data-data yang lain dapat dilakukan proses edit. Gambar 4.31 berikut adalah halaman untuk menampilkan data anggota Kartu Keluarga.

Jika data anggota Kartu Keluarga telah diatur dan tombol Set Anggota ditekan maka akan kembali ke halaman awal yang akan ditunjukkan pada gambar 4.32 berikut.

Gambar 4.32 Buat Kartu Keluarga

Hal yang sama juga dilakukan untuk set anggota KK yang lain. Jika semua data yang diperlukan sudah terisi dan tombol Simpan telah ditekan maka Kartu Keluarga baru telah tersimpan dalam database dengan nomor KK sebanyak 16 digit dengan format 6 digit pertama berupa kode wilayah kecamatan, 6 digit kedua berupa tanggal pembuatan Kartu Keluarga, dan 4 digit terakhir berupa nomor urut penerbitan Kartu Keluarga.

Meskipun Kartu Keluarga telah tersimpan dalam database, akan tetapi status penduduk kepala keluarga dan anggota keluarganya masih belum aktif karena Kartu Keluarga tersebut sedang dalam proses untuk mendapatkan keabsahan dari Camat setempat.

Setelah Camat memberikan persetujuan bahwa Kartu Keluarga tersebut sah, maka petugas kecamatan akan memberikan keterangan bahwa Kartu Keluarga tersebut telah sah dan status penduduk kepala keluarga dan anggota keluarganya pun menjadi aktif.

Untuk memberikan keterangan keabsahan suatu Kartu Keluarga, petugas kecamatan harus melakukan pencarian data Kartu Keluarga yang bersangkutan terlebih dahulu. Kemudian melakukan edit data dengan memberi tanda check pada form yang telah disediakan yang menandakan bahwa Kartu Keluarga tersebut telah sah. NIP petugas kecamatan yang melakukan proses ini akan disimpan pada database sebagai history.

9. Input Kartu Tanda Penduduk

Sebelum melakukan proses pembuatan Kartu Tanda Penduduk baru, dilakukan terlebih dahulu pengecekan status penduduk yang akan membuat KTP baru tersebut, apakah masih aktif atau sudah tidak aktif pada Kartu Keluarga yang dimilikinya. Hal ini dilakukan untuk mencegah kepemilikkan lebih dari satu Kartu Tanda Penduduk. User interface untuk pengecekan status penduduk dapat dilihat pada gambar 4.33 berikut.

Gambar 4.33 Pengecekan Status Penduduk Untuk KTP

Jika NIK pemohon yang dimasukkan berstatus tidak aktif = 0, maka sistem akan memberikan pesan peringatan bahwa status penduduk tidak valid dan tidak dapat membuat KTP karena NIK yang bersangkutan tidak terdaftar dalam Kartu Keluarga manapun. Jika berstatus aktif = 1, maka sistem akan menuju ke halaman pembuatan KTP baru karena NIK yang bersangkutan telah terdaftar pada Kartu Keluarga tertentu. Berikut adalah user interface untuk pembuatan KTP baru yang akan ditunjukkan pada gambar 4.34.

Gambar 4.34 Buat KTP Baru

Pada halaman buat KTP baru ini, data NIK yang ditampilkan bersifat readonly, jenis permohonan secara otomatis akan berisi ‘Baru’ jika NIK tersebut belum pernah membuat KTP dan berisi ‘Ganti’ dan ‘Perpanjangan’ jika NIK tersebut sebelumnya telah memiliki KTP.

Kemudian karyawan memasukkan data-data yang lain berupa nomor Kartu Keluarga dan NIP Camat.

10. Input Surat Keterangan Pindah

Gambar 4.35 berikut ini adalah user interface untuk pembuatan Surat Keterangan Pindah bagi penduduk yang pindah tempat tinggal.

Form Surat Keterangan Pindah ini memuat data daerah asal dan data kepindahan. Data daerah asal digunakan untuk mengetahui data-data Kartu Keluarga yang akan melakukan perpindahan. Data-data-data tersebut dapat diperoleh dari proses pencarian dengan memasukkan nomor Kartu Keluarga yang akan pindah. Setelah tombol Cari ditekan, maka akan muncul data-data seperti, nomor Kartu Keluarga, NIK kepala keluarga, nama kepala keluarga, alamat Kartu Keluarga, dan data anggota keluarga yang terdaftar pada Kartu Keluarga tersebut.

Kemudian karyawan memasukkan data kepindahan yang meliputi alasan pindah, alamat lengkap tujuan pindah, klasifikasi pindah, jenis kepindahan, rencana tanggal pindah, dan NIP camat. Jenis kepindahan terdiri dari kepindahan kepala keluarga dan kepindahan anggota keluarga. Untuk kepindahan kepala keluarga, secara otomatis semua anggota keluarga akan ikut pindah mengikuti kepala keluarga dan status penduduknya menjadi tidak aktif. Sedangkan untuk kepindahan anggota keluarga, hanya status penduduk anggota keluarga yang pindah saja yang menjadi tidak aktif.

Untuk mengetahui status KK masing-masing anggota keluarga, tekan tombol status KK. Tombol ini akan menuju halaman status kepindahan anggota keluarga yang akan ditunjukkan pada gambar 4.36 berikut ini.

Gambar 4.36 Status Kepindahan Anggota Keluarga

NIK dan status pindah bersifat readonly, status nomor KK pindah terdiri dari ‘Numpang KK’ dan ‘Membuat KK Baru’. Setelah tombol Update ditekan maka akan kembali ke halaman buat Surat Keterangan Pindah. Proses yang sama juga dilakukan untuk anggota keluarga yang lain. Jika pengisian form Surat Keterangan Pindah telah selesai maka status penduduk yang pindah menjadi tidak aktif dan tidak terdaftar pada Kartu Keluarga manapun.

Untuk status nomor KK ‘Membuat KK Baru’ dapat segera membuat Kartu Keluarga baru di daerah tujuan pindah, sedangkan untuk status nomor KK ‘Numpang KK’ maka akan ditambahkan menjadi anggota Kartu Keluarga yang ditumpangi tersebut.

b. Output

Output pada sistem ini ditampilkan dalam bentuk PDF (Portable Document Format) yang dibuka langsung dari browser dengan menggunakan Adobe Acrobat untuk mempermudah proses pencetakan. Pembuatan halaman output dalam format PDF ini menggunakan program terpisah yaitu FPDF (Free PDF) versi 1.53. Program tersebut berupa

sintak PHP dalam bentuk class. Untuk penggunaannya dapat langsung menggunakan class tersebut dan melakukan pewarisan ke dalam class yang kita buat. Sehingga kita bisa menggunakan method-method yang ada untuk membuat PDF.

Gambar 4.37 berikut adalah output Kartu Keluarga.

Gambar 4.38 berikut adalah output Kartu Tanda Penduduk.

3. Surat Keterangan Pindah

Gambar 4.39 berikut adalah output Surat Keterangan Pindah.

BAB V

ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

Dokumen terkait