• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembukaan Kantor Bank

Dalam dokumen Makalah Yang Ada Daftar Isi - Makalah (Halaman 99-102)

KETENTUAN POKOK

A. Ketentuan Kelembagaan, Kepengurusan, dan Kepemilikan Bank

10. Pembukaan Kantor Bank

Bank wajib mencantumkan rencana pembukaan, perubahan status, pemindahan alamat dan/atau penutupan kantor bank setahun ke depan dalam RBB. Penyampaian rencana disertai dengan kajian sesuai dengan ketentuan mengenai Bank Umum.

OJK berwenang memerintahkan bank untuk menunda rencana pembukaan, perubahan status, dan/atau pemindahan alamat bank, apabila menurut penilaian OJK antara lain terdapat penurunan tingkat kesehatan, kondisi keuangan bank, dan/ atau peningkatan proil risiko bank. Bank wajib mencantumkan secara jelas nama dan jenis kantor bank pada masing-masing kantor bank.

Kantor Cabang Bank Umum Dalam Negeri

a. Pembukaan kantor cabang wajib memperoleh izin OJK;

b. Direksi atau pejabat Direksi bank mengajukan permohonan pembukaan kantor cabang kepada OJK disertai dengan dokumen pendukung sesuai dengan ketentuan mengenai Bank Umum; c. Persetujuan atau penolakan atas permohonan

bank diberikan paling lama 20 hari kerja setelah dokumen diterima secara lengkap; dan

d. Pelaksanaan pembukaan kantor cabang dilakukan paling lama 30 hari kerja sejak tanggal izin dari OJK diterbitkan.

Kantor Cabang Bank Umum Luar Negeri

a. Pembukaan kantor cabang, kantor perwakilan dan jenis-jenis kantor lainnya baik yang bersifat operasional maupun non operasional di luar negeri wajib memperoleh izin OJK. Izin harus dilaksanakan dalam waktu satu tahun sejak izin dari OJK diterbitkan, dan dapat diperpanjang paling lama satu tahun berdasarkan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan;

b. Pembukaan kantor di luar negeri juga wajib memperoleh izin dari otoritas di negara setempat; c. Pemberian izin dapat diberikan OJK apabila telah menjadi bank devisa paling kurang 24 bulan; telah mencantumkan rencana pembukaan dalam

rencana bisnis bank; memenuhi persyaratan tingkat kesehatan, kecukupan modal dan profil risiko; dan mempunyai alamat atau tempat kedudukan kantor operasional yang jelas; dan

d. Persetujuan atau penolakan atas permohonan bank diberikan paling lambat 20 hari setelah dokumen diterima secara lengkap.

Kantor Cabang Bank Perkreditan Rakyat

a. Hanya dapat membuka Kantor Cabang di wilayah provinsi yang sama dengan Kantor Pusatnya; b. Pembukaan Kantor Cabang hanya dapat dilakukan

dengan izin OJK;

c. Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Kabupaten atau kota Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Karawang ditetapkan sebagai satu wilayah Provinsi untuk keperluan pembukaan Kantor Cabang dan berlaku pula bagi pembukaan Kantor Cabang BPR di wilayah dimaksud sebagai akibat merger atau konsolidasi;

d. Selama 12 bulan terakhir memiliki tingkat kesehatan tergolong sehat;

e. Selama 3 bulan terakhir memiliki rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) paling sedikit 10%; dan

f. Memiliki teknologi informasi yang memadai.

Kantor Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

Rencana pembukaan, perubahan status, pemindahan alamat, dan/atau penutupan kantor bank serta rencana pembukaan, pemindahan, dan/atau penghentian kegiatan wajib dicantumkan dalam RBB disertai “Kajian”.

BUS dan UUS dapat membuka Kantor Wilayah dan Kantor Fungsional.

Kantor Cabang Bank Umum Syariah Luar Negeri a. Pembukaan kantor cabang, kantor perwakilan

dan jenis-jenis kantor lainnya di luar negeri hanya dapat dilakukan dengan izin OJK;

b. Pembukaan kantor di luar negeri juga wajib memperoleh izin dari otoritas di negara setempat; c. Pemberian izin dapat diberikan OJK apabila telah

menjadi bank devisa paling kurang 24 bulan; telah mencantumkan rencana pembukaan dalam rencana bisnis bank; memenuhi persyaratan tingkat kesehatan, kecukupan permodalan dan proil risiko; dan mempunyai alamat atau tempat kedudukan kantor yang jelas; dan

d. Persetujuan atau penolakan atas permohonan bank diberikan paling lambat 30 hari setelah dokumen diterima secara lengkap.

Pembukaan Layanan Syariah BUS di BUK

LSB adalah kegiatan penghimpunan dana dan/atau pemberian jasa perbankan lainnya berdasarkan Prinsip Syariah, tidak termasuk kegiatan penyaluran dana, yang dilakukan di jaringan kantor BUK untuk dan atas nama BUS. Sementara Kegiatan Konsultasi yang dilakukan antara BUS dan BUK dalam rangka analisis risiko calon nasabah pembiayaan dan proyek yang akan dibiayai oleh BUS.

BUS dapat melakukan kerjasama dengan BUK dengan membuka LSB dan/atau mempergunakan Kegiatan Konsultasi yang ada di BUK, dengan memenuhi persyaratan antara lain sebagai berikut:

a. BUK yang memiliki hubungan kepemilikan dengan bank, yaitu BUK merupakan PSP bank dan PSP BUK juga merupakan PSP bank; dan

b. BUK tidak memiliki UUS, dan BUK telah memperoleh izin dari OJK untuk melaksanakan aktivitas keagenan dan/atau kerjasama sesuai dengan ketentuan yang mengatur mengenai kegiatan usaha BUK.

Kantor Cabang Bank Pembiayaan Rakyat Syariah a. Pembukaan kantor cabang hanya dapat dilakukan

dengan izin OJK;

b. Pembukaan kantor cabang harus memenuhi persyaratan paling kurang:

• Berlokasi dalam 1 wilayah Provinsi yang sama dengan kantor pusatnya;

• Telah tercantum dalam rencana kerja tahunan BPRS;

• Didukung dengan teknologi sistem informasi yang memadai; dan

• Menambah modal disetor paling kurang 75% dari ketentuan modal minimal BPRS sesuai dengan lokasi pembukaan kantor cabang. c. Khusus untuk BPRS yang berkantor pusat di

wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya dan Kabupaten/kota Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, selain dapat membuka Kantor Cabang di wilayah Provinsi yang sama dengan kantor pusatnya juga dapat membuka cabang di wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya dan Kabupaten/kota Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Unit Usaha Syariah

a. BUK yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah wajib membuka UUS;

b. Pembukaan UUS hanya dapat dilakukan dengan izin OJK dalam bentuk izin usaha. Modal kerja UUS ditetapkan dan dipelihara paling kurang sebesar Rp100 miliar;

c. UUS dapat dilakukan pemisahan dari BUK dengan cara:

• Mendirikan BUS baru; atau

• Mengalihkan hak dan kewajiban UUS kepada BUS yang telah ada dengan memenuhi syarat ketentuan yang berlaku.

d. Persyaratan tambahan pembukaan UUS: • Analisis terhadap kemampuan permodalan

BUK; dan

• Analisis terhadap pemenuhan aspek hukum pemisahan UUS menjadi BUS.

Dalam dokumen Makalah Yang Ada Daftar Isi - Makalah (Halaman 99-102)