• Tidak ada hasil yang ditemukan

180 01 Agar dalam pembukaan atau mukadimah termuat pernyataan keberadaan diri, sejarah dan nilai-nilai

yang dijunjung HKBP

02 Rumusan visi baru HKBP sebagaimana ditetapkan dalam Sinode Godang 2012 dan termuat dalam RIPP dan Renstra.

03 Rumusan misi baru HKBP sebagaimana ditetapkan dalam Sinode Godang 2012 dan termuat dalam RIPP dan Renstra.

04 Visi sebelumnya yaitu sikap inklusif, dialogis dan terbuka digeser menjadi prinsip yang dijunjung HKBP.

05 Sesuai dengan ketentuan perundangundangan agar semua organisasi mencantumkan Pancasila sebagai azas bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

06 Agar AP lebih rinci mengatur ibadah termasuk ibadah pribadi dan keluarga HKBP tidak hanya soal organisasi.

07 Perayaan gerejawi dan hari-hari khusus perlu lebih rinci 08 Visitasi atau perkunjungan jemaat perlu dicantumkan agar menjadi perhatian serius 09 Sermon parhalado dan Guru SM perlu dicantumkan agar menjadi perhatian serius. 10 Penjelasan penatalayanan agar lebih teologis

11 Organ pelayanan HKBP kini dilengkapi Komisi Aturan, Komisi Pengembangan Sumber Daya Pelayan dan Komisi Keuangan.

12 Pemimpin di semua level tidak boleh tunggal namun harus dibantu Majelis agar lebih baik dan kuat.

13 Anggaran HKBP di semua level agar lebih terencana, terukur, transparan dan akuntabel. 14 Agar pemerintah dan masyarakat luas lebih memahami perbedaan istilah Aturan dan Peraturan. 15 Menekankan tugas Parhalado Parartaon dalam hal perencanaan anggaran, pemeliharaan inventaris dan

penyimpanan surat berharga, dan pengawasan penggunaan keuangan, serta pengadaan barang.

16 Perlu penambahan dan perincian tugas Bendahara dalam rangka pengelolaan keuangan yang rapih, transparan dan akuntabel.

17 Untuk mengurangi beban Pimpinan Jemaat khususnya dibidang administrasi dan kesekretariatan . Selanjutnya agar administrasi Huria rapih dan baik serta akurat.

18 Badan Audit Huria diperlukan untuk melakukan pengawasan uang jemaat secara sistematis dan kontinu.

19 Seksi Remaja yang terdiri dari dari remaja tidak dapat diberikan tugas membina seluruh remaja Jemaat.

20 Pendamping Remaja diperlukan untuk membatu Parhalado melakukan pembinaan remaja secara terencana. Padanannya Guru Sekolah Minggu.

21 Perlu peningkatan administrasi dan keuangan Resort yang rapih, terukur, transparan dan akuntabel. 22 Badan Audit Resort diperlukan untuk melakukan pengawasan uang Resort secara sistematis dan kontinu.

23 Sinode Distrik langsung memilih calon Praeses untuk menyerderhanakan proses pemilihan dan mengurangi beban Ephorus terpilih mencoret bakal calon. Calon dipilih dari antara pendeta yang melayani di Distrik itu agar mendorong distribusi para pendeta terbaik ke distrik-distrik yang kecil dan terpencil.

24 Agar para pendeta didorong fokus kepada tugas dan tanggungjawab pelayanan yang ingin diraihnya, dan tidak menganggap dirinya mampu mengemban semua jabatan.

25 Pelantikan dan pengukuhan (Pangojakhonon) Praeses dilakukan serempak untuk menghemat waktu dan biaya, dan agar Pimpinan dapat langsung fokus kepada tugas utamanya.

26 Agar tidak ada keragu-raguan Kabid Koinonia untuk mengerjakan tugas kepraesesan apabila Praeses berhalangan sementara.

181

31 Agar administrasi dan pengorganisasian Distrik lebih rapih dan baik. 32 Agar pengelolaan keuangan Distrik lebih terencana, terukur, transparan dan akuntabel. 33 Badan Audit Distrik diperlukan agar pengawasan keuangan dan asset Distrik dapat dilakukan secara

sistematis dan kontinu.

34 Untuk mengurangi beban Ephorus dibidang administrasi sehingga bisa lebih fokus kepada tugas penggembalaan dan spiritual.

35 Proses pencalonan Ephorus langsung dilakukan di Sinode Godang untuk menghemat enerji dan menghindarkan politisasi pemilihan Ephorus.

36 Agar tidak terjadi kevakuman atau dualisme jabatan Ephorus.

37 Agar para pendeta HKBP fokus kepada tugas dan tanggungjawab pelayanan yang ingin diraih dan tidak merasa mampu mengemban semua jabatan.

38 Untuk peningkatan administrasi dan organisasi HKBP yang rapih dan akurat.

39 Proses pencalonan Sekretaris Jenderal langsung dilakukan di Sinode Godang untuk menghemat enerji dan menghindarkan politisasi pemilihan Sekretaris Jenderal.

40 Agar para pendeta HKBP fokus kepada tugas dan tanggungjawab pelayanan yang ingin diraih dan tidak merasa mampu mengemban semua jabatan.

41 Agar tidak terjadi kevakuman atau dualisme jabatan Sekretaris Jenderal. 42 Agar Kepala Biro Jemaat tidak ragu-ragu melaksanakan tugas kesekretariatan jenderal apalabila Sekretaris Jenderal berhalangan sementara.

43 Agar ada kepastian mekanisme penggantian Sekretaris Jenderal apabila berhalangan tetap. 44 Proses pencalonan Kepala Departemen Koinonia langsung dilakukan di Sinode Godang untuk menghemat enerji dan menghindarkan politisasi pemilihan Kepala Departemen Koinonia. 45 Agar tidak terjadi kevakuman atau dualisme jabatan Kepala Departemen Koinonia. 46 Agar para pendeta HKBP fokus kepada tugas dan tanggungjawab pelayanan yang ingin diraih dan

tidak merasa mampu mengemban semua jabatan. 47 Agar Kepala Biro Oikoumene tidak ragu-ragu melaksanakan tugas Kepala Departemen Koinonia

apabila Kadep Koinonia berhalangan sementara.

48 Agar ada kepastian mekanisme penggantian Kepala Departemen Koninonia apabila berhalangan tetap.

49 Proses pencalonan Kepala Departemen Marturia langsung dilakukan di Sinode Godang untuk menghemat enerji dan menghindarkan politisasi pemilihan Kepala Departemen Marturia.

50 Agar tidak terjadi kevakuman atau dualisme jabatan Kepala Departemen Marturia.

51 Agar para pendeta HKBP fokus kepada tugas dan tanggungjawab pelayanan yang ingin diraih dan tidak merasa mampu mengemban semua jabatan.

52 Agar Kepala Biro Pekabaran Inil tidak ragu-ragu melaksanakan tugas Kepala Departemen Marturia apalabila Kepala Departemen Marturia berhalangan sementara.

53 Agar ada kepastian mekanisme penggantian Kepala Departemen Marturia apabila berhalangan tetap 54 Proses pencalonan Kepala Departemen Diakonia langsung dilakukan di Sinode Godang untuk menghemat enerji dan menghindarkan politisasi pemilihan Kepala Departemen Diakonia. 55 Agar tidak terjadi kevakuman atau dualisme jabatan Kepala Departemen Diakonia. 56 Agar para pendeta HKBP fokus kepada tugas dan tanggungjawab pelayanan yang ingin diraih dan

182

apalabila Kepala Departemen Diakonia berhalangan sementara. tetap 59 Semua Badan harus bertanggungjawab kepada Ephorus dan semua ketentuan menyangkut Badan

harus ditetapkan oleh Rapat Majelis Pekerja Sinode.

60 Agar tidak terjadi fungsi rangkap pembuat dan pelaksana peraturan, pengawas dan pelaksana program.

61 Agar Badan Audit fokus kepada pengawasan keuangan dan asset Pusat agar pengelolaan keuangan dan asset HKBP benar-benar transparan dan akuntabel.

62 Jumlah anggota Badan Usaha perlu dirampingkan agar efisien dan efektif.

63 Perlu penambahan dan penajaman tugas Bendahara Hatopan agar pengelolaan keuangan HKBP benar-benar terencana, terukur, transparan dan akuntabel.

64 Perlu penajaman tugas Komisi Teologi untuk membantu Rapat Pendeta mengambil keputusan menyangkut ajaran HKBP.

65 Perlu pencantuman Komisi Aturan dan Peraturan permanen agar penyusunan AP lebih terencana. 66 Perlu pembentukan Komisi Pengembangan Sumber Daya Pelayan untuk mengatasi masalah menyangkut mutasi pendeta yang sangat bersifat kronik dan kompleks.

67 Perlu pembentukan Komisi Anggaran agar anggaran hatopan lebih terencana dan terkontrol. 68 Berhubung perutusan ke Sinode Godang tidak lagi berangkat dari Resort melainkan dari Distrik maka utusan Resort ke Sinode Distrik perlu ditambah.

69 Perlu penguatan Sinode Distrik 70 Perlu penguatan Rapat Majelis Pekerja Sinode Distrik.

71 Perlu pewujudan partisipasi dan wadah penghimpunan aspirasi Naposobulung 72 Perlu pewujudan partisipasi dan wadah penghimpunan aspirasi Perempuan. 73 Penajaman tugas Sinode Godang bukan semata-mata memilih Pimpinan. 74 Penyederhanaan jumlah peserta Sinode agar lebih berkualitas mengambil keputusan. 75 Penguatan tugas dan wewenang Rapat MPS dalam rangka peningkatan pengawasan dan pembuatan

peraturan.

76 Agar Rapat Pimpinan fokus melaksanakan tugas yang diamanatkan RIPP dan Renstra serta Program Tahunan.

77 Perlu masukan Rapat Praeses kepada Komisi Pengembangan Sumber Daya Pelayan tentang rencana mutasi pelayan penuh waktu.

78 Perlu pewujudan partisipasi dan wadah penghimpunan aspirasi Naposobulung di tingkat Sinodal.

79 Perlu pewujudan partisipasi dan wadah penghimpunan aspirasi Perempuan di tingkat Sinodal.rlu penajaman tugas Rapat Pendeta dalam penetapan ajaran

80 Perlu penambahan bobot dan penajaman tugas Rapat Pendeta sebagai forum tertinggi pengambilan keputusan tentang ajaran iman.

81 Perlu untuk menjaga kekhidmadan proses pemilihan 82 Perlu untuk menghindari politik uang atau transaksional dalam pemilihan 83 Perlu penegasan bahwa segala sesuatu yang belum diatur dalam Aturan Peraturan akan ditata dalam

peraturan pelaksanaan, pedoman, dan kebijakan dasar yang ditetapkan oleh Rapat Majelis Pekerja Sinode.

84 Sejak tahun 2018 Aturan Peraturan akan kembali periodik. Namun bila ada hal-hal yang sangat mendesak dan sangat penting maka Aturan Peraturan dapat diamandemen dengan ketentuan seperti tertera di ayat tersebut.

183

Dokumen terkait