• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembukaan UUD Negara RI Tahun

Pancasila dan UUD Negara RI Tahun

E. Pembukaan UUD Negara RI Tahun

Setiap negara memiliki Undang-Undang Dasar. Undang- Undang Dasar merupakan kumpulan aturan atau ketentuan dalam suatu kodiikasi mengenai hal-hal pokok ketatanegaraan. Undang- Undang Dasar mempunyai peranan penting sebagai landasan struktural dalam penyelenggaraan pemerintahan negara. Undang- undang dasar negara kita adalah UUD Negara RI Tahun 1945.

Menurut Tap. MPR No. III/2000, Undang-Undang Dasar 1945 adalah hukum dasar Republik Indonesia yang memuat dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan negara. Oleh karena itu, para pejabat/pemerintah harus berjanji setia kepada UUD 1945 sebelum melaksanakan tugasnya.

Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 terdiri atas pembukaan, batang tubuh, dan penjelasan merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Pembukaan yang terdiri atas 4 alinea; batang tubuh yang terdiri atas 20 bab, 37 pasal, 3 pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan; penjelasan terdiri atas penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal.

Salah satu bagian UUD Negara RI Tahun 1945 yang penting adalah Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945. Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 merupakan sumber dari motivasi dan aspirasi perjuangan serta tekad bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan. Pembukaan UUD Negara RI Tahun1945 juga merupakan sumber dan cita-cita hukum serta cita-cita moral bangsa Indonesia. Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 tidak boleh diubah oleh siapa pun karena mengubah Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 berarti pembubaran negara Indonesia.

Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 mengandung 4 alinea yang bermakna sebagai berikut.

1. Alinea Pertama

Pada alinea pertama ini mengandung dua hal, yaitu sebagai berikut.

a. Dalil objektif, yaitu penjajahan tidak sesuai dengan perike- manusiaan dan perikeadilan. Oleh karena itu, penjajahan harus dihapus agar semua bangsa di dunia mendapatkan hak kemerdekaan.

b. Dalil subjektif, yaitu partisipasi bangsa Indonesia untuk mem- bebaskan diri dari penjajahan.

2. Alinea Kedua

Makna dari alinea ini adalah sebagai berikut.

a. Perjuangan pergerakan Indonesia telah sampai pada saat yang menentukan.

b. Saat yang telah dicapai tersebut harus dimanfaatkan untuk menyatakan kemerdekaan.

c. Kemerdekaan bukan merupakan tujuan akhir, melainkan harus diisi dengan mewujudkan Indonesia merdeka, bersatu, adil, dan makmur.

Pancasila dan UUD Negara RI Tahun1945 149

3. Alinea Ketiga

Makna dari alinea ini adalah sebagai berikut.

a. Motivasi spiritual yang luhur serta suatu pengukuhan dari Proklamasi kemerdekaan.

b. Ketakwaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan karena berkat rida-Nya bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan.

4. Alinea Keempat

Makna alinea keempat ini adalah sebagai berikut: a. Fungsi dan tujuan negara Indonesia yaitu:

1) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;

2) memajukan kesejahteraan umum; 3) mencerdaskan kehidupan bangsa;

4) ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. b. Susunan dan bentuk negara, yaitu Republik Indonesia. c. Sistem pemerintahan negara, yaitu berkedaulatan rakyat. d. Dasar negara, yaitu Pancasila.

Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 selain memuat 4 alinea, juga mengandung empat pokok pikiran yang diciptakan dan dijelmakan dalam Batang Tubuh UUD Negara RI Tahun 1945. Pokok pikiran yang ada di Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 adalah sebagai berikut.

1. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasarkan atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

3. Negara yang berkedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan.

4. Negara berdasar atas Ketuhanan yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jika terjadi perubahan dalam Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 maka akan terjadi perubahan dasar ilosois dan tujuan negara, serta perubahan negara. Oleh karena itu, MPR tidak akan pernah melakukan perubahan dalam Pembukaan UUD Negara RI Tahun

1945. MPR hanya akan melakukan perubahan terhadap pasal-pasal yang ada dalam Batang Tubuh UUD Negara RI Tahun 1945.

Kesepakatan dasar bahwa tidak akan mengubah Pembukaan UUD 1945 tentu memiliki alasan alasannya, antara laian sebagai berikut.

1. Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 memuat dasar ilosois dan normatif yang mendasari seluruh pasal dalam UUD Negara RI Tahun 1945.

2. Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 mengandung

staatsidee (cita negara), berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, tujuan negara dan dasar negara yang harus tetap dipertahankan.

Berdasar dua hal penting di atas maka kedudukan Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 adalah sebagai berikut.

1. Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945

sebagai Pernyataan Kemerdekaan yang Terperinci

Kemerdekaan bangsa Indonesia yang dibacakan oleh Sukarno- Hatta atas nama bangsa Indonesia tersebut pada hakikatnya berisi dua hal, yaitu

a. suatu pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia;

b. tindakan-tindakan yang harus segera dijalankan berkaitan dengan proklamasi tersebut.

Gambar 4.8 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

30 Tahun Indonesia Merdeka

Naskah proklamasi bangsa Indonesia tersebut terdiri atas dua alinea yang hanya berupa garis-garis besar saja, sedangkan dalam Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 terdapat pernyataan kemerdekaan yang lebih terperinci, yaitu pada Alinea III dan

Pancasila dan UUD Negara RI Tahun1945 151

garis besar saja. Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 sebagai naskah proklamasi yang terinci adalah penjelmaan dari teks Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

2. Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945

merupakan Tertib Hukum Tertinggi di Negara

Indonesia

Tertib hukum (legal order) adalah satu kesatuan tatanan hukum yang membentuk sistem hukum. Pembukaan UUD 1945 Negara RI Tahun mengandung pokok pokok pikiran yang dijabarkan atau dituangkan dalam pasal-pasal UUD Negara RI Tahun 1945. Pokok- pokok pikiran itu tiada lain adalah Pancasila, di mana Pancasila merupakan norma dasar (grundnorm) atau norma dasar negara (staats-fundamentalnorm) yang menjadi sumber, dasar, dan asas bagi penyusunan tertib hukum di Indonesia. Karena Pembukaan UUD 1945 memuat Pancasila sebagai norma fundametal negara maka Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 berkedudukan sebagai tertib hukum tertinggi negara.

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 mempunyai kedudukan dua macam terhadap tertib hukum Indo- nesia, yaitu

a. menjadi dasarnya, karena pembukaan memberikan faktor-faktor yang mutlak bagi adanya tertib hukum Indonesia;

b. memasukkan diri di dalamnya sebagai ketentuan hukum yang tertinggi, sesuai dengan aslinya sebagai asas hukum dasar lainnya yang lebih rendah.

Pasal-pasal dalam UUD Negara RI Tahun 1945 dan norma- norma hukum di bawahnya berlaku, bersumber, dan berdasar pada

Gambar 4.9 Teks Proklamasi Kemerdekaan Indo- nesia

30 Tahun Indonesia Merdeka

Alinea IV. Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 Alinea III pada hakikatnya isinya sama dengan bagian pertama naskah proklamasi, yaitu tentang pernyataan kemerdekaan Indonesia. Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 Alinea IV berisi tindakan-tindakan lebih lanjut dalam bernegara Indonesia yang pada hakikatnya sama dengan makna yang terkandung dalam bagian kedua naskah proklamasi.

Dengan demikian, Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 adalah sebagai pernyataan kemerdekaan Indonesia yang terperinci, sedangkan naskah proklamasi hanyalah pernyataan kemerdekaan secara

nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945.

3. Pembukaan UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah

Negara yang Fundamental

Menurut Notonagoro, Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 memenuhi syarat sebagai pokok kaidah negara yang Fundamental. Hal ini dikarenakan Pembukaan UUD 1945 berisi norma dasar negara yang selanjutnya menentukan adanya UUD. Pancasila sebagai inti dari Pembukaan UUD 1945 disebut sebagai unsur pokok kaidah negara yang fundamental.

Norma hukum yang pokok dan disebut pokok kaidah fundamental daripada negara itu, dalam hubungan mempunyai hakekat dan kedudukan yang tetap, kuat dan tak berubah bagi negara yang dibentuk, dengan lain perkataan dengan jalan hukum tidak lagi dapat diubah. Mengubah Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 berarti merubah bentuk hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia sebab pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak terpisahkan dari Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945. Pembentukan negara Indonesia dinyatakan dalam Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945.