• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Hukum Nasional

Sistem Hukum dan Peradilan Nasional

D. Sistem Hukum Nasional

Anda semua telah mengetahui mengenai hukum. Hukum- hukum yang berlaku membentuk sistem hukum. Sistem menunjuk pada kesatuan dari unsur unsur yang mempunyai interaksi satu sama lain dalam mencapai tujuan dari kesatuan tersebut. Dengan demikian, sistem hukum terdiri atas berbagai peraturan hukum, sebagai komponen-komponennya dan saling berinteraksi satu sama lain guna mencapai tujuan hukum itu.

Sistem hukum tersusun secara hierarkhis. Artinya peraturan peraturan yang membentuk sistem hukum itu berjenjang dari aturan hukum yang tertinggi sampai aturan hukum yang rendah. Aturan hukum yang lebih tinggi menjadi dasar bagi peraturan hukum yang lebih rendah. Hukum yang rendah isinya menjabarkan hukum di atasnya. Peraturan hukum yang rendah isinya tidak boleh bertentangan dengan aturan hukum yang lebih tinggi. Sebagai sebuah sistem, setiap hukum yang ada didalamnya isinya tidak boleh saling bertentangan. Isi hukum yang saling bertentangan daam kesatuan itu akan merusak sistem.

Sistem hukum membentuk suatu tata urutan perundangan di mana peraturan di atas adalah hukum yang tertinggi, diikuti peraturan-peraturan di bawahnya yang lebih rendah. Sebagai contoh tata urutan perundangan di Indonesia menurut UU No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

Sistem Hukum dan Peradilan Nasional 61

Negara Indonesia adalah negara berdaulat. Negara Indonesia juga disebut negara hukum. Hal ini secara tegas dinyatakan dalam Pasal 1 Ayat (3) yang berbunyi, “ Negara Indonesia adalah negara hukum”. J.C.T Simorangkir (J.C.T. Simorangkir : 1983) berpendapat bahwa suatu negara disebut negara hukum apabila tindakan yang berwajib, penguasa, dan pemerintah tegas-tegas ada dasar hukumnya, tegas-tegas ada pasal-pasal atau peraturan yang dijadikan dasar bagi tindakan yang berwajib penguasa.

Berdasarkan pendapat tersebut disimpulkan bahwa pengertian negara hukum Republik Indonesia adalah suatu negara yang segala tindakan penguasa, warga negara, lembaga negara, serta alat perleng- kapan negara didasarkan peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang dikeluarkan oleh pemerintah negara Republik Indonesia.

Untuk mewujudkan negara hukum maka segala penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara didasarkan pada hukum. Oleh karena itu, pembangunan hukum nasional mutlak diperlukan. Namun, sampai saat ini bangsa Indonesia belum secara keseluruhan memiliki hukum nasional yang dibuat oleh bangsa sendiri. Untuk itu, bangsa Indonesia masih memperlakukan hukum-hukum warisan kolonial yang tentu saja pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan negara hukum Indonesia.

Ketentuan ini berdasarkan pada Pasal 1 Aturan Peralihan UUD Negara RI Tahun 1945 dinyatakan bahwa segala peraturan perundang- undangan yang ada masih tetap berlaku selama belum diadakan yang baru menurut UUD ini. Jadi, selama peraturan perundang-undangan yang baru belum ada maka segala peraturan perundang-undangan

PP Perpres Perda UU-Perpu UUD 1945 Piramida

Tata Urutan Perundangan RI (UU No. 10 Tahun 2004)

yang ada termasuk peraturan perundang-undangan zaman kolonial dapat diberlakukan. Namun, semua disesuaikan dengan keadaan dan jiwa bangsa Indonesia yang sudah merdeka.

Hukum nasional yang merupakan warisan zaman kolonial adalah

1. kitab undang-undang hukum pidana (KUHP),

2. kitab undang-undang hukum perdata (KUH Perdata), dan 3. kitab undang-undang hukum dagang (KUHD).

Sekarang ini, dalam pembangunan hukum nasional kita dilakukan revisi terhadap beberapa peraturan hukum. Tujuan hukum menurut hukum positif Indonesia adalah sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 Alinea IV. Tujuan hukum positif Indonesia adalah untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pembangunan hukum nasional Indonesia harus didasarkan pada UUD 1945 sebagai hukum dasar nasional, sedangkan Pancasila sebagai sumber hukum dasar nasional.

Pancasila bukan hukum, tetapi Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara memiliki sejumlah nilai nilai dasar yang dijadikan pedoman normatif pembentukan hukum Indonesia. Sebagai dasar ilsafat negara , nilai-nilai Pancasila tercerminkan di dalam hukum Indonesia. Pancasila menjadi sumber hukum di Indonesia. Dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 2004 tentang Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dinyatakan bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum negara. Maksud dari pernyataan itu adalah bahwa setiap materi muatan peraturan perundang undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sistem hukum Indonesia tersusun berdasar hukum tertinggi negara, yaitu UUD Negara RI Tahun 1945 kemudian dijabarkan ke dalam peraturan hukum yang lebih rendah sehingga bersifat hirarkis piramidal. Sistem hukum Indonesia itu sebagaimana tergambar dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 2004 tentang Penyusunan Peraturan Perundang-undangan.

Dalam undang undang tersebut dinyatakan adanya jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia. Adapun jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia adalah sebagai berikut.

Sistem Hukum dan Peradilan Nasional 63

a. Undang-undang Dasar Negara RI Tahun 1945.

b. Undang-undang (UU) atau Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (perpu).

c. Peraturan Pemerintah (PP). d. Peraturan Presiden (perpres). e. Peraturan Daerah (perda).

Penjelasan dari masing-masing peraturan perundang-undangan tersebut sebagai berikut.

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan hukum dasar dalam Peraturan Perundang- undangan. Sebagai hukum dasar, UUD Negara RI Tahun 1945 merupakan sumber hukum bagi pembentukan peraturan perundang-undangan dibawahnya.

2. Undang-undang adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama presiden.

3. Peraturan pemerintah pengganti undang-undang adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh presiden dalam hal ikhwal kegentingan yang memaksa.

4. Peraturan pemerintah adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh presiden untuk menjalankan undang- undang sebagaimana mestinya

5. Peraturan presiden adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh presiden.

6. Peraturan daerah adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh oleh Dewan Perwakilan Rakyat daerah dengan persetujuan bersama kepala daerah.

a. Peraturan daerah provinsi dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah provinsi bersama dengan gubernur. b. Peraturan daerah kabupaten/kota dibuat oleh Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten/kota bersama bupati/ wali kota.

c. Peraturan desa/peraturan yang setingkat, dibuat oleh badan perwakilan desa atau nama lainnya bersama dengan kepala desa atau nama lainnya.

Jadi hukum nasional kita tertuang dalam pelbagai peraturan perundang-undangan nasional. Peraturan perundang-undangan nasional pada dasarnya berisi hukum yang mengatur kehidupan warga negara di suatu bidang.

Baca dan analisislah informasi di bawah ini, kemudian cobalah Anda menjawab pertanyaan di bawahnya!

KY Minta Pemerintah dan DPR

Revisi Sistem Peradilan Nasional[Politik dan Keamanan]

KY Minta Pemerintah dan DPR Revisi Sistem Peradilan Nasi- onal. Menurut survei sebuah lembaga internasional yang memiliki kredibilitas tinggi menyatakan tingkat korupsi di Indonesia meru- pakan yang tertinggi di Asia Pasiik karena itu pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pihak yudikatif harus memandang serius persoalan itu. Pasalnya undang-undang yang ada tentang korupsi tersebut lebih responsif dalam pencegahan dan tidak ada lagi peluang bagi siapapun untuk menjalankan praktik korupsi.

Hasil survei itu hendaknya menjadi acuan bagi pemerintah, DPR dan pihak penegak hukum untuk melakukan revisi yang fundamental terhadap sistem birokrasi maupun sistem peradilan di Indonesia, kata Ketua Komisi Yudisial (KY).

Sebelumnya, Political & Economic Risk Consultancy atau PERC merilis hasil surveinya dan menyatakan bahwa Indonesia meru- pakan negara terkorup dari 16 negara tujuan investasi di kawasan Asia Pasiik. Dalam survei tahun 2010 itu, Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara terkorup dengan mencetak skor 9,07 dari nilai tertinggi 10. Angka ini naik dari 7,69 poin tahun lalu. Posisi kedua ditempati Kamboja, kemudian Vietnam, Filipina, Thailand, India, China, Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, Makao, Jepang, Amerika Serikat, Hong Kong, Australia, dan Singapura sebagai negara yang paling bersih.

Harus diakui proses peradilan di Indonesia saat ini masih ber- masalah, baik sistemnya, kultur, kepemimpinan, termasuk moralitas penegak hukumnya, katanya. Bahkan, menurutnya, untuk membenahi semua itu, sebaiknya pemerintah dan DPR meninjau kembali undang- undang peradilan nasional, termasuk melakukan evaluasi total terhadap para penegak hukum. Evaluasi itu bisa dilakukan oleh Komisi Yudisial, Komisi Kejaksaan dan Komisi Kepolisian Nasional, ujarnya.

www.hupelita.com Pertanyaan:

Menurut Anda, apakah dengan hasil penelitian beberapa lembaga terhadap sistem hukum Indonesia akan berpengaruh positif dalam perbaikan sistem hukum di Indonesia terutama dalam menanggani kasus hukum, seperti korupsi? Berikan penjelasan.

Sistem Hukum dan Peradilan Nasional 65