• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI

B. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

3. Pemeliharaan

Dalam siklus pengelolaan sarana dan prasarana, ada tahapan yang pada kegiatan tersebut merupakan hal-hal yang pelaksanaannya dilakukan secara berkala. Dengan begitu pihak sekolah harus benar-benar menjaga dan memelihara agar kondisi perlengkapan sekolah tersebut dalam keadaan baik, sehingga perlengkapan sekolah tersebut digunakan kembali oleh pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran dengan nilai guna yang utuh dan bermanfaat bagi penunjang transferisasi ilmu pengetahuan yang terjadi di kelas. Adapun, makna tentang pemeliharaan akan di jelaskan sebagai berikut:

Pemeliharaan adalah suatu kegiatan pemeliharaan yang terus menerus untuk mengusahakan agar setiap jenis barang dapat ditetapkan berada dalam keadaan baik atau siap pakai.47 Pemeliharaan dilakukan agar sarana dan prasarana tidak cepat rusak dan selalu dalam keadaan siap-pakai dalam proses/kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, akan tercipta suasana kelas yang menarik sehingga siswa dapat belajar dengan baik.

Menurut Thalib Kasan terdapat beberapa aspek yang berkaitan dengan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah antara lain sebagai berikut:

a. Rehabilitasi yaitu melakukan perbaikan-perbaikan,

47

Piet A, Sahertian, Dimensi Administrasi Pendidikan Disekolah, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), cet. 1, h. 195

b. Mengatur dan memelihara ruang belajar c. Memperhatikan kondisi sanitasi, d. Penyimpanan alat-alat yang tepat,

e. Pemeliharaan halaman dan tempat bermain. 48

Jadi, Pemeliharaan dilakukan agar barang-barang yang disimpan atau dipakai selalu dalam keadaan baik dan dapat siap pakai. Upaya-upaya yang dilakukan dalam pemeliharaan yang telah dijelaskan diatas adalah langkah yang tepat dan dianjurkan dalam kegiatan pemeliharaan. Oleh karena itu, pemeliharaan yang baik yaitu pemeliharaan yang dilakukan secara teratur, dan berkala dengan tujuan agar perlengkapan sekolah yang digunakan bisa dimanfaatkan baik oleh pendidik maupun peserta didik dalam proses pembelajaran.

Pemeliharaan menurut kurun waktunya dapat dibagi menjadi dua yaitu:

Pemeliharaan dilakukan oleh koordinator atau penanggung jawab pemegang barang atau sarana dan prasarana secara berkesinambungan, yaitu dengan cara pemeliharaan sehari-hari dan pemeliharaan berkala. Pemeliharaan yang dilakukan sehari-hari yaitu pemeliharaan yang dilakukan oleh pegawai yang menggunakan fasilitas atau barang tersebut dan bertanggung jawab penuh atas barang yang digunakannya. Contoh dari barang yang pemeliharaannya dilakukan sehari-hari yaitu: mobil yang dipegang tanggung jawabnya oleh supir, mesin diesel, mesin tik dan lain-lain. Sedangkan pemeliharaan yang dilakukan secara berkala adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan jangka waktu tertentu atau pemeliharaannya dilakukan pada waktu tertentu yang telah ditetapkan pihak sekolah, misalnya pemeliharaan yang dilakukan dua bulan sekali atau tiga bulan sekali. Salah satu contohnya yaitu bangunan atau gedung. Pemeliharaannya yaitu dengan melakukan pengecatan gedung yang dilakukan enam bulan sekali. Pemeliharaan ini dilakukan agar fasilitas atau

48

Tholib, Kasan, Teori Dan Aplikasi Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Studia Pres), h. 103, t.t.

perlengkapan yang dimiliki oleh sekolah menarik, mudah dipergunakan saat dibutuhkan dan tidak mudah rusak sehingga nilai guna dan manfaatnya bisa digunakan oleh semua pihak. Kegiatan pemeliharaan ini bukan hanya koordinator saja yang mempunyai tanggung jawab tetapi dibutuhkan kesadaran dan tanggung jawab dari semua pihak yang memakai dan menggunakan sehingga barang dapat awet dan dapat digunakan dalam jangka waku yang lama.49

Kegiatan pemeliharan ini adalah salah satu proses kegiatan yang banyak mengeluarkan biaya karena dilakukan secara berkala. Maka, Dari beberapa pendapat tentang arti pemeliharaan sarana dan prasarana dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran dikelas merupakan hal terpenting yang harus dilakukan oleh pihak koordinator pelaksana pengelola sarana dan prasarana. Dengan begitu guru dan peserta didik dapat merasakan nilai guna dari perlengkapan sekolah yang digunakan dalam menunjang proses pembelajaran dikelas. Inilah manfaat dari pemeliharaan perlengkapan sekolah yang selalu dilakukan secara berkala. Di dalam kegiatan pemeliharaan ini juga terdapat kegiatan penyimpanan dan inventarisasi karena pemeliharaan akan lebih efektif jika dibareng dengan kedua kegiatan tersebut. Adapun untuk memahami bagaimana penyimpanan dan invetarisasi perlengkapan sekolah dengan baik, akan dijelaskan beberapa pengertian tentang penyimpanan.

Penyimpanan adalah penerimaan, meyimpankan, dan mengeluarkan barang diatur digudang sebagaimana yang dimaksudkan dalam pasal 55 dan 77 UU perbendaharaan Indonesia (ICW).50 Selain itu, Penyimpanan dapat diartikan dengan penampung/ mewadahi hasil pengadaan barang-barang semi keamanan, baik yang belum maupun yang akan didistribusikan.51

49

Piet A, Sahertian, Dimensi Administrasi ..., h. 196

50

Piet A, Sahertian, Dimensi Administrasi ..., h. 191.

51

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan yang dimaksud dengan penyimpanan adalah suatu kegiatan menampung barang-barang yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar agar tidak rusak dan hilang. Untuk keperluan penyimpanan barang biasanya digunakan gudang. Untuk mempersiapkan sebuah gudang perlu diperhatikan beberapa faktor seperti lokasi, konstruksi, bentuk, keamanan, dan tata letak barang.

Dalam bukunya yang berjudul Teori dan Aplikasi Administrasi Pendidikan, Tholib Kasan mengatakan ada beberapa prinsip dalam penyimpanan peralatan dan perlengkapan pengajaran sekolah diantaranya adalah:

a. Semua alat-alat dan perlengkapan harus disimpan di tempat-tempat yang bebas dari faktor-faktor perusak seperti panas, lembab, lapuk dan serangga.

b. Mudah dikerjakan, baik untuk menyimpan maupun untuk keluar alat. c. Mudah didapat bila sewaktu-waktu diperlukan.

d. Tanggung jawab untuk pelaksanaan yang tepat dari tiap-tiap penyimpanan harus dirumuskan secara terperinci dan dipahami dengan jelas oleh semua pihak yang berkepentingan.

e. Harus diadakan inventarisasi secara berkala.52

Tempat penyimpanan perlengkapan atau barang-barang yang disimpan baik sewaktu-waktu akan digunakan atau barang yang sudah tidak terpakai lagi biasanya digunakan gudang atau ruangan kosong yang dikhususkan untuk penyimpanan barang. Tempat ini seharusnya dapat menampung semua barang-barang tersebut, karena jika tidak tertampung barang-barang yang akan tercecer dan hilang begitu saja. Dengan adanya gudang sebagai tempat penyimpanan barang maka akan sangat membantu sekali dalam kegiatan penyimpanan ini. Selain itu, perlu diperhatikan kebersihan, suhu/temperatur tempat tersebut, lokasi dan tata letak barang-barang yang disimpan didalam gudang tersebut, sehingga barang-barang yang ada di dalamnya terjaga dengan baik.

52

Tholib, Kasan, Teori Dan Aplikasi Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Studia Pres), h. 101, t.t.

Kegiatan penyimpanan akan lebih efektif dan efisien sebaiknya didukung oleh kegiatan inventarisasi. karena Untuk memudahkan pihak sekolah menyimpan perlengkapan sekolah yang digunakan oleh pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Maka dalam penyimpanan pun diatur dengan kode-kode yang diklasifikasikan dalam aturan penyimpanan perlengkapan sekolah. Dengan tujuan agar penyimpanan perlengkapan sekolah tersebut terlindungi dari hal-hal yang dapat merusak perlengkapan sekolah tersebut. Adapun hakikat dari inventarisasi ini akan dijelaskan sebagai berikut:

Secara etimologi, Inventarisasi berasal dari kata “Inventaris” (latin: inventarium) yang berarti daftar barang-barang, bahan, dan sebagainya.53 Secara definitif, inventarisasi adalah pencarian dan penyusunan daftar barang milik Negara secara sistematik, tertib dan teratur berdasarkan ketentan-ketentuan atau pedoman-pedoman yang berlaku.54

Jadi inventarisai merupakan kegiatan untuk mencatat dan menyusun daftar barang-barang/bahan yang ada secara teratur menurut ketentuan yang berlaku. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa penyimpanan perlengkapan sekolah merupakan hal yang harus dilakukan secara sistematis, agar penyimpanan perlengkapan sekolah selalu dijaga dan diperhatikan oleh pihak sekolah. Dengan demikian, perlengkapan sekolah yang disimpan terjaga dan dapat digunakan kembali oleh peserta didik untuk proses pembelajaran disekolah.

Melaui inventaris perlengkapan pendidikan diharapkan akan terciptanya ketertiban administrasi barang, penghematan keuangan, mempermudah dalam pemeliharaan dan pengawasan. Nilai guna lain dari inventarisasian perlengkapan pendidikan adalah memberikan data dan informasi dalam rangka pendistribusian, pemeliharaan, pengawasan, dan penghapusan perlengkapan pendidikan.55

53

Ary, H. Gunawan, Administrasi Sekolah …, h. 141

54

Ibrahim, Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah …, h. 55

55

Adapun kegiatan yang ditempuh dalam kegiatan inventarisasi perlengkapan sekolah, dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Klasifikasi dan kode barang inventaris

Dalam inventaris digunakan penggolongan/klasifikasi dan pemberian kode bang untuk kelancaran tugas. Pada dasarnya tindakan tersebut adalah agar terdapat cara yang cukup mudah dan efisien untuk mencatat sekaligus untuk mencari dan menemukan kembali barang tertentu, baik secara fisik maupun melalui daftar catatan atau ingatan orang.

b. Pelaksanaan inventaris

Kegiatan wajib yang dilakukan dalam pelaksanaan inventarisasi adalah:

1) Mencatat semua barang inventaris di dalam “buku induk inventaris” dan buku pembantu “buku golongan inventaris” 2) Memberikan koding pada barang-barang yang di inventariskan. 3) Membuat laporan triwulan.

4) Membuat daftar isian/format inventaris. 5) Membuat daftar rekapitulasi.56

Dari beberapa penjelasan yang telah dipaparkan mengenai inventarisasi dapat dipahami bahwa inventarisasi merupakan kegiatan yang termasuk dalam ruang lingkup pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan. Dengan adanya inventarisasi pihak sekolah merasa berkewajiban untuk menjaga dan memelihara perlengkapan sekolah. Dalam pengaturan pengkodean klasifikasi pada inventarisasi perlengkapan sekolah dapat memudahkan pihak sekolah untuk memahami jenis-jenis barang yang disimpan sesuai kondisi dan bentuk perlengkapan sekolah tersebut. Dengan demikian, inventarisasi merupakan langkah yang tepat untuk dilakukan dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan.

Jadi, dalam pemeliharaan barang banyak yang perlu diperhatikan antara lain dari tempat penyimpanan barang, kondisi barang, dan juga susunan atau letak barang sesuai atau tidak dengan urutan yang telah berlaku di sekolah sehingga ketika sewaktu-waktu akan digunakan oleh pendidik mapun pserta didik.

56

Dokumen terkait