• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeliharaan Ternak

B. PELAYANAN TEKNIK 1. Produksi Semen

2. Pemeliharaan Ternak

Dalam pelaksanaan kegiatannya Seksi Pelayanan Teknik Pemeliharaan Ternak dibantu oleh Koordinator yang meliputi :

1. Koordinator Perawatan Ternak a. Koordinator Kandang Atas b. Koordinator Kandang Bawah 2. Koordinator Kesehatan Hewan

3. Koordinator Penyediaan Hijauan Makanan Ternak

Program kerja Seksi Pelayanan Teknik Pemeliharaan Ternak meliputi : 1. Perawatan ternak :

a. Sanitasi kandang (membersihkan kandang, tempat air minum, palungan dan saluran air disekitar kandang)

b. Sanitasi pejantan c. Penimbangan pejantan d. Pengukuran pejantan e. Handling pejantan f. Pemberian pakan g. Pemberian minum 2. Hijauan Makanan Ternak

a. Panen rumput b. Pemupukan

c. Perawatan kebun rumput d. Renovasi kebun rumput e. Pembuatan silase f. Pembuatan Hay

g. Pengujian mutu pakan 3. Kesehatan Hewan

a. Pengawalan kesehatan hewan

b. Penyemprotan ektoparasit dan Biosecurity c. Penyemprotan desinfektan

d. Pemberian vitamin

e. Pemotongan kuku dan bulu

f. Pemeriksaan peyakit ke laboratorium g. Pemberian Obat cacing

h. Vaksinasi SE

Seksi Pelayanan Teknik Pemeliharaan Ternak berada di bawah naungan Bidang Pelayanan Teknik. Kegiatan Seksi Pelayanan Teknik Pemeliharaan Ternak terdiri dari Perawatan Ternak, Hijauan Makanan Ternak dan Kesehatan Hewan.

Perawatan Ternak mempunyai aktivitas sanitasi kandang yang meliputi pembersihan tempat pakan dan minum, pembersihan saluran air disekitar kandang, sanitasi pejantan, pemberian pakan dan minum, penimbangan dan pengukuran, latihan gerak (exercise), membersihkan lingkungan dan handling pejantan.

Pembersihan tempat pakan dilakukan setiap hari, untuk pengurasan dan pembersihan air minum dilakukan dua kali dalam seminggu.

Pembersihan saluran air dilakukan setiap hari dengan bertujuan sisa air bekas memandikan sapi atau air sisa pengurasan air minum dapat mengalir dengan lancar ketempat yang sudah disediakan.

Sanitasi pejantan dilakukan setiap pagi hari dengan menggunakan sikat dan sapu lidi serta air yang mengalir lewat selang - selang air yang tersedia disetiap kandangnya.

Pemberian pakan dan minum, untuk minum diberikan adlibitum atau selalu tersedia, untuk pakan diberikan sehari dua kali pagi dan sore berupa rumput segar, silase, hay, wafer dan konsentrat sesuai dengan pakan yang tersedia.

Penimbangan dilakukan setiap bulan menggunakan timbangan elektrik dengan membawa sapi satu persatu kekandang jepit yang sudah terpasang papan kayu atau plat baja untuk tumpuan penimbangannya, Pengukuran postur tubuh dilakukan tiga bulan sekali dengan cara melakukan pengukuran tinggi gumba, panjang badan dan lingkar dada dengan mengunakan tongkat ukur dan pita ukur.

Latihan gerak/exercise dilakukan setiap seminggu dua kali terhadap ternak yang memerlukan dengan cara ternak dikeluarkan dari kandang dan diberikan latihan gerak secukupnya guna menjaga kondisi tubuh ternak.

Membersihkan lingkungan kandang setiap seminggu sekali dengan menggunakan mesin pemotong rumput dan melakukan pembalikan dan meratakan kotoran agar tidak menumpuk di satu tempat.

Penyediaan Hijauan Makanan Ternak mempunyai aktivitas penanaman rumput, perawatan, pemotongan, peremajaan kebun rumput, pembuatan silase dan hay serta pemeriksaan mutu pakan.

Penanaman rumput menggunakan bahan berupa sobekan rumput/pols, potongan batang/stek dan stolon, sebelum penanaman dilakukan pembersihan areal, pembajakan, penggaruan baru proses penanaman.

Perawatan kebun rumput meliputi pendangiran, pembersihan gulma, pembubunan, penyulaman, pembersihan saluran drainase dan pemupukan.

Pemotongan rumput dilakukan pada akhir vegetatif atau menjelang berbunga. Apabila terlambat memotong atau tanaman sudah berbunga , kandungan serat kasar akan lebih tinggi dan nilai gizi berkurang. Apabila pemotongan dilakukan terlalu awal, hijauan terlalu muda, kandungan protein dan kadar airnya tinggi, tetapi bahan keringnya rendah dan akan berakibat jelek pada pertumbuhan selanjutnya. Frekuensi pemotongan perlu diatur secara baik. Sebaiknya pemotongan dilakukan 40 hari sekali pada musim penghujan dan 60 hari pada musim kemarau. Pada saat pemotongan bagian tanaman yang ditinggalkan tidak boleh terlalu pendek atau terlalu tinggi. Sebaiknya sisa pemotongan berkisar antara 8-15 cm dari atas permukaan tanah. Untuk tanaman rumput yang pertama kali ditanam, setelah berumur 60 hari perlu dilakukan pemotongan paksa. Tujuannya untuk menstimulir pertumbuhan dan memperbanyak anakan serta menyeragamkan pertumbuhan berikutnya.

Peremajaan dilakukan apabila tanaman sudah tua (5 thn), karena produksinya akan menurun dan tidak menunjukkan perbaikan oleh pengelolaan seperti pemupukan, tanaman tersebut perlu dibongkar dan diganti dengan tanaman baru.

Kesehatan Hewan mempunyai aktivitas melakukan tindak karantina, memeriksa kondisi kesehatan pejantan, melaksanakan pengobatan, desinfeksi kandang, pencegahan ektoparasit, pemotongan kuku, pencukuran bulu, vaksinasi, pemberin obat cacing, pemeriksaan kesehatan secara laboratories dan tindak biosecurity.

Tindak karantina dilakukan pada setiap ternak pejantan yang baru masuk harus dilengkapi surat keterangan kesehatan hewan dan surat keterangan pembebasan karantina yang dikeluarkan oleh Balai Karantina Kehewanan Wilayah III Surabaya atau yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Peternakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Proses karantina dilakukan di kandang karantina di lokasi BBIB Singosari dengan masa karantina 14 - 28 hari. Pada masa karantina ini dilakukan :

1. Pemeriksaan kesehatan

2. Vaksinasi SE dan Antrak apabila didaerah asal belum dilakukan 3. Pemberian vitamin, obat cacing dan penyemprotan Anti Ektoparasit 4. Obsevasi selama masa karantina

Pemerikasaan kondisi kesehatan pejantan dilakukan setiap hari sebelum dilakukan penampungan yang meliputi pemeriksaan didalam kandang dan pemeriksaan diluar kandang.

Pengobatan dilakukan dengan symptom yang ada, diberikan sesuai dengan perhitungan berat badan, obat-obat luar diberikan sesuai dengan kondisi luka, dilakukan pengobatan ulangan sampai ternak benar-benar sehat.

Desinfeksi kandang menggunakan sprayer mesin dengan desinfektan Astop atau Hibicet atau Omnicide atau Lysol 5-10% disemprotkan kesuluruh lantai, dinding, palungan, dan halaman kandang.

Pencegahan ektoparasit menggunakan sprayer mesin dengan obat anti ektoparasit Asuntol atau Neguvon 10% disemprotkan keseluruh permukaan tubuh ternak

Vaksinasi dilakukan setiap satu tahun sekali untuk ternak sapi dilakukan Vaksinasi SE dengan vaksin SE produksi Pusvetma. Untuk ternak kambing dilakukan hanya sekali vaksinasi Orf.

Pemberian obat cacing dilakukan setiap pergantian musim (6 bulan sekali) terhadap seluruh ternak dengan dosis sesuai bobot badan.

Pencukuran bulu dilakukan pada ternak yang berambut panjang dan tebal dimasukkan dalam kandang jepit khusus, diikat dengan tali hirauci bagian depan dan belakang. Selanjutnya dilakukan pencukuran dengan alat cukur listrik :

1. Kedua sisi tubuh.

2. Bagian kepala dan telinga

Khusus untuk ternak kambing pencukuran hanya dilakukan pada daerah sekitar dada, perut dan ekor.

Populasi sapi pejantan pada awal dibulan Januari tahun 2011 sebanyak 163 ekor. Dalam perkembangannya populasi pejantan terdapat penambahan sapi pejantan sebanyak 53 ekor, mati 6 ekor, dan pada akhir tahun 2011 perkembangan populasi sebanyak 210 ekor.

Populasi pejantan kambing pada awal dibulan Januari tahun 2011 sebanyak 18 ekor, dan ada penambahan pejantan kambing sebanyak 5 ekor, mati 2 ekor, sehingga pada akhir tahun 2011 jumlah populasi pejantan kambing sebanyak 21 ekor.

Populasi pejantan sapi, calon pejantan dan kambing di BBIB Singosari pada awal tahun dan akhir tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran XLIV dan Lampiran XLV. Penambahan dan pengurangan ternak sapi pejantan, calon pejantan dan kambing di BBIB Singosari tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran XLVI. Rekapitulasi penambahan dan pengurangan ternak sapi pejantan, calon pejantan dan kambing di BBIB Singosari tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran XLVII. Rekapitulasi perkembangan pejantan di BBIB Singosari tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran XLVIII. Perkembangan jumlah sapi pejantan, calon pejantan dan kambing di BBIB Singosari tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran XLIX. Asal dan dana pengadaan pejantan di BBIB Singosari 2011 dapat dilihat pada Lampiran L. Data berat badan sapi dan kambing pejantan di BBIB Singosari tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran LI. Data ukuran badan sapi dan kambing pejantan di BBIB Singosari tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran LII. Pemberian pakan sapi pejantan di BBIB Singosari tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran LIII.

Tanggal 11 Desember 2011 di BBPTU Sapi Perah Baturaden, Bapak Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melaunching 4 (empat) ekor pejantan unggul FH Indonesia dari hasil pelaksanaan program uji zuriat sapi perah nasional dimana 2 (dua) ekor diantaranya adalah pejantan dari BBIB Singosari yaitu :

1. Formery (30662) dengan hasil sebagai berikut : a. Jumlah anak sapi betina yang diuji = 57 ekor

b. Produksi susu rata-rata anak sapi betina yang diuji = 5.176,62 + 1.216,90 kg c. Relative Breeding Value (Keunggulan dari contempaorarynya) = 120,37%

2. Bullionary (30665) dengan hasil sebagai berikut : a. Jumlah anak sapi betina yang diuji = 13 ekor

b. Produksi susu rata-rata anak sapi betina yang diuji = 4.192,55 + 877,96 kg c. Relative Breeding Value (Keunggulan dari contempaorarynya) = 106,88%

Pengujian kedua ekor pejantan tersebut tetap dilanjutkan dan analisa juga akan disesuaikan dengan jumlah data terakhir yang diterima terutama untuk pejantan Bullionary (30665) dimana jumlah data anak sapi betina yang diuji baru sebanyak 13 ekor.

Dokumen terkait