• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

2. Pemerah pipi =

              Tata Rias  Rambut                          (Dokumentasi:Irchami, April 2013)                      1. Penebalan alis = Menegaskan keyakinan diri 2. Pemerah pipi = Menunjukan keberanian dan ketegaran     1. Tari Endel

• Kondisi rambut digelung rapih ke belakang = Simbol keanggunan dan pribadi yang cantik dan menarik bagaikan bidadari dari kahyangan.

 

159                                                

Tata Rias Rambut Tari Topeng Endel

(Dokumentasi:Irchami, April 2013) 

• Kondisi rambut

dirumbaikan secara lurus kebelakang sedang kepalanya diberi mastaka atau mahkota = Simbol dari jiwa yang merdeka berpandangan luas, berderajat kesatriaan dan memiliki kejantanan.

3.Tari Panji

• Kondisi rambut disanggul kembali dan kepalanya berhiaskan mustaka = Simbol pribadi yang rapih, bersih serta sosok yang suci dan agung.

4. Tari Lanyapan Alus

• Kondisi Rambut digelung secara rapih = Simbol dari pribadi yang rapih, bersih dan berbudi pekerti tinggi serta halus dan lembut perangainya.

5.Tari Patih

                      Tata Rias  Busana  cepak menggenakan mahkuta = Menunjukkan sosok pribadi yang kuat , tegar dan pejuang serta pemimpin yang tangguh. enam.Tari Klana 

• Kondisi rambut digeraikan kebelakang dengan rapih, memakai mahkota = Simbol dari jiwa yang berkuasa ,berpandangan luas, bercita-cita tinggi, berderajat sesosok Raja yang mengagungkan kekuatan dan kejantanan.  

1. Tari Endel

• Kostum yang keemasan, dan kain batik tegal yang berwarna semu kuning keemasan = Membentuk pribadi yang cantik, mewah, indah dan menawan sehingga tampak sebagai sosok yang telah mencapai puncak derajat yang berbudi luhur.

161

.Tari Kresna 

• Kostum yang dipakai serba kuning dan

keemasan = Membentuk pribadi yang tampan , mewah, indah dan menawan sehingga tampak sebagai sosok yang agung serta luhur budinya.

 

3.Tari Panji

• Kostumnya serba putih dan kain batik yang digunakan liris putih berlurik hitam dengan warna serba putih dan bunga yang berwarna putih = Perlambang pribadi yang suci dan bersih serta menunjukkan kepribadian yang baik, menarik dan cantik.

 

4.Tari Lanyapan Alus

• Tari Lanyapan alus menggunakan kostum bernuansakan serba putih

dengan Kain Batik Tegal paduan warna putih semu kuning serta tambahan ornament hiasan tubuh dan selendang berwarna emas = simbol kesucian serta pikiran generasi muda remaja yang berperilaku bersih, baik dan cantik dalam menggapai gairah kehidupan dan mencapai kemewahan.

 

5.Tari Patih

• Kostum bernuansakan merah dan Kain Batik Tegal warna kuning keemasan = Berani meraih puncak tanggung jawab sebagai pemimpin mencapapai kemewahan dan menggapai derajat kesuksesan dalam berkarir.

.Tari Klana 

163

Tabel 4.12

Perlengkapan Pertunjukan N

o.

Perlengkapan Pertunjukan Keterangan

1. Kemenyan • Membakar kemenyan

memilik makna sebagai merah dan paduan kain Batik serta selendang warna keemasan = Berani meraih puncak

kemewahan dan mencapai derajat kesuksesan. Mustaka                   

• Mustaka = Mastaka dan dikenal juga sebagai mahkota atau penutup kepala terbuat dari bahan logam berwarna keemasan bertatahkan mas dan permata, maknanya adalah puncak dari derajat manusia. Karena hanya seorang Raja atau Ratu yang boleh memakainya.

(Dokumentasi:Irchami, April 2013)

bentuk kesadaran diri sang penari dalam memohon keselamatan pada Sang Murbeng Dumadi Tuhan Pencipta Alam Semesta. 2. Sesaji atau Sajen

(Dokumentasi:Irchami, April 2013)

1. Wedang pait- wedang manis simbol dari kehidupan ini kita harus siap menerima manis-pahitnya dunia), 2. Juada Pasar

menyimbolkan manusia hidup harus berpedoman pada waktu, neptu dan hari pasaran agar hidup selaras, wajar dan selamat).

3. Kembang

PitungWernamenyimb olkan kita bersemangat

165

memperoleh

keharuman hingga ke lapis tujuh,

4. Ritual Reruwatan;

seperti daun weringin menyimbolkan agar diberi kesejukan angin dan perlindungan, 5. daun salam simbol

agar diberi keselamatan, 6. Daun Alang-alang

simbol agar dijauhkan dari alang rerintang atau penghalang kehidupan,

7. Daun Cindong (daun obat-obatan

menyimbolkan manusia harus tolong menolong contohnya seperti sirih, bako dan gambir dikunyah jadi

dubang.

Adapun sesaji atau sajen untuk pemusik atau pengrawit:

1. Nasi liwet yang atasnya diberi telor matang menyimbolkan manusia yang sikapnya baik dan sederhana namun berisi ilmu pengetahuan. 2. Klapa Ijo atau dawegan

simbol agar memiliki khasiat pengobat dan kuat sebagaimana pohon kelapa dari muda hingga tua sempurna gunanya. 3. Wedang pait dan wedang

manis, dimaknai sebagai simbol bahwa manusia harus siap menghadapi pahit dan manisnya

167

kehidupan didunia. 4. Juadah Pasar simbol

agar kita manusia mengenal waktu, neptu dan hari pasaran. Ini dimaksudkan agar tidak salah arah dan selamat dalam memilih jalan kehidupan.

5. Kembang Pitung Rupa atau bunga 7 rupa dimaknai sebagai manusia harus mampu memiliki kesadaran untuk mengharumkan diri agar bisa

kewangiannya menebus langit lapis tujuh. 3. Batik Tegal

1. Batik Rajeg Wesi simbol dari manusia yang baik mampu

Batik Dukuh Benda Tegal “Rajeg Wesi” (Dokumentasi:Irchami, April 2013)

Batik Dukuh Benda Kab. Tegal “Welut Gumbel”

(Dokumentasi:Irchami, April 2013)

memagari diri, keluarga dan negaranya dengan kuat.

2. Batik welut Gumbel menyimbolkan dirimu selicin belut,

kepandaian yang belit membelit, dan beberapa batik lagi seperti 3. Mata Ketumbar menyimbolkan manusia yang awas penglihatannya, 4. Beras Mawur menyimbolkan Semangathidup dengan cita-cita tinggi memperoleh kemakmuran, 5. Runtung Semut menyimbolkan hidup rukun sebagaimana semut,

169 6. Ukel menyimbolkan kehidupan dengan lengkang lengkung indahnya kehidupan, 7. Den Lipis menyimbolkan pencapaian tingkatan jabatan dalam kehidupan yang bergaris, 8. Gribigan menyimbolkan kehidupan dengan anyaman dan simpul kehidupan yang indah, 9. Galaran menyimbolkan

kehidupan dengan sewajarnya, mencapai kesejajaran hak, dan 10.Pilus simbol dari diri manusia yang berisi ilmu dan pengetahuan yang baik atas

kenikmatan luar dalam.

4. Kotak Topeng • Wadhah Wanda =

tempat wajah-wajah yang bisa dihidupkan dan dimatikan kapan saja oleh sang penentu yaitu dalang penari.

• Kotak Topeng = alam maya, alam dimana bisa dikatakan tidak ada tapi ada, dan dikatakan tidak ada tapi ada.

171

BAB V

PENUTUP

3.1. Simpulan

Bentuk Pertunjukan Tari Topeng Slarang Lor diawali iringan bebuka oleh para pengrawit. Pengrawit menabuh gamelan untuk mengundang para penonton agar mendatangi sumber suara yang berasal dari pekarangan tempat pertunjukan berlangsung.

Bagian inti pertunjukan Tari Topeng Slarang Lor, berupa gerak tarian Suwitri menarikan enam janis tari Topeng Slarang Lor. Gerak tariannya mengandung makna seperti halnya Tari Topeng Endel (bermakna: Pembuka), Tari Topeng Kresna (bermakna: Pangeweruh), Tari Topeng Panji (bermakna: Kelahiran), Tari Topeng Layapan Alus (bermakna: Remaja), Tari Topeng Patih (bermakna: Kedewasaan), Tari Topeng Klana (Bermakna: Penguasa).

Pada pertunjukan penutup, merupakan pertunjukan terkhir yang ditandai dengan munculnya musik penutup, yang biasanya dinamai bubaran. Berbarengan dengan munculnya musik, seseorang berputar meminta dukungan dana, berupa

saweran.

Masyarakat Desa Slarang Lor untuk generasi tua umumnya cenderung lebih menyukai kesenian yang telah lama dikenal. Dengan sendirinya regenerasi ini dapat memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kesenian yang berkembang didaerah tersebut, termasuk enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor.

Makna Simbolik Pertunjukan Tari Topeng Slarang Lor terdapat disetiap struktur pertunjukan. Simbol-simbol tersebut diwujudkan dalam bentuk 1)

Pemain, 2) Perlengkapan pertunjukan, 3) Gerak, 4) Iringan, 5) Tata Rias dan Busana, 6) Property (Topeng), 7) Penonton.

Perlengkapan pertunjukan seperti membakar kemenyan menyimbolkan bentuk permohonan ijin dalam bentuk komunikasi batin. Sesaji atau sajen yang hanya dibuat pada saat pertunjukan akan berlangsung: 1). Wedang pait wedang manis simbol dari kehidupan ini kita harus siap menerima manis pahitnya dunia), 2). Juada Pasar menyimbolkan manusia hidup harus berpedoman pada waktu,

neptu dan hari pasaran agar hidup selaras, wajar dan selamat). 3). Kembang Pitung Werna menyimbolkan kita bersemangat memperoleh keharuman hingga ke lapis tujuh.

Ditambah daun dan pepohonan untuk Ritual Reruwatan; seperti daun weringin menyimbolkan agar diberi kesejukan angin dan perlindungan, 4). daun

salam simbol agar diberi keselamatan, 5). Daun alang-alang simbol agar dijauhkan dari alang rerintang atau penghalang kehidupan, 6). Daun cindong

(daun obat-obatan menyimbolkan manusia harus tolong menolong contohnya seperti sirih, bako dan gambir dikunyah jadi dubang.

Iringan yang digunakan pada pertunjukan enam Tari Topeng Slarang Lor: 1). Tari Endel, dengan iringan lancaran “Ombak Banyu” yang menyimbolkan keriangan atau keramaian, karena gerakan tari Topeng Endel diibaratkan seperi alunan naik turunnya air ombak di laut dan seperti awan yang garis dan bentuknya berombak, 2). Tari Kresna, dengan iringan ”Blenderan Praliman” (blenderan = langkah, Praliman = Gajah anakan) yang menyimbolkan langkah-langkah besar dan gagah dari seekor gajah yang tengah belajar berjalan, 3). Tari Panji, dengan

173

iringan “Ktw. Gunung Sari” yang menyimbolkan kesejukan dan udara yang dingin di suasana yang cerah, 4). Tari Lanyapan Alus, dengan iringan “Lc. Malangan”. Kata malangan mennunjukkan makna manusia hidup harus sanggup memilih kemana arah yang dituju. 5). Tari Patih, dengan iringan “Bendrong Tegal” ini merupakan simbol bahwa manusia asal Tegal memiliki spesifikasi tersendiri dalam berkehidupan social. 6). Tari Kelana, dengan iringan “Gonjing Truntung” irama ini digunakan untuk semua jenis tari Kelana. Irama yang disimbolkan dalam bentuk langkah gagah, gerak kebesaran seorang Raja yang berkuasa, Gerak kewibawaan yang dimunculkan dengan bunyi gamelan agung, bersemangat sepenuh keperkasaan.

Tata rias wajah yang digunakan oleh penari Topeng Slarang Lor dilakukan cukup sederhana. Setelah berdandan, wajah sang penari diberi bedak dan polesan

makeup yang tipis. Kondisi rambut penari : 1). Tari Endel; kondisi rambut digelung rapih ke belakang, 2). Tari Kresna, kondisi rambut penari dirumbaikan secara lurus kebelakang sedang kepalanya diberi mastaka atau mahkota. 3). Tari Panji, kondisi rambut penari disanggul kembali dan kepalanya berhiaskan mustaka gelung cepak seperti Dharma Kesuma, 4). Tari Lanyapan Alus, Kondisi Rambut penari digelung secara rapih, 5). Tari Patih, Konsisi rambut penari dilepaskan ke belakang. Kepala penari menggenakan mahkuta gelung cepak, 6). Tari Klana, kondisi rambut penari digeraikan kebelakang dengan rapih. Kepala penari memakai mahkota.

Seorang penari Topeng Slarang Lor, pada awal kegiatan menggunakan kain batik khas Tegal berjenis “janur kuning”. Kain jenis ini akan ikut mewarnai

kehasan tarian dan perwujudan dari watak watek penari dengan tokoh yang dimainkannya. Untuk kain jenis ini sangat cocok dimainkan pada saat menari Topeng Endel, Kresna, dan Lanyapan.

Pada saat menari Topeng panji semua jenis warna yang dikenakan penari berwarna putih. Adapun Tari Patih dan Tari Klana kain dan kostum yang dikenakan penari cenderung dominan berwarna merah tua. Adapun kain batik yang digunakan untuk kostum penari Patih dan Tari Klana bisa menggunakan jenis Beras mawur yng menyimbolkan kemakmuran sang penguasa yang ditokohkan penari.

Kedok Endel atau topeng ber wanda atau wajah perempuan cantik ini memiliki pamor yang khas. Memiliki makna atau simbol bidadari dari surga yang diutus kedunia untuk menyampaikan pesan atau kabar pada manusia bahwa telah dibukanya jagat alam raya ini untuk kesejahteraan hidup manusia.

Kedok Kresnaatau Topeng ber wanda atau wajah kuning semu merah ini memiliki wajah yang ceria. Dalam kedok Kresna merupakan titisan dewa yang sengaja diturunkan ke dunia untuk menyamaikan petunjuk pada manusia bahwa hal akan kejadian di masa datang, baik dan buruknya, rizki dan petakanya tidak lepas dari perbuatan manusia dimasa lalu.

Kedok Panji atau Topeng ber wanda atau wajah putih, dengan mata yang tajam, alis mata yag lembut dan bibir yang merah dengan lapisan gigi yang rata. Kedok Panji juga bermakna wajah manusia yang sudah paripurna. Ia berada pada kondisi manula. Sudah tidk meiliki daya upaya, laksana bayi yang baru lahir.

175

Kedok Lanyapan Alus adalah Topeng ber wanda seorang gadis atau pria yang beranjak dewasa. Pamor kedok seperti ini memiliki makna filosofisnya siapapun yang memakai kedok ini akan menjadi remaja yang lincah yang memiiki langkah yang ragu tapi pasti.

Kedok Patih adalahTopeng ber wanda atau wajah gagah, muka sangar dan berwibawa, sosok lelaki yang bermata jalang, berkumis baplang, berjanggut panjang serta berjambang. Kedok Patih ini memiliki makna filosofi yang tinggi. Wajahnya yang merah menyimbolkan manusia yang memiliki nafsu amarah. Nafsu yang besar untuk memerintah.

Kedok Klana adalah Topeg ber wanda muka merah, berkumis tebal, berjambang dengan mata melotot dan dagu yang lancip serta gigi yag putih tersusun kedepan menampakkan pamor seorang lelaki yang garang gagah dan sangar. Wajah kelana ini menyibolkan seorang raja di negeri pewayangan yang sakti mandraguna dan kaya namanya Rahwana. Rahwana atau Prabu Dasamuka dikenal memiliki watak adigang, adigung, adiguna. Seorang Raja yang tidak takut pada kekuatan apapun termasuk para dewa.

5.2 Saran

5.2.1 Masyarakat Desa Slarang Lor

Masyarakat terutama dari generasi muda seharusnya lebih aktif dalam mempelajari enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor karena generasi muda merupakan fondasi dalam melestarikan kesenian daerahnya sendiri.

5.2.2 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan hendaknya lebih sering menampilkan enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor pada hari-hari besar pemerintah, saat menjamu tamu-tamu daerah dan mengadakan pentas budaya rutin disetiap tahunnya.

177

Dokumen terkait