• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemerintah Pusat Menurut Organisasi, 2005—2009 Sesuai dengan ketentuan dalam Undang Undang bidang keuangan negara, kem enterian

n ega r a / lem b a ga (K/ L) m ela lu i sa t u a n -sa t u a n ker ja n ya m er u p a ka n b u sin ess u n it

pengelola anggaran pem erintah. Karena itu, sem ua kem enterian negara/ lem baga selaku p en ggu n a an ggar an d an / atau p en ggu n a bar an g h ar u s m en yu su n r en can a ker ja d an anggaran kem enterian negara/ lem baga (RKA-K/ L) sesuai dengan tugas pokok dan fungsi m asin g-m asin g. Selan jutn ya, m asin g-m asin g K/ L ter sebut juga h ar us m elaksan akan , m em pertan ggun gjawabkan , dan m elaporkan realisasi an ggaran dan kin erja yan g telah dicapain ya.

Dari evaluasi yan g dilakukan terh adap perkem ban gan pelaksan aan an ggaran belan ja p em er in tah p u sat m en u r u t or gan isasi selam a ku r u n waktu lim a tah u n p elaksan aan RPJ MN 20 0 4– 20 0 9, dapat ditarik garis sim pul sebagai berikut:

Pertam a, realisasi an ggaran belan ja kem en terian n egara/ lem baga (K/ L) pada ren tan g wakt u 20 0 5– 20 0 9 m en galam i p er t u m bu h an yan g cu ku p sign ifikan , yait u r at a-r at a sekitar 28 ,9 persen per tahun , dari sebesar Rp120 ,8 triliun (4,4 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 5, dan diperkirakan m encapai Rp317,0 triliun (5,8 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 9.

Kedua, porsi anggaran belanja K/ L terhadap total belanja Pem erintah Pusat dalam periode yang sam a,m engalam i peningkatan dari sebesar 33,5 persen dalam tahun 20 0 5 m enjadi sekitar 45,5 persen dalam tahun 20 0 9. Faktor utam a penyebab kenaikan porsi anggaran belanja K/ L terhadap total anggaran belanja Pem erintah Pusat dalam periode tersebut, yaitu adanya program stim ulus fiskal dalam rangka m engatasi krisis global dalam tahun 20 0 9.

Ket ig a, d alam r an gka p elaksan aan t iga agen d a p em ban gu n an (yait u : m en cip t akan In don esia yan g am an dan dam ai; m en ciptakan In don esia yan g adil dan dem okr atis;

serta m eningkatkan kesejahteraan rakyat), yang m encerm inkan platform Presiden, dan

sejalan den gan perubahan orien tasi kebijakan fiskal dalam periode 20 0 5– 20 0 9, yan g

lebih m engedepankan aspek stim ulasi terhadap perekonom ian (pro-grow th, pro-job, dan

p r o-p oor), m aka sesu ai d en gan t u gas p okok d an fu n gsi m asin g-m asin g K/ L d alam m elaksanakan fungsi pem erintahan, dalam lim a tahun pelaksanaan RPJ MN 20 0 4– 20 0 9,

terdapat sepuluh K/ L yan g selalu m em peroleh alokasi an ggaran cukup besar. Sepuluh K/ L tersebut adalah (1) Departem en Pendidikan Nasional; (2) Departem en Pertahanan;

( 3 ) De p a r t e m e n P e k e r ja a n U m u m ; ( 4 ) Ke p o lis ia n R e p u b lik I n d o n e s ia ;

(5) Dep ar tem en Agam a; (6) Dep ar tem en Keseh atan ; (7) Dep ar tem en Per h u bu n gan ; (8 ) Dep a r t em en Keu a n ga n ; (9 ) Dep a r t em en Da la m Neger i; d a n (10 ) Dep a r t em en Pertan ian .

Pada Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), realisasi an ggaran belan ja

dalam kurun waktu 20 0 5-20 0 9 m engalam i peningkatan rata-rata 28 ,0 persen per tahun, yaitu dari Rp23,1 triliun (0 ,8 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 5, dan diperkirakan m enjadi Rp60 ,3 triliun (1,1 persen terhadap PDB) dalam RAPBN-P tahun 20 0 9. Sejalan dengan itu, realisasi penyerapan

a n gga r a n b e la n ja De p d ikn a s d a la m p e r io d e t e r s e b u t ju ga m en galam i p en in gkat an r at a-rata 3,2 persen per tahun, yaitu dari 8 5,6 persen terhadap pagu anggaran dalam APBN-P dalam tahun 20 0 5 m enjadi sekitar 97,1 p e r s e n d a r i p a gu n ya d a la m dokum en stim ulus fiskal tahun 20 0 9. R e a lis a s i a n gga r a n b e la n ja De p d ik n a s d a la m p e r io d e t e r s e b u t d igu n a k a n u n t u k 158,0 214,4 244,6 290,0 333,5 120,8 189,4 225,0 259,7 317,0 76,5 88,3 92,0 89,5 95,0 -10 ,0 20 ,0 30 ,0 40 ,0 50 ,0 60 ,0 70 ,0 8 0 ,0 90 ,0 10 0 ,0 -50 ,0 10 0 ,0 150 ,0 20 0 ,0 250 ,0 30 0 ,0 350 ,0 40 0 ,0 2005 2006 2007 2008 GRAFIK IV. 1 PERKEMBANGAN BELANJA K/L, 2005−2009

APBN-P Realisasi Persentase thd Pagu Rata-rata 2005-2008

Dok. Stim 2009 Perk. Real 2009 Rat a -ra t a 8 6,7 % Persen Triliun Rp

Sumber : Departemen Keuangan

-10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 2005 2006 2007 2008 2009 *) 27,0 40,1 40,1 45,3 62,1 23,1 37,1 40,5 43,5 60,3 Triliun (Rp) GRAFIK IV. 2

PERKEMBANGAN BELANJA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL, 2005−2009

APBN-P Realisasi

*)Dok. Stim , Perkiraan realisasi Sumber : Departemen Keuangan

m ewujudkan salah satu m isi pem ban gun an n asion al dalam RPJ MN 20 0 4-20 0 9, yaitu m ewujudkan ban gsa In don esia yan g sejah tera m elalui pen in gkatan akses m asyarakat terhadap pen didikan yan g berkualitas. H al in i dilaksan akan m elalui berbagai program yan g an tara lain : (1) program pen didikan an ak usia din i (PAUD), den gan pen in gkatan alokasi an ggaran dari Rp258 ,4 m iliar pada tahun 20 0 5 m en jadi Rp60 6,5 m iliar pada t a h u n 20 0 9 ; (2) p r ogr a m wa jib b ela ja r p en d id ika n d a sa r sem b ila n t a h u n , d en ga n peningkatan alokasi anggaran dari sebesar Rp10 ,9 triliun pada tahun 20 0 5 m enjadi Rp31,0 triliun pada tahun 20 0 9; (3) program pendidikan m enengah, dengan peningkatan alokasi anggaran dari sebesar Rp2,4 triliun pada tahun 20 0 5 m enjadi Rp6,4 triliun pada tahun 20 0 9; (4) program pendidikan tinggi, dengan peningkatan alokasi anggaran dari sebesar Rp5,8 triliun pada tahun 20 0 5 m enjadi Rp17,9 triliun pada tahun 20 0 9; serta (5) program p en in gkat an m u t u p en d id ik d an t en aga kep en d id ikan , d en gan p en in gkat an alokasi anggaran dari sebesar Rp2,3 triliun pada tahun 20 0 5 m enjadi sebesar Rp2,8 triliun pada tahun 20 0 9.

Dari pelaksan aan program wajib belajar pen didikan dasar sem bilan tahun , dihasilkan

output dian taran ya berupa: (1) terlaksan an ya pen yediaan ban tuan operasion al sekolah (BOS), den gan alokasi an ggaran yan g m en in gkat dari sebesar Rp5,1 triliun pada tahun 20 0 5 m enjadi Rp16,2 triliun pada tahun 20 0 9 dengan sasaran penerim a BOS sebanyak 27,1 juta siswa SD dan 9,4 juta siswa SMP; (2) terlaksananya penyediaan beasiswa untuk siswa m iskin SD dan SMP dari m asin g-m asin g seban yak 698 .570 siswa dan 669.50 0 siswa pada tahun 20 0 5 m enjadi m asing-m asing sebanyak 1,7 juta siswa SD dan 710 .0 57 siswa SMP pada tahun 20 0 9; (3) terlaksananya rehabilitasi ruan g kelas 28 4.976 ruan g untuk SD dan 29.8 94 ruang kelas SMP dalam kurun waktu 20 0 5-20 0 8 . Sedangkan khusus untuk tahun 20 0 9, sam pai dengan bulan J uni 20 0 9 telah terlaksana rehabilitasi 59.8 51 r u an g kelas SD, 9.731 r u an g per pu stakaan , d an 1.8 0 0 paket r eh abilitasi sar an a d an prasarana SMP; (4) terlaksananya pem bangunan SMP pada tahun 20 0 5-20 0 8 sebanyak 1.8 56 unit sekolah baru (USB) dan 41.410 ruang kelas baru (RKB). Sem entara itu, untuk tahun 20 0 9, sam pai den gan bulan J un i 20 0 9, telah terban gun 2.0 33 USB dan 43.410

RKB SMP. Ou tp u t yan g d ih asilkan d ar i pem biayaan pr ogr am pen d id ikan m en en gah

dian taran ya berupa: (1) m en in gkatn ya pen yediaan beasiswa un tuk siswa m iskin pada jen jan g pen didikan m en en gah , yaitu dari 312.137 siswa selam a tah un 20 0 5, m en jadi 577.391 siswa pada tah un 20 0 9; dan (2) terlaksan an ya pem ban gun an 237 USB SMA dan 466 USB SMK, serta 7.0 51 RKB SMA dan 6.918 RKB SMK pada tahun 20 0 5-20 0 8 , sedan gkan sam pai den gan J un i 20 0 9 telah terban gun 662 USB SMK. Di sam pin g itu, d a la m ku r u n wa kt u 2 0 0 5 s a m p a i d en ga n J u n i 2 0 0 9 t ela h d ib a n gu n p u la 1.73 0

perpustakaan SMA dan 357 perpustakaan SMK. Sedangkan output yang dihasilkan dalam

r a n gka p em b ia ya a n kegia t a n p a d a p r ogr a m p en d id ika n t in ggi a n t a r a la in b er u p a terlaksan an ya pen yediaan beasiswa bagi 130 .169 m ahasiswa m iskin pada tahun 20 0 5 dan pada tahun 20 0 9 akan dialokasikan bagi 240 .0 0 0 m ahasiswa m iskin.

Sejalan den gan Keputusan Presiden Nom or 20 Tahun 20 0 6 ten tan g Dewan Tekn ologi d a n Kom u n ika si Na sion a l (Det ikn a s), a n gga r a n Dep d ikn a s ju ga d igu n a ka n u n t u k m em bangun jejaring pendidikan nasional berbasis teknologi inform asi dan kom unikasi (J ardiknas), baik untuk m endukung e-pem belajaran m aupun e-adm inistrasi. Pada tahun 20 0 8 J ardikn as telah m en gh ubun gkan 16.0 72 titik, yaitu 8 69 pada zon a kan tor, 20 3 pada zon a perguruan tin ggi, dan 15.0 0 0 pada zon a sekolah . Zon a kan tor m eliputi 12 unit Depdiknas Pusat, 34 Dinas Pendidikan Provinsi, 461 Dinas Pendidikan Kabupaten/

Kota, 17 balai bahasa, 17 balai telkom , 7 balai Pen didikan Non Form al (PNF), 16 Balai Pen gem b a n ga n Kegia t a n Bela ja r (BPKB), 7 b a la i Pen gem b a n ga n Pen d id ika n Lu a r Sekola h d a n P em u d a (BP P LSP ), 4 ka n t or b a h a sa , 31 Lem b a ga P en ja m in a n Mu t u Pen d id ikan (LPMP), 12 Pu sat Pen gem ban gan Pem ber d ayaan Pen d id ik d an Ten aga

Kep en d id ika n (P 4 TK), 6 0 Sa n gga r Kegia t a n Bela ja r (SKB), 16 1 I n f or m a t ion a n d

Com m un ication Techn ology (ICT) Cen ter, 20 perpustakaan , dan 10 m useum n asion al.

Zon a p er gu r u an t in ggi m elip u t i 154 p er gu r u an t in ggi In d on esia H ig h er Ed u ca t ion

N etw ork (INH ERENT), 37 Un it Pen didikan Belajar J arak J auh – Un iversitas Terbuka (UPBJ J -UT), dan 12 Koordin asi Perguruan Tin ggi Swasta (Kopertis). Sedan gkan zon a sekolah m enghubungkan 10 .50 2 SMA/ SMK/ sederajat, 3.996 SMP/ sederajat, 464 SD, dan 38 SLB.

Selain itu , Dep d ikn as ju ga m elaku kan ter obosan d alam m en gen d alikan h ar ga bu ku pelajaran m elalui reform asi perbukuan secara m endasar. Kebijakan perbukuan nasional m em asuki fase baru sejak terbitnya Peraturan Mendiknas Nom or 11 Tahun 20 0 5 tentang Buku Teks Pelajar an , yan g kem udian diam an dem en den gan Per m en dikn as Nom or 2 Tah u n 20 0 8 ten tan g Bu ku . Su bstan si Per m en d ikn as in i m elip u ti: (1) tid ak ad a lagi m onopoli penulisan, penggandaan, penerbitan, dan pendistribusian buku oleh Depdiknas m aupun pihak lain , bahkan m en doron g seban yak m un gkin oran g atau lem baga un tuk m en u lis, m en er bitkan , d an m em per d agan gkan bu ku d en gan per sain gan yan g seh at; (2) buku dipilih sendiri oleh sekolah m elalui rapat dewan guru dengan m asa pakai m inim al lim a tahun; (3) peserta didik yang m am pu dianjurkan untuk m em iliki buku teks pelajaran dengan cara m em belinya langsung di toko buku pengecer, dan guru tidak diperbolehkan untuk berdagang buku kepada peserta didik; (4) satuan pendidikan wajib m enyediakan b u k u t e k s p e la ja r a n d a la m ju m la h ya n g cu k u p d i p e r p u s t a k a a n d a la m r a n gk a m em berikan akses kepada siswa m iskin ; (5) pem erin tah m em beli hak cipta buku teks pelajaran, kem udian m engizinkan siapa saja untuk m enggandakannya, m enerbitkannya, a t a u m em p er d a ga n gka n n ya d en ga n h a r ga m u r a h ; d a n (6 ) Dep d ikn a s, Dep a g, d a n pem erin tah daerah m em berikan subsidi m odal kerja bagi calon pen diri toko buku di daerah-daerah yang belum m em iliki toko buku pengecer. Pada tahun 20 0 7, Depdiknas t elah m em beli h ak cip t a bu ku t eks p elajar an seban yak 37 ju d u l bu ku . Pr ogr am in i dilan jutkan dan ditin gkatkan skalan ya pada tah un 20 0 8 m en jadi seban yak 40 7 judul buku untuk pendidikan dasar dan m enengah, dan tersedia di situs Internet Buku Sekolah Elektronik sebagai bagian dari program Buku Murah. Dengan reform asi ini, diharapkan buku pelajaran yang digunakan di satuan pendidikan tersedia dalam jum lah yang cukup, sesuai den gan kebutuh an satuan

pendidikan, dan dapat diakses oleh peserta didik m iskin.

Ou t co m e ya n g d ih a s ilk a n d a r i alokasi an ggar an p ad a ber bagai p r o gr a m d a n k e gia t a n ya n g d ila k s a n a k a n o le h De p d ik n a s dalam periode tersebut, antara lain

adalah sebagai ber ikut.Per ta m a,

m en in gka t n ya p er lu a s a n a ks es pen didikan pada sem ua jen jan g pendidikan, seperti tercerm in dari

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

REAL 2005 REAL 2006 REAL 2007 REAL 2008 TARGET 2009 Persen (%)

Grafik IV. 3

PENCAPAIAN KINERJA PERLUASAN AKSES PENDIDIKAN

TAHUN 2005−2009 APM SD/MI/Paket A APK SMP/MTs/Paket B APK SMA/SMK/MA/Paket C

APK PAUD APK PT/PTA termasuk UT

a n gka p a r t isip a si m u r n i (AP M) d a n a n gka p a r t isip a si ka sa r (AP K) ya n g sem a kin m en in gkat pada setiap jen jan gn ya. Pen in gkatan APM dan APK in i dapat dilihat pada

GrafikIV.3. Selain itu, perluasan akses pendidikan ini juga terlihat dari m enurunnya

p er sen t ase bu t a aksar a p ad a p en d u d u k ber u sia 15 t ah u n keat as. Pad a t ah u n 20 0 5, persen tase buta aksara pada pen duduk berusia 15 tahun keatas m en capai 9,55 persen . J um lah ini m enurun m enjadi 5,97 persen pada tahun 20 0 8 , dan diperkirakan akan turun m enjadi 5,0 persen pada 20 0 9. Depdiknas cukup optim is dengan target penurunan 5,0 persen tersebut akan tercapai, sehingga Indonesia 6 tahun lebih cepat dalam m em enuhi kom itm en PBB untuk m en urun kan buta aksara sam pai 50 ,0 persen pada tahun 20 15.

Kedua, m eningkatnya pem erataan akses pendidikan. H al ini terlihat dari tingkat disparitas akses pendidikan antar kabupaten dan kota yang sem akin m enurun, yaitu: (1) disparitas APK pen didikan an ak usia din i (PAUD) an tar kabupaten dan kota; (2) disparitas APK SD/ MI/ SDLB/ Paket A antar kabupaten dan kota; (3) disparitas APK SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket B an tar kabupaten dan kota; serta (4) disparitas APK SMA/ MA/ SMK/ SMALB/ Paket C antar kabupaten dan kota. Perkem bangan disparitas APK tersebut dapat dilihat

pada Tabel IV.1.

Ketiga, m eningkatnya m utu dan daya saing pendidikan, yang tercerm in antara lain dari: (1) m en in gkatn ya rerata n ilai ujian n asion al; (2) tercapain ya pen in gkatan kin erja ujian n asion al m elalu i p er baikan sar an a p em belajar an , p er baikan p en d an aan p en d id ikan m elalui program ban tuan operasion al sekolah (BOS) dan berbagai program beasiswa, p e n in gk a t a n k o m p e t e n s i gu r u d a n d in a ik k a n n ya b a t a s a m b a n g k e lu lu s a n ; (3) m eningkatnya proporsi guru dan dosen yang m em enuhi kualifikasi akadem ik sesuai d e n ga n k e t e n t u a n k e t e n t u a n UU N o . 14 t a h u n 2 0 0 5 t e n t a n g Gu r u d a n Do s e n ; ( 4 ) m e n in gk a t n ya ju m la h s e k o la h b e r t a r a f in t e r n a s io n a l a t a u d ir in t is b e r t a r a f in ter n asion al; dan (5) m en in gkatn ya citr a In don esia m elalui per oleh an m edali em as oleh pelajar In don esia pada kom petisi dan olim piade pen didikan in tern asion al. Pada tahun 20 0 6, m elalui berbagai ajang kom petisi dan olim piade internasional, siswa-siswi In d on esia m am pu m er aih seban yak 51 m ed ali em as. Pr estasi yan g sam a (m er aih 51 m edali em as) juga dicapai pada tahun 20 0 7. Sem en tara itu, pada tahun 20 0 8 berhasil diraih sebanyak 117 m edali em as pada olim piade internasional. Selain itu, peningkatan

TABEL IV. 1

PENCAPAIAN KINERJA PEMERATAAN AKSES PENDIDIKAN TAHUN 2005-2009 Target

2005 2006 2007 2008 2009

1 Disparitas APK PAUD antara kab/ Kota 5,42% 4,37% 4,20 % 3,61% 3,0 2%

2 Disparitas APK SD/ MI/ Paket A antara kab dan kota 2,49% 2,43% 2,40 % 2,28 % 2,0 0 %

3 Disparitas APK SMP/ MTs/ Paket B antara kab dan kota 25,14% 23,44% 23,0 0 % 20 ,18 % 13,0 0 %

4 Disparitas APK SMA/ MA/ SMK/ Paket C antara kab dan kota 33,13% 31,44% 31,20 % 29,97% 25,0 0 %

5 Disparitas APK antar gender di jenjang pendidikan m enengah 6,0 7% 5,50 % 5,45% 4,45% 5,71%

6 Disparitas APK antar gender di jenjang pendidikan tinggi 9,62% 0 ,17% 0 ,59% -2,28 % 8 ,48%

7 Disparitas antar gender buta huruf 6,59% 5,33% 5,0 9% 3,24% 3,65%

Sum ber : Departem en Pen didikan Nasional

Realisasi

m utu dan daya sain g pen didikan juga tercerm in dari m en in gkatn ya m utu pen didikan pada jenjang pendidikan tinggi yang dapat dilihat dari keberhasilan beberapa perguruan tinggi m asuk dalam kategori berkelas dunia m aupun kategori universitas berkelas Asia. Pada tahun 20 0 6, 3 bidang studi di UGM, yaitu Ilm u-ilm u Sastra dan Budaya (peringkat 47), Ilm u-ilm u Sosial (perin gkat 70 ), dan Ilm u Bio-Kedokteran (perin gkat 74) berhasil

m asuk peringkat 10 0 terbaik dunia m enurut Tim es H igher Education Supplem ent (THES).

TH ES pada tahun yang sam a juga m em asukkan 4 perguruan tinggi di Indonesia, yaitu UI (peringkat 250 ), ITB (peringkat 258 ), UGM (peringkat 270 ), dan UNDIP (peringkat

495), dalam 50 0 un iversitas terbaik dun ia (W orld Class Un iv ersity). Selain itu, pada

tahun 20 0 6 UT juga telah berhasil m en dapatkan akreditasi In tern asion al Coun cil for

Open an d Distan ce Education (ICDE). Sem en tara itu, pada tahun 20 0 7, 4 perguruan tinggi, yaitu UGM (peringkat 360 ), ITB (peringkat 369), UI (peringkat 395), dan UNDIP (perin gkat 40 1– 50 0 ) kem bali m asuk dalam daftar 50 0 perguruan tin ggi terbaik dun ia versi TH ES. Di sam pin g itu, 2 perguruan tin ggi lain berhasil m asuk dalam daftar 50 0 terbaik dunia tersebut, yaitu UNAIR (peringkat 40 1– 50 0 ) dan IPB (peringkat 40 1– 50 0 ). Status UT yang berakreditasi ICDE m asih tetap berlaku pada tahun 20 0 7. Tujuh perguruan tin ggi ber kelas dun ia ter sebut, secar a keselur uh an m em iliki 8 58 pr ogr am studi, dan m elayan i kuran g lebih 14 persen dari seluruh m ahasiswa di In don esia yan g berjum lah sekitar 4,3 juta jiwa. Sedan gkan , pada tahun 20 0 8 terdapat 3 un iversitas yan g m asuk dalam daftar 50 0 terbaik dun ia versi TH ES yaitu UI (perin gkat 28 7), ITB (perin gkat 315), dan UGM (perin gkat 316) yan g seluruhn ya m em iliki 520 program studi (prodi), sedan gkan UT den gan 47 prodi m en dapat akreditasi dari ICDE. Total prodi berkelas dunia dalam tahun 20 0 8 m encapai 567 prodi yang m elayani kurang lebih 12 persen dari seluruh m ahasiswa In don esia.

Di sam pin g berbagai capaian yan g telah diraih , disadari bah wa upaya pem ban gun an pendidikan belum sepenuhnya m encapai hasil yang diharapkan sebagaim ana tercantum dalam sasar an Ren can a Pem ban gu n an J an gka Men en gah Nasion al (RPJ MN) 20 0 4– 20 0 9. H al ini terutam a disebabkan peningkatan layanan pendidikan belum sepenuhnya m am pu m en jan gkau seluruh lapisan m asyarakat, khususn ya bagi m ereka yan g tin ggal di daerah perdesaan, wilayah terpencil, kepulauan, dan wilayah lain yang secara geografis sulit dijangkau oleh anak-anak yang berasal dari keluarga m iskin. H al itulah yang m enjadi kendala utam a, sehingga belum sem ua penduduk usia sekolah dapat m em peroleh layanan akses p en d id ikan d en gan baik. Di sam p in g ken d ala geogr afis, fakt or ekon om i d an kesadaran oran g tua juga m en jadi faktor fun dam en tal m un culn ya kesen jan gan akses pen didikan di berbagai lapisan m asyarakat. H al in i terutam a karen a ketidakm am puan oran g tua un tuk m em biayai sekolah, yan g diduga berkaitan erat den gan adan ya biaya t id ak lan gsu n g yan g h ar u s d ikelu ar kan oleh or an g t u a, sep er t i biaya t r an sp or t asi, s e r a ga m , d a n p e r a la t a n s e ko la h . Be r ka it a n d e n ga n it u , P e m e r in t a h a ka n t e r u s m e la k s a n a k a n k e b ija k a n p e m b a n gu n a n p e n d id ik a n ya n g d iu p a ya k a n p a d a : (1) pem erataan dan perluasan akses pen didikan ; (2) pen in gkatan m utu dan relevan si

p en d id ikan ; ser t a (3) p em an t ap an g ood g ov er n a n ce. Walau p u n u p aya-u p aya yan g

dilakukan secara bertahap tersebut telah m em buahkan hasil, yan g ditan dai an tara lain d en ga n m en in gka t n ya t a r a f p en d id ika n , ya n g t er cer m in d a r i p en in gka t a n a n gka partisipasi sekolah (APS), APK, dan penurunan angka buta aksara, baik untuk anak usia dini, pendidikan dasar, m enengah, m aupun perguruan tinggi, nam un upaya keras harus tetap dilaksan akan , terutam a upaya-upaya yan g terkait den gan sin kron isasi program ,

p en gu r a n ga n kes en ja n ga n a ks es p e n d id ik a n a n t a r k e lo m p o k d i m asyarakat dan kesenjangan pada p a s t is ip a s i p e n d id ik a n , ya n g diarahkan pada pen in gkatan akses layan an pen didikan , terutam a bagi kelom pok m asyarakat yan g kuran g berun tun g.

Dalam periode yang sam a, realisasi anggaran belanja yang dikelola oleh

Departemen Pertahanan

m en galam i p en in gkat an r at a-r at a 12,8 p er sen p er t ah u n , yait u d ar i Rp20 ,8 triliun (0 ,8 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 5, dan diperkirakan m enjadi Rp32,9 triliun (0 ,6 persen terhadap PDB) dalam RAPBN-P tahun 20 0 9. Dem ikian pula, realisasi penyerapan anggaran belanja Departem en Pertahanan dalam periode tersebut juga m engalam i peningkatan rata-rata 0 ,8 persen per tahun, yaitu dari 94,4 persen terhadap pagu anggaran belanja Departem en Pertahan an dalam APBN-P tahun 20 0 5, dan diperkirakan m en jadi sekitar 97,6 persen ter h ad ap pagu n ya d alam d oku m en stim u lu s fiskal tah u n 20 0 9. Pen in gkatan alokasi an ggar an belan ja Dep ar t em en Per t ah an an selam a ku r u n wakt u t er sebu t , t er u t am a berkaitan dengan upaya pem erintah untuk m ewujudkan salah satu agenda pem bangunan nasional dalam RPJ M 20 0 4-20 0 9, yaitu m ewujudkan Indonesia yang am an dan dam ai dengan m em bangun kekuatan pertahanan negara yang diselenggarakan secara terpadu d an ber tah ap, ser ta d iar ah kan u n tu k m ewu ju d kan per tah an an yan g pr ofesion al d an m odern yan g m am pu m en an ggulan gi setiap an cam an dan gan gguan .

Realisasi an ggaran belan ja Departem en Pertah an an dalam kurun waktu tah un 20 0 5-20 0 9, sebagian besar m erupakan realisasi an ggaran dari program : (1) pen gem ban gan pertahan an in tegratif; (2) pen gem ban gan pertahan an m atra darat; (3) pen gem ban gan p e r t a h a n a n m a t r a la u t ; ( 4 ) p r o gr a m p e n ge m b a n ga n p e r t a h a n a n m a t r a u d a r a ; (5) p r ogr a m p en ega ka n ked a u la t a n d a n p en ja ga a n keu t u h a n wila ya h NKRI ; ser t a (6) program pen gem ban gan in dustri pertahan an .

Realisasi anggaran belanja Departem en Pertahanan dalam periode tersebut antara lain d igu n akan u n tu k m em biayai p elaksan aan kegiatan -kegiatan : (1) p em ban gu n an d an pen gem ban gan kekuatan dan kem am puan sistem , person el, m ateriil dan fasilitas TNI; (2 ) p em b en t u ka n kem a m p u a n p er t a h a n a n p a d a ska la keku a t a n p okok m in im u m

(m in im um essen tial force) m en capai kesiapan alutsista rata-rata 45 persen dari yan g

d im ilikin ya; ser t a (3) p en am bah an bar u , m en gh id u p kan kem bali, at au r ep ow er in g

terh adap alat utam a sistem persen jataan (alutsista) yan g secara ekon om i m asih bisa dipertah an kan .

Selain itu, realisasi anggaran belanja Departem en Pertahanan selam a kurun waktu yang sam a juga digun akan un tuk m em biayai pelaksan aan kegiatan -kegiatan pen gem ban gan

saran a, prasaran a dan fasilitas TNI, den gan outp ut an tara lain berupa terlaksan an ya

Dokumen terkait