• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemerintah Pusat Menurut Fungsi, 2005-2009

Keseluruh an upaya pem erin tah dalam m elaksan akan tugas um um pem erin tah an dan pem bangunan dalam rangka m eningkatkan kesejahteraan rakyat pada dasarnya terkait d en ga n seb ela s fu n gsi p em er in t a h , ya it u : (1) fu n gsi p ela ya n a n u m u m , (2 ) fu n gsi p er t a h a n a n , (3 ) fu n gsi ket er t ib a n d a n kea m a n a n , (4 ) fu n gsi ekon om i, (5) fu n gsi lin gku n gan h id u p , (6) fu n gsi p er u m ah an d an fasilitas u m u m , (7) fu n gsi keseh atan , (8 ) fu n gsi p a r iwisa t a d a n b u d a ya , (9 ) fu n gsi a ga m a , (10 ) fu n gsi p en d id ika n , d a n (11) fun gsi perlin dun gan sosial. Karen a itu alokasi an ggaran belan ja pem erin tah pusat sesu a i a m a n a t P a sa l 11 a ya t (5) Un d a n g-Un d a n g Nom or 17 Ta h u n 2 0 0 3 t en t a n g Keuan gan Negara juga dikategorikan berdasar fun gsi-fun gsi tersebut. Dalam periode 20 0 5– 20 0 9, sebagian besar anggaran belanja pem erintah pusat dialokasikan untuk fungsi pelayanan um um , yaitu m encapai rata-rata sekitar 68 ,5 persen dari total alokasi belanja pem erintah pusat tiap tahunnya. Sem entara itu, selebihnya yaitu sekitar 31,5 persen dari alokasi an ggaran belan ja pem erin tah pusat selam a periode tersebut digun akan un tuk m en jalan kan fun gsi pen didikan sekitar 9,8 persen rata-rata per tahun , fun gsi ekon om i sekitar 8 persen rata-rata per tahun, serta fungsi pertahanan dan fungsi ketertiban dan keam anan m asing-m asing sekitar 4 persen rata-rata per tahun. Dengan dem ikian, enam fungsi lainnya m em peroleh alokasi anggaran sekitar 5 persen dari total alokasi anggaran belanja pem erintah pusat dalam periode 20 0 5– 20 0 9. Sejalan dengan itu, beberapa sub fun gsi yan g m en ggun akan alokasi belan ja terbesar dari m asin g-m asin g fun gsi adalah

sub fungsi pelayanan um um (fungsi pelayanan um um ) yang antara lain m encakup alokasi an ggaran un tuk pem bayaran subsidi dan bun ga utan g, sub fun gsi tran sportasi (fun gsi ekon om i), su b fu n gsi kep olisian (fu n gsi ket er t iban d an keam an an ), d an su b fu n gsi pertah an an n egara (fun gsi pertah an an ).

Selanjutnya, alokasi anggaran pada fungsi pelayanan um um terutam a digunakan untuk pem bayaran subsidi dan pem bayaran bunga utang. Anggaran belanja untuk m enjalankan fungsi pelayanan um um tersebut dialokasikan m elalui kem enterian negara/ lem baga dan n on kem en terian n egara/ lem baga, yan g m eliputi: (1) subfun gsi lem baga eksekutif dan legislatif, m asalah keuangan dan fiskal, serta urusan luar negeri; (2) subfungsi pelayanan um um ; (3) subfungsi penelitian dasar dan pengem bangan iptek; (4) subfungsi pinjam an

pem erin tah; (5) subfun gsi pem ban gun an daerah; dan (6) subfun gsi pelayan an um um

lain n ya.

Dalam kurun waktu 20 0 5-20 0 9, realisasi anggaran belanja pada fungsi pelayanan um um m engalam i peningkatan rata-rata 16,6 persen per tahun, yaitu dari Rp255,6 triliun (9,2 persen terhadap PDB) pada tahun 20 0 5, diperkirakan m enjadi Rp472,1 triliun (8 ,7 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 9. Peningkatan realisasi anggaran pada fungsi pelayanan um um dalam kurun waktu tersebut, m enunjukkan adanya: (1) upaya pem erintah untuk secara terus m en erus m en in gkatkan kualitas dan kuan titas pelayan an um um kepada m asyarakat; (2) peningkatan alokasi dan cakupan subsidi kepada m asyarakat luas; dan (3) pen in gkatan beban pem bayaran bun ga utan g dalam n egeri dan bun ga utan g luar n egeri.

Sejalan dengan itu, realisasi penyerapan anggaran belanja pada fungsi pelayanan um um dalam periode tersebut juga m en galam i pen in gkatan rata-rata 3,0 persen per tah un , yaitu dari 92,7 persen terhadap pagu alokasi anggaran belanja fungsi pelayanan um um dalam APBN-P tahun 20 0 5, diperkirakan m enjadi 10 4,4 persen terhadap pagunya dalam d oku m en stim u lu s fiskal tah u n 20 0 9. Dar i per kem ban gan r ealisasi an ggar an fu n gsi pelayanan um um dalam periode tersebut, m aka porsi anggaran belanja fungsi pelayanan um um terhadap total anggaran belanja pem erintah pusat, diperkirakan m enurun sebesar 3,0 persen, yaitu dari 70 ,8 persen dalam tahun 20 0 5 diperkirakan m enjadi 67,8 persen dalam tahun 20 0 9. Menurunnya porsi alokasi anggaran fungsi pelayanan um um tersebut, antara lain disebabkan oleh turunnya proporsi pem bayaran bunga utang dan subsidi. Realisasi an ggar an belan ja pad a fu n gsi pelayan an u m u m d alam per iod e 20 0 5-20 0 9 ter sebut, ter dir i dar i: (1) an ggar an pada subfun gsi pelayan an um um lain n ya sebesar 63,2 per sen , (2) an ggaran pada subfun gsi pin jam an pem er in tah sebesar 23,1 persen , (3) an ggaran pada subfun gsi lem baga eksekutif dan legislatif, m asalah keuan gan dan fiskal serta urusan luar negeri sebesar 12,3 persen, dan (4) subfungsi lainnya, sebesar 1,5 persen tersebar pada: (1) subfungsi pelayanan um um , (2) subfungsi penelitian dasar dan pen gem ban gan iptek, dan (3) subfun gsi pem ban gun an daerah.

Dalam periode 20 0 5-20 0 9, realisasi anggaran pada subfungsi pelayanan um um lainnya m en galam i pen in gkatan rata-rata 12,8 persen per tah un , yaitu dari sebesar Rp163,1 triliun (5,9 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 5, m enjadi Rp353,2 triliun (7,1 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 8 , nam un diperkirakan turun m enjadi Rp264,4 triliun (4 ,9 p er sen t er h ad ap PDB) d alam t ah u n 20 0 9 . Realisasi an ggar an p ad a su bfu n gsi pelayanan um um lainnya dalam periode tersebut, terutam a digunakan untuk m em biayai program subsidi dan transfer lainnya, serta program pem biayaan lain-lain.

Sem en tara itu, realisasi an ggaran pada subfun gsi pin jam an pem erin tah dalam kurun waktu yan g sam a m en galam i pen in gkatan rata-rata 10 ,1 persen per tah un , yaitu dari sebesar Rp74,9 triliun (2,7 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 5, m en jadi Rp8 7,5 triliun (1,8 persen terh adap PDB) dalam tahun 20 0 8 , dan diperkirakan n aik m en jadi Rp110 ,1 triliun (2,0 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 9. Realisasi anggaran pada subfun gsi pin jam an pem erin tah dalam periode tersebut, seluruhn ya digun akan un tuk pem bayaran bun ga utan g.

Selanjutnya, realisasi anggaran pada subfungsi lem baga eksekutif dan legislatif, m asalah keuangan dan fiskal serta urusan luar negeri dalam kurun waktu 20 0 5-20 0 9, m engalam i peningkatan rata-rata 69,2 persen per tahun, yaitu dari sebesar Rp11,5 triliun (0 ,4 persen terh adap PDB) dalam tah un 20 0 5 m en jadi Rp90 ,5 triliun (1,8 persen terh adap PDB) dalam tahun 20 0 8 , dan diperkirakan m enjadi Rp94,0 triliun (1,7 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 9. Realisasi anggaran pada subfungsi lem baga eksekutif dan legislatif, m asalah keuangan dan fiskal serta urusan luar negeri dalam periode tersebut, digunakan terutam a un tuk m em biayai program pen erapan kepem erin tah an yan g baik, program peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara, program pengelolaan sum ber daya m a n u sia a p a r a t u r , p r ogr a m p en in gka t a n p en er im a a n d a n p en ga m a n a n keu a n ga n n egara, serta program pen in gkatan pen gawasan dan akun tabilitas aparatur n egara. Per kem ban gan r ealisasi an ggar an fu n gsi p elayan an u m u m d alam tah u n 20 0 5-20 0 9

disajikan dalam Grafik IV.13.

Keluaran (output) yang dihasilkan dari pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang

dibiayai den gan realisasi an ggaran pada fun gsi pelayan an um um dalam kurun waktu 20 0 5-20 0 9 tersebut, an tara lain m eliputi: (1) terlaksan an ya pen yaluran subsidi BBM

0 .0 10 0 .0 20 0 .0 30 0 .0 40 0 .0 50 0 .0 60 0 .0

Re alisasi Re a lisa si Re alisasi Re a lisasi APBN Dok. St im u lu s RAPBN-P

20 0 5 20 0 6 20 0 7 20 0 8 20 0 9

Triliun rupiah

GRAFIK IV.13

PERKEMBANGAN REALISASI ANGGARAN FUNGSI PELAYANAN UMUM, 2005−2009

Sub Fungsi Lainnya

Lembaga Eksekutif dan

Legislatif, Keuangan dan Fiskal, ser ta Ur usan Luar Neger i

P injaman Pemer intah

dengan volum e sebesar 59,7 juta kiloliter dalam tahun 20 0 5, dan diperkirakan m enjadi sebesar 36,8 juta kilo liter dalam tahun 20 0 9; (2) terlaksananya penyaluran subsidi pangan dan penyediaan beras bersubsidi bagi m asyarakat m iskin untuk 11,1 juta rum ah tangga sasaran (RTS) dalam tahun 20 0 5, dan diperkirakan m enjadi sebesar 18 ,5 juta RTS dalam tahun 20 0 9; (3) terlaksananya penyaluran subsidi bunga kredit pem ilikan rum ah (KPR); (4) terlaksananya penyaluran subsidi pupuk dan subsidi benih dalam bentuk penyediaan p u p u k d an ben ih u n ggu l m u r ah bagi p et an i; (5) t er laksan an ya p en yalu r an su bsid i tran sportasi um um un tuk pen um pan g kereta api kelas ekon om i dan kapal laut kelas ekon om i; (6) terlaksan an ya kewajiban pem erin tah atas pem bayaran bun ga utan g; dan (7) ter selen ggar an ya pelayan an pen yelam atan doku m en / ar sip ter m asu k pen an gan an arsip pasca bencana; (8 ) terlaksananya layanan m asyarakat sadar arsip; (9) tersedianya dioram a sejarah perjalan bangsa; dan (10 ) tersedianya aplikasi pengelolaan arsip berbasis TIK.

Sem en tara itu, hasil (outcom e) yan g dicapai dari pelaksan aan berbagai program dan

kegiatan yan g dibiayai den gan alokasi an ggaran pada fun gsi pelayan an um um dalam ku r u n wa kt u t er seb u t , a n t a r a la in : (1) t er b a n t u n ya m a sya r a ka t d a la m m em en u h i kebutuhan BBM dengan harga yang terjangkau; (2) terpenuhinya kebutuhan m asyarakat m iskin terhadap bahan pangan pokok beras dengan harga yang m urah; (3) m eningkatnya k e m a m p u a n m a s ya r a k a t u n t u k m e m ilik i r u m a h d e n ga n h a r ga t e r ja n gk a u ; (4) terpenuhinya kebutuhan petani, yang sebagian besar m erupakan m asyarakat m iskin, t e r h a d a p p u p u k d e n ga n h a r ga ya n g t e r ja n gk a u d a n b e n ih u n ggu l b e r s u b s id i; (5) m en in gkatn ya akses m asyarakat m iskin terh adap m oda tran sportasi m urah ; serta (6) berkuran gn ya kewajiban pem erin tah terhadap pem bayaran bun ga utan g.

Anggaran fungsi pendidikan m erupakan alokasi anggaran dalam APBN untuk m em biayai penyelenggaraan pendidikan yang m enjadi tanggung jawab pem erintah. Alokasi anggaran pen didikan tersebut terdiri dari alokasi an ggaran dalam belan ja pem erin tah pusat dan alokasi an ggar an m elalu i t r an sfer ke d aer ah . An ggar an p en d id ikan m elalu i belan ja p em er in t a h p u sa t a d a la h a loka si a n gga r a n p a d a fu n gsi p en d id ika n u n t u k selu r u h kem en terian n egara/ lem baga, yan g terdiri dari beberapa subfun gsi m eliputi: subfun gsi pen didikan an ak usia din i (PAUD), subfun gsi pen didikan dasar, subfun gsi pen didikan m en en gah, subfun gsi pen didikan n on form al dan form al, subfun gsi pen didikan tin ggi, subfun gsi pelayan an ban tuan terhadap pen didikan , subfun gsi pen didikan keagam aan , subfungsi litbang pendidikan, dan subfungsi pendidikan lainnya.

Da la m ku r u n wa kt u 2 0 0 5-2 0 0 9 r ea lisa si a n gga r a n fu n gsi p en d id ika n m en ga la m i peningkatan rata-rata 31,4 persen per tahun, yaitu dari Rp29,3 triliun (1,1 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 5 diperkirakan m enjadi Rp8 7,5 triliun (1,6 persen terhadap PDB) dalam tah un 20 0 9. Sem en tar a itu, r ealisasi pen yer apan an ggar an fun gsi pen didikan dalam per iode ter sebut juga m en galam i pen in gkatan r ata-r ata 3,2 per sen per tah un , yaitu dari 8 5,8 persen terhadap pagu anggaran fungsi pendidikan dalam APBN-P dalam tahun 20 0 5 diperkirakan m en jadi 97,3 persen terhadap pagu alokasi an ggaran fun gsi pendidikan dalam dokum en stim ulus fiskal tahun 20 0 9. Dengan perkem bangan tersebut, m aka porsi anggaran fungsi pendidikan terhadap total anggaran belanja K/ L dalam kurun waktu tersebut m en in gkat sebesar 3,3 persen dari 24,3 persen dalam tahun 20 0 5 dan diperkirakan akan m en jadi 27,6 persen dalam tahun 20 0 9. Pen in gkatan porsi alokasi an ggaran fun gsi pen didikan selam a kurun waktu tersebut, terutam a berkaitan den gan

u p a ya p em er in t a h u n t u k m ewu ju d ka n sa la h sa t u m isi RP J MN 2 0 0 5-2 0 0 9 ya it u m en in gkatkan akses m asyarakat terhadap pen didikan yan g berkualitas.

Da la m p er iod e 2 0 0 5– 2 0 0 9 , r ea lisa si a n gga r a n p a d a su b fu n gsi p en d id ika n d a sa r m engalam i peningkatan rata-rata 31,8 persen per tahun, yaitu dari sebesar Rp12,3 triliun (0 ,4 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 5, m enjadi sebesar Rp24,6 triliun (0 ,5 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 8 , dan diperkirakan m en capai sebesar Rp37,1 triliun (0 ,7 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 9. Realisasi anggaran belanja pada subfungsi pendidikan dasar tersebut terutam a digunakan untuk m em biayai program wajib belajar pendidikan dasar sem bilan tahun.

Dalam kurun waktu yang sam a, realisasi anggaran pada subfungsi pendidikan m enengah m engalam i peningkatan rata-rata 17,0 persen per tahun, yaitu dari sebesar Rp4,0 triliun (0 ,1 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 5 diperkirakan m en jadi Rp7,4 triliun (0 ,1 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 9. Realisasi anggaran pada subfungsi pendidikan m en en gah dalam per iode ter sebut digun akan un tuk m em biayai pr ogr am pen didikan m en en gah, baik pen didikan um um m aupun pen didikan agam a.

Sem entara itu, realisasi anggaran untuk subfungsi pendidikan tinggi dalam kurun waktu yan g sam a m en galam i pen in gkatan rata-rata 35,2 persen per tah un , yaitu dari Rp7,1 triliun (0 ,3 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 5, m enjadi Rp13,1 triliun (0 ,3 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 8 , dan diperkirakan m encapai Rp23,5 triliun (0 ,4 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 9. Realisasi anggaran pada subfungsi pendidikan tinggi d a la m ku r u n wa kt u t e r s e b u t t e r u t a m a d igu n a ka n u n t u k p e n ye d ia a n p e la ya n a n pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi, yang m encakup adm inistrasi, operasi ataupun dukungan untuk pendidikan tinggi.

Selanjutnya, realisasi anggaran untuk subfungsi pelayanan bantuan terhadap pendidikan dalam periode tahun 20 0 5– 20 0 9 m engalam i peningkatan rata-rata 57,5 persen per tahun, yaitu dari sebesar Rp2,6 triliun (0 ,1 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 5, m enjadi Rp11,1 triliun (0 ,2 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 8 , dan diperkirakan m enjadi Rp15,8 triliun (0 ,3 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 9. Realisasi an ggaran pada su b fu n gsi p ela ya n a n b a n t u a n t er h a d a p p en d id ika n d a la m r en t a n g wa kt u t er seb u t digunakan antara lain untuk m em biayai program peningkatan m utu pendidik dan tenaga kependidikan, program pengem bangan budaya baca dan pem binaan perpustakaan, serta program m an ajem en pelayan an pen didikan .

Perkem bangan realisasi anggaran fungsi pendidikan tahun 20 0 5– 20 0 9 disajikan dalam

Grafik IV.14.

Kelu ar an (ou t p u t) yan g d ih asilkan d ar i ber bagai p r ogr am d an kegiatan p ad a fu n gsi

p e n d id ik a n d a la m k u r u n wa k t u 2 0 0 5– 2 0 0 9 t e r s e b u t , a n t a r a la in m e lip u t i: (1) m eningkatnya bantuan operasional sekolah (BOS) bagi 34,5 juta siswa dalam tahun 20 0 5, m enjadi 41,9 juta siswa dalam tahun 20 0 8 , dan diperkirakan m encapai 42,8 juta siswa pada 20 0 9; (2) terlaksananya bantuan beasiswa bagi 2,4 juta siswa tidak m am pu di jenjang pendidikan dasar dalam tahun 20 0 8 , dan diperkirakan m encapai 3,7 juta siswa dalam tah un 20 0 9. Sem en tara itu, pada jen jan g pen didikan tin ggi, beasiswa tersedia bagi 210 ribu m ahasiswa di 33 provinsi dalam tahun 20 0 8 dan diperkirakan m encapai 2 9 5,7 r ib u m a h a s is wa d a la m t a h u n 2 0 0 9 ; ( 3 ) t e r la k s a n a n ya p e n ye le n gga r a a n : (1) pendidikan kesetaraan paket A bagi sebanyak 10 0 .0 0 0 siswa dalam tahun 20 0 6 m enjadi

10 2.30 0 siswa dalam tahun 20 0 7 dan diperkirakan m encapai 10 8 .70 0 siswa dalam tahun 20 0 9, (2) pendidikan kesetaraan paket B bagi sebanyak 50 3.90 0 siswa dalam tahun 20 0 6 m en jadi 569.70 0 siswa dalam tahun 20 0 7 dan diperkirakan m en capai 499.90 0 siswa dalam tahun 20 0 9, dan (3) pendidikan kesetaraan paket C sebanyak 23.713 siswa dalam tahun 20 0 7 m enjadi 110 .70 1 siswa dalam tahun 20 0 8 .

Sem en tara itu, hasil (outcom e) yan g dicapai dari pelaksan aan berbagai program yan g

dibiayai dengan alokasi anggaran pada fungsi pendidikan dalam periode tersebut antara

lain berupa: pertam a, tercapain ya pen in gkatan taraf pen didikan pen duduk In don esia,

yan g ditun jukkan an tara lain den gan m en in gkatn ya an gka partisipasi pen didikan pada

sem ua jen jan g, yaitu: (a) An gka Partisipasi Murn i (APM) pada jen jan g SD/ MI/ SDLB/

Paket A m eningkat dari 94,3 persen dalam tahun 20 0 5 m enjadi 94,9 persen dalam tahun

20 0 7, dan diperkirakan m encapai 95,1 persen dalam tahun 20 0 9; dan (b) Angka Partisipasi

Kasar (APK) pada jenjang SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket B m eningkat dari 8 5,2 persen dalam t ah u n 20 0 5 m en jad i 9 6 ,2 p er sen d alam t ah u n 20 0 8 , d an d ip er kir akan m elam p au i 98 ,0 persen dalam tahun 20 0 9. Dengan laju peningkatan APK SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket

B t ah u n an an t ar a 3,0 sam p ai d en gan 4 ,0 p er sen . Ked u a, t er cap ain ya p en in gkat an

kem am puan keberaksaraan pen duduk In don esia, yan g ditan dai den gan m en in gkatn ya an gka m elek aksar a pen du du k u m u r 15 tah u n ke atas dar i 91,9 per sen dalam tah u n

20 0 6 dan diperkirakan m enjadi 98 ,8 persen dalam tahun 20 0 9. Ketiga, tercapainya akses

pen d id ikan ber m u tu d i d aer ah -d aer ah yan g selam a in i su lit d ijan gkau oleh layan an

pendidikan. Keem pat, tercapain ya pen in gkatan m utu perguruan tin ggi, yan g tercerm in

dari keberhasilan beberapa perguruan tinggi untuk m asuk dalam kategori berkelas dunia

m au p u n kat egor i u n iver sit as ber kelas Asia. Kelim a, t er cap ain ya p en in gkat an cit r a

0 .0 10 .0 20 .0 30 .0 40 .0 50 .0 60 .0 70 .0 8 0 .0 90 .0

Realisasi Rea lisa si Re alisasi Realisasi APBN Dok. St im u lus RAPBN-P

20 0 5 20 0 6 20 0 7 20 0 8 20 0 9

Triliun rupiah

GRAFIK IV.14

PERKEMBANGAN REALISASI ANGGARAN FUNGSI PENDIDIKAN, 2005−2009

Pe n d id ika n Lain n ya

Pe laya n an Ba n t u an t erh ad a p Pe n d idikan Pe n d id ika n Men e n ga h

Pe n d id ika n Tin ggi Pe n d id ika n Dasa r Su b Fu n gsi La in n ya

In don esia m elalui peroleh an m edali em as pada kom petisi dan olim piade pen didikan in tern asion al.

Selan jutn ya, an ggaran fun gsi ekon om i m erupakan alokasi an ggaran dalam APBN yan g dim an faatkan un tuk m em biayai program -program saran a dan prasaran a tran sportasi, pertanian, pengairan, dan energi, yang diharapkan m am pu m endukung upaya percepatan pertum buhan ekonom i. Alokasi anggaran pada fungsi ekonom i tersebut m eliputi alokasi a n gga r a n b ela n ja kem en t er ia n / lem b a ga d a r i b eb er a p a su b fu n gsi, ya it u su b fu n gsi tran sportasi, subfun gsi pertan ian , kehutan an , dan kelautan , subfun gsi pen gairan , dan subfungsi energi dan bahan bakar.

Rea lisa si a n gga r a n b ela n ja p a d a fu n gsi ekon om i d a la m ku r u n wa kt u 2 0 0 5-2 0 0 9 m engalam i peningkatan rata-rata 28 ,9 persen per tahun, yaitu dari Rp23,5 triliun (0 ,8 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 5 diperkirakan m enjadi Rp65,0 triliun (1,2 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 9. Sem en tara itu, realisasi pen yerapan an ggaran pada

fungsi ekonom i dalam periode tersebut juga m engalam i peningkatan rata-rata 9,7 persen

per tahun, yaitu dari 66,4 persen terhadap pagu alokasi anggaran fungsi ekonom i dalam APBN-P II tahun 20 0 5 diperkirakan m enjadi 96,4 persen terhadap pagu alokasi anggaran fu n gs i e k o n o m i d a la m d o k u m e n s t im u lu s fis k a l t a h u n 2 0 0 9 . De n ga n b e r b a ga i per kem ban gan ter sebut, m aka por si alokasi an ggar an fun gsi ekon om i ter h adap total anggaran belanja K/ L dalam kurun waktu tersebut m eningkat 1,3 persen, yaitu dari 19,5 persen dalam tahun 20 0 5 m enjadi sebesar 20 ,5 persen dalam tahun 20 0 9. Peningkatan porsi alokasi anggaran pada fungsi ekonom i tersebut terutam a berkaitan dengan upaya pem erin tah un tuk m en dukun g percepatan pertum buhan ekon om i yan g berkualitas. Dalam tah un 20 0 5– 20 0 9, realisasi an ggaran pada subfun gsi tran sportasi m en galam i peningkatan rata-rata 39,0 persen per tahun, yaitu dari sebesar Rp9,1 triliun (0 ,3 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 5, m enjadi sebesar Rp24,7 triliun (0 ,5 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 8 , dan diperkirakan m encapai sebesar Rp33,9 triliun (0 ,7 persen terhadap PDB) dalam tahun 20 0 9. Realisasi anggaran pada subfungsi transportasi dalam periode tersebut digun akan an tara lain un tuk m elaksan akan : (1) program rehabilitasi/ pem elih araan jalan dan jem batan ; (2) program pen in gkatan / pem ban gun an jalan dan jem batan ; (3) pr ogr am r eh abilitasi pr asar an a d an sar an a lalu lin tas an gku tan jalan , angkutan sungai, danau dan penyeberangan, perkeretaapian, transportasi laut dan udara; serta (4) program peningkatan/ pem bangunan prasarana dan sarana lalu lintas angkutan jalan, angkutan sungai, danau dan penyeberangan, perkeretaapian, transportasi laut dan u dar a.

Keluaran (output) yan g dih asilkan dari berbagai program dan kegiatan yan g dibiayai d en ga n r ea lisa si a n gga r a n p a d a su b fu n gsi t r a n sp or t a si d a la m 5 t a h u n t er a kh ir , dian taran ya adalah terpeliharan ya sepan jan g 31.0 10 ,8 km jalan n asion al dan 52.8 76,4 m jem batan, terlaksananya peningkatan jalan nasional berupa penam bahan lajur jalan dari 74.930 lajur km dalam tahun 20 0 5 m en jadi 8 4.98 5 lajur km dalam tahun 20 0 9, serta tercapain ya pen in gkatan kon disi m an tap jalan dari sekitar 8 0 ,6 persen dari total pan jan g jalan n asion al sepan jan g 34.628 km dalam tah un 20 0 5 m en jadi 8 3,2 persen dari total panjang jalan sepanjang 36.40 6 km dalam tahun 20 0 8 . Di sam ping itu, sebagai kelanjutan dari pelaksanaan program pem bangunan, pada tahun 20 0 8 telah dihasilkan output sebagai berikut. Pertam a, terlaksananya pengadaan 31 unit bus sedang non AC, 122 un it bus sedan g AC, dan 40 un it bus besar un tuk an gkutan perin tis, kota, pelajar,

dan m ahasiswa, serta subsidi bus dan trayek perintis di 20 propinsi. Kedua, terlaksananya pengadaan dan pem asangan fasilitas keselam atan lalu lintas dan angkutan jalan berupa

1.952 km m arka jalan, 70 .90 2 m guardrail, 15.78 4 buah ram bu jalan, 23.18 5 m delin eator,

51 unit traffic light, 15 unit w arn in g light, 524 buah ram bu penunjuk pendahulu jalan,

10 .20 6 bu ah p aku jalan , d an 57 u n it cer m in tiku n gan d alam r an gka m en in gkatkan

Dokumen terkait