ment, pemerintahan dulu, itu adalah satu alat untuk menguntung-
kan aandeelhouders, untuk menguntungkan imperialisme, untuk
menguntungkan kolonialisme, untuk menguntungkan siinvestant
dari luar negeri, untuk menguntungkan si importeur dari luar ne-
geri, pendek, pemerintah jang demikian itu harus kita retool men-
72
djadi satu pemerintahan jang bertudjuan mengabdi kepada kepen tingan rakjat.
Demikian pula oleh karena pegawai2 adalah bagian daripada pemerintahan, pegawai2 pun harus diretool dan peretoolan pegawai2 ini djangan Saudara tidak masukkan pula didalam planning Saudara, tidak masukkan pula didalam Saudara2 punja plan tahapan perta ma. Pegawai2 harus diretool, njata, sebab persentage pegawai2 kita jang masih berdiri dengan satu setengah kakinja didalam alam kolonial masih banjak sekali. Mereka harus diretool, dengan ma tjammatjam djalan.
Saudara2 misalnja mengetahui bahwa saja achir bulan ini akan mengumpulkan sebagian daripada pegawai jang berupa polisi jang berupa djaksa2, jang berupa hakim2, akan saja kumpulkan di Istana Negara dan mereka akan saja tjoba memberi pengertian daripada alam baru, pengertian daripada apa tugas kewadjiban pegawai, apa jang mendjadi isi kepegawaian. Hal jang demikian itu adalah se bagian ketjil Saudara2 dari apa jang akan saja kerdjakan, Insja Allah Subhanahu wataala pada achir bulan ini, sebagian ketjil da ripada retooling besar2an daripada seluruh kepegawaian kita. Dan saja minta Saudara2 tjurahkan perhatian Saudara2 djuga diatas lapangan itu.
§ 57. Retooling
Kita harus membangun apparaat Pusat jang sanggup mengerah kan Daerah untuk membangun. Nah, ini timbal balik, Daerah dan Pusat : Daerah Pusat, Pusat Daerah, timbalbalik, ada Daerah2 jang tjurna ja, minta dari Pusat, tunggu dari Pusat, minta dari Pu sat, tunggu dari Pusat. Sebaliknjapun banjak orang2 di Pusat, jang selalu perlu didorong oleh Daerah, untuk memperhatikan pemba ngunan semesta jang meliputi seluruh wilajah Republik Indonesia antara Sabang dan Merauke, Pemerintah Pusat jang sanggup menge rahkan Daerah untuk ikut membangun, sebaliknjapun apparaat Daerah jang harus ikut memikul tanggung djawab dalam pemba ngunan.
Sampai kepada Pemerintah Desa, sebenarnja harus kita retool. Biasanja Pemerintah Desa, itu, sudah baik, tetapi masih hidup pula didalam alam kuno, bukan sadja Pemerintah Desa itu, terutama sekali masih banjak sekali terutama sekali di Djawa, Pe merintah Desa jang tjuma ,,sumuhun dawuh", tetapi didalam la pangan pemikiran sosial ekonomispun, kadang2, bukan kadang2, ba njak sekali jang masih harus kita retool.
Misalnja Saudara2 mengetahui saja punja tjita2 untuk bagi kepentingan sandangpangan memechaniseer penanaman padi. Dengan mechanisasi kita akan dapat lebih banjak memproduceer padi dan mechanisasi itu hanja bisa berdjalan baik, djikalau kita menga dakan kollektivisasi, dan kollektivisasi dan mechanisasi ini hanja mungkin djikalau padi jang kita tanam itu bukan padi air, tetapi padi kering, sehingga galengan2, apa namanja pematang2 bisa kita hapuskan. Biaja untuk irigasi dengan begitupun turun.
Djikalau menurut tjita2 saja pematang2, galengan2 bisa kita hapuskan, kedok2an sawah bisa kita persatukan mendjadi kompleks
jang luas2 dan besar2, oleh karena tanpa pematang2 dan galengan2 dan kita bisa mendjalankan mechanisasi, maka demikian itu Saudara2 akan meninggikan, menaikkan produksi padi, produksi palawidja dan melepaskan banjak sekali tenaga jang tadinja terikat kepada pena naman padi untuk misalnja, industri ketjil.
Tetapi pikiran jang demikian ini dibeberapa tempat ditentang, artinja tidak mendapat persetudjuan daripada Pemerintah Desa. Dikatakan merubah sama sekali sosial struktur daripada desa, jang dulunja tiap2 orang tani mempunjai bidang sawah dengan dia punja kedok2an sendiri, sekarang akan dirobah sama sekali, akan dimecha nisir, akan dikollektivisir. Demikian itu dibeberapa tempat tidak di mengerti oleh Pemerintahan2 Desa sehingga Pemerintahan2 Desa pada batinnja tidak menjetudjui dengan penjelenggaraan tjita2 sebagai jang saja kemukakan itu tadi. Sehingga perlu Saudara2pun memper hatikan pembangunan, pembentukan Pemerintah Desa sebagai lan dasan daripada segala usaha pembangunan.
§ 58. Ekonomi dan keuangan
Kemudian, Sdr. J.M. Ketua mengadakan sistimatik keempat, la pangan ekonomi dan keuangan. Saja ada membuat tjatatan sendiri beberapa hal mengenai ekonomi dan keuangan, lapangan ini, pikiran saja tertudju kepada hal2 sebagai berikut :
Milik perseorangan, wah, itu satu kardinaal probleem, pri vaat bezit itu akan dihapuskan atau tidak ? Sebab siapa bitjara tentang sosialisme banjak sekali pikirannja lantas tertudju kepada privaat bezit. Privaat bezit itu akan dihapuskan oleh Republik In donesia apa tidak ? Saja berpikir kepada sosialisme a la Indonesia Saudara2 dan djikalau saja berkata a 1a Indonesia, dengan sendiri nja saja berpikir kepada kekeluargaan, saja berpikir kepada kego tongrojongan, kepada Ekasila daripada peri kehidupan rakjat In donesia ini, maka saja berpikir dan berpendapat, entah disetudjui oleh Saudara2 atau tidak, jah, milik perseorangan privaat bezit, di akui, dalam batas2 jang tertentu. Privaat bezit, milik perseorangan diakui dalam batas2 jang tertentu dan milik perseorangan kita nja takan berfungsi sosial.
Sebagaimana tertulis dalam Undang2 Dasar kita, Saudara2 te gas itu bahwa kita mendjalankan ekonomi kekeluargaan, dan me nurut anggapan saja, ekonomi jang berdasarkan kekeluargaan tidak bisa berdjalan, djikalau kita tidak membatasi privaat bezit itu. Bataszjang tertentu harus kita adakan dan privaat bezit kita njata kan berfungsi sosial. Saudaraasaja minta masuk didalam alam pikiran jang demikian itu agar supaja nanti Saudara2 betul2 bisa menudju kepada peren tjanaan menudju kepada sosialisme a la Indonesia.
Kedua : tjatatan saja jang kedua : kegiatan produksi terutama di tudjukan kepada memenuhi kebutuhan vitaal rakjat. Djelas ta dipun sudah saja katakan.
Tiga : segala kegiatan pengangkutan dan distribusi diarahkan su paja barang2 tiba dengan tjepat, merata dan murah ditangan rakjat. Djelas tadipun sudah saja katakan.
Empat : segala kegiatan ekspor, dibawa kepada tingkatan ekspor barang djadi. Djelas tadipun sudah saja katakan.
Lima : segala kegiatan impor dibawa kepada tingkatan impor ba rang modal. Djelas, tadipun sebenarnja sudah saja katakan. Enam : industri berat dan industri dasar harus dibangun sebagai
dasar perkembangan industri menengah dan rumah dan sebagai sjarat mutlak untuk menambah produksi dan memperbaiki ting katan hidup rakjat dengan tjepat.
Tudjuh : produksi, pengangkutan, distribusi daripada bahan pen ting diselenggarakan oleh Negara, sekurang2nja dikuasai oleh Negara. Undang2 Dasar kita berkata bahwa semua perusahaan jang menguasai hadjat hidup rakjat banjak dikuasai oleh Ne gara.
Delapan : Pemerintah Daerah diandjurkan bergerak dalam ketiga lapangan itu tadi.
Sembilan : kooperasi diandjurkan bergerak didalam ketiga lapangan tersebut. Dalam masa pergolakan ini terutama sekali didalam lapangan industri.
Sepuluh : pihak Swasta diberi kesempatan dalam.lapangan produksi, terutama sekali lapangan produksi bahan vitaal dan tidak da lam lapangan distribusi barang vitaal.
Saja ulangi : pihak Swasta diberi kesempatan luas dalam la pangan produksi, terutama sekali lapangan produksi bahan vi taal dan tidak dalam lapangan distribusi bahan2 vitaal.
Sebelas : ini plan Dewan Perantjang Nasional, djikalau keadaan jang sekarang masih. memberi lapangan kepada swasta untuk ikut tjampur didalam distribusi barang vitaal, saja minta ke pada Dewan Perantjang Nasional, untuk menjusun plan tahapan pertama demikian rupa sehingga nanti swasta itu hanja ber gerak diberi lapangan dilapangan produksi sadja dan lapangan distribusi barang vitaal, tidak dalam lapangan swasta lagi. (Saja melihat ada dua menteri jang sudah berbisik, satu sama lain).
Duabelas : Pengangkutan : Saja tadi berkata, tahapan pertama, djangan lupa pengangkutan dan distribusi. Pengangkutan na sional, pengangkutan nasional diselenggarakan oleh Pemerintah. Plan : kalau sekarang keadaan belum demikian, tjobalah robah Saudara2 didalam Saudara punja plan, agar supaja pe ngangkutan nasional didjalankan oleh Pemerintah. Pengang kutan antarDaerah diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah, djika perlu bersama2 dengan pihak Swasta.
Tigabelas : pihak Swasta diberi kesempatan bergerak dalam sektor pengangkutan dalam satu daerah. Saja melihat saja mendapat persetudjuan daripada Sdr. Menteri Muda Pelajaran.
Empatbelas : impor dan ekspor diselenggarakan seluruhnja oleh Negara. Kalau sekarang belum demikian, saja minta Dewan Perantjang Nasional mengadakan plan jang demikian Impor dan ekspor diselenggarakan seluruhnja oleh Negara.
Saudara2 masih ada lagi beberapa hal, tetapi Saudara2 bisa me mikirkan hal itu sendiri.