• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemikiran Dakwah Habib Rizieq dan Kekerasan

PEMIKIRAN DAN DAKWAH

D. Pengalaman Karir Habib Rizieq

3. Pemikiran Dakwah Habib Rizieq dan Kekerasan

Tidak ada seorangpun yang memungkiri bahawa sikap lembut dan bijak adalh sikap yang terpuji, bahkan harus dikedepankan di berbagai situasi dan kondis apalagi dalm beramar ma’ruf nahi munkar.

Kekerasan adalah cerminan dari dua sikap yaitu pertama cerminan dari kekasaran sikap dan kebengisan hati lalu yang kedua ketegasan sikap dan ketegaran prinsip22.

Untuk yang pertama jelas dilarang karena bertolak belakang dengan prinsip kelembutan yang diajarkan Islam. Sedang untuk yang kedua, sama sekali tidak bertentangan dengan prinsip kelembutan, karena ia hanya merupakan tindak lanjut dari suuatu proses amar ma’ruf nahi munkar dengan kelembutan yang tak terselesaikan.

Amar ma’ruf nahi munkar adalah kewajiabn dan jika ia tidak bisa ditegakkan dengan sempurna kecuali dengan sikap tegas dan keras, maka sikap tersebut menjadi wajib demi tegak dan sempurnanya kewajiban amar ma’ruf nahi munkar.

21

Didin Saefudin, Pemikiran Modern dan Postmodern Islam: Biografi Intelektual 17 Tokoh, (Jakarta: PT Grasindo, 2003), h. 223

Sikap tegas dan keras pada kondisi seperti ini bukan kekerasan yang tercela, karena ini menjadi perantara perjuangan yang lazim demi sempurnanya amar ma’ruf nahi munkar yang diperjuangkan. Kekerasan seperti ini dibolehkan didalam Al-Qur’an (Q.S Al-Fath: 29, At-Taubah: 73 & 123 dan At-Tahrim: 9) dan As-Sunnah.

Sikap tegas dan keras dalam perjuangan ini sering disalah artikan sebagai tindakan anarkis, brutal, main hakim sendiri dan tidak adanya toleransi. Habib Rizieq sering difitnah sebagai ulama fundamental yang sering mendahulukan kekerasan ketimbang berbincang-bincang dengan musyawarah.

FPI pun disebut-sebut sebagai perantara Habib Rizieq dalam menyalurkan ide fundamentalnya sehingga nama “ormas anarkis” atau “sekelompok preman berjubah” pun melekat dalam diri FPI. Munculnya aksi kekerasan dan nalar pemurnian yang mengharamkan keragaman dan hak-hak sipil-politik serta budaya. Menurut Zuhairi Misrawi fundamentalisme berbasis agama merupakan ancaman serius dalam konteks berbangsa dan bernegara karena ada pemaksaan pemahaman agama yang dangkal.23

Habib Rizieq menyesalkan terlalau cepatnya menyematkan sebagai gerakan radikal dan fundamentalis pada dirinya dan FPI. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia keluaran Departemen Pendidikan dan Kebudayaan terbitan Balai Pustaka bahwa disebutkan fundamentalis ialah penganut

23

gerakan keagamaan yang bersifat kolot dan reaksioner yang selalu merasa perlu kembali ke ajaran agama yang asli seperti tersurat dalam kitab suci. Dimana maksud kolot disini ialah tidak modern, kuno tua. Reaksioner ialah bersifat menentang kemajuan dan pembaruan.

Dan menurut kamus yang sama ekstrem ialah sangat keras dan teguh, fanatic. Serta radikal ialah amat keras menuntut perubahan.

Bilamana stempel-tempel diatas dimaksudkan sebagai golongan yang memegang tehuh ajaran agama, patuh kepada Allah dan Rasul-Nya Habib Rizieq menerimanya dan semoga termasuk kaum didalamnya.

Membela dan mempertahankan agama adalah melakukan upaya untuk menjaga keberlangsungan pengamalan ajaran agama secara aman dan tenang dengan menjauhkan segala bentuk kekerasan yang membahayakan kemurnian agama24. Pengertian tersebut mencakup upaya melawan penindasan terhadap agama, memerangi kezhaliman dan menentang kemunkaran. Hal inilah yang menjadi substansi peperangan Rasulullah SAW. Dan hal ini pula yang menjadi substansi penghancuran sarang kemaksiatan. Jadi keduanya mempunyai kesamaan substansial.

Ada sebuah kisah bahwa suatu hari kaum munafik ada yang mendirikan masjid untuk niat kemudharatan namun mereka menyampaikan alasan sambil bersumpah kepada Rasulullah bahwa masjid itu dibangun untuk kebajikan, melindungi kaum lemah serta kemudahan beribadah. Seusai masjid itu dibangun mereka mengundang Rasulullah

24

untuk mengikuti shalat didalamnya. Karena pada saat itu Rasulullah akan berangkat ke Tabuk maka Rasulullah hanya berucap Insyallah. Sepulang beliau dari Tabuk malaikat Jibril membawa wahyu Allah yang memberitahukan permasalahan masjid tersebut. Lalu Rasulullah pun mengutus para sahabat untuk menghancurkan masjid tersebut tanpa ada sedikitpun keraguan.

Dari kisah diatas dapat diambil pelajaran penting mengenai penghancuran sebuah tempat maksiat yaitu :

1. Tempat maksiat sebagai tempat kemunkaran layak dihancurkan apapun nama yang diberikan dengan maksud menyembunyikan niat tempat tersebut dibangun apalagi nama yang jelas-jelas berkonotasikan kemaksiatan

2. Bila “masjid” saja dihancurkan karena dibangun tidak sesuai dengan

fungsinya malah dijadikan tempat maksiat bagaimana dengan tempat-tempat hiburan, ajang prostitusi, praktek dukun, pabrik miras, lokasi judi, media porno dan sebagainya.

Kisah Fath Makkah pun merupakan bagian dari pengancuran kemunkaran yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim. Sedemikian rupa yang dilakukan oleh para Nabi namun Allah SWT tidak pernah mengecamnya apalagi meyebut tindakan tersebut sebagai tindakan “anarkis”. Inilah yang dijadikan pedoman Habib Rizieq bahwa tempat maskiat dan kemunkaran harus diberantas dengan cara dihancurkan karena aksi ini menjadi pilihan terakhir yang harus dilaksanakan.

Dalam penghancuran atau pembakaran tempat maksiat yang menjadi system dari penegakan amar ma’ruf nahi munkar maka terdapat 5 hukum didalamnya yaitu :

1. Wajib : jika kemunkarannya tidak bisa dihilangkan kecuali dengan dihancurkan dan dibakar.

2. Mandub : jika manfaat penghancuran/pembakaran jauh lebih besar daripada mudharatnya, dan kemudharatan tersebut mudah dihindarkan.

3. Mubah :jika manfaat penghancuran/pembakaran jauh lebih besar daripada mudharatnya, dan kemudharatan tersebut sulit dihindarkan.

4. Makruh : jika manfaat dan mudharatnya seimbang.

5. Haram : jika mengantarkan kepada mudharat yang lebih besar.

Jadi untuk menetukan hukumnya harus dilakukan pengkajian yang mendalam dengan ijtihad yang ekstra hati-hati dan harus dilakukan oleh ahlinya.

Selain penetapan hukum dalam pengahncuran tempat maksiat Habib Rizieq juga mempunyai mekanisme perjuangan amar ma’ruf nahi munkar yang diletakkan organisasinya (FPI) dalam melakukan “sweeping´dan memberangus tempat maksiat25. Mekanismenya adalah sebagai berikut:

1. Pengambilan keputusan berdasarkan syari’at Islam

Untuk mengambil suatu keputusan, apalgi yang berkaitan dengan gerakan fisik amar ma’ruf nahi munkar, seperti melakukan tindakan tegas terhadap sarang ma’siat, maka Habib Rizieq beserta FPI harus mengkajinya terlebih dahulu. Bahan keputusan dikaji secara ilmiah oleh para ahli sesuai Qur’an, Hadist dan ijtihad lainnya.

2. Pelaksanaan keputusan dengan menempuh prosedur hukum formal Negara terlebih dahulu.

Ini dalam rangka menghindari jebakan melawan hukum Negara untuk memelihara kesinambungan perjuangan organisasi, khususnya menyangkut gerakan fisik dalam melawan kemunkaran. Prosedur hukum formal ini meliputi: menghimpun dakta dan data sebagai bukti hukum adanya kemunkaran yang melanggar hukum agama dan Negara, menghimpun dukungan konkrit masyarakat sekitar yang telah diganggu dan dirugikan oleh kemunkaran tersebut, membuat laporan dan tuntutan ke seluruh instansi Negara yang berwenang baik eksekutif, legislative dan yudikatif sesuai dengan tingkat wilayah permasalahan.

3. Penggunaan dan pemanfaatn kekuatan umat saat prosedur menemui jalan buntu.

Jika pada saat prosedur hukum formal Negara menemui jalan buntu, dan penegakan amar ma’ruf nahi munkar sudah tidak bisa bisa segera dilaksanakan, berbagai pertimbangan telah dilakukan dengan cermat sesuai syariat maka Habib Rizieq dan organisasinya akan mengambil tindakan tegas dengan melibatkan segenap komponen umat. Jadi menurut Habib Rizieq terserah jika media ataupun siapa saja yang menyebut bahwa tindakan penegakan amar ma’ruf nahi munkar yang dilakukan olehnya beserta ormasnya itu adalah tindakan yang tergesa dan mendahulukan aksi anarkis, radikal sampai-sampai membuat julukan sebagai “preman berjubah”. Karena “keras” atau “tidak keras”, “ekstrim” atau “tidak ekstrim” itu adalah persepsi orang.

Bahkan FPI pun masuk dalam kategori organisasi fundamentalis radikal, hal ini karenakan FPI bukan hanya ingin mempertahankan Islam dari ancaman para sekularis tetapi karena mereka juga mempunyai agenda politik untuk menegakkan norma-norma Islam dalam kehidupan masyarakat Indonesia26. Menurut Muhammad Shahrur27, amar ma'ruf nahi munkar adalah salah dari empat doktrin yang ditengarai menjadi pemicu lahirnya tindak terorisme di dunia

26

Afadlal dkk, Islam Dan Rdikalisme Di Indonesia, (Jakarta: LIPI Press, 2005), h. 122

27

Alumnus Magister Fakultas Dakwah Universitas Islam As-Syafi'iyyah, Jatiwaringin Jakarta; Aktifis di Ikatan Da'i Muda Progressif (IDMASSIF) dan menjadi

Islam28. Itulah sebabnya Habib Rizieq dan FPI disebut sebagai teroris dan preman berjubah.

Sebenarnya eksistensi FPI itu tidak selalu berkaitan dengan kekerasan, anarkis, radikal dan semacamnya. Karena banyak pula aksi sosial yang dilakukan FPI, misalnya FPI membantu mengevakuasi korban longsor, banjir, Tsunami, gempa bumi dan lainnya. Label kekerasan yang melekat pada sososk Habib Rizieq san FPI itu tidak memungkinkan karena adanya settingan dari media massa. Menurut Jalaludin Rakhmat teknologi komunikasi yang ada saat ini bukan hanya menyajikan realitas atau berita fakta. Namun media massa saat ini dapat membuat realitas buatan dengan teknik-teknik presentasi (menonjolkan objek dengan special effects).29

Bila kita menerima realitas itu tanpa berpikir kritis, kita akan membentuk gambaran dunia yang keliru. Informasi yang kita terima tidak netral. Bila kita tidak menyadari hal itu kita dapat terjebak pada pandangan-pandangan yang salah yang akhirnya berpengaruh pada tindakan kita yang salah.

Gerakan amar ma’ruf nahi munkar ini dimaksudkan untuk membendung sekaligus melawan arus syetan yang sedang menggiring umat menuju kehancuran. Karena gerakan amar ma’ruf nahi munkar yang

28

Prio Pratama, “Membaca Ulang Amar Ma'ruf Nahi Munkar dalam Bingkai Kebebasan”, diakses pada 2 Januari 2014 dari

dilakukan saat ini hanyalah tindak lanjut dari perjuangan yang jauh sejak lama sudah dilakukan oleh para ulama pembawa Islam di Indonesia. Habib Rizieq mengatakan bahwa“Kita bukan perintis perjuangan kita hanya penerus perjuangan para pendahulu”. Allahumma aamiin.

Kesimpulan

Setelah peneliti mengkaji Pemikiran Dakwah Habib Rizieq, peneliti mengambil kesimpulan bahwa:

1. Dari segi efek kognitif (pengetahuan), keluarga, kerabat dan mad’u Habib Rizieq berpendapat bahwa pemikiran dakwahnya melalui hisbah yang beliau lakukan, keras dan tegas namun berprinsip serta pengajaran ilmu fiqih serta karya tulisnya adalah pendidikan sosial yang diajarkan secara praktis dan dipraktekannya di dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, beliau juga tetap melaksanakan dakwah dengan ketiga metode dakwah yang utama yaitu bil hikmah, ma’uizatil hasanah dan mujadalah serta beliau juga mengembangkan dakwahnya dengan membangun pesantren yang nantinya bertujuan melahirkan generasi penerus perjuangan dakwah. 2. Dari segi efek efektif (perasaan), keluarga, sahabat dan mad’u beliau

sangat mengenal Habib Rizieq, mereka menilai beliau sebagai seorang yang ahli ibadah, menjalankan risalah Rasulullah. Beliau memiliki sifat tegas dalam mengambil keputusan, keras dalam berprinsip dan juga sangat disiplin dalam semua hal. Sosoknya yang berwibawa dan berkharismatik dapat membuat mad’u dan para jamaah menjadi simpatik

3. Dari segi konotatif (tindakan), seorang mad’u merasakan puas ketika Habib Rizieq menjelaskan materi yang sedang di bahas pemikiran beliau, cukup bagus, sesuai dengan apa yang di sampaikannya dan dapat

direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari serta tentang amar ma’ruf nahi munkarnya yang menjadi ciri khas beliau dalam berdakwah. Beliau juga sangat rinci dalam menjelaskan sebuah materi, jika ada mad’u yang bertanya satu pertanyaan maka beliau dapat menjelaskannya hingga ke akar-akarnnya dan hal itu membuat mad’u merasa sangat puas atas penjelasan beliau.

Saran-saran

1. Saran untuk Habib Rizieq, lanjutkan perjuangan menegakkan syariat Islam terutama amar ma’ruf nahi munkar karena masyarakat perlu pemahaman luas dan pengertian yang mendalam tentang amar ma’ruf nahi munkar. 2. Saran peneliti untuk Habib Rizieq, pertahankan ketegasan sikap dan

ketegaran prinsip yang dimiliki Habib Rizieq karena masyarakat Indonesia butuh sosok yang bisa dijadikan panutan untuk membawa Indonesia lebih baik dan menjadi NKRI Bersyariah.

3. Saran untuk masyarakat, lebih cerdas dalam memilah berita mana yang fakta dan mana yang buatan. Serta dapat memahami dan mengkaji ulang apa itu amar ma’ruf nahi munkar.

Afadlal dkk. Islam Dan Rdikalisme Di Indonesia. Jakarta: LIPI Press, 2005.

Alwani, Thoha Jabir. Krisis Pemikiran Modern Diagnosisi dan Resep Pengobatannya. Jakarta: LKPSI, 1989.

Amin, Samsul Munir. Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam. Jakarta: AMZAH, 2008.

Badruttamam, Nurul. Dakwah Kalaboratif Tarmizi Taher. Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu, 2005.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: SYGMA PT Sygma Examedia Arkanleema, 2009.

Faizah dan Effendi, Lalu Muchsin. Psikologi Dakwah. Jakarta: Prenada Media, 2006. Hamka. Pelajaran Agama Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1956.

H. Hasanuddin, A. Retorika Dakwah dan Publisistik dalam Kepemimpinan. Surabaya: Usaha Nasional, 1982.

Al-Jauziyah, Al-Hafizh Ibnul Qayyim. Akibat Berbuat Maksiat. Jakarta: Gema Insani Press, 1993.

Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2005. Madjid, Nurcholis. Khazanah Intelektual Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1985.

Misrawi, Zuhairi. Pandangan Muslim Moderat. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2010.

Moleong, Lexy J.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Rosdakarya, 2007. Nizar, Samsul. Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya

Media Pratama, 2001.

Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002.

_______________ Islam Aktual. Bandung: Mizan Pustaka, 1991.

Saefudin, Didin. Pemikiran Modern dan Postmodern Islam: Biografi Intelektual 17 Tokoh. Jakarta: PT Grasindo, 2003.

Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Qur’an : Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyaraka. Bandung: Mizan, 1999.

Press, 2012.

___________ Markaz Syariah: 25 Materi Ta’lim Bulanan Petamburan. Jakarta: Pustaka Ibnu Sidah, 2010.

Yafie, Ali. Teologi Sosial Telaah Kritis Persoalan Agama dan Kemanusiaan. Yogyakarta: LKPSM, 1997.

Yaqub, Hamzah.Publisistik Islam Dakwah dan Ledership. Bandung: CV Diponegora, 1982.

Majalah :

“Biografi Habib Muhammad Rizieq Syihab”, Suara Islam, 5 Oktober 2012.

Website :

KabarNet.com. Artikel diakses pada 3 November 2013 dari

http://kabarnet.wordpress.com/2013/10/28/inilah-kegiatan-sosial-fpi-yang-tak-dimuat-media/

Ma’ruf , Yudi. “Macam-macam Habib di Indonesia.” Artikel diakses pada 10 April 2013 dari http://habibindonesia.blogspot.com/2013/03/habib-muhammad-rizieq-bin-husein bin.html?m=1

Pratama, Prio. “Membaca Ulang Amar Ma'ruf Nahi Munkar dalam Bingkai

Kebebasan”. Artikel diakses pada 2 Januari 2014 dari

http://islamlib.com/?site=1&aid=1694&cat=content&title=suara-mahasiswa

Suara-Islam.com. “Habib Rizieq: FPI Bukan Musuh Negara, FPI Musuh Kezhaliman”. Artikel diakses pada 28 Agustus 2013 dari

http://suara-islam.com/mobile/detail/8150

Voaislam.com. “Syafi’I ma’arif : Kalau Beragama Secara Hitam Putih, Mungkin Lebih Baik Jadi Atheis”.Artikel diakses pada 5 Januari 2014 dari http://m.voa-islam.com//news/liberalism/2009/10/23/1479/syafii-maarif-kalau-beragams-secara-hitam-putih-mungkin-lebih-baik-jadi-atheis/

Nama : Habib Muhammad Rizieq Husein Syiha, MA, DPMSS

Jabatan : Imam Besar FPI

Waktu wawancara : Sabtu, 7 September 2013 pukul 16:00 wib

Tempat wawancara : Kediaman Habib Rizieq

1. Siapa nama lengkap Habib ?

Jawab: Muhammad Rizieq Husein Syihab 2. Tempat dan tanggal lahir Habib. ?

Jawab: Jakarta 24 Agustus 1965 3. Siapa nama orang tua Habib ?

Jawab: Sayyid Husein Syihab dan Syarifah Sidah Al-Attas

4. Habib anak keberapa dari berapa saudara dan siapa nama saudara-saudara Habib ? Jawab: Saya mempunyai 6 orang saudara.

5. Siapa nama istri dan anak-anak Habib ?

Jawab: Syarifah Fadlun Yahya (Istri), Syarifah Rufaidah Syihab, Syarifah Humaira Syihab, Syarifah Zulfa Syihab, Syarifah Najwa Syihab, Syarifah Mumtaz Syihab, Syarifah Fairuz Syihab dan Syarifah Zahra Syihab.

6. Bisakah Habib menceritakan latar belakang keluarga Habib ?

secara diam-diam memberikan makanan kepada gerilyawan dan para pejuang kemerdekaan RI namun akhirnya ketahuan dan ayah saya ditangkap namun berhasil lolos walaupun harus tertembak pangkal pahanya. Ayah saya meninggal disaat saya berusia 11 bulan. Ibu saya bekerja sebagai penjahit pakaian serta perias pengantin, profesi itulah yang menjadi pekerjaan utama ibu saya untuk menghidupi saya beserta 6 orang saudara saya. Ibu saya wafat pada 19 Muharram 1343 H/3 Desember 2012.

7. Riwayat Pendidikan Habib ?

Jawab: Jejang pendidikan saya dimulai di SDN 1 Petamburan (Jakarta). Saya ingin bersekolah di SMP 40 Pejompongan (Jakarta) namun pindah ke SMP Kristen Bethel Petamburan karena jaraknya yang lebih dekat dengan rumah. Lalu saya melanjutkan pendidikan di SMA Islamic Village, Tangerang. Kemudian melanjutkan studi ke King Saud University, Riyadh – Arab Saudi, yang diselesaikan dalam waktu empat tahun dengan predikat cum-laude. Kemudian saya meneruskan studi mengambil S2 di University Malaya – Kuala Lumpur, Malaysia. Kini Kandidat Doktor di USIM (Universitas Sians Islam Malaysia).

8. Apakah keluarga Habib sebelumnya pernah mengira Habib akan menjadi seorang yang sukses seperti sekarang sampai dunia barat pun mengenal habib ?

Jawab: Saya dan Keluarga tidak pernah menganggap bahwa saat ini saya atau kami sudah sukses, karena kesuksesan hidup yang hakiki adalah manakala seseorang sudah mampu ISTIQOMAH di jalan Allah SWT. Sedang kami masih jauh dari keistqomahan, dan masih terus berharap agar bisa menjadi orang yang Istiqomah.

9. Bisakah Habib menjelaskan sekilas perjalanan karir Habib Dalam berdakwah ?

Jawab: Perjuangan dakwah saya dimulai sejak mendeklarasikan dan memimpin Front Pembela Islam tahun 1998 hingga kini saya senantiasa menjadi sasaran tembak, kritik, kecaman, tuduhan, tudingan, hinaan, fitnah dan caci maki, bahkan teror, ancaman dan intimidasi serta target pembunuhan. Di tahun 2002, saya dijebloskan dalam sel tahanan salemba, di tahun 2008 kembali dikurung dalam sel tahanan polda meto jaya. Sebabnya sederhana yaitu dakwah saya dianggap provokasi dan hasutan Amar Ma’ruf Nahi Munkarnya di anggap radikal dan anarkis, sedangkan kritik dan protes saya dianggap penghinaan dan penistaan terhadap penguasa.

10. Apa definisi dakwah menurut Habib dan bagaimana tujuan dasar dalam dakwah tersebut? Jawab: dakwah itu terbagi menjadi 3 medan,dakwah yang dilakukan secara lembut dan santun, hisbah atau namar ma’ruf nahi munkar dilakukan secara tegas dan keras serta jihad ini dilakukan lebih keras dari hisbah bahkan harus berkorban nyawa. Masyarakat yang seperti apakah, yang menjadi mad’u Habib ?

Jawab: Majemuk sekali, dari mulai yang santri sampai yang abangan, dari mulai yang pejabat sampai rakyat jelata.

11. Menurut Habib Seorang Da’i yang profesional itu seperti apa ?

Jawab: Da'wah itu bukan tontonan, tapi tuntunan. Da'wah itu bukan profesi, tapi kewajiban. Da'wah itu bukan lahan bisnis perdagangan, tapi lahan juang yang penuh pengorbanan. Nah, Da'i Sejati itu yang telah menempatkan Da'wah pada fungsi yang sebenarnya tersebut.

yang manfaat sehingga terwujud dalam bentuk kesuri-tauladanan. Kedua, Bil Mau'izhoh Hasanah yaitu Nasihat dan Pelajaran yang baik baik secara lisan mau pun tulisan. Ketiga, Bil Mujadalah yaitu Dialog dengan cara yang terbaik. Nah, ketiga metode tersebut wajib saya gunakan. Ada pun materi, ya harus komprehensif, baik yang terkait Aqidah dan Syariah mau pun Akhlaq. Dan itu mencakup aneka disiplinnilmu agama, mulai dari Tafsir, Hadits, Fiqih, Ushul Fiqih, Tarikh, dan lain sebagainya. Sedang Media Da'wah, ya apa saja yang manfaat dan kita mampu menggunakannya, baik dalam bentuk media cetak mau pun elektronik.

13. Banyak yang bilang bahwa Habib selalu menggunakan kekerasan dalam berdakwahnya di organisasi yang habib pimpin. Apakah ada kaitannya ideology yang habib punya dengan kekerasan yang kata orang2 sering habib lakukan?

Jawab: "Keras" atau "Tidak Keras", dan "Ekstrim" atau "Tidak Ekstrim", itu kan tergantung persepsi yang menilainya. Dulu, Diponegoro dan Imam Bonjol itu disebut "Ekstrimis" oleh Belanda, tapi kita menyebutnya "Pahlawan". Soal saya, silakan anda nilai sendiri.

14. Hambatan dan tantangan apa saja yang Habib Alami dalam berdakwah selama ini ?

Jawab: Da'wah yang lembut saja pasti ada tantangan, apalagi Hisbah yang tegas, terlebih Jihad yang keras, niacaya tantangannya akan semakin hebat lagi. Belajarlah dari tantangan perjuangan Nabi SAW yang diinfokan Allah SWT dalam Surat Al-Anfaal ayat 30, bahwa beliau mengjadapi tantangan Makar Penjara / Pembungkman, dan Makar Pembunuhan, serta Makar Pengusiran.

Jawab: Semakin maraknya kemaksiatan (sindikat pemurtadan, perdukunan, miras, narkotikan, pelacuran, pemerkosaan, pornoaksi/pornografi, premanisme hingga bebasnya tempat prostitusi) yang dilakukan sehingga sudah menjadi hal lumrah jika berbuat maksiat dan terkesan adanya pembiaran dari pemerintah.

16. Apa harapan Habib bagi Indonesia khususnya dalam menyikapi syiarnya dakwah Islam di Indonesia?

Jawab: Tekad kami menuju NKRI BERSYARIAH, yaitu NKRI yang menerapkan Syariat Islam secara Kaaffah.

Nama : Syarifah Rufaidah Syihab Status dalam keluarga : anak pertama

Jabatan : Mahasiswi Universitas Al-Azhar, Mesir

Waktu wawancara : Kamis, 21 November 2013 pukul 17:00 wib Tempat wawancara : Kediaman Habib Rizieq

1. Apa yang saudari ketahui tentang sosok Ayahanda (Habib Rizieq) terutama di dalam keluarga?

Jawab : Habib Rizieq adalah seorang Ayah yang sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya terutama pendidikan agama tapi tidak mengesampingkan pendidikan umum. Dalam hal pelaksanaan ibadah juga beliau sangat tegas. Akhlaqul Karimah juga tak lupa beliau tanamkan dalam keseharian anak-anaknya. Habib Rizieq adalah seorang

Dokumen terkait