• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemilihan Bimbingan Belajar Berdasarkan Citra Bimbingan

BAB IV PEMBAHASAN

4.2. Hasil Penelitian

4.2.5. Pemilihan Bimbingan Belajar Berdasarkan Citra Bimbingan

bahwa pendapat responden terhadap bimbingan belajar sangat positif dimana bimbingan belajar membuat responden semakin yakin dan percaya diri untuk dapat lulus UN dan PTN. Mean terendah (2,76) menunjukkan pendapat responden mengenai mengikuti bimbingan belajar merupakan tren. Hal ini dapat terlihat dengan jawaban kurang setuju yang diberikan sebanyak 147 responden.

4.2.5. Pemilihan Bimbingan Belajar Berdasarkan Citra Bimbingan Belajar

Citra lembaga bimbingan belajar menunjukkan citra lembaga ini secara keseluruhan atau mencakup segala hal yang dimiliki oleh perusahaan sebagai suatu keunggulan yang mereka miliki. Citra ini dapat mencakup pilihan program pendidikan yang dimiliki, pengajar yang profesional, popularitas, dan citra sebagai salah satu lembaga pendidikan yang terbaik. Citra dari lembaga bimbingan belajar inilah yang akan menunjukkan bagaimana responden dalam memilih sebuah bimbingan belajar.

Tabel 4.18 dibawah ini berisi beberapa pernyataan yang dapat menunjukkan hal-hal yang dipertimbangkan oleh responden dalam memilih bimbingan belajar

yang akan diikuti. Menurut Coleman seseorang akan bertindak mengarah pada suatu tujuan yang ditentukan oleh nilai atau pilihan (preferensi). Untuk menentukan pilihan tersebut individu akan mempertimbangkan berbagai hal yang akan menentukan tindakannya untuk mencapai keinginannya tersebut. Salah satu yang menjadi pertimbangan dari responden adalah popularitas dari sebuah lembaga bimbingan belajar. Saya memilih bimbingan belajar yang banyak diminati oleh teman sekolah saya, pernyataan ini menunjukkan popularitas sebuah bimbingan belajar disebuah sekolah. Dari 269 responden dalam penelitian ini ditemukan jawaban yang bervariasi terhadap pernyataan tersebut. Responden dengan jawaban terbanyak menyebutkan kurang setuju, bahwa popularitas sebuah bimbingan belajar dikalangan teman-teman sekolah bukan merupakan alasan responden dalam memilih bimbingan belajar. Jumlah responden dengan jawaban tersebut yaitu 126 orang (46,8%). Setuju menjadi jawaban dari 85 responden (31,6%), dimana popularitas sebuah bimbingan belajar dikalangan teman-temannya dapat mempengaruhi responden dalam memilih bimbingan belajar yang akan diikuti. Responden dengan jumlah 36 orang memberikan jawaban sangat setuju. Tidak setuju menjadi pilihan jawaban dari 18 responden (6,7%) dan sangat tidak setuju oleh 4 responden (1,5%) bahwa popularitasnya sebuah bimbingan belajar dikalangan teman-teman responden tidak mempengaruhi pilihan responden.

Program bimbingan belajar dengan harga yang mahal mempengaruhi pilihan saya untuk memilih lembaga bimbingan belajar tersebut.Pernyataan ini menunjukkan bahwa pilihan program yang telah dibuat oleh bimbingan belajar terdiri atas beberapa kelas dengan masing-masing harga yang berbeda. Dari 269

Tabel 4.18

Tabel Frekuensi Mengenai Pemilihan Bimbingan Belajar (Citra Bimbingan Belajar)

No. Pernyataan SS S KS TS STS Total Mean Std

deviasi 1. Saya memilih bimbingan belajar yang

banyak diminati oleh teman sekolah saya.

36 (13,4%) 85 (31,6%) 126 (46,8%) 18 (6,7%) 4 (1,5%) 269 (100%) 3,49 0,862 2. Program bimbingan belajar dengan harga

yang mahal memengaruhi pilihan saya untuk memilih lembaga bimbingan belajar tersebut. 73 (27,1%) 100 (37,2%) 61 (22,7%) 28 (10,4% ) 7 (2,6%) 269 (100%) 3,76 1,046 3. Latar belakang pendidikan tenaga pengajar

sangat penting untuk anda ketahui sebelum memutuskan pilihan bimbingan belajar.

90 (33,5%) 92 (33,8%) 70(26%) 7 (2,6%) 10 (3,7%) 269 (100%) 3,91 0,923 4. Tenaga pengajar yang ramah dan bersahabat

merupakan salah satu unsur penting yang dapat memengaruhi pilihan saya untuk mengikuti bimbingan belajar.

93 (34,6%) 93 (34,6%) 61 (22,7%) 19 (7,1%) 3 (1,1%) 269 (100%) 3,94 0,978 5. Sayamelakukan banyak pertimbangan

sebelum memilih bimbingan belajar.

87 (32,3%) 111 (41,3%) 54 (20,1%) 12 (4,5%) 5 (1,9%) 269 (100%) 3,98 0,934 6. Biaya yang berbeda-beda yang ditawarkan

oleh berbagai bimbingan belajar mempengaruhi saya untuk memilih bimbingan belajar. 53 (19,7%) 122 (45,4%) 74 (27,5%) 16 (5,9%) 4 (1,5%) 269 (100%) 3,74 0,900 7. Saya memilih bimbingan belajar yang sudah

sangat terkenal di kota Medan.

44 (16,4%) 124 (46,1%) 77 (28,6%) 22 (7,8%) 2 (0,4%) 269 (100%) 3,69 0,867 Sumber: Kuesioner September 2015

responden dari 3 bimbingan belajar yang berbeda menunjukkan bahwa 100 responden (37,2%) berpendapat setuju bahwa responden memilih pilihan program dengan biaya yang mahal. Responden berjumlah 73 orang (27,1%) memberikan jawaban sangat setuju dengan pilihan program bimbingan belajar yang responden ikuti. Jawaban kurang setuju diberikan oleh 61 responden (22,7%) sedangkan 20 responden lainnya (10,4%) memberikan jawaban tidak setuju dengan pernyataan diatas bahwa pilihan program belajar yang yang ditawarkan pada responden tidak mempengaruhi responden untuk membuat keputusannya terhadap pilihan yang akan ia ikuti. Sama halnya dengan 7 responden (2,6%) yang memberikan jawaban sangat tidak setuju.Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti ditemukan fakta bahwa semua pilihan program yang diberikan oleh lembaga bimbingan belajar adalah yang terbaik dengan tujuan agar semua siswa dapat lulus UN dan PTN, walaupun memiliki perbedaan harga dan perbedaan fasilitas kelas.

Latar belakang pendidikan tenaga pengajar sangat penting untuk diketahui sebelum responden memutuskan pilihan bimbingan belajar yang akan diikuti. Pernyataan ini menunjukkan bahwa tenaga pengajar menjadi salah satu bahan pertimbangan dari responden dalam menentukan pilihannya. Dari 3 bimbingan belajar yang ada, peneliti mendapatkan informasi bahwa mereka yang dapat menjadi tentor atau pengajar di bimbingan belajar ini adalah mereka yang telah lulus minimal S1. Bimbingan belajar Ganesha Operation, Sony Sugema College dan Prosus Inten menyediakan tenaga pengajarnya yang terbaik dan profesional dibidangnya.Bimbingan belajar Inten menyediakan tenaga pengajar yang telah berpengalaman selama kurang lebih 15 tahun, berdedikasi tinggi, berdedikasi tinggi dalam mengajar dan terseleksi.

Pengajar bimbingan belajar Inten ini juga ada yang merupakan penulis buku-buku pelajaran SMA. Bimbingan belajar Ganesha Operation menyediakan pengajar yang merupakan lulusan PTN dan profesional. Beberapa tentor yang peneliti temui adalah guru dari sebuah sekolah SMA di Medan. Bimbingan belajar Sony Sugema College menyediakan tenaga pengajar yang ahli dibidangnya yaitu mereka yang memiliki pendidikan minimal S1. Selain itu dibimbingan belajar SSC ini juga terdapat tentor yang juga berprofesi sebagai dosen. Bimbingan belajar ini akan menyediakan waktu bagi tentor untuk memperkenalkan dirinya kepada responden, sehingga responden dapat mengetahui identitas diri dan pendidikan tentor yang akan memberikan materi kepada mereka. Hasil pembagian kuesioner dijelaskan apakah latar belakang pendidikan tenaga pengajar menjadi pertimbangan dari responden. Responden dengan jumlah terbanyak memberikan jawaban setuju terhadap pernyataan diatas sebanyak 92 responden (33,8%) dan jawaban sangat setuju oleh 90 responden (33,5%). Hal ini menunjukkan bahwa latar belakang tenaga pengajar menjadi bahan pertimbangan dari responden dalam memilih bimbingan belajar yang akan diikuti yang diharapkan dapat menunjukkan profesionalitas dari seorang tentor. Berbeda dengan jawaban diatas 70 responden (26%) justru memberikan jawaban kurang setuju dengan pernyataan tersebut dan tidak setuju oleh 7 responden lainnya (2,6%) dan jawaban sangat tidak setuju oleh 10 responden (3,7%).

Tenaga pengajar yang ramah dan bersahabat merupakan salah satu unsur penting yang dapat mempengaruhi pilihan saya untuk mengikuti bimbingan belajar. Pernyataan ini akan menunjukkan bahwa bimbingan belajar yang saat ini diikuti oleh responden menyediakan tenaga pengajar yang ramah dan akrab dengan responden. Dari 269

responden yang berasal dari bimbingan belajar Ganesha Operation, Sony Sugema College dan Inten maka diperoleh data bahwa jumlah terbanyak yaitu masing-masing 93 responden (34,6%) menyatakan jawaban sangat setuju dan setuju dengan pernyataan diatas. Berbeda dengan 61 responden lainnya (22,7%) yang memberikan jawaban kurang setuju, 19 responden dengan jawaban tidak setuju (7,1%) dan sangat tidak setuju oleh 3 responden (1,1%). Hal ini menunjukkan bahwa tenaga pengajar di bimbingan belajar tersebut bersikap ramah dan bersahabat sehingga responden memilih untuk mengikuti bimbingan belajar tersebut. Dari hasil observasi peneliti ditemukan fakta bahwa, bimbingan belajar Ganesha Operation dan Inten memberikan keharusan atau aturan bagi para pengajar untuk berusaha mengingat nama dari siswanya sehingga mereka dapat akrab dengan siswa. Hal tersebut terbukti dengan para tentor yang sangat akrab dengan para siswa dengan menyebutkan nama siswa tersebut dengan baik. Tentor juga harus berusaha dengan baik agar dapat mengajar responden dengan baik, sabar dan bersahabat dengan siswa sehingga responden tidak memiliki rasa segan atau takut untuk mendiskusikan pelajaran dengan mereka. Dengan keakraban tersebut siswa bahkan tidak hanya bertanya mengenai pelajaran saja kepada tentornya tetapi juga akan menceritakan hal-hal lain diluar pelajaran mereka. Fakta tersebut terjadi di bimbingan belajar Ganesha Operation, disela-sela diskusi, mereka akan bercanda satu sama lain dengan tentor setelah itu mereka akan melanjutkan lagi diskusinya. Berbeda dengan bimbingan Sony Sugema College dimana tentor dan siswa jurusan IPA tidak mengenal satu dengan yang lainnya dengan baik. Bahkan bimbingan belajar ini memasang spanduk yang berisi foto-foto dari tentor, nama dan mata pelajaran yang ia ajarkan. Ketika proses diskusi terjadi, tentor hanya berusaha untuk memberikan pengajaran yang

sederhana dan mudah dimengerti oleh siswanya. Lain halnya lagi dengan responden bimbingan belajar SSC jurusan IPS dimana tentor dan siswanya sangat akrab. Keakraban yang terjadi antara mereka bahkan ada yang berlebihan, yang membuat siswa dan tentor tidak serius ketika belajar diruang kelas. Keakraban yang terjadi diantara mereka bahkan menjadi disalahgunakan sehingga belajar menjadi sebuah ranah bermain dan bercanda antara tentor dan siswanya.

Pernyataan ini ingin menunjukkan apakah banyak hal yang harus dipertimbangkan oleh responden sebelum memilih bimbingan belajar yang akan ia ikuti. Dari hasil kuesioner yang telah disebarkan sebelumnya kepada 269 responden, maka diperoleh data sebagai berikut: sebanyak 111 responden (41,3%) menyatakan setuju dan sangat setuju oleh 87 responden (32,3%). Hal ini menunjukkan bahwa responden harus mempertimbangkan berbagai hal sebelum mengambil tindakan selanjutnya dalam menentukan bimbingan belajar yang terbaik yang akan responden ikuti. Berbeda dengan 54 responden (20,1%) lainnya yang memberikan pernyataan kurang setuju bahwa responden tidak terlalu banyak mempertimbangkan dalam memilih bimbingan belajar. Responden lainnya yaitu 12 orang (4,5%) menjawab tidak setuju dan 5 responden (1,9%) dengan jawaban sangat tidak setuju.

Setiap bimbingan belajar memiliki biaya pendidikan yang berbeda-beda tergantung dengan fasilitas dan program belajar yang dipilih oleh responden. Biaya merupakan hal utama yang selalu menjadi pertimbangan bagi responden ketika ingin mengikuti bimbingan belajar. Oleh sebab itu, pernyataan ini akan mewakili jawaban responden apakah biaya yang berbeda-beda dari setiap bimbingan belajar yang ada mempengaruhi responden dalam memilih bimbingan belajar. Dengan 269 responden

yang tersedia sebagai sampel yang telah ditetapkan sebelumnya dalam penelitian ini maka ditemukan data sebagai berikut: 122 responden (45,4%) dengan jumlah yang paling banyak menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut dimana biaya merupakan hal utama yang harus responden pertimbangkan dan bahkan harus dibandingkan terlebih dahulu dengan bimbingan belajar lainnya.Responden lainnya dengan jumlah 74 orang (27,5%) memberikan jawaban kurang setuju. Sangat setuju menjadi jawaban berbeda lainnya yang disebutkan oleh 53 responden (19,7%) yang semakin menunjukkan bahwa biaya merupakan hal yang positif dan harus dipertimbangkan dengan baik. Berbeda dengan 16 responden (5,9%) yang menyatakan tidak setuju dan 4 responden (1,5%) menyatakan sangat tidak setuju yang menunjukkan bahwa biaya yang berbeda-beda tidak menjadi persoalan bagi mereka.

Pernyataan selanjutnya berkaitan mengenai pemilihan bimbingan belajar oleh responden yang didasarkan pada popularitas yang dimiliki oleh bimbingan belajar di kota Medan. Dari 269 responden dalam penelitian ini diperoleh data bahwa sebanyak 124 responden (46,1%) mempertimbangkan pemilihan bimbingan belajar dengan melihat terkenal atau tidaknya. Jawaban kurang setuju diberikan oleh 77 responden lainnya (28,6%) yang tidak mempertimbangkan terkenal atau tidaknya bimbingan belajar yang akan responden ikuti. Sangat setuju menjadi pilihan dari 44 responden (16,4%) terhadap pernyataan diatas dimana terkenalnya suatu bimbingan belajar dapat menunjukkan bahwa bimbingan belajar tersebut adalah bimbingan belajar yang berkualitas. Responden lainnya memberikan jawaban tidak setuju dengan frekuensi 22 orang (7,8%) dan 2 responden (0,4%) yang tersisa memberikan jawaban sangat tidak setuju.

Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa nilai mean tertinggi berada pada pernyataan responden melakukan banyak pertimbangan dalam memilih bimbingan belajar. Nilai mean yaitu 3,98 ini menunjukkan bahwa pemilihan bimbingan belajar yang dilakukan oleh responden sangat banyak khususnya terhadap citra bimbingan belajar. Nilai mean terendah yaitu 3,49 menunjukkan bimbingan belajar yang paling banyak diminati atau yang populer dikalangan teman responden tidak mempengaruhi pemilihan bimbingan belajar oleh responden berdasarkan citra bimbingan belajar tersebut.

Dokumen terkait