V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Kelayakan Agroindustri Berbasis Pisang Awak d
5.3.4. Pemilihan Strategi dan Pembahasan
Dari uraian faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari
analisis SWOT lewat pembobotan, maka secara ringkas dapat disajikan kedalam
matrik pembobotan analisis SWOT sebagai berikut :
Tabel 11. Matrik Pembobotan Analisis SWOT
Strengths/Kekuatan Skor Weaknesses/Kelemahan Skor
Jumlah petani pisang cukup banyak
3,125 Kualitas produksi agroindustri rendah
2,708
Produksi pisang tinggi 3,125 Tingkat diversifikasi
pengolahan pisang rendah
1,750
Harga produk relatif rendah 2,750 Belum ada kelembagaan usaha
2,000
Biaya produksi rendah 3,042 Tingkat pendidikan
pengusaha rendah
1,917
Upaya peningkatan nilai tambah
2,667 Teknologi pengolahan tradisional
2,000
Jumlah 14,708 Jumlah 10,375 Opportunities/Peluang Skor Threats/Ancaman Skor
Globalisasi perdagangan 3,333 Persaingan dari usaha sejenis dari daerah lain
1,667
Ketersediaan areal pengembangan pisang
3,167 Pemasaran produk olahan masih terbatas
1,833
Tingkat kesesuaian daerah dengan budidaya pisang
3,125 Perkembangan pabrik makanan olahan
2,042
Dukungan dari pemerintah daerah
3,333 Tingkat persaingan pengunaan lahan utk tanaman lain
1,667
Potensi kandungan gizi dalam pisang awak
3,042 Rendahnya moral
pengusaha
1,917
Jumlah 16,000 Jumlah 9,125
Tabel 11. menunjukkan bahwa bobot masing-masing variabel adalah S =
14,708; W= -10,375; O = 16,000; dan T =-9,125. Variabel W dan T merupakan
suatu keadaan yang akan mengurangi daya saing dalam pengembangan
Variabel-variabel tersebut dimasukkan kedalam diagram SWOT yang perhitungan
persamaannya dapat dilihat pada Lampiran 17 dan 18. Dari diagram SWOT dapat
diketahui titik P yaitu titik dimana pengembangan agroindustri pisang awak di
Kabupaten Pacitan berada dan ini dapat dijadikan pedoman dalam pemilihan
strategi sesuai dengan kuadran dimana titik itu berada (Gambar 8).
A O (16,000) B
P (2,813; 3,438) W (-10,375) S(14,708) D T (-9,125) C Gambar 8. Titik Posisi Pengembangan Agroindustri Pisang Awak Di
Gambar 8. menunjukan dapat diketahui bahwa posisi agroindustri pisang
awak di Kabupaten Pacitan berada pada kuadran I. Strategi pengembangan
agroindustri pisang awak di Kabupaten Pacitan yang sesuai dengan kondisi
tersebut adalah O-S atau strategi agresif yaitu peningkatan produksi untuk
mengoptimalkan potensi wilayah, peningkatan kualitas produksi melalui
peningkatan teknologi pengolahan dan pengembangan pasar dengan membentuk
jaringan pasar yang lebih luas.
1. Peningkatan produksi untuk mengoptimalkan potensi wilayah
Peningkatan produksi merupakan upaya dalam mengoptimalkan potensi
wilayah yaitu dengan tingkat efisiensi yang tinggi dan pada kegiatan
agroindustri berbasis pisang awak akibat bahan baku yang cukup murah dan
tingkat kelayakan usaha agroindustri berbasis pisang awak baik secara
ekonomi, teknis dan sosial merupakan salah satu dasar dari upaya
peningkatan atau pengembangan usaha agroindustri berbasis pisang awak
yang lebih besar lagi.
Pemanfaatan potensi pisang yang cukup besar melalui pengembangan
agroindustri berbasis pisang awak akan mampu meningkatkan nilai tambah
yang akan mampu memberikan dampak pada peningkatan pendapatan dari
pengusaha agroindustri berbasis pisang awak, pekerja agroindustri, petani
pisang sebagai penyedia bahan baku serta peningkatan pendapatan asli
daerah (PAD).
Selain itu dengan kekuatan yang lain yang dimiliki agroindustri seperti
sehingga kondisi tersebut dapat dimanfaat oleh pengusaha dalam upaya
pengembangan usaha berdasarkan peluang.
Kondisi tersebut akan mampu mendukung pengembangan agroindustri
berbasis pisang awak akibat produk yang dihasilkan mempunyai daya saing
komparatif maupun kompetitif
2. Peningkatan kualitas produksi melalui peningkatan teknologi pengolahan
Peningkatan kualitas produksi dari kegiatan agroindustri berbasis pisang
awak harus tetap diperhatikan dan ditingkatkan guna meningkatkan daya
saing di pasar dengan tingkat persaingan yang cukup tinggi terutamanya dari
produksi olahan pisang dari daerah lain seperti yang berasal dari Malang,
Jombang, Lumajang dan Mojokerto. Kualitas produk yang bisa ditingkatkan
adalah kemasan yang lebih menarik dengan warna dan jenis kemasan yang
menggunakan teknologi tinggi untuk dapat meningkatkan keyakinan
masyarakat konsumen terhadap produk yang ditawarkan adalah merupakan
produk unggulan. Selain itu hal yang perlu diperhatikan bahwa budaya
masyarakat Indonesia sangat perduli terhadap penampilan luar. Dimana
negara Indonesia sebagai konsumen potensial dengan jumlah penduduk
yang cukup besar akan dapat dapat dimanfaatkan secara optimal.
Sedangkan untuk memperluas segmen pasar dan meningkatkan daya saing
produk dari hasil produksi agroindustri berbasis pisang awak maka upaya
diversifikasi produk harus lebih tinggi yang mengarah keinginan atau selera
pada ciri khas yang tidak dimiliki dari daerah lain seperti kripik pisang
bolong yang hanya dimiliki oleh produk olahan dari Kabupaten Pacitan.
3. Pengembangan pasar dengan membentuk jaringan pasar yang lebih luas
Pengembangan pasar yang harus dapat dilakukan oleh pengusaha
agroindustri dalam peningkatan volume penjualan produk olahan yang saat
ini pemasarannya masih terbatas di daerah Kabupaten Pacitan saja, dengan
membentuk dan memperluas jaringan pasar baru dengan menambah
distributor-distributor baru diberbagai daerah. Dengan demikian jumlah
produksi dapat ditingkatkan lebih tinggi lagi selain untuk mengembangan
kegiatan agroindustri yang sudah tumbuh ataupun untuk menumbuhkan
kegiatan agroindusri baru yang bentuk dengan sistem kemitraan untuk
membentuk kegiatan usaha yang lebih kuat danb berdaya saing tinggi serta
mampu menerobos pangsa pasar yang lebih besar.
Kondisi ini didasarkan bahwa tingkat bahan baku dari pisang awak yang
cukup besar dan masih dalam kondisi banyak yang belum terolah serta
pisang awak yang mempunyai daya saing komparatif yaitu tidak semua
dearh terdapat pisang awak sehingga akan memungkinkan konsumen untuk
mengkonsumsinya, selain itu juga pisang awak yang mempunyai tingkat
gula tinggi dan dalam sistem pengolahannya tidak terdapat campuran gula
maka akan mempunyai daya saing yang tinggi untuk masuk pada pasar yang
lebih luas karena kebanyakan produk pisang olahan yang diproduksi dari
Perluasan jaringan pemasaran produk agroindustri berbasis pisang awak
harus diimbangi dengan pengembangan sistem manajemen distribusi untuk
dapat menjaga kondisi kesetiaan konsumen agar tercipta suatu kerjasama
yang saling menguntungkan dan mendukung pengembangan usaha secara
keseluruhan.
Selain itu pengusaha agroindustri yang bekerjsama dengan Pemerintah
Daerah dalam mengangkat produk lokal harus melakukan promosi yang
lebih gencar dalam rangka memperkenalkan keunggulan-keunggulan dan
kekhasan rasa dari produk olahan pisang awak. Peningkatan promosi pada
saat ini sangat memungkinkan dikarenakan perkembangan media massa
terutama melalui televisi swasta yang cukup banyak akan lebih
memudahkan untuk menjadikan media perkenalan produk.
Secara rinci dari strategi pengembangan agroindustri pisang awak di
Kabupaten Pacitan yang terdiri dari strategi, kebijakan, program dan kegiatan