• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Analisis Aspek Non Finansial

6.1.1 Aspek Pasar .1 Peluang Pasar

6.1.2.6. Pemilihan Teknologi

Kapasitas giling rata-rata PG Kremboong selama lima tahun terakhir sebesar 1.500 TCD. Kapasitas giling ini belum stabil karena jam berhenti belum terjadwal, terutama gangguan peralatan di boiler, evaporators, vacuum pans dan

centrifugals. Peralatan dan mesin pabrik sangat tua dan tidak efisien karena

sebagian besar menggunakan penggerak utama uap dan air. Konsumsi energi sangat tinggi sehingga perlu beberapa langkah untuk menghemat uap dan power, mengurangi kehilangan gula, pencapaian operasional yang efisien dan peningkatan kualitas produk gula dan inhouse keeping. Rangkuman secara singkat mengenai kondisi kondisi pabrik yaitu:

a. Peralatan sangat tua.

b. Teknologi proses tidak efisien. c. Penggerak mesin uap tidak efisien. d. Banyaknya jumlah peralatan kecil.

e. Tidak adanya sistem analisis yang handal.

f. Tidak adanya otomatisasi dan sistem kontrol proses. g. Tidak adanya inhouse keeping yang baik.

Restrukturisasi mesin yang akan dilakukan bertujuan untuk mempertahankan kinerja peralatan pendahuluan di PG Kremboong, modernisasi dan peningkatan kapasitas sampai 2.750 TCD, serta meningkatkan efisiensi. Mesin-mesin yang digunakan di PG Kremboong sudah melampaui umur teknisnya dan tidak dapat bekerja dengan maksimal sehingga terjadi penurunan efisiensi. Seluruh rencana modernisasi, peningkatan kapasitas, penggantian sejumlah besar peralatan yang tidak efisien, desain pipa air boiler yang sudah tua dan pengurangan secara simultan konsumsi energi atau bahan bakar untuk membuat pabrik mandiri dalam hal bahan bakar dan tenaga listrik selama musim giling. Mesin dan peralatan yang diganti merupakan bottle neck pada tiap tahapan proses produksi. Rekomendasi pabrik dan peralatan dikelompokkan sebagai berikut sebagai berikut:

a) Gilingan Kondisi saat ini

Memiliki empat unit gilingan masing-masing memiliki tiga rol dengan diameter 900 mm dan panjang 1.676 mm. Diameter journal 430 mm dan panjang 520 mm. Gilingan 1 dan 4 dilengkapi roll pengumpan (ukuran 60 persen roll muka). Gilingan 2 dan 3 dilengkapi roll umpan beralur (ukuran 100 persen roll muka). Penggerak gilingan 1 dan 2 : mesin uap tunggal, power 400 HP. Penggerak gilingan 3 : mesin uap silinder tunggal, power 130 HP. Penggerak gilingan 4 : mesin uap silinder tunggal, power 300 HP. Kondisi fisik gilingan cukup baik namun mesin penggeraknya sudah tua, tidak efisien, dan tidak cukup untuk kapasitas giling yang diharapkan. Tindakan

Mempertahankan empat gilingan yang ada, ditambah dengan roll pengumpan beralur baru dengan diameter 80 persen dari diameter roll muka. Roll atas semua gilingan harus roll lotus, kecuali pada gilingan akhir. Perbedaan pola alur gilingan menyesuaikan bentuk gilingan. Semua roll gilingan disarankan menggunakan alur dan skrapper mascherts. Semua mesin penggerak gilingan dan gigi reduksi diganti dengan empat set penggerak baru, masing-masing terdiri dari sebuah motor listrik AC SQ 350 kW, 660 V, 50 Hz, 6 pole, dikendalikan oleh VVVFD yang dipasang planetari gearbox lengkap dengan sistem pelumasan.

b) Pemanasan dan pemurnian nira Kondisi saat ini

Memiliki dua unit defekator masing-masing volume 4,3 m3 dan 0,31 m3.

Masing-masing waktu tinggal 3,1 menit dan 13 detik.

Memiliki empat unit dapur belerang dengan luas bakar masing-masing

1,89 m2, dengan kompresor udara yang digerakkan mesin uap. Tidak ada

sistem kontrol pH. Memiliki 6 buah juice heater, 5 buah juice heater

memiliki luas pemanas 125 m2 dan 1 buah 155 m2. Kondisi juice heater LP

Memiliki 1 unit clarifier, diameter 5.500 mm, kapasitas 1.300 HL dan 1 unit rotary vacum filter, diameter 3.150 mm,panjang 3.674 mm, dan luas

tapis 35 m2. Kondisi clarifier dan rotary vacuum filter tidak memuaskan.

Tindakan

Sistem pemurnian nira yang ada tidak efisien sehingga meningkatkan pemakaian bahan pembantu proses. Defekator yang ada tidak perlu digunakan.

Pemasangan juice flow stabilitation system untuk mengurangi fluktuasi aliran nira, pengaturan dosis pemberian susu kapur dan pH pada sulfitir nira mentah.

Mengganti juice heater LP 155 m2 yang ada dengan memasang satu unit

vapour line juice heater LP 170 m2 untuk memanaskan nira mentah. Memasang dua buah juice heater baru jenis tubular vertikal masing-masing luas pemanas pendahuluan II sedangkan lima buah JH dengan LP

125 m2 digunakan untuk cadangan.

Untuk memanaskan nira jernih, dipasang dua buah juice heater jenis direct

contact heater. Berturut-turut dua tahap pemanasan mengguanakan uap

pertama dan kedua evaporator.

Mengganti door clarifier dan rotary vakum filter dengan continous

clarifier diameter 8355 mm, kapasitas 3570 HL dan rotary vacuum filter

baru diameter 3.048 mm, panjang 6.096 mm, dan luas tapis 57 m2.

c) Putaran, pengeringan, penyaringan, dan pengemasan Kondisi saat ini

Memiliki 18 unit HGF dengan penggerak mesin uap, 9 unit untuk masakan A fore worker, 9 unit masakan A after worker.

Mempunyai 4 unit LGF, masing-masing kapasitas 6 ton per jam untuk masakan C dan 3 unit LGF, masing-masing kapasitas 5 ton per jam untuk masakan D.

Tindakan

Efisiensi stasiun putaran rendah dan kapasitas tidak sesuai untuk kapasitas 115 ton per jam. Semua unit HGF diganti dengan tiga unit HGF single

Pemasangan satu unit LGF untuk masakan D, diameter basket 1500 mm dan penggerak motor listrik. LGF yang ada dan LGF baru disusun sebagai berikut : single curing untuk masakan C dan double curing untuk masakan D.

Untuk menghindari pengguanaan uap baru tekanan 7 kg atau cm2 di HGF,

diusulkan menggunakan air kondensat superheated melalui PTHE serta penggunaan radiator (pengering udara) untuk sugar drying.

d) Pembangkit tenaga Kondisi saat ini

Memiliki Turbine Generator (TG), kapasitas 800 KVA, dan tekanan

operasi 7 kg atau cm2.

Memiliki tiga unit Diesel Generator (DG) masing-masing dengan kapasitas 520 kW, 416 kW, dan 120 kW.

Memiliki dua jalur dari PLN dengan masing-masing beban 555 KVA dan 240 KVA.

TG yang ada tidak efisien dan tidak cukup untuk kapasitas giling 1.600 TCD. Oleh karena itu, pabrik membutuhkan listrik dari PLN sebesar 300-400 kW selama musim giling.

Tindakan

TG yang ada diganti dengan satu unit turbin baru, kapasitas 4,5 MW yang mampu memproduksi listrik AC sebesar 6.000 V, 50 Hz. Tekanan steam

yang dibutuhkan 30 kg atau cm2g, temperatur uap 380⁰C dan tekanan uap

bekas yang dihasilkan sebesar 1,2 kg atau cm2g. Konsumsi uap tidak

melebihi 9,5 kg atau kW.

e) Boiler

Kondisi saat ini

Memiliki 10 unit boiler, terdiri dari 9 unit boiler jenis pipa api, kapasitas 34 ton per jam dan 1 unit boiler jenis pipa kapasitas 8,1 ton per jam tanpa

air heater. Total kapasitas boiler 46 ton per jam. Produksi uap jenuh untuk

jenis pipa api berkisar 8-13 kg atau cm2, dan untuk jenis pipa air berkisar

16 kg atau cm2. Tekanan uap jenuh pada saat operasional sekitar 9-10 kg

Semua boiler yang ada sangat tua, tidak efisien, dan tidak sesuai dengan kapasitas yang diusulkan.

Tindakan

Mengganti semua boiler jenis pipa api dan memasang satu unit boiler baru

jenis pipa air, kapasitas 60 ton atau jam, tekanan 32 kg atau cm2g dan suhu

uap jenuh 380±15⁰C (boiler jenis pipa air yang ada dipertahankan dan digunakan sebagai cadangan). Boiler baru dengan dapur efisiensi tinggi, dilengkapi dengan penggerak motor listrik untuk untuk pompa air pengisi ketel, ID Fan, SA Fan. Air heater dan economizer digunakan sebagai pembangkit panas untuk mencapai efisiensi panas 68 persen pada GCV ampas. Boiler memiliki wet scrubber antara IDF dan cerobong asap untuk

memasang tingkat SPM emisi maksimal 150 mg atau Nm3.

Memasang sistem transportasi dan penanganan ampas yang sesuai feeding

boiler baru, membawa ampas jika terjadi kelebihan ampas ke bagasse house dan mengembalikan lagi sebagai feeding ke boiler.