• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN EKONOMI DALAM MEMAHAMI PERSAINGAN USAHA

PERILAKU PELAKU USAHA UNTUK MENJADI POSISI DOMINAN MELALUI PEMILIKAN SAHAM YANG BERTENTANGAN DENGAN UU

B. Pemilikan Saham dalam Undang Undang No.40 Tahun

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan beberapa pengertian saham antara lain, dilihat dari sudut pandang ekonomis saham berarti surat bukti bagian modal perseroan terbatas yang memberi hak atas deviden dan lain-lain menurut besar kecilnya modal yang disetor; saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagi di pemilikan dan pengawasan.101 Pendapat yang lebih komperhensif disampaikan oleh John Downes dan Jordan Elliot Goodman yakni saham adalah kepemilikan skuitas dalam suatu perseroan. Kepemilikan ini diwakili oleh suatu sertifikat saham yang menyebutkan nama perusahaan dan pemilik saham.102

Setiap saham memberikan kepada pemiliknya hak yang tidak dapat dibagi, diatur dalam Pasal 52 ayat (4) Undang Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT). Pasal ini memuat ketentuan bahwa para pemegang saham tdak diperkenankan membagi-bagi hak atas saham menurut kehendaknya Secara sederhana saham dapat diartikan sebagai suatu hak atas bagian dari sesuatu terhadap harta kekayaan perseroan. Oleh karena itu dalam tiap-tiap akta pendirian suatui Perseroan Terbatas (PT) pasti disebutkan jumlah modal perseroan yang terbagi dalam jumlah saham-saham. dalam rangka pengumpulan modal dalam jumlah besar sebuah PT mengeluarkan saham. PT pada permulaannya tidak menerima pamasukan dari uang langsung atau tenaga atau prestasi seseorang kecuali dalam bentuk saham.

101 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, hal.861

Manahan : Perilaku Pelaku Usaha Untuk Menjadi Posisi Dominan Melalui Pemilikan Saham Yang Bertentangan Dengan UU No.5/1999, 2007.

USU Repository © 2009

sendiri. Dalam hal 1 saham dimiliki oleh lebih dari 1 orang, maka hak yang timbul dari saham tersebut hanya dapat digunakan dengan cara menunjuk 1 orang wakil bersama.103

Saham memiliki 3 (tiga ) fungsi utama, yaitu;

Apabila dalam UU No.1 / 1995 dimungkinkan dikeluarkan saham atas tunjuk (Pasal 42 ayat (2) UU No.1/1995) disamping saham atas nama, maka dalam UUPT yang baru ini hanya ada satu jenis saham yaitu saham atas nama sebagaimana diatur dalam pasal 48 UUPT ini, karena dengan dimungkinkannya perseroan mengeluarkan saham atas tunjuk akan lebih mudah terjadinya penyelundupan hukum.

Mengenai kepemilikan saham UUPT juga membuka kmungkinan Anggaran Dasar Untuk menetapkan persyaratan kepemilikan saham dengan memperhatikan persyaratan kepemilikan saham yang ditetapkan instansi yang berwenang.

Yang dimaksud saham atas nama adalah saham yang pemiliknya sudah tertera di dalamnya. Saham ini biasanya dipergunakan untuk pengamana agar tidak jatuh ke tangan orang yang tidak berkepentingan atau tidak diinginkan. Saham jenis ini sebenarnya dari segi perdagangan di luar bursa kurang begitru diminati, karena pemindahantangankan memerlukan prosedur balik nama.

Bagi saham atas nama boleh diberikan kepada pemiliknya, meskipun harga saham belum sepenuhnya dilunasi, sebab peralihan saham-saham atas nama dapat terjadi dengan pernyataan dari persero dan penerima yang diberitahukan secara resmi kepada direksi.

102 John Downes dan Jordan Elliot Goodman, Kamus Istilah Keuangan dan investasi, Jakarta, Elex Media komputindo, 1994, hal.89

Manahan : Perilaku Pelaku Usaha Untuk Menjadi Posisi Dominan Melalui Pemilikan Saham Yang Bertentangan Dengan UU No.5/1999, 2007.

USU Repository © 2009

a. Saham sebagai bagian dari modal. Dikatakan demikian karena pada dasarnya sahamitu merupakan modal, sebagai yang sering dibaca dalam akta pendirian PT. maka dapat dikatakan bahwa tiap saham merupakan bagian dari Modal yang menjelma dalam harga saham.

b. Saham sebagai tanda anggota. Setiap orang yang akan ikut serta sebagai anggota dlam kerjasam PT diwajibkan untuk memberikan pemasukan sejumlah uang ke dalam perseroan. Pemasukan inilah yang diperhitungkan dalam bentuk saham. Nominal uang pemasukan itu tercantum dalam saham. Jadi, dengan dimilikinya saham menunjukkan bahwa orang tersebut adalah anggota yang disebut persero dari PT. sebagai buktinya diberikan saham sbagai tanda anggota.

c. Saham sebagai alat legitimasi. Saham sebagai salah satu jenis surat berharga adalah surat legitimasi, artinya suatu surat yang menunjuk pemegangnya sebagai orang yang berhak khususnya di luar suatu proses. Jadi saham sebagai alat legitimasi, merupakan tanda bukti diri bagi orang yang namanya tercantum pada saham tersebut atau bagi orang yang memegangnya, untuk menuntut segala hak yang melekat pada surat saham itu. Adapun kewajiban utama dari pemegang saham ialah menyetor penuh harga saham yang telah diambil dan disanggupinya, ke dalam kas perseroan. Kewajiban-kewajiban lainnya biasanya ditetapkan dalam anggaran dasar atau khusus, tetapi hal ini tiodak boleh dipaksakan untuk ditetapkan atau datur walaupun dengan cara mengubah anggaran dasar. 104

103 C.S.T.Kansil, Pokok-Pokok Hukum Perseroan Terbatas Tahun 1995, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan, 1997, hal.99.

Manahan : Perilaku Pelaku Usaha Untuk Menjadi Posisi Dominan Melalui Pemilikan Saham Yang Bertentangan Dengan UU No.5/1999, 2007.

USU Repository © 2009

Dalam Pasal 51 UUPT ditentukan bahwa kepada pemegang saham diberikan bukti pemilikan saham untuk saham yang dimilikinya. Selanjutnya di dalam penjelasan Pasal 51 tersebut dikatakan bahwa pengaturan bentuk bukti pemilikan saham ditetapkan dalam anggaran dasar sesuai kebutuhan.

Dalam UUPT Terdapat hak-hak yang dimiliki oleh seorang pemagang saham, yaitu antara lain :

a. Hak pemegang saham untuk mengajukan gugatan terhadap perseroan ke pengadilan Negeri, apabila dirugikan karena tindakan perseroan yang dianggap tidak adil dan tanpa alasan wajar sebagai akibat keputusan RUPS, Direksi atau Komisaris.

b. Hak meminta kepada perseroan agar sahamnya dibeli dengan harga wajar, apabila yang bersangkutan tidak menyetujui tindakan perseroan yang merugikan pemegang saham atau perseroan yang berupa :

1. Perubahan anggaran dasar ;

2. penjualan, penjaminan, pertukaran sebagian besar atau seluruh kekayaan perseroan;atau

3. penggabungan, peleburan, atau pengambilalihan perseroan.

c. Hak untuk menghadiri RUPS dan mengeluarkan suara dalam RUPS, seperti yang diatur dalam pasal 52 ayat (1) UUPT.

Dalam praktek penjualan saham sering dijumpai dalam suatu anggaran dasar PT yang memuat klausa yang memberikan hak kepada pemegang saham untuk didahulukan dalam membeli saham-saham dari pemegang saham lainnya yang akan mengalihkan hak atas sahamnya. Atau didahulukan untuk membeli saham- saham yang dikeluarkan oleh PT dalam rangka emisi baru.

Manahan : Perilaku Pelaku Usaha Untuk Menjadi Posisi Dominan Melalui Pemilikan Saham Yang Bertentangan Dengan UU No.5/1999, 2007.

USU Repository © 2009

Dalam Pasal 53 ayat (4) UUPT diatur kembali mengenai klasifikasi saham yang terdiri dari :

a. Saham dengan hak suara atau tanpa hak suara

b. Saham dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris;

c. Saham yang setelah jangka waktu tertulis ditarik kembali atau ditukar dengan klasifikasi saham lain;

d. Saham yang memberikan hak kepada pemegang saham untuk menerima deviden lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian deviden secara kumulatif atau non kumulatif

e. Saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan perseroan dalam likuidasi.

Di samping itu, suatu ketentuan yang lazim dibuat dalam anggaran dasar PT adalah klasula oligarki yang bertujuan memberikan beberapa wewenang khusus dalam perseroan kepada pihak lain daripada para pemegang saham mayoritas , antara lain untuk menempatkan wakil-wakilnya dalam dewan direksi dan ataua dengan komisaris. Contoh pengaturan oligarkis adalah pembagian saham dalam saham prioritas dan saham biasa. Berkaitan dengan pengaturan oligarkis tersebut perlu diperhatikan bahwa tidak dibenarkan adanya ketentuan dalam AD Perseroan yang mensyaratkan bahwa anggota direksi dan atau dewan Komisaris hanya dapat diberhentikan apabila hal itu disetujui oleh jenis saham tertentu (saham prioritas). Pengaturan demikian memberikan hak veto kepada jenis saham tertentu, hal mana

Manahan : Perilaku Pelaku Usaha Untuk Menjadi Posisi Dominan Melalui Pemilikan Saham Yang Bertentangan Dengan UU No.5/1999, 2007.

USU Repository © 2009

bertentengan dengan hak RUPS untuk untuk sewaktu-waktu memberhentikan mereka.105

a. Satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50 % (lima puluh persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu . Semua saham yang sudah diterbitkan dan sudah diambil oleh pemegangnya dicatat dalam daftar pemegang saham atau buku saham yang dipelihara leh direksi. Demikian setiap bentuk peralihan saham, harus dicatat sesuai dengan ketentuandalam anggaran dasar. Dalam kaitannya dengan kedudukan hukum pemilik sertifikat saham, buku daftar pemegang saham dapat menjadi petunjuk tentang siapa yang tercata dalam buku tersebut, yang secara yuridis dapat merupakan indikator siapa sebenarnya yang berstatus sebagai pemilik saham dari suatu PT.

C. Posisi Dominan yang Diperoleh melalui Pemilikan Saham yang