• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Peranan Pemuda

2. Pemuda di bidang sosial keagamaan

Hubungan pemuda Al-Hidayah dengan masyarakat, pada deskripsi data di atas telah dijabarkan bahwa pemuda Al-Hidayah mendirikan TPA dengan beberapa pertimbangan. Salah satu pertimbangannya adalah merujuk kepada visi TPA Al-Hidayah yakni membentuk generasi Qur‟ani yang beraqidah kuat,

mampu membaca menulis dan mengamalkan kandungan Al-Qur‟an.Untuk

melaksanakn dan mewujudkan visi tersebut tentu peran pemuda ini harus didukung oleh warga sekitar atau masyarakat.

Untuk mengetahui hubungan pemuda dengan masyarakat atau warga sekitar dapat dilihat dalam program yang telah dilaksanakan oleh para pemuda di TPA ini.dalam kegiatan atau acara yang telah berlangsung penulis telah mengikuti kegiatan tersebut dan melihat bagaimana berlangsungnya acara serta peran-peran pemuda dan warga sekitar dalam acara tersebut.

Program kegiatan dari TPA Al-Hidayah ini tidak terlalu banyak setiap tahunnya.Untuk perayaan hari besar Islam di TPA ini hanya beberapa saja yang dilaksanakan di antaranya bulan Kurban, dan Ramadhan. Untuk bulan muharram, maulid dan rajab belum pernah dilaksanakan kegiatan. Sedikitnya

dua kegiatan ini dan ditambah dengan acara sunatan masal menjadi event penting baik untuk para pemuda, anak-anak TPA dan warga sekitar.

Nyatanya kegiatan-kegiatan ini setiap tahunnya bisa dihadiri oleh 150 orang bahkan bisa lebih.Orang-orang ini adalah sebagian wali murid dari anak-anak TPA, tamu undangan untuk warga sekitar TPA serta undangan untuk pemuda-pemuda TPA seperjuangan, serta ketua RT dan penyedia tempat TPA Al-hidayah.

Adapun susunan acara yang lumrah dilaksanakan terdapat pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur‟an, sambutan-sambutan dan ceramah atau Tausyiah yang disampaikan oleh ustadz undangan.Acara yang sedikit berbeda terdapat pada kegiatan syiar kurma yang di adakan sebelum memasuki bulan ramadhan.Disini anak-anak TPA menunjukkan kebolehan mereka yang telah di dapat dari TPA setempat.Acara ini merupakan tolak ukur bagi anak serta pemuda yang belum mengembangkan TPA dengan menunjukkan bakat anak-anak TPA masing-masing.

Pada kegiatan-kegiatan TPA seperti yang telah dijabarkan di atas, dengan datangnya para wali murid, tamu undangan seperti ketua RT dan warga sekitar tentu memberikan kesan bahwa pemuda di TPA ini memiliki hubungan yang baik, pesan yang baik dan pendatang yang baik. Terlihat juga dari para warga sekitar yang datang, mayoritas adalah ibu-ibu dan bapak-bapak.Pemuda penduduk asli desa mekarsari tidak terlihat.

Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat juga peran masyarakat yang dilihat dari peran orang tua. Orang tua yang lebih banyak bertemu dengan peserta didik akan lebih banyak juga peran atau pengaruh terhadap anak. Pemuda yang bertemu dengan anak-anak TPA seminggu tiga kali dalam waktu satu jam setengah yang dikalkulasi menjadi kurang lebih lima jam dalam seminggu akan memberikan pengaruh perkembangan anak walau sedikit.

59

Pengaruh perkembangan yang walau sedikit ini dimanfaatkan oleh para pemuda untuk pendekatan dan penyampaian ilmu agama yang sedikit dan waktu yang sedikit juga.Pengajaran iqro, menulis iqro dan hafalan doa-doa harian pendek menjadi langkah awal dalam berbagi pengetahuan dengan anak-anak TPA.Dengan pendidikan yang bebas biaya, diharapkan anak-anak TPA dapat semangat mengaji dan mencari ilmu untuk bekal mereka kelak ketika remaja dan dewasa.

TPA ini dibuka untuk anak-anak muslimin baik yang mampu atau kurang mampu. Ketika penulis mewawancarai pendiri TPA Al-hidayah

tempat penulis observasi, dengan pertanyaan “Mengapa pendidikan di TPA

ini di gratiskan?”. “karena, ilmu tidak diperjual belikan” jawab pendiri TPA

Al-Hidayah.

Kegiatan lain yang diselenggarakan pemuda TPA dalam bentuk merekrut siswa dan siswi adalah pada bulan suci Ramadhan dan Zulhijjah (Qurban Idul Adha). Pada bulan Ramadhan kakak bekerjasama dengan lembaga pengelola mengumpulkan dana untuk santunan yang akan diberikan kepada kaum muslimin yang kurang bekal untuk beribadah. Dengan menjual kurma yang juga mengajak anak TPA untuk membantu penjualan, penjualan kurma ini nilai lebihnya adalah shodaqoh yang diarahkan kepada Baitul Maal untuk mendukung pembagian sembako yang dibagikan pada akhir Ramadhan.

Kegiatan syiar ramadhan dilakukan sebelum memasuki

Ramadhan.Kegiatan kali ini penulis mengikuti acara TPA yang diadakan di daerah Kemanggisan Jakarta Barat yang dihadiri oleh TPA-TPA yang telah penulis sebutkan diatas. Acara ini berlangsung cukup lama, maksud dari acara ini tidak berbeda dari misi TPA yakni untuk beribadah kepada Allah. Disini juga anak-anak TPA melakukan sedikit aksi dengan membacakan hafalan-hafalan surat pendek, bernyanyi dalam bahasa arab.

Para pemuda menunjukkan hasil dari pengajaran yang diajarkan selama ini kepada orang tua murid dan kepada para dermawan yang biasanya hanya

memberikan shadaqohnya. Disini para pemuda juga membuat laporan kegiatan-kegiatan apa saja yang telah dilakukan dari setiap TPA yang mereka dalangkan.

Tidak berbeda dengan bulan Ramadhan, bulan Qurban juga merupakan perayaan hari besar umat Islam yang bertujuan untuk membantu, membagi dan merasakan kemerdekaan penuh yang disimbolkan dengan Shalat Ied.Pada bulan ini para dermawan yang kesehariannya bekerja di perusahaan besar, toko-toko besar, pergi ke Negara Asing.Pada hari Ied qurban ini mereka berkumpul dan menyaksikan hewan qurbannya di sembelih dan di bagikan kepada kaum muslimin yang berhak dengan ikhlas dan senyum tulus.Kebahagian itu juga dirasakan oleh para penerima hewan qurban yang jarang merasakan nikmat ikhlas dari para dermawan.

Pada bulan Haji lalu penulis ikut menyaksikan syiar kurban yang diadakan setelah shalat ied dan sebelum pemotongan hewan. Pada acara

tersebut salah seorang yang memberi sambutan (pak RT) mengatakan: “saya

selaku kepala RT sangat mengucapkan terima kasih karena telah mau mengabdikan pendidikan anak-anak muda ini di desa ini. Dan seperti yang kita ketahui bahwa pemotongan hewan kurban diadakan pada setiap RT, akan tetapi hanya disini yang berbeda. Para pemuda TPA Al-hidayah mengadakan syiar atau penyebaran cerita tentang asal-usul kurban yang didalamnya tersirat untuk mengingatkan semua ini semata-mata karena Allah, rezeki ini

dari Allah”.12

Pada tanggal 21 Desember 2014, pemuda melaksanakan kegiatan syiar khitan yang bertempat di SDN Mekarari 03.Dalam acara syiar khitan ini pemuda mulai menyiapkan peserta khitan sejak sebulan sebelum pelaksanaan syiar khitan ini. Pelaksaan syiar khitan juga merupakan gabungan antara pemuda Bojong, pemuda Jatiwaringin dan pemuda Mekarsari.

61

Sebanyak 35 anak yang telah dikhitan pada tanggal 21 Desember 2014 kemarin, 5 diantaranya adalah bayi yang berusia sekitar 1-2,5 tahun. 30 sisanya merupakan anak Sekolah Dasar yang juga datang dari daerah sekitar, yakni Bojong, Cibubur, Jatiwaringin dan Mekarsari. Penulis melihat ada sekitar 7 pemudi yang memegang lembaran daftar peserta khitan, pemudi ini akan mencoret nama peserta yang telah di khitan dengan cermat. Untuk anak-anak yang menunggu giliran bersama orang tuanya, pemuda disini memutarkan film Upin dan Upin agar peserta yang menunggu tidak terlalu tegang.

Dokumen terkait