• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemuda Pancasila sebagai Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS) 2001 sampai sekarang

PEMUDA PANCASILA DARI ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA MENJADI ORGANISASI KEMASYARAKATAN

2.3 Pemuda Pancasila sebagai Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS) 2001 sampai sekarang

Derasnya arus reformasi yang mengkehendaki perubahan disegala aspek kehidupan bangsa menuntut adanya pembaharuan terhadap tatanan yang lama. Tidak terkecuali angin

21

reformasinyapun melanda organisasi kepemudaan seperti Pemuda Pancasila yang dilahirkan tanggal 28 Oktober 1959 secara historis politis tidak bisa dilepaskan dari misi perjuangannya sebagai “Benteng Pancasila”. Sejarah perjalanan Pemuda Pancasila membuatnya tidak pernah ragu sedikitpun dalam mempertahankan Pancasila. Sebagai salah satu organisasi kepemudaan yang menyandang nama Pancasila membuat setiap gerakannya selalu diikuti oleh masyarakat luas. Anehnya masyarakat atau kelompok-kelompok masyarakat selalu saja mengidentikkan Pemuda Pancasila dengan berbagai cap negatif atau stigma sehingga terkadang menimbulkan nada-nada sumbang bahkan tidak jarang mendatangkan antipasti.

Derasnya tuntutan perubahan dan pembaharuan yang sedang terjadi akibat reformasi yang mempunyai implikasi kepada wajah dunia kepemudaan termasuk Pemuda Pancasila. Maka pada tanggal 28-30 April tahun 1999 diadakanlah Musyawarah Luar Biasa untuk menjawab semua tuntutan-tuntutan itu. Tuntutan yang pertama adalah perlunya revaluasi, reposisi, dan reaktualisasi peran dan fungsi Pemuda Pancasila sebagai Organisasi Kepemudaan (OKP) menjadi Organisasi sosial Kemasyarakatan (ORMAS) yang diharapkan akan teridentifikasi tantangan dan peluang yang harus dihadapi dimasa mendatang. Kedua adalah tuntutan reformasi adalah peninjauan ulang hal-hal yang selama ini dianggap telah

usang tidak up to date lagi dan segera diganti dengan hal-hal baru yang sesuai dengan iklim

reformasi.10

Untuk menghadapi tantangan bangsa di masa depan Organisasi Pemuda Pancasila harus mampu mengantisipasinya secara cepat, karena demokratisasi partisipasi bisa berkembang dalam dua kemungkinan. Pertama, demokrasi dengan partisipasi masyarakat

10Ibid

22

luas yang menggunakan kelompok sebagai mekanisme operasinya. Kedua, demokrasi yang melibatkan masyarakat secara langsung dalam proses politik. Dalam keadaan ini Pemuda Pancasila dapat memainkan peranan diantara dua faktor tersebut. Artinya Pemuda Pancasila bisa dikatakan satu-satunya Ormas Pemuda yang mampu menunjukkan kemandiriannya. Kemandirian dalam program akan menjadi sarana untuk negoisasi politik. Dengan demikian peran dan fungsi yang dilakukan Pemuda Pancasila sebagai penyambung aspirasi masyarakat dalam hal ini pemuda dari tingakat bawah ke elite yang memerintah. Inilah asset yang harus dimanfaatkan Pemuda Pancasila. Dengan itu berupaya meningkatkan kualitas dirinya dengan berbagai persiapan penataan sumber daya manusia yang sejalan dengan dinamika dan tuntutan jaman.

Musyawarah Luar Biasa Pemuda Pancasila di Cipayung Bogor pada tahun 1999 telah telah mencanangkan bahwa Pemuda Pancasila menjadi Organisasi Sosial Kemasyarakatan sehingga tidak lagi menjadi Organisasi Kemasyarakatan Pemuda(OKP), te1tapi wacana ini tidak mendapat respon dari para peserta, sebab dianggap kalau tidak lagi menjadi OKP Organisasi Pemuda Pancasila tidak lagi besar dan tidak mempunyai kegiatan lagi, sehingga serupa dengan OKP-OKP lainnya.

Pada tanggal 28-30 Oktober 2001 di Caringin Bogor diselenggarakan suatu momentum yang meneguhkan itikad dan eksistensi Pemuda pancasila sebagai kader bangsa yang tidak membeda-bedakan suku, agama ras dan golongan, terbuka tetapi berbeda dilintas politik. Mubes ke VII 2001 juga merupakan langkah besar Pemuda Pancasila melaksanakan reorientasinya pada dua aspek yaitu: Pertama, orientasi kemasyarakatan, yang memposisikan Pemuda Pancasila kembali menjadi kekuatan sosial yang dapat mengontrol jalannya

23

pemerintahan sekaligus membina kesadaran dan kecerdasan masyarakat. Kedua, orientasi kepemudaan telah meluas pada berbagai bidang kehidupan seperti petani, nelayan, pekerja, wanita, pengusaha, mahasiswa, pelajar, sarjana dan lain-lain.

Pada Mubes VII target program umum yang merupakan aspek kualitas atau program diklasifikasikan berdasarkan ruang lingkup internal dan eksternal. Pada ruang lingkup internal yaitu meningkatkan sumber daya manusia (SDM), kedua yaitu mengemban kualitas peran sektoral organisasi meliputi pendayagunaan lembaga dan badan. Dalam lingkup eksternal ialah meningkatkan kualitas partisipasi organisasi. Pada Mubes ke VII ini organisasi Pemuda Pancasila telah mendeklarasikan sebagai organisasi yang tidak lagi berorientasi kepemudaan (OKP) melainkan berorientasi kemasyarakatan (ormas). Dewan Presidium dan Badan Pelaksana Harian ditiadakan juga penggunaan kata Dewan diganti menjadi Majelis. Majelis melambangkan adanya akomodasi struktur secara lebih paripurna dengan bobot dan ruang lingkup pergumulan organisasi yang telah meluas.

Mubes VII tahun 2001 telah mendeklarasikan Pemuda Pancasila sebagai organisasi yang tidak lagi berorientasi kepemudaan melainkan berorientasi kemasyarakatan adapun konsekuensinya ialah Ormas Pemuda Pancasila sudah harus menempatkan anggotanya bukan saja sekedar objek tetapi juga subjek dari sutu pelaksanaan program. Disisi lain Pemuda Pancasila juga harus menjadikan masyarakat umum sebagai aset program bukan anggotanya

saja baik potensi maupun kondisi masyarakat itu sendiri.11

Selepas pengembangan organisasi menjadi Ormas, dalam kurun waktu beberapa tahun ini dirasakan masih banyak terdapat kendala untuk mensejajarkan Ormas Pemuda Pancasila

11 Makalah Rapat Kerja Wilayah Pemuda Pancasila Sumatera Utara

24

dengan Ormas lainnya yang tidak mengkhususkan diri bagi kelompok pemuda (seperti Muhammadiyah, NU, Kosgoro, MKGR dan lain-lain). Pasalnya semangat untuk menjadi pemuda Pancasila sebagi Ormas yang mengakar, mandiri, modern, memang membentuk ketentuan dengan waktu yang cukup, mengingat selama 41 tahun sebelumnya Pemuda Pancasila mengidentifikasikan diri sebagai wadah berkumpulnya Pemuda.

Adapun struktur organisasi Pemuda Pancasila setelah menjadi Organisasi

kemasyarakatan keseluruhan adalah sebagai berikut :12

a) 1 (satu) orang Ketua

Majelis Pimpinan Wilayah:

b) 2 (dua) orang wakil ketua

c) 9 (sembilan) orang ketua bidang

d) 1 (satu) orang sekretaris

e) 9 (Sembilan) orang sekretaris

f) 1 (satu) orang bendahara

g) 2 (dua) orang wakil bendahara

h) 4 (empat) orang anggota masing-masing bidang

i) Ex-Officio Lembaga/Badan

Bidang-bidang pada Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila (MPW) Sumatera Utara terdiri dari :

a) Bidang Organisasi dan Keanggotaan

12

25

b) Bidang Ideologi dan Politik

c) Bidang Pertahanan dan Keamanan Nasional (Hankamnas)

d) Bidang Latihan Pengembangan dan Kaderisasi

e) Bidang Ekonomi

f) Bidang Agama, Sosial dan Budaya

g) Bidang Hukum dan HAM

h) Bidang Pengembangan Usaha

i) Bidang Alam dan Lingkungan Hidup

Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Sumatera Utara hanya mempunyai 4 (empat) lembaga, padahal ada 8 (delapan) lembaga yang ada di pusat (DPP), karena lembaga yang empat ini sudah dianggap mencakup segala kebutuhan organisasi Pemuda Pancasila di Sumatera Utara adalah :

a. Komando inti Mahatidana (KOTI)

b. Satuan Siswa, Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA)

c. Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (LPPH)

26 BAB III

LATAR BELAKANG BERDIRINYA SRIKANDI PP SUMUT

Dokumen terkait