• Tidak ada hasil yang ditemukan

Srikandi Pemuda Pancasila Sumatera Utara (1982 – 2007)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Srikandi Pemuda Pancasila Sumatera Utara (1982 – 2007)"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Riana H Hutagaol
  • Pengajar:
    • Dra. Nina Karina, M.SP
  • Sekolah: Universitas Sumatera Utara
  • Mata Pelajaran: Ilmu Sejarah
  • Topik: Srikandi Pemuda Pancasila Sumatera Utara (1982 – 2007)
  • Tipe: skripsi
  • Tahun: 2013
  • Kota: Medan

I. PENDAHULUAN

Bagian ini membahas latar belakang pentingnya peranan perempuan dalam pembangunan nasional. Penulis menjelaskan bahwa perempuan merupakan sumber daya manusia yang sangat potensial dan perlu diberdayakan dalam proses pembangunan. Dengan data demografi yang menunjukkan bahwa perempuan lebih banyak dari pria, penulis menekankan perlunya integrasi perempuan dalam pembangunan untuk memanfaatkan potensi yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana perempuan, khususnya dalam organisasi Srikandi Pemuda Pancasila, berkontribusi dalam meningkatkan kualitas perempuan di masyarakat.

1.1 Latar Belakang

Perempuan sebagai sumber daya manusia yang tidak ternilai perlu diberdayakan dalam pembangunan. Mengingat jumlah perempuan yang lebih banyak dari pria, penulis menyoroti pentingnya partisipasi aktif perempuan dalam organisasi sosial dan kemasyarakatan. Hal ini tidak hanya untuk mencapai kesetaraan gender tetapi juga untuk memanfaatkan potensi yang ada demi kemajuan bangsa.

1.2 Rumusan Masalah

Penulis merumuskan beberapa masalah utama yang akan dibahas, yaitu latar belakang berdirinya Srikandi PP Sumut, perkembangan dan dinamika Srikandi dalam organisasi, serta peran Srikandi dalam masyarakat. Ini menjadi fokus penelitian untuk memahami kontribusi perempuan dalam organisasi dan dampaknya terhadap masyarakat.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai Srikandi Pemuda Pancasila dan peranannya dalam masyarakat. Manfaat yang diharapkan adalah untuk memperkaya inventarisasi pergerakan perempuan dan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai kontribusi Srikandi dalam pembangunan masyarakat.

1.4 Tinjauan Pustaka

Penulis menggunakan beberapa referensi penting untuk mendukung penelitian ini, termasuk buku-buku yang membahas tentang peranan wanita dalam pembangunan dan organisasi kemasyarakatan. Tinjauan pustaka ini membantu mendekatkan teori yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang mencakup heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini melibatkan pengumpulan data dari sumber tertulis dan wawancara dengan anggota Srikandi untuk mendapatkan informasi yang akurat dan komprehensif.

II. PEMUDA PANCASILA DARI ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA (OKP) MENJADI ORGANISASI MASYARAKAT (ORMAS)

Bagian ini menjelaskan transisi Pemuda Pancasila dari organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) menjadi organisasi kemasyarakatan (ORMAS). Penulis menguraikan latar belakang sejarah dan perubahan yang terjadi dalam struktur organisasi serta bagaimana Pemuda Pancasila beradaptasi dengan tuntutan zaman. Ini mencakup perubahan dalam kepemimpinan, struktur organisasi, dan peran yang dimainkan dalam masyarakat.

2.1 Pemuda Pancasila sebagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP)

Pemuda Pancasila sebagai OKP memiliki batasan umur untuk anggotanya hingga 35 tahun. Dalam konteks ini, penulis menjelaskan bagaimana organisasi ini berfungsi sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi politik pemuda dan perannya dalam pembangunan nasional.

2.2 Pemuda Pancasila sebagai Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS)

Setelah reformasi, Pemuda Pancasila bertransformasi menjadi ORMAS. Penulis menggarisbawahi pentingnya perubahan ini untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dan bagaimana organisasi ini dapat berkontribusi dalam pembangunan masyarakat secara lebih luas, bukan hanya terbatas pada pemuda.

III. LATARBELAKANG BERDIRINYA SRIKANDI PP SUMUT

Bagian ini menguraikan sejarah berdirinya Srikandi PP Sumut sebagai sub-organisasi Pemuda Pancasila. Penulis membahas pergerakan wanita Indonesia dan pentingnya pembentukan Srikandi dalam konteks meningkatkan peranan wanita dalam organisasi. Ini mencakup latar belakang sosial dan politik yang melatarbelakangi berdirinya Srikandi.

3.1 Pergerakan Wanita Indonesia

Sejarah pergerakan wanita di Indonesia menunjukkan peningkatan partisipasi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan. Penulis menyoroti pentingnya organisasi seperti Srikandi dalam mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di masyarakat.

3.2 Berdirinya Pemuda Pancasila SUMUT

Pemuda Pancasila didirikan sebagai respons terhadap kebutuhan untuk mengorganisir pemuda dalam perjuangan kemerdekaan. Penulis menjelaskan bagaimana organisasi ini berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman, termasuk peran Srikandi dalam organisasi.

3.3 Berdirinya SRIKANDI PP SUMUT

Srikandi dibentuk untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam organisasi Pemuda Pancasila. Penulis menguraikan proses pembentukan Srikandi dan harapan untuk menjadikan perempuan sebagai mitra sejajar pria dalam organisasi.

3.4 Struktur Pengurus Satuan Srikandi Pemuda Pancasila

Bagian ini membahas struktur organisasi Srikandi, termasuk kepengurusan dan peran masing-masing anggota. Penulis menekankan pentingnya struktur yang baik untuk mendukung keberhasilan program-program yang dijalankan oleh Srikandi.

IV. DINAMIKA SRIKANDI PP SUMUT

Bagian ini menjelaskan dinamika internal dan eksternal Srikandi PP Sumut, termasuk kepemimpinan, eksistensi, dan peran Srikandi dalam organisasi. Penulis juga membahas tantangan yang dihadapi oleh Srikandi dalam menjalankan program dan mencapai tujuannya.

4.1 Kepemimpinan Ketua Srikandi

Kepemimpinan dalam Srikandi sangat penting untuk mengarahkan dan memotivasi anggota. Penulis menyoroti bagaimana kepemimpinan yang baik dapat meningkatkan efektivitas organisasi dan memberdayakan perempuan.

4.2 Eksistensi SRIKANDI PP Sumut

Eksistensi Srikandi dalam masyarakat menunjukkan pentingnya peran perempuan dalam organisasi. Penulis menjelaskan bagaimana Srikandi berupaya untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap perempuan dalam organisasi.

4.3 Peranan SRIKANDI PP Sumut di dalam organisasi

Srikandi memiliki peran penting dalam menggalang dukungan dan partisipasi perempuan dalam berbagai kegiatan. Penulis menekankan pentingnya peran ini dalam memperkuat posisi perempuan di masyarakat.

4.4 Orientasi gerak SRIKANDI PP Sumut

Orientasi gerak Srikandi mencakup berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas perempuan. Penulis membahas bagaimana program-program ini dirancang untuk memberdayakan perempuan dan meningkatkan partisipasi mereka dalam pembangunan.

4.5 Pasang surut berdirinya SRIKANDI PP Sumut

Bagian ini membahas tantangan dan kemunduran yang dihadapi Srikandi dalam menjalankan program. Penulis menyoroti pentingnya evaluasi dan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan efektivitas Srikandi.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian ini menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan saran untuk pengembangan lebih lanjut. Penulis menekankan pentingnya penyuluhan kepada masyarakat tentang peran Srikandi dan perlunya dukungan untuk mengatasi stigma negatif yang melekat pada organisasi.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa Srikandi mampu berkontribusi dalam pemberdayaan perempuan dan meningkatkan kualitas mereka dalam organisasi. Penulis menekankan perlunya dukungan masyarakat untuk mengoptimalkan peran Srikandi.

5.2 Saran

Penulis menyarankan agar masyarakat diberikan penyuluhan tentang peran dan fungsi Srikandi. Ini penting untuk mengubah pandangan negatif dan meningkatkan partisipasi perempuan dalam organisasi dan masyarakat.

Referensi Dokumen

  • Wawancara ( Vera Azis )

Referensi

Dokumen terkait

Sumatera Utara pada waktu itu menjadi anggota legeslatif dari Golkar, tidak seperti waktu Pemilu tahun 1971, dimana kader Pemuda Pancasila Sumatera Utara ikut mendukung partai

Ormas adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan

Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita

Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan

“Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar

Organisasi Internasional adalah suatu organisasi yang dibuat oleh anggota masyarakat internasional secara sukarela atau atas dasar kesamaan yang bertujuan untuk

(ORMAS) sebagai organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat warga negara. I ndonesia secara sukarela berdasarkan kesamaan tertentu dan untuk mencapai

Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita