• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penanaman Sikap Sosial Melalui Pembelajaran IPS di Kelas V SDN 2 Telagawaru Tahun Pelajaran 2021/2022

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di Sekolah Dasar Negeri 2 Telagawaru dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dengan kepala sekolah, guru kelas serta peserta didik terkait dalam menanamkan sikap sosial melalui pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN 2 Telagawaru.

1. Cara Penanaman Sikap Sosial Melalui Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SDN 2 Telagawaru.

Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam menanamkan sikap sosial pada siswa, terlebih lagi dalam mata pembelajaran IPS.

Pembelajaran IPS di harapkan dapat menanamkan sikap sosial yang baik antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru dan siswa dengan lingkungan sekolah.

Oleh sebab itu peran guru dalam mengajarkan siswa di sekolah benar-benar harus

83

menjadi perhatian yang serius, karena sekolah dasar merupakan pondasi awal bagi siswa dalam membentuk sikap yang baik untuk di kemudian harinya. Penanaman sikap sosial pada siswa di harapkan dapat membentuk keperibadian siswa agar menjadi seorang yang baik, bertanggung jawab, saling tolong menolong dan jujur dan lainnya.

Sebagaimana yang dipaparkan oleh wali kelas V Ibu Baiq Yusriani Herdinia tentang penanaman sikap sosial siswa yaitu:

Peneliti: bagaimana sikap sosial siswa kelas V di SDN 2Telagawaru.

Informan: siswa sudah mampu menanamkan sikap sosial ataumengaplikasikan sikap sosial nya dengan teman sebayanya dengan cara saling membantu, membantu teman yang ketika sedang kesulitan dalam hal membaca, yang tidak mengetahui pembelajaran, saling bekerja sama ketika saya menyuruh siswa kelas V untuk mengerjakan tugas secara berkelompok”

(W.1.1.1.BYH.08-05-2022)

Dari hasil wawancara dengan guru kelas V dapat disimpulkan bahwa penanaman sikap sosial

84

siswa sudah cukup baik, apalagi siswa sudah dapat mengaplikasikan di lingkungan sekolah.

Terlihat dari yang dipaparkan di atas bahwasannya siswa sudah mampu bekerja sama dalam melakukan tugas kelompok yang telah diberikan oleh gurunya.

Selanjutnya peneliti melakukan penelitian kembali dengan mewawancari guru kelas V dan jawaban mengenai sikap tidak khusus pada penegrtian sikap tersebut. Sikap yang dipaparkan lebih megarah pada contoh-contoh sikap yang biasa di lakukan oleh siswa di sekolah. Berikut ini merupakan yang di paparkan oleh Ibu Baiq Yusriani Herdinia yaitu:

Peneliti: apa saja bentuk dari sikap sosial siswa di kelas VSDN 2 Telagawaru

Informan : Sikap sosial itu kan ketika siswa perduli dengantemannya, disiplin diri, tanggung jawab. Ketika ia mengetahu pelajaran ia seharusnya mengerjakan kepada teman yang belum mengerti, dan saya mengajarkan siswa saling berbagi sama teman. Di mana sikap sosial siwa di dalam kelas sudah cukup baik menurut saya, tetapi terkadang siswa kurang

85

menerapkannya misalnya dalam pembelajaran IPS khususnya siswa lebih mau mencontek punya temannya dari pada harus berusaha terlebih dahulu” (W.1.1.2.BYH.08-05-22)

Hal senada juga sesuai dengan hasil wawancara dengan Ibu Baiq Yusriani Herdinia, A.Ma.Pd,. S.P:d:

Peneliti: seperti apa cara Ibu dalam menanamkan sikap sosial atau menumbuhkan sikap sosial dalam diri siswa di dalam pembelajaran IPS Infroman: bahwasannya kita sebagai generasi penerus bangsa hendaklah selalu mengingat jasa para pahlawan yang memperjuangan bangsa Indonesia ini. (W.1.1.3.BYH.08-05-2022)

Sikap sosial pada dasarnya sangat mudah untuk kita tanamkan pada siswa, misalnya dari kegiatan yang biasanya dilakukan rutin setiap hari.

Penanaman sikap sosial siswa seharusnya dapat memberikan dampak positif pada siswa tersebut, adapun peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa kelas V Lusi Rahmawati yaitu:

Peneliti: apa saja yang adek ketahui tentang sikap sosial yang adekterapkan di pembelajan IPS

Informan:sikap saling menolong dan juga sikap disiplin, tanggungjawab, dan saling memberi tahu ketika teman kita tidak tahu dalam mengetahui persoalan dalam pemebelajaran, seperti ketika guru kasih PR di mana teman kita ada yang tidak tahu

86

kita selalu memberi tahu. Karena sikap sosial selalu diajarkan pada pembelajaran IPS, dan gurunya juga enak dalam menjelaskan pembelajaran”.(W.1.1.3. LR. 12-06-2022)

Dari hasil wawancara dengan siswa ternyata tidak sesuai dengan hasil observasi peneliti. Masih ada siswa yang tidak saling membantu atau siswa yang enggan untuk memberikan tugas kepada temannya.56

Adapun pemaparan lain dari siswa kelas V Ahmad Septiadi Juniarta yaitu:

Peneliti:apa saja yang adek ketahui tentang sikap sosial yang adekterapkan di pembelajan IPS

Informan:Sikap sosial itu bermain, menolong teman danmembantu teman. Sikap sosial itu diajarkan di pelajaran IPS dan juga ibu guru selalu ajarkan kita disiplin diri, dan tidak boleh berbohong atau mencontek. Saya suka dengan Guru nya enak kalau lagi menjelaskan ketika mengajar, tegas”(W.1.1.4.ASJ.12-06-2022)

Hal senada juga sesuai dengan hasil wawancara deengan siswa kelas V Saffa Oktavia yaitu:

56 SDN 2 Telagawaru, Observasi 1 september 2022

87

Peneliti: bagaimana sikap sosial adek di luar kelas ataupun di dalam kelas

Informan: karena ibu guru mengajarkan kita selalu bersikap yang sopan di mana pun berada.

(W.1.2.3. SO. 17-05-2022)

Dari hasil wawancara dengan siswa ternyata tidak sesuai dengan hasil observasi peneliti masih ada siswa yang suka mecontek punya temannya, dan masih ada siswa yang suka menganggu temannya ketika mengerjakan tugas.57

Dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti bersama beberapa siswa dan guru kelas V di mana guru adalah orang yang digugu dan ditiru terhadap siswa dalam menanamkan sikap sosial dalam kehidupan sehari-hari. Semakin baik cara guru memberikan contoh maka semakin baik pula siswa mencontohkannya.

2. Kendala dalam penanaman sikap sosial melalui pembelajaran IPS di kelas V SDN 2 Telagawaru.

57 SDN 2 Telagawaru, Observasi, 1 September 2022

88

Setiap peroses pendidikan sikap, tentu tidak lepas dari kendala-kendala yang menghambat penanaman sikap tesebut dalam diri siswa.

Kendala bisa terjadi dari faktor apa saja, tidak hanya berasal dari diri siswa, tetapi faktor guru, keluarga, dan lingkungan juga bisa menjadi kendala dalam menanamkan sikap sosial siswa.

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat dipaparkan bahwa kendala yang dihadapi guru kelas dalam menanamkan sikap sosial melalui pembelajaran IPS yaitu:

a. Waktu belajar di sekolah yang terbatas

Berikut ini yang merupakan paparan Dalam wawancara guru kelas Ibu Baiq Yusriani Herdinia dan bapak mursyahid yaitu:

Peneliti: Apa Saja Kendala guru dalam menanamkan sikapsosial siswa

Informan:Waktu di Sekolah terbatas, karna saya sebagai gurutidak 24 jam bisa mengawasi siswa, tetapi saya sebagai guru sangat mengharagi waktu yang ada untuk memberikan tugas-tugas yang ada pada sikap sosial siswa, ketika saya memebrikan tugas

89

untuk siswa, supaya siswa bisa bertanggung jawab dalam tugas yang saya berikan, sehingga siswa ketika sudah di luar kelas pembelajaran sekolah sudah menjadi tanggung jawab orangtuanya” (W.2.1.1. BYH. 07-06-2022)

Hal senada juga sesuai dengan hasil wawancara dengan Pak

Mursyahid, A.Ma.Pd,.S.Pd. menyatakan sebagai berikut

Peneliti: apa saja kendala guru dalam menanamkan siap sosial siswa.

Informan: kendalanya seperti, waktu belajar siswa yang kurang, kurang disiplin diri, kurang mengikuti aturan sekolah, kalo belajar siswa lebih suka bermain, tidak mendengarkan guru ketika menjelaskan. (W.2.1.1 M. 09-06-2022)

Hasil wawancara guru peneliti menyimpulkan bahwa guru tidak sepenuhnya memebrikan pembimbingan dan pengawasan pada siswa selama sehari penuh. Apabila sudah di luar sekolah, maka semua kegiatan yang dilakukan siswa sudah bukan kendali guru lagi.

90

Sehingga saat guru sudah mengajarkan dan membimbing siswa tentang sikap yang baik, namun lingkungan sektiar tidak mendukung, maka guru akan sulit membentuk siswa dalam menanamkan sikap sosial yang positif.

b. Kondisi Keluarga Siswa Yang Kurang Mendukung

Pengaruh kondisi keluarga yang kurang mendukung dapat menghambat perkembangan siswa baik segi kognitif maupun efektif.

Berdasarkan informasi yang di dapat peneliti melalui wawancara dengan guru kelas. Seperti halnya pernyataan dari guru kelas V ibu Baiq Yusriani Herdinia yaitu:

Peneliti : coba ibu jelaskan kendala yang terkait kondisikeluarga siswa yang kurang mendukung itu seperti apa

Informan:Menyinggung tentang dukungan tidak semua siswamendapat perhatian yang sama, jika dilihat banyak kendala yang menjadi penyebabnya, seperti siswa yang mengalami broken home, siswa yang mempunyai orang tua yang tidak terlalu mengontrol, karena siswa kurang perhatian

91

dirumah, sehingga sikap siswa menjadi tidak semangat belajar, kurang disiplin diri, dan kebiasaan-kebiasaan siswa dirumah terbawa sampai ke sekolah, seperti malas mengerjakan tugas, tidak mau memperhatikan penjelasan guru, siswa yang suka jail kepada temannya

ketika saat pembelajaran

berlangsung.(W.2.1.2.BYH.07-062022)

Hal senada juga sesuai dengan hasil wawancara dengan Pak Mursyahid, A.Ma.Pd,.S.Pd. menyatakan sebagai berikut:

Peneliti:coba ibu jelaskan kendala yang terkait kondisikeluarga siswa yang kurang mendukung itu seperti apa

Informan: Pengaruh kondisi keluarga yang kurangmendukungdapat menghambat perkembangan peserta didik umumnya, tanpa dukungan, dorongan dari orang tua/keluarga tentu menjadi kendala dalam perkembangan sikap sosial pada anak, adanya dukungan dari orang tua/keluarga menyongsong semua perkembangan yang ada pada peserta didik karena penanaman sikap sosial yang utama

adalah melalui Pendidikan

keluarga.(W.2.1.3.M.9-6-2022)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti di SDN 2 Telagawaru yakitu. Hal ini merupakan salah satu kendala guru yang cukup sulit karena

92

kurang dukungan dari lingkungan keluarga siswa, karena apabila di sekolah guru telah berusaha memberikan contoh, nasehat, dan bimbingan kepada siswa, namun lingkungan siswa tidak mendukung maka perkembangan sikap sosial akan terhambat. Guru telah berusaha semaksimal mungkin dalam menanamkan sikap sosial yang baik setiap harinya dan memberikan contoh secara langsung kepada siswa, akan tetapi keadaan siswa antara yang satu dengan yang lain tidak dapat disamakan.

c. Pengaruh dari Kemajuan Teknologi

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di era globalisasi ini tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan tersebut banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Namun, selain memberi manfaat, ternayata IPTEK juga membawa pengaruh

93

negatif apabila tidak digunakan dengan sebaik-baiknya. Kendala yang dihadapi dalam menanamkan sikap sosial pada siswa adalah pengaruh dari kemajuan Teknologi, seperti halnya pernyataan dari guru IPS Ibu Baiq Yusriani Herdinia yaitu:

Peneliti: bagiaman pendapat ibu tentang kendala kemajuanteknologi dalam sikap sosial siswa.

Informan :Di mana yang kita ketahui dalam kemajuateknologi saat ini, terkadang saya sebagai guru susah sekali untuk bisa benar-benar mengarahkan siswa tetap disiplin diri, dan bertanggung jawab agar siswa mengerjakan PR di rumah, karna kita tahu PR itu kan pekerjaan rumah tetapi ada saja sebagian siswa yang mengerjakan PR di sekolah, telat datang sekolah alasannya telat bangun, dan perkembangan siswa sekarang juga membawa pengaruh negatif apabila Gadget tidak digunakan dengan sebaik-sebaiknya”(W.2.1.4.BYH.7-6-2022)

Hal ini didukung pula hasil dengan wawancara dengan pak Pak Mursyahid, A.Ma.Pd,.S.Pd. menyatakan bahwa:

Peneliti: bagiaman pendapat ibu tentang kendala kemajuanteknologi dalam sikap sosial siswa.

94

Informan :Yang menjadi kendala penanaman sikap sosialpada siswa adalah penggunaan gadget, zaman sekarang anak banyak disibukkan dengan gadget nya, sehingga terkadang anak lupa untuk bermain denganteman sebayanya.”(W.2.1.4.M.9-6-2022)

Beradasarkan hasil wawanacara yang telah dilakukan oleh peneliti di SDN 2 Telagwaru yakni, menunjukan kendala yang dihadapi guru saat ini dari kemajuan teknologi yang berpengaruh negatif dari kemajuan teknologi terjadi pada siswa kelas V SDN 2 Telagawaru, sebagian siswa sudah mengerti penggunaan gadget seperti bermain media sosial dan bermain games. Terlihat bahwa sebagian orangtua siswa tidak memebrikan batas waktu kepada siswa dalam bermain gadget. Dalam hal ini, menunjukan siswa tidak disiplin waktu yang menyebabkan mereka menjadi sering datang terlambat ke sekolah dan mengantuk ketika jam pembelajaran

95

karena bermain sosial media sampai larut malam.

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas yaitu bahwa kendala yang dihadapi guru dalam menanamkan sikap sosial sebagai berikut:

1. Waktu belajar disekolah yang terbatas

2. Kondisi keluarga siswa yang kurang mendukung

3. Pengaruh dari kemajuan teknologi Berdasarkan hasil wawancara guru kelas V di SDN 2 Telagawaru ada tiga kendala yang guru alami seperti waktu belajar siswa yang kurang cukup dan terbatas, di mana guru harus meluangkan waktunya agar waktu belajar siswa sangat terpenuhi dan di mana kendala guru dalam siswa yang kurang dukungan terhadap orangtuanya, orang tua adalah madrasyah pertama bagi anak-anaknya,

96

sedangkan orangtua sibuk dengan pekerjaanya dan tidak bisa mengontrol. Siswa yang mengalami broken home atau perceraian sehingga siswa merasa kurang diperhatikan dan masih membutuhkan kasih sayang, itu yang mengakibatkan kurangnya penanaman sikap sosial siswa di sekolah, serta siswa sangat dipengaruhi oleh alat-alat teknologi seperti gadget sehingga siswa menjadi kurang mengerti apa yang di ajarkan gurunya, dan selalu terlamabat datang ke sekolah, dan selalu mengantuk ketika pembelajaran dimulai.

Kesimpulannya kita sebagai guru harus selalu mengontrol siswa di sekolah, dan mampu untuk mengajarkan siswa dalam menanamkan sikap sosial siswa, karena guru adalah pengganti orang tua bagi siswa di sekolah, guru adalah pendidik yang harus mampu

97

memberikan contoh yang baik agar siswa mencontohkan sikap sosial yang baik pula.

3. Cara Mengatasi Kendala dalam Menanamkan Sikap Sosial Siswa Kelas V SDN 2 Telagawaru.

Berdasarkan kendala di atas, solusi yang diberikan oleh guru wali kelas selaku guru mata pembelajaran IPS kelas V SDN 2 Telagawaru Ibu Baiq Yusriani Herdinia menjelaskan bahwa ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh sekolah dalam mengatasi masalah tersebut.

a. Pembiasaan dalam melakukan sikap sosial Selain pemahaman guru, juga melakukan pembiasaan dalam melakukan sikap sosial.

Pembiasaan merupakan suatu proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang.hal ini sebagimana pernyataan dari guru kelas V Ibu Baiq Yusriani Herdinia:

98

Peneliti: Bagaimana upaya dalam mengatasi sikap sosial siswakelas V di SDN 2 Telagawaru

Informan:Dengan pembiasaan, pembinan dan pengulangan.Selain mengulang-ulang di dalam kelas biasanya saya menyuruh siswa supaya menerapkan sikap sosial yang baik di rumah dan di lingkungan masyarakat. Dengan demikian diharapkan siswa memiliki sikap sosial yang baik dan stabil dalam melakukannya, bukan hanya di dalam kelas atau di lingkungan sekolah akan tetapi siswa mampu menerapkannyadilingkungan masyarakat.(W.3.1.1.BYH.07-06-2022)

Hal senada juga sesuai dengan hasil wawancara dengan Pak Mursyahid, A.Ma.Pd,.S.Pd. menyatakan sebagai berikut:

Peneliti: Bagaimana upaya dalam mengatasi sikap sosial siswakelas V di SDN 2 Telagawaru

Informan: Banyak kegiatan yang bisa membantu penanamansikap sosial terhadap siswa, salah satunya kegiatan jum’at bersih yang dilakukan setiap hari jum’at. Biasanya siswa melakukan kegiatan bersih-bersih halaman sekolah, masjid, kelas dan lingkungan sekitar sekolah. Dalam kegiatan tersebut siswa diajarkan tentang gotong royong dan saling membantu untuk tujuan kebaikan sehingga dengan demikian akan tertanam dalam diri mereka rasa solidaritas.(W.3.1.2.M.09-06-2022)

99

Beradasarkan hasil wawancara yang peneliti telah lakukan dengan Ibu Baiq Yusriani Herdinia dan Pak Mursyahid, A.Ma.Pd.S.Pd. di mana melakukan penanaman sikap sosial dengan pembiasaan, pembiasaan tersebut biasanya dilakukan dengan cara memberikan contoh sikap sosial sesuai dengan materi yang ada dalam pembelajaran IPS. Semisal materi yang sedang dijelaskan tentang gotong royong kemudian seorang guru memberikan contoh sederhana seperti apa sikap gotong royong didalam lingkungan sekolah.58 Setelah itu guru memberikan arahan supaya siswa dapat mencontoh apa yang dipraktekkan oleh guru tersebut dan melakukannya setiap hari di lingkungan sekolah. Dengan demikian diharapkan siswa terbiasa dengan kegiatan

58Meyti H. Idris dan Sabil Risaldy, Panduan Mengatasi Masalah Anak Usia Dini (Jakarta: cbmagency.com, 2015), hlm., 154-156.

100

tersebut sehingga tertanam dalam diri siswa sikap sosial yang baik. Dan mampu mengatasi setiap kendala yang ada dalam penanaman sikap sosial di sekolah maupun di luar sekolah.

b. Mengadakan Pertemuan Orang Tua Siswa dan Guru.

Untuk mengatasi penyimpangan perilaku siswa yang salah satunya dari lingkungan keluarga, maka guru berinisatif untuk mengadakan pertemuan orang tua siswa untuk membahas sikap sosial siswa, hal ini sebagimana pernyataan dari guru kelas V Ibu Baiq Yusriani Herdinia:

Peneliti: Bagaimana cara ibu mengatasi kendala tersebutdalam menanamkan sikaps sosial siswa.

Informan :Cara kita untuk mengatasi permasalahan yangdihadapi dalam kasus ini adalah saya akan mengadakan pertemuan orang tua murid, untuk membahas tenang sikap siswa di sekolah, penyebab siswa tidak bisa menanamkan sikap sosial siswa, kemudian juga membahas tentang cara yang

101

tepat untuk mendidik siswa untuk semangat belajar dan menanamkan sikap sosial yang positif. Di mana saya akan berbiacara untuk selalu mengarahkan peserta didik kearah yang lebih baik, setelah kita arahkan jangan lepas begitu saja harus terus dipantau hingga setidaknya ada perubahan yang terjadi pada sikap sosial peserta didik. (W.3.1.3.BYH.07-06-2022)

Hal senada juga sesuai dengan hasil wawancara dengan Pak

Mursyahid, A.Ma.Pd,.S.Pd. menyatakan sebagai berikut:

Peneliti :Bagiamana cara ibu untuk mengatasi kemajuan teknologi agar menjadi yang sangat diperlukan oleh siswa ?

Informan: “Kita tidak bisa menolak perkembangan teknologi itu sendiri, kare jika kita menolak maka kita akan sangat kietinggalan jauh dan otomatis akan lambat dalam masalah kemajuan dan itu bisa merugikan kita serta anak didik kita kelak.

Tetapi perkembangan itu tentubya saya terima dengan baik, maksudnya disini, kita tetap mengikuti apapun itu perkembangan teknologi tapi dengan satu catatan kita tetap harus belajar. (W.3.1.3.M. 09-06-2022)

Hasil wawancara yang peneliti telah lakukan dengan guru kelas V, di mana guru akan mengadakan pertemuan bersama orang

102

tua siswa, untuk mengatasi kendala yang telah guru hadapi tentang siswa yang kurang perhatian orang tuanya, yang membuat siswa kurang sikap sosialnya dalam hal displin diri, bertanggung jawab dan lain sebgaiannya.

c. Memilah perkembangan teknologi yang baik untuk peserta didik.

Sebagai seorang guru kita harus mencontoh sisi positif dari perkembangan teknologi. Guru merupakan seorang pedidik yang digugu dan ditiru oleh karenanya seorang guru harus bisa mengarahkan serta memberikan contoh yang baik untuk anak-anaknya. Dan lebih berguna jika kita bisa memilah mana perkembangan teknologi yang baik untuk kita terutama dalam dunia Pendidikan,hal ini sebagimana pernyataan dari guru kelas V Ibu Baiq Yusriani Herdinia:

103

Peneliti:Bagaimana cara ibu untuk mengatasi kemajuan teknologi aga menjadi yang sangat diperlukan

Informan : Untuk masalah perkembangan teknologi ada baiknya dan ada pula yang tidak baik, dan kita harus mencontoh yang baiknya. Memang dengan adanya teknologi yang canggih semua informasi cepat dan mempermudah kita dalam segala keperluan kita. Dan untuk yang tidak baiknya yang kita khawatirkan adalah pada perkembangan anak-anak, anak paling mudah terpengaruh jadi kita sebagai seorang guru yaitu orang tua kedua disekolah kita harus mengontrol dan mengawasi anak di setiap perkembangannya. terutama saat menggunakan hp.(W.3.1.4.BYH.07-06-2022)

Hal ini didukung pula hasil dengan wawancara dengan pak Pak Mursyahid, A.Ma.Pd,.S.Pd. menyatakan bahwa:

Peneliti:Bagaimana cara ibu untuk mengatasi kemajuan teknologi aga menjadi yang sangat diperlukan

Informan:Kita tidak bisa menolak perkembangan teknologi itu sendiri, kare jika kita menolak maka kita akan sangat kietinggalan jauh dan otomatis akan lambat dalam masalah kemajuan dan itu bisa merugikan kita serta anak didik kita kelak.

Tetapi perkembangan itu tentubya saya terima dengan baik, maksudnya disini, kita tetap mengikuti apapun itu perkembangan teknologi tapi dengan satu catatan kita tetap harus memfilter perkembangan teknologi

104

itu dan tidak serta-merta langsung menerimanya karena dampaknya yang kita rasakan tidak hanya positif tetapi juga da yang negatif.”(W. .3.1..4 . M.. 09-06-2022)

105 BAB III

PEMBAHASAN

Setelah peneliti mengumpulkan data hasil penelitian yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. maka selanjutnya peneliti akan melakukan analisa data untuk menjelaskan lebih lanjut hasil dari penelitian. Dibawah ini akan dibahas analisa penelitian tentang penanaman sikap sosial melalui

Dokumen terkait